BOJONEGARA, BANPOS – Pasca hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Serang di malam pergantian tahun, terjadi luapan banjir di kawasan penduduk di wilayah Kecamatan Bojonegara dan Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang.
Akibatnya, berdasarkan data sementara diketahui sebanyak 150 rumah di dua desa hingga saat ini masih tergenang dengan tinggi muka air variatif antara 30 hingga 50 sentimeter.
“Kedua desa tersebut adalah desa Bojonegara dan desa Margagiri,” ungkap ketua harian Crisis Center Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Jhonny E, Selasa (31/12).
Ia menuturkan, banjir tersebut diduga disebabkan karena adanya aktifitas tambang dan buruknya saluran air atau pembuangan air ke laut. Selain itu, juga karena adanya perataan bukit.
“Intinya disebabkan perataan bukit atau gunung sudah rata. Kalau untuk penyebab banjir mungkin semua sudah mengetahui,” terangnya.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini kondisi di kedua desa tersebut dalam situasi aman. Sementara, Jhonny menuturkan bahwa untuk Kecamatan Pulo Ampel dinilai sudah kondusif.
“(Petugas BPBD) yang dari Pulo Ampel sudah ditarik (ke mako), kalau Bojonegara masih dipantau untuk memastikan benar-benar kondusif,” ujarnya, seraya menerangkan personil yang bertugas.
Pihaknya menilai masyarakat sudah mengantisipasi akan terjadi banjir, sebab wilayah tersebut merupakan wilayah yang menjadi langganan banjir.
“Siap tidak siap nyatanya mereka memang sudah siap, meski belum ada persiapan. Buktinya masih ada yang bisa santai sambil menonton televisi,” tuturnya.
Ia mengaku, pihaknya telah menurunkan personil di wilayah yang terjadi banjir untuk melakukan pemantauan dan pendataan. Selanjutnya, akan dilakukan evakuasi jika diperlukan.
“BPBD melakukan penanganan, pemantauan, pendataan dan evakuasi bagi yang ingin dievakuasi,” tandasnya. (MUF)