Tag: Bank Indonesia (BI)

  • Hadirkan Salma Salsabila, KKB dan Digiwara Fun Fest 2024 Resmi Ditutup

    Hadirkan Salma Salsabila, KKB dan Digiwara Fun Fest 2024 Resmi Ditutup

    BINTARO, BANPOS – Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Daerah Provinsi Banten berkolaborasi menggelar pameran UMKM dan digitalisasi ekonomi keuangan daerah melalui Karya Kreatif Banten (KKB) & Digiwara Fun Fest 2024. Acara yang berlangsung selama lima hari, mulai 5 hingga 9 Juni 2024, di Bintaro Xchange Mall, Tangerang Selatan, resmi ditutup dengan diakhiri penampilan dari penyanyi jebolan Indonesia Idol, Salma Salsabila.

    Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Banten, Ameriza M. Moesa, mengatakan bahwa gelaran KKB & Digiwara Fun Fest 2024 merupakan komitmen berkelanjutan BI dan Pemerintah Daerah Banten untuk Pengembangan Ekonomi Banten. Selain itu, KKB dan Digiwara Fun Fest 2024 merupakan bentuk dukungan terhadap Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI).

    “Tentu kegiatan ini juga bertujuan memperluas promosi UMKM unggulan dan mendorong ekonomi berkelanjutan. Dua event terbesar dan strategis ini menjadi bagian dari road to Karya Kreatif Indonesia (KKI) dan Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) tahun 2024 dengan berbagai acara menarik,” ujarnya, Minggu (9/6).

    KKB & Digiwara Fun Fest 2024 mengusung tema ‘Inovasi, Digitalisasi, dan Kolaborasi Menuju Banten Maju, Mandiri, dan Sejahtera’. Dalam pelaksanaannya, dua event ini menyajikan acara yang bervariasi yaitu Showcasing UMKM dan Wall of Fame Wisata Banten, 2nd The Brew-tiful Banten Experience, Heritage Fashion Show, Dialog dan Workshop Wisata, Branding, Ekspor, dan Hilirisasi, Business and Consultative Meeting, DIGIWARA Awards, Pelayanan dan Showcase Inovasi Pembayaran Pajak Daerah, 9 Aneka Lomba Kreatif, Creative and Interacvite Edu Space.

    “Acara ini mendapat dukungan aktif dari pemerintah daerah, instansi/lembaga vertikal, akademisi, potential buyer dari dalam dan luar negeri, asosiasi/komunitas, pegiat kopi, dan pegiat seni budaya di Provinsi Banten,” katanya.

    Ameriza menyampaikan capaian transaksi dan antusiasme masyarakat dalam dua kegiatan tersebut. Jelang penutupan, total transaksi yang terjadi dalam rangka pelaksanaan KKB 2024 mencapai Rp 13,5 Milyar atau 103,8 persen dari target yang diterima.

    “Terdiri dari transaksi penjualan UMKM dan komitmen business matching pada tanggal 5-9 Juni 2024 sebesar Rp2,4 Milyar, Business matching ekspor produk UMKM unggulan Banten Mei-Juni sebesar Rp 8,95 Milyar, Business matching pembiayaan UMKM sebesar Rp 1,55 Milyar dan Business matching dalam negeri sebesar Rp 576 juta,” jelasnya.

    Menurut Ameriza, capaian transaksi tersebut meningkat 17,3 persen dibandingkan transaksi KKB tahun 2023 sebesar Rp11,5 miliar. Tingginya antusiasme dan apresiasi masyarakat Provinsi Banten, khususnya Tangerang Selatan, berkontribusi signifikan terhadap keberhasilan acara ini.

    “Selain itu, transaksi digital penjualan UMKM secara online meningkat selama kegiatan berlangsung. Kegiatan ini telah berhasil menarik kunjungan masyarakat dengan jumlah pengunjung rata-rata per hari sebanyak 55.800 orang,” ungkapnya.

    Diketahui, acara Digiwara Fun Fest 2024 juga menjadi momentum penting dalam meningkatkan literasi digital, khususnya digitalisasi transaksi pemerintah daerah. Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) Provinsi Banten mencapai 96 persen hingga akhir 2023, menunjukkan bahwa seluruh pemerintah daerah di Provinsi Banten telah masuk dalam kategori digital.

    “Selama acara Digiwara Fun Fest 2024, tercatat layanan pembayaran pajak dan retribusi daerah sebesar Rp103.248.543, dengan pembukaan sejumlah rekening baru sebanyak 170 rekening.
    Melalui penyelenggaraan KKB & Digiwara Fun Fest 2024, Bank Indonesia akan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar UMKM Banten naik kelas dengan orientasi ekspor, memperkuat klaster UMKM untuk mendukung value chain industri, serta mendorong inovasi dalam elektronifikasi transaksi pemerintah dan digitalisasi sistem pembayaran agar lebih efisien, aman, dan efektif,” tandasnya. (MUF)

  • Provinsi Banten Boyong Penghargaan di Fesyar Jawa

    Provinsi Banten Boyong Penghargaan di Fesyar Jawa

    JATIM, BANPOS – Bank Indonesia (BI) bersinergi bersama Pemerintah, KNEKS, dan MES menggelar Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa pada 29 September hingga 1 Oktober 2023. Kegiatan ini menjadi rangkaian dari road to show Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada 24-29 Oktober mendatang.

    Pada kegiatan tersebut, dari 6 Kategori Lomba, Provinsi Banten berhasil memboyong 5 penghargaan pada 3 kategori lomba antara lain Juara 2 Favorit Wirausaha Muda Syariah Kategori Hulu (Gapoktan Padi

    Sukabungah Kabupaten Lebak), Juara 2 Modest Young Designer Competition road to IN2MOTION Kategori PonPes (Pondok Pesantren Rodhotul Huda Kabupaten Pandeglang), Juara 3 Modest Young Designer Competition road to IN2MOTION Kategori UMKM (Dewi Sambi, Kota Tangerang).

    Selanjutnya, Juara Favorit 1 Dakwah Eksyar antar Pesantren (PonPes Al Iman Kabupaten Pandeglang), dan Juara Favorit 2 Dakwah Eksyar antar Pesantren (PonPes Daar El Qolaam Kabupaten Tangerang).

    Penghargaan tersebut didapat berkat konsistensi, inovasi dan sinergi kuat antara BI Provinsi Banten, Pemerintah, dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Banten dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (Eksyar) di daerah.

    Provinsi Banten turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan Fesyar Jawa dengan mengirimkan 13 UMKM dan Pondok Pesantren binaan KPw Bank Indonesia Provinsi Banten yang telah lolos seleksi lebih dari 200 UMKM.

    Ke-13 UMKM tersebut di antaranya yang merupakan UMKM unggulan dari 8 kabupaten/kota, yaitu Dewi Sambi, Rhamala Hijab, Aramara Fashion, Ageman Ecoprint, Kaywood, Mitra Mandala, Prospero, Tawoon Banten Coffee Gn Karang, Cokelatin, Sanfood, PonPes Al Iman, dan PonPes Al-Furqon.

    Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, menyampaikan pentingnya sinergi para pemangku kepentingan dalam menghadapi berbagai tantangan pengembangan Eksyar ke depan. Untuk itu, terdapat 4 strategi kunci pengembangan Eksyar Bank Indonesia yaitu mendorong terbentuknya ekosistem produk halal secara end-to-end, pengembangan inovasi kebijakan dan instrumen pasar keuangan syariah, penguatan halal lifestyle, dan penguatan peran teknologi digital.

    “Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia terus diarahkan untuk mencapai inklusi keuangan dengan dukungan digitalisasi. Upaya tersebut diwujudkan melalui pengembangan inovasi dan teknologi 3 program unggulan wilayah Jawa,” ungkapnya.

    Tiga program unggulan yang dimaksud yaitu Penguatan Rantai Nilai Produk Halal (PAHALA) untuk mendorong sinergi ekosistem rantai nilai produk halal melalui sertifikasi halal, pengembangan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat) dan Toko Bahan Baku (Tobaku) Halal.

    Selanjutnya, Inklusivitas Ekonomi melalui Digitalisasi (INSANI) yang berfokus pada pengembangan landing page atau fitur Muslim-Friendly Tourism dan digitalisasi pembayaran zona KHAS se-Jawa, dan Optimalisasi ZISWAF untuk Kesejahteraan Umat (MASLAHAT) yang diimplementasikan melalui pengembangan ekonomi dan bisnis pesantren melalui optimalisasi dana ZISWAF, lelang wakaf produktif serta pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi kompetensi Nadzir di Jawa.

    Pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa berlangsung meriah dengan mengangkat tema ‘Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa yang Inklusif’ di Surabaya, Jawa Timur.

    Tema tersebut direpresentasikan melalui 4 agenda utama Fesyar Jawa yaitu Sharia Economic Forum, Sharia Economic Fair, Sharia Economic Fair, dan Business Matching Financing.

    “Untuk showcasing UMKM, Fesyar Jawa berhasil mencatat transaksi penjualan mencapai Rp3,03 Miliar sepanjang pelaksanaan kegiatan Fesyar baik melalui online maupun secara offline yang meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,46 miliar,” terangnya.

    Pada kesempatan yang sama, Gubernur Provinsi Jawa Timur yang diwakilkan oleh Wakil Gubernur, Emil Elistianto Dardak, menekankan pentingnya strategi untuk memotivasi pengembangan ekonomi syariah di Jawa yaitu melalui peningkatan compliance (sertifikasi halal).

    “Sebagai ikhtiar untuk meningkatkan berkah usaha. Kemudian pentingnya membangun ekonomi keumatan melalui pelaku ekonomi di sektor pesantren,” katanya.

    Di samping itu, Wagub juga mengarahkan agar para pelaku usaha untuk terus berupaya di kancah global. Dalam acara, turut hadir Kepala Perwakilan BI se-regional Jawa.

    Sebagai penutup acara yang memukau, karya terbaik para pemenang dan 20 finalis Modest Young Designer juga ditampilkan pada sesi fashion show, termasuk menampilkan karya UMKM dan Pondok Pesantren binaan Bank Indonesia Provinsi Banten yang mengangkat kombinasi pesona wastra Batik Banten dan Tenun Baduy sebagai bahan kain yang digunakan.

    Indriani, salah satu kontingen santri yang berhasil meraih Juara 1 Favorit kategori Dakwah Ekonomi Syariah Antar Pesantren menceritakan, bahwa ia bersyukur bisa menjadi perwakilan dari Kabupaten Pandeglang bahkan Provinsi Banten, serta merasa bangga karena bisa menantang kepercayaan diri untuk berdakwah ekonomi syariah di hadapan lebih dari 163 ribu pengunjung yang hadir pada acara FESyar Jawa 2023. (MUF/DZH)

  • Cadangan Devisa Di Bulan Mei Turun

    Cadangan Devisa Di Bulan Mei Turun

    JAKARTA, BANPOS – Bank Indonesia (BI) merilis posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Mei 2023 sebesar 139,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 2.068,6 triliun. Angka tersebut tetap tinggi, meskipun menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir April 2023 sebesar 144,2 miliar dolar AS atau Rp 2.141,3 triliun.

    “Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan antisipasi kebutuhan likuiditas valas perbankan sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian,” jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Jumat (9/6).

    Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. BI menilai, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

    “Ke depan, BI akan terus memperkuat ketahanan sektor eksternal sejalan dengan bauran kebijakan yang ditempuh BI dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkas Erwin.(RMID)