Tag: Banten

  • Wisata Pantai di Banten Ditutup Sementara

    Wisata Pantai di Banten Ditutup Sementara

    CILEGON, BANPOS – Suasana Idul Fitri kembali berbeda, setelah sebelumnya ada anjuran untuk melaksanakan salat Id di rumah saja, kemudian larangan untuk mudik dan silaturahmi melalui virtual.
    Kali ini, walaupun liburan, namun masyarakat tidak dapat berwisata dikarenakan adanya Surat Edaran Bupati Serang dan Bupati Pandeglang terkait penutupan sementara beberapa tempat wisata, salah satunya merujuk kepada objek wisata pantai yang berada di wilayah Provinsi Banten

    “Surat edaran tersebut mengenai tindak lanjut pencegahan penyebaran virus corona (covid-19) di wilayah hukum Polda Banten” kata Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Wibowo selaku Kasatgasda Ops Ketupat Kalimaya 2020 saat diwawancara oleh wartawan. Senin (25/5)

    Wibowo menjelaskan bahwa sebanyak 146 personel jajaran Polda Banten di siagakan untuk melakukan pengamanan di lokasi wisata pantai

    “Personel kami tugaskan untuk melakukan pengamanan dan memberikan imbauan serta sosialisasi terkait adanya surat edaran tersebut kepada masyarakat sekitar atau pun pengunjung” jelasnya

    Wibowo menjelaskan untuk penutupan sementara seluruh destinasi wisata akan berlangsung hingga dua minggu terhitung dari 20 Mei hingga 3 Juni 2020 mendatang

    Wibowo berharap, para pelaku wisata untuk menindaklanjuti imbauan tersebut. Masyarakat juga diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar rumah.

    “Dengan ini kami beritahukan kepada pengelola wisata untuk menutup sementara destinasi wisata yang ada. Bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan diri dengan berprilaku hidup sehat di berbagai tempat, menghindari keramaian, dan perjalanan tidak penting,” pesannya.

    Ditemui di lokasi yang sama, Kabidhumas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan wisata.

    “Untuk objek wisata pantai yang berada di wilayah hukum Polda Banten untuk sementara kan ditutup, jadi lebih baik kita merayakan hari kemenangan dirumah saja. Sebagai upaya percepatan penanganan covid-19,” tandas Edy Sumardi.(DZIK/PBN)

  • 157.926 Kendaraan Keluar Dari Jakarta Menuju Tol Merak-Tangerang

    157.926 Kendaraan Keluar Dari Jakarta Menuju Tol Merak-Tangerang

    JAKARTA, BANPOS – Dilansir dari RMCO.id, PT Jasa Marga (Persero) mencatatkan jumlah kendaraan keluar dari Jakarta menuju arah Timur, Selatan, dan Barat pada H-7 hingga H-1 Lebaran mencapai 465.582 kendaraan. Angka ini anjlok 62 persen dari lalu lintas kendaraan pada Lebaran yang sama di tahun lalu.

    Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menjelaskan, untuk distribusi lalu lintas di ketiga arah, sebesar 39 persen menuju arah Timur, 34 persen ke arah Barat, dan 27 persen ke arah selatan.

    Ia merinci, untuk kendaraan menuju arah barat, Jasa Marga mencatat pengemudi melewati GT Cikupa Jalan Tol Merak-Tangerang. Kendaraan yang terekam melewati GT ini adalah 157.926 unit atau turun 42 persen dari Lebaran 2019.

    Pada H-1 Jasa Marga juga mencatat jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta dari arah barat melalui GT Cikupa Jalan Tol Merak-Tangerang adalah sebesar 11.665 kendaraan, turun sebesar 71 persen dari Lebaran tahun 2019.

    Sementara itu, kendaraan keluar dari Jakarta menuju arah Timur melewati dua gerbang tol (GT). Di antaranya GT Cikampek Utama untuk pengguna jalan menuju Jalan Tol Trans Jawa dan GT Kalihurip Utama untuk pengguna jalan menuju Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi.

    Total kendaraan melewati GT Cikampek Utama tercatat sebesar 103.440 unit atau turun 81 persen dari Lebaran 2019. Sedangkan kendaraan yang melewati GT Kalihurip Utama terdara sejumlah 76.357 unit atau turun 64 persen dari Lebaran 2019.

    “Dengan begitu, total kendaraan yang melintas menuju arah timur adalah sebanyak 179.797 kendaraan, turun 76 persen dari Lebaran 2019,” katanya dalam keterangan resminya, Minggu (24/5).

    Kemudian, pengemudi kendaraan yang meninggalkan Jakarta ke arah selata atau lokal umumnya melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi. Hingga H-1 Lebaran, ada 127.859 kendaraan melintasi GT ini. Angka tersebut turun 33 persen dari tahun sebelumnya.

    Pada H-7 hingga H-1 Lebaran 2020, Jasa Marga melaporkan lalu-lintas tertinggi untuk kendaraan yang meninggalkan Jakarta dari ketiga arah tersebut terjadi pada H-4 Lebaran, yakni mencapai 92.668 kendaraan.

    “Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah penularan Covid-19 dengan tidak mudik dan tidak piknik,” jelasnya. [KPJ/PBN]

  • Helldy Gandeng Ketua DPW PKS Banten Maju di Pilkada Cilegon

    Helldy Gandeng Ketua DPW PKS Banten Maju di Pilkada Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Bakal Calon Walikota Cilegon sekaligus Ketua DPW Berkarya Provinsi Banten Helldy Agustian akhirnya berpasangan dengan Ketua DPW PKS Provinsi Banten Sanuji Pentamarta untuk mengikuti pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Cilegon periode 2021-2026. Ketika dikonfirmasi kabar tersebut Helldy Agustian membenarkannya.

    “Ya Insya Allah. Ini kan ketua DPW PKS sama DPW Berkarya. Kan kemarin nota kesepahaman kita walikota OK, sedangkan wakil kader terbaik dari PKS,” kata Helldy saat dikonfirmasi melalui saluran telephone genggamnya, Selasa (12/5).

    Helldy mengatakan sesuai dengan MoU antara PKS dan Berkarya bahwa yang maju menjadi walikota dan wakilnya merupakan kader terbaik partai masing-masing. 

    “Pada prinsipnya nota kesepahaman kita (Helldy) kemarin dengan kader PKS untuk wakilnya, kalau sekarang PKS sudah menentukan kader paling terbaiknya yaitu ketua DPW PKS-nya, ya sudah itu keputusannya mereka. Kita bareng-bareng, sama-sama ketua DPW,” terang Helldy. 

    Hal senada dikatakan Ketua DPW PKS Provinsi Banten Sanuji Pentamarta. Ia tidak mengelak bahwa dirinya diamanatkan oleh partai untuk menjadi wakil Helldy Agustian. 

    “Mohon doanya mohon dukungannya, Insya Allah,” ujarnya. 

    Saat ditanya terkait penunjukan dirinya maju mendampingi Helldy, Sanuji mengatakan itu sudah menjadi keputusan partai. 

    “Ya keputusan partai, amanat partai, perintah partai. Kebetulan saya ketua PKS Banten jadi mungkin se-Banten masih bisa memahami, masih bisa mengikuti karena saya juga pernah diamanahi 20 tahun menjadi anggota legislatif, 10 tahun di provinsi, Serang, Cilegon Tangerang,” terang Sanuji. 

    Menurutnya sudah saatnya PKS berkontribusi di eksekutif karena selama ini sudah banyak berkiprah di legislatif. 

    “PKS kan sudah lama kontribusi di legislatif saatnya kader PKS masuk dieksekutif jadi kepala daerah atau wakil kepala daerah,” katanya.(LUK/ENK) 

  • DPW PKS Dorong Ketahanan Pangan Keluarga

    DPW PKS Dorong Ketahanan Pangan Keluarga

    LONTAR, BANPOS – DPW PKS Banten mendorong masyarakat di seluruh Banten untuk menggalakkan menanam di rumah. Selain untuk mendorong terwujudnya ketahanan pangan keluarga, hal ini juga dapat mengisi kegiatan disela-sela work from home (WFH).

    Masyarakat dengan situasi sulit saat ini, diikuti oleh peningkatan kemiskinan di Banten, ancaman PHK yang besar, sehingga menimbulkan kondisi masyarakat yang sangat rentan. Dengan gerakan ayo menanam bersama PKS Banten, mendorong terwujudnya ketahanan pangan tingkat keluarga.

    Demikian disampaikan Ketua DPW PKS Banten, Sanuji Pentamarta. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan PKS Banten dalam kontribusi Penanganan Covid-19.

    “Banyak manfaat yang didapatkan dari menanam, selain keuntungan dunia, InsyaAllah bekal keuntungan di akhirat,” ujarnya, usai Launching Gerakan Ayo Menanam Bersama PKS Banten, di KWT kelompok Tani Alam Lestari, Lontar Baru, kecamatan Serang, Kota Serang Banten, Rabu (6/5) sore hari.

    Diketahui, kegiatan launching ini meluncurkan beberapa program, diantaranya yaitu lomba foto dan vlog. Kemudian program bantuan benih dengan total delapan juta benih yang akan disebar ke delapan Kabupaten Kota di Banten.

    “Program selanjutnya yaitu edukasi dan pendampingan menanam dirumah, baik melalui online maupun offline,” tuturnya.

    Sanuji menegaskan, kegiatan tersebut akan terus dilakukan hingga terbentuk budaya menanam di rumah masing-masing. Untuk saat ini, dilakukan masa percobaan selama tiga bulan, yang kemudian akan dilakukan evaluasi.

    “Kami akan menggalakkan program ini hingha terbentuk budaya menanam secara mandiri. Menanam apa saja, yang bermanfaat, baik buah-buahan, sayur-sayuran, obat-obatan dan masih banyak lagi yang bisa ditanam di lahan rumah kita,” tandasnya.

    Di tempat yang sama, ketua Fraksi PKS Banten DPRD Banten Juheni M. Rois menyampaikan bahwa gerakan ini dilakukan salah satunya karena masih banyaknya lahan di rumah yang belum terpakai. Maka dengan ini, melihat potensi lahan yang masih mungkin bisa digunakan untuk menanam, sekaligus mengisi kegiatan di masa Pandemi.

    “PKS menggerakkan internal, yang dalam kondisi seperti ini (Pandemi Covid-19), banyak kegiatan yang dilakukan dari rumah. Meski memerlukan waktu, tetapi kita mencoba untuk memulai terlebih dahulu,” ujarnya.

    Oleh karena itu, kata dia, dengan menumbuhkan budaya menanam, maka bisa menggerakkan ekonomi terkecil yang ada di masyarakat. Jika masyarakat sudah melihat potensi ekonomi terkecil, maka ia bisa melihat potensi ekonomi yang besar.

    “Harapannya, kegiatan ini menjadi gerakan masif di masyarakat dan diikuti oleh semua masyarakat. Sehingga masyarakat bisa melihat potensi ekonomi sekecil apapun yang ada di dalam dirinya, di rumah,” katanya.

    Kelompok wanita tani (KWT) Alam Lestari, Syarifah Hanum, menyambut gembira dengan adanya launching ‘gerakan ayo menanam’ yang dipelopori oleh DPW PKS Banten. Menurutnya, menanam itu merupakan sebuah kegiatan yang sangat baik dan bisa dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga dalam skala yang kecil.

    “Artinya jangan pernah berfikir bahwa menanam dan bertani itu sesuatu yang sulit, tidak bisa dilakukan kalau kita berada di perkotaan,” ujarnya.

    Lebih lanjut ia mengatakan, dengan lahan pekarangan yang terbatas atau dengan kegiatan kita yang padat,
    Sebetulnya menanam adalah kegiatan sederhana yang menghasilkan.

    “Kita bisa melakukan itu di sekitar halaman rumah kita.
    Kalau di sekitar rumah kita cukup, ada ruang, maka kita bisa menanamnya langsung di sana, bisa menanam buah-buahan atau sayur-sayuran,” jelasnya.

    Apabila lahan pekarangan sempit, lanjut dia, maka tetap tidak ada alasan untuk tidak menanam. Karena menanam bisa dilakukan dengan menggunakan polybag, pot kecil atau ruang bertingkat untuk menanam.

    “Kalau kita tidak punya pupuk, maka kita bisa produksi sendiri pupuk untuk tanaman kita, misalnya dari pupuk rumah tangga seperti menggunakan tangkai sayuran disatukan dengan tanah dan bisa menghasilkan pupuk,” ucapnya.

    Begitupun dengan menyiramnya, bisa menggunakan air bekas cucian beras dan air bekas mencuci ikan dan hal itu dinilai sederhana, bisa dilakukan oleh semua masyarakat.(MUF)

  • Penyaluran JPS Masih Tidak Jelas, WH Disebut Harus Bertanggungjawab

    Penyaluran JPS Masih Tidak Jelas, WH Disebut Harus Bertanggungjawab

    SERANG, BANPOS – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) untuk bertanggungjawab. Apabila disuatu hari nanti terdapat kekisruhan dalam Penyaluran bantuan Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Covid-19 di masyarakat.

    Demikian disampaikan Ketua HMI Cabang Serang, Faisal Dudayef Payumi Padma. Selain itu, ia juga menyampaikan beberapa kondisi penanganan Covid-19 di Provinsi Banten, antara lain, pasca penetapan KLB Gubernur lambat berkoordanisai atau konsolidasi dengan Pemkab dan Pemkot.

    “Terbukti, Pemkab dan Pemkot gagap melakukan antisipasi, dilihat dari perkembangan kasus korona sampai hari ini,” ujar Faisal, Jumat (1/5).

    Ia mengatakan, sebagai kepanjangtanganan pemerintah pusat tidak dilakukan dengan menentukan kepastian kriteria penerima bantuan.

    Dengan lambannya koordinasi dan konsolidasi dan pengambilan sikap yang kurang tegas dan tepat dari pemerintah provinsi, maka hal ini berdampak pada sosial dan ekonomi masyarakat.

    “Dikhawatirkan dengan terus terulang persoalaan ini, pemerintah provinsi dalam menghadapi pandemi ini akan timbul chaos,” tandasnya. (MUF)

  • HMI Minta Gubernur Banten Karantina Wilayah

    HMI Minta Gubernur Banten Karantina Wilayah

    SERANG, BANPOS – Desakan untuk melakukan karantina wilayah di Banten makin bermunculan. Salah satunya digaungkan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang.

    Hal ini dikarenakan, memperhatikan penyebaran virus Korona, dan jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang sudah mencapai angka 2019, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 265, serta 68 kasus positif di Provinsi Banten.

    HMI Cabang Serang meminta pemerintahan provinsi segera menerapkan Karantina Wilayah. Seperti halnya usulan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dan dibeberapa wilayah seperti di Provinsi Papua dan Provinsi Bali.

    “Sudah waktunya pemerintah menerapkan UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, khususnya dalam hal pembatasan sosial berskala besar dan Karantina Wilayah untuk menanggulangi penyebaran virus Corona,” jelas Ketua HMI Cabang Serang, Faisal Dudayef melalui rilisnya.

    Ia menjelaskan, karantina wilayah yang dimaksud misalnya, dengan menutup akses atu pembatasan keluar masuk transportasi publik seperti, jalan tol, pelabuhan, dan jalan-jalan di wilayah perbatasan. Banten-Jakarta, Banten-Jawa Barat.

    “HMI berharap, Gubernur Banten segera melakukan pencegahan jangan sampai tidak melakukan pencegahan ini akan mengakibatkan fatal terhadap masyarakat Banten itu sendiri,” tandasnya.(PBN)

  • BPTD Akan Siapkan Alat Pengukur Suhu Tubuh di Terminal Tipe A

    BPTD Akan Siapkan Alat Pengukur Suhu Tubuh di Terminal Tipe A

    PANDEGLANG, BANPOS – Belum tersedianya alat pengukur suhu tubuh di Terminal Tipe A Labuan, ditanggapi oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten, dengan akan menyediakan alat pengukur suhu tubuh.

    Namun BPTD mengakui, dalam penyediaannya kesulitan untuk mendapatkan alat tersebut. Sedangkan alat itu dapat digunakan untuk memeriksa suhu tubuh para penumpang yang datang dari luar wilayah Kabupaten Pandeglang, dalam upaya pencegahan penyebaran virus korona.

    Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten, Nurhadi Unggul Wibowo mengatakan, untuk mencari alat pengukur suhu tubuh yang akan disediakan di Terminal Type A Labuan dan Terminal tipe A Mandala Rangkasbitung, merasa kesulitan karena kehabisan stok alat tersebut.

    “Untuk terminal tipe A Labuan dan terminal tipe A Mandala Rangkasbitung belum ada. Kami sudah mencari kemana-mana stok sudah pada habis. Sedang inden (pemesanan, red) di ACE hardware dan sudah bayar, infonya diperkirakan tanggal 15 April barang akan dikirim,” kata Nurhadi kepada BANPOS melalui selulernya, Kamis (26/3).

    Menurutnya, untuk pemenuhan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para petugas terminal, pihaknya sudah membagikan kepada seluruh terminal Tipe A yang pengelolaannya dibawah BPTD Wilayah VIII Provinsi Banten.

    “Kami sudah bagkan ke semua terminal, pelindung untuk petugas berupa masker, kaos tangan dan hand sanitizer serta penyemprotan disinfektan baik di terminal maupun di dalam sarana angkutannya. Kita bagikan ke seluruh terminal Tipe A yang pengelolaannya dibawah BPTD Wilayah VIII Banten,” terangnya.

    Nurhadi mengaku, terkait terbatasnya kiriman APD yang dikirim ke terminal, pihaknya mendapatkan barang yang dipesan sangat terbatas, sehingga barang yang dikirim ke terminal menjadi terbatas.

    “Karena kita dapatnya juga terbatas. Sedang pesan lagi hand sanitizer dan disinfektan, semua barang langka. Besok ada disinfektan lagi disana,” ungkapnya.

    Sebelumnya diberitakan, Terminal Tipe A Labuan, Kabupaten Pandeglang, belum menyediakan fasilitas kesehatan pengukur suhu tubuh untuk penumpang yang datang maupun keluar wilayah Kabupaten Pandeglang, dalam upaya untuk melakukan pencegahan penyebaran virus Korona.

    Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Type A Labuan, Lina Darlina mengatakan, fasilitas untuk memeriksa kesehatan para penumpang baik yang datang dari luar wilayah Kabupaten Pandeglang, maupun yang akan berangkat ke luar belum tersedia.

    “Pada hari Selasa (24/3) lalu, kita baru dikirim berupa sarung tangan, hand sanitizer dan masker oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah VIII Provinsi Banten. Kalau untuk memeriksa suhu tubuh para penumpang kita belum ada, Puskesmas juga bingung tidak punya alatnya,” kata Lina kepada BANPOS melalui selulernya, Rabu (25/3).

    Menurutnya, untuk Alat Pelindung Diri (APD) yang dikirm oleh pihak Balai, hanya untuk petugas terminal saja. Untuk penumpang, pihaknya menggunakan APD yang ada.

    “APD yang dikirim langsung kita bagikan kepada petugas terminal saja mengingat jumlah sangat minim. Untuk penumpang serta awak bus, kita arahkan masuk kedalam terminal untuk cuci tangan menggunakan hand sanitizer yang kita siapkan,” terangnya.

    Untuk alat pengontrol suhu tubuh, lanjut Lina, pihaknya ingin menyiapkan alat tersebut untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh penumpang. Akan tetapi karena tidak memiliki anggaran, pihaknya tidak bisa menyediakan alat tersebut.

    “Untuk mencegah penyebaran virus Korona, kita tidak punya alat pengontrol suhu tubuh. Kalau kita kan anggarannya dari balai, yang dikirim oleh balai itu hanya sarung tangan, masker sama hand sanitizer dan itupun hanya untuk petugas terminal saja itupun masih kurang,” ujarnya.

    “Yang dikirim itu hanya sepasang, kalau kita pakai setiap hari kan pasti kotor. Kan seharusnya untuk sekali pakai atau dua kali pakai saja. Kalau untuk kiriman selanjutnya, saya juga belum tahu kapan mau dikirim,” ungkapnya.(DHE/PBN)

  • Mahasiswa Untirta Dikabarkan Positif Corona, Opsi Perpanjangan Kuliah Daring Muncul

    Mahasiswa Untirta Dikabarkan Positif Corona, Opsi Perpanjangan Kuliah Daring Muncul

    SERANG, BANPOS – Sivitas Akademika Untirta dihebohkan dengan adanya pesan berantai yang mengatakan bahwa terdapat salah satu mahasiswa Untirta yang terjangkit Covid-19.

    Dalam pesan tersebut, dituliskan bahwa mahasiswa asal Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) itu dinyatakan positif Covid-19.

    “Assalamu’alaikum, selamat siang pak mohon izin untuk melaporkan bahwa rekan KKM saya (YB – FEB Untirta) saat ini dinyatakan positif terkena virus Corona/Covid-19,” tulis pesan berantai yang diterima BANPOS, Rabu (25/3).

    BANPOS pun mencoba mencari tahu nomor mahasiswa terkait. Setelah mendapatkan nomornya, BANPOS berupaya menghubungi nomor tersebut. Namun, nomor itu sudah tidak dapat dihubungi.

    Sementara itu, Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Untirta, Suherna, mengaku masih belum tau terkait dengan informasi tersebut.

    “Yah saya belum tahu yah informasinya. Dia tinggal di Tangerang yah? Siapa namanya?” ujar Suherna saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

    Saat diberitahu nama serta fakultas pasien, ia mengatakan akan segera menghubungi pihak Dekanat FEB untuk melakukan konfirmasi berkaitan dengan informasi tersebut.

    “Saya mau konfirmasi ke fakultas yang bersangkutan. Kalau dari FEB berarti saya akan segera telpon dekannya untuk konfirmasi,” tuturnya.

    Suherna juga mengaku jika memang informasi tersebut benar, maka terdapat kemungkinan kuliah secara dalam jaringan (Daring) akan diperpanjang.

    “Nah ini, menurut saya mah pasti akan ada usulan agar kuliah Daring diperpanjang pada satu semester ini,” tandasnya. (DZH)

  • Dampak Corona, Ekonomi Banten Diprediksi Terpukul

    Dampak Corona, Ekonomi Banten Diprediksi Terpukul

    SERANG, BANPOS – Laju pertumbuhn ekonomi Banten pasca-ditetapkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) dan masa inkubasi selama dua minggu diperkirakan akan terpukul baik secara mikro maupun makro. Hal ini dikarenakan kegiatan ekonomi masyarakat dapat dipastikan lesu selama masa inkubasi ini.

    Pengamat ekonomi, Boyke Pribadi, mengatakan bahwa untuk ekonomi mikro yang dapat dilihat secara kasat mata ialah ketika sekolah mulai diliburkan selama dua minggu, maka para pedagang kecil yang target pasarnya para pelajar akan berhenti kegiatannya.

    “Kalau anak sekolah libur, pedagang kecil gak ada yang beli. Pedagang kecil gak jualan, pasar akan sepi. Nah disitulah ada yang namanya pengereman pertumbuhan ekonomi,” ujarnya kepada BANPOS, Minggu (15/3).

    Untuk ekonomi makro, akan terjadi pengereman pertumbuhan ekonomi tatkala perusahaan dan pabrik yang ada di Banten mulai meliburkan kegiatan produksinya. Dengan diliburkannya perusahaan dan pabrik, maka hasil produksinya pun akan berhenti beredar.

    “Dengan berhentinya perderadan produk, maka perusahaan akan kesulitan mendapatkan keuntungan. Pun sama dengan para karyawan, mereka juga akan berkurang penghasilannya karena libur bekerja,” tuturnya.

    Rentetan hal itu, lanjut Boyke, akan mengakibatkan berkurangnya peredaran uang yang ada di masyarakat. Sehingga dengan demikian, ia mengatakan ekonomi Banten pun akan terpukul akibat kebijakan inkubasi selama dua minggu tersebut.

    Boyke juga menjelaskan, dampak dari kelesuan ekonomi tersebut ialah terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi di Banten. Dengan berkurangnya pertumbuhan ekonomi, maka pengangguran pun akan bertambah. Hal ini berkaca pada kondisi Hongkong pasca-dihantam virus Corona.

    “Hongkong yang ekonominya cukup besar saja terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 1.74 persen. Bagaimana di Banten? Asumsi saya, jika pertumbuhan ekonomi Banten berkurang 0.5 persen saja, maka akan ada ribuan warga terancam menganggur,” terangnya.

    Terlebih, ia juga mengaku sedikit khawatir karena kondisi ini bertepatan dengan semakin dekatnya bulan Ramadhan, dimana pada bulan tersebut biasanya perputaran ekonomi masyarakat meningkat sangat drastis. Namun melihat dampak virus Corona ini, ia memperkirakan perputaran ekonomi pada bulan Ramadhan tidak seperti tahun sebelumnya.

    “Masyarakat juga tidak bisa jor-joran dalam berbelanja, maka dinamika ekonomi pun diperkirakan akan berkurang. Pasar Lama yang biasanya ramai juga saya kira akan berkrang intensitas belanja dari masyarakatnya,” kata ekonom Untirta ini.

    Mengenai langkah yang harus ditempuh oleh pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi, Boyke mengatakan bahwa beberapa intervensi dapat dilakukan. Salah satunya yaitu dengan memberikan insentif kepada penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar diberikan penundaan pembayaran setelah dicabutnya masa inkubasi 14 hari.

    “Selain itu, pemerintah juga harus segera melakukan Goverment Spending. Artinya, pemerintah harus segera menggunakan anggaran pemerintah. Proyek-proyek yang dibiayai APBD harus segera dimulai supaya roda ekonomi berjalan,” ucapnya.

    Dengan demikian, ia memprediksi ekonomi Banten akan kembali bangkit dalam kurun waktu dua bulan kedepan. “Dengan demikian, pada hari raya Idul Fitri nanti kita semua bisa merayakan kemenangan atas kebangkitan ekonomi kita,” tandasnya. (DZH)

  • UIN SMH Banten Terapkan Kuliah Jarak Jauh

    UIN SMH Banten Terapkan Kuliah Jarak Jauh

    SERANG, BANPOS – Merespon penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditetapkan oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim, atas kasus Covid-19 atau virus Corona, UIN ‘SMH’ Banten akan menerapkan kuliah jarak jauh selama 14 hari atau dua minggu. Kebijakan tersebut akan dimulai sejak Selasa (17/3) mendatang.

    Hal ini diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan pada UIN ‘SMH’ Banten, Wawan Wahyudin, saat dihubungi BANPOS melalui sambungan telepon. Menurutnya keputusan tersebut diperoleh usai rapat yang digelar rektorat pada Minggu (15/3) pagi untuk merespon surat edaran baik dari Kemendikbud, Kemenag maupun Gubernur Banten.

    “Tadi baru saja rapat dan berdasarkan konsideran pertama yaitu imbauan Presiden yang turun ke Kemenag dan Kemendikbud lalu pak Gubernur Banten, maka kami akan mengeluarkan edaran agar mahasiswa menggelar perkuliahan jarak jauh mulai Selasa 17 Maret hingga 3 April,” ujarnya.

    Ia mengatakan, sesuai anjuran pemerintah pusat bahwa masa inkubasi cukup selama 14 hari. Namun selama itu, pihaknya akan tetap memantau perkembangan kondisi kasus tersebut.

    “Jadi dua minggu itu sesuai dengan pusat. Dua minggu itu sudah cukup untuk masa inkubasi sembari melihat perkembangan kondisinya,” terangnya.

    Ia juga mengaku akan membatasi kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang sifatnya melibatkan massa yang banyak. Hal ini untuk mengantisipasi adanya penyebaran Covid-19 tersebut.

    “Untuk lebih jelasnya nanti menunggu edaran. Saat ini masih dalam penyusunan surat edaran itu. Jadi nanti kalau sudah keluar surat edaran, semua pihak harus mengikuti. Jangan sekarep dewek,” tandasnya. (DZH)