Tag: BBMKG Wilayah II Tangerang

  • BMKG Gelar Sekolah Lapang Gempabumi di Sukabumi

    BMKG Gelar Sekolah Lapang Gempabumi di Sukabumi

    SUKABUMI, BANPOS – Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, menjadi salah satu wilayah yang rawan gempabumi dan tsunami.

    Oleh karena itu, pemerintah daerah dan masyarakat harus siaga dan tanggap terhadap potensi becana yang muncul.

    Dengan dasar tersebut, Badan Meteorologi, Klimataologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Tangerang Selatan, menggelar Sekolah Lapang Gempabumi di Hotel Grand Inna Samudra Beach, Palabuhan Ratu, Sukabumi, Kamis-Jumat tanggal 11-12 Mei 2023.

    “Gempabumi yang terjadi di wilayah ini, selain dipicu oleh aktivitas subduksi, juga dipengaruhi oleh keberadaan aktivitas sesar-sesar lokal seperti Megathrust Selatan Jawa Bagian Barat, Sesar Cimandiri, dan Sesar-Sesar Aktif lainnya,” ujar Plt. Deputi Bidang Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi, dalam sambutannya.

    Menurutnya, kegiatan yang bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai unsur terkait.

    “Unsur yang terlibat antara lain SKPD, BPBD, TNI-Polri, SAR, PMI, media, pelaku usaha sektor wisiata, sekolah dan universitas, serta kelompok nelayan sekitar Pelabuhan Ratu,” tandasnya.

    Sementara itu, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, dalam sambutannya menyampaikan bahwa situasi Sukabumi saat ini sangat kompleks.

    Di mana, selain aktivitas masyarakat yang cukup padat, Sukabumi juga langsung berhadapan dengan laut.

    “Situasi Sukabumi sangat kompleks, kita berhadapan langsung dengan laut, aktifitas masyarakat juga cukup padat. Oleh karena itu, kondisi di lapangan harus diketahui dan disadari oleh masyarakat, kita harus membangun kesiapsiagaan menghadapi tsunami,” tuturnya.

    Marwan Hamami juga berkesempatan membuka acara dan menggarisbawahi paradigma masyarakat terkait bencana harus diubah.

    “Semua pihak tidak hanya mencermati situasi dan kondisi, tetapi juga dampak yang dihasilkannya,” katanya.

    Kepala Balai Besar BMKG Wilayah II, Hartanto, mengungkapkan bahwa tujuan dilaksanakannya sekolah lapang Sukabumi yaitu untuk menguatkan peran antara BMKG dan BPBD dalam mewujudkan masyarakat tanggap Gempabumi dan Siaga Tsunami.

    “Tujuan dari kegiatan ini adalah menguatkan peran dan sinergi antara BMKG dan BPBD dalam mewujudkan masyarakat yang Tanggap Gempabumi dan Siaga Tsunami,” ucapnya.

    Dalam kesempatan ini, selain diskusi dan pembuatan jalur evakuasi bersama BPBD, Balai Besar BMKG Wilayah II juga memberikan peta informasi potensi bahaya gempabumi dan tsunami, sebagai bagian dari peningkatan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi gempabumi dan tsunami. (MUF)

  • Tiang Listrik Tumbang di Anyer, BMKG Analisis Penyebab Kejadian Cuaca Ekstrem

    Tiang Listrik Tumbang di Anyer, BMKG Analisis Penyebab Kejadian Cuaca Ekstrem

    SERANG, BANPOS – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang, terjadi di wilayah Kabupaten Serang pada dini hari, Sabtu (1/4).

    Peristiwa tersebut menimbulkan banyak pohon dan tiang listrik tumbang, yang mengakibatkan akses jalan tertutup.

    Terpantau, pohon dan tiang listrik tumbang terjadi di kawasan pesisir Pantai Anyer, Kabupaten Serang.

    “Selain tiang listrik dan pohon tumbang, belum ada laporan kerusakan ataupun korban jiwa,” ujar Prakirawan BMKG Banten, dalam rilis yang diterima BANPOS.

    Peristiwa tersebut kemudian diinformasikan oleh BPBD Provinsi Banten kepada BMKG Banten, yang kemudian melakukan analisis cuaca sementara.

    Berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer tanggal 31 Maret 2023, terpantau adanya Siklon Tropis Herman yang menyebabkan adanya daerah pertemuan angin di wilayah Provinsi Banten dan berdampak penumpukan massa udara yang mendukung pertumbuhan awan konvektif di wilayah Banten.

    Nilai kelembapan yang relatif lembap juga mengindikasikan kondisi uap air yang tersedia di wilayah Banten cukup basah untuk mendukung adanya proses pertumbuhan awan.

    Untuk data pengamatan pada pukul 22.00-07.00 WIB, curah hujan AAWS Serang 28.8 mm atau hujan sedang dan ARG Padarincang 48.8 mm atau hujan sedang.

    Sementara, untuk kecepatan angin AAWS Serang yaitu 6.5 m/s atau 23.4 Kilometer per jam.

    “Peringatan dini cuaca untuk wilayah Kabupaten Serang telah dirilis oleh BBMKG Wilayah ll pada tanggal 01 April 2023 pukul 03.23 WIB yang kemudian dilakukan update pada pukul 06.55 WIB,” ungkapnya.

    Dalam peringatan dini tersebut disampaikan bahwa pada pukul tersebut berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada sejumlah wilayah.

    Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Kramatwatu, Waringinkurung, Bojonegara, Pulo Ampel, Ciruas, Pontang, Tirtayasa, Tanara, Kibin, Carenang, Binuang, Kopo, Anyar, dan Lebakwangi.

    BMKG Banten memberikan sejumlah rekomendasi antara lain masyarakat dan instansi yang terkait agar tetap waspada terhadap terjadinya bencana hidrometeorologis seperti genangan, banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang.

    Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut.

    “Kejadian curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang terpantau masih berpotensi terjadi selama beberapa hari kedepan di beberapa wilayah Provinsi Banten,” tandasnya. (MUF)

  • BBMKG Wilayah II Tangerang Gelar Rapat Koordinasi, Bahas Kebijakan Umum Pembangunan BMKG Tahun 2023

    BBMKG Wilayah II Tangerang Gelar Rapat Koordinasi, Bahas Kebijakan Umum Pembangunan BMKG Tahun 2023

    MALANG, BANPOS – BBMKG Wilayah II Tangerang menggelar rapat koordinasi wilayah (Rakorwil) tahun 2023 yang resmi dibuka oleh Sekeretariat Utama BMKG, Ir. Dwi Budi Sutrisno. Pada kegiatan yang dilaksanakan di Ballroom Grand Mercure Hotel Malang selama 4 hari sejak tanggal 14-17 Maret 2023 ini salah satunya membahas perihal kebijakan umum pembangunan BMKG.

    Dengan mengusung tema ‘Melalui Rapat Koordinasi Wilayah Tahun 2023 Kita Wujudkan Perencanaan yang Transparan, Responsif dan Akuntabel Menuju BMKG berkelas Dunia’, kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 113 orang yang terdiri dari 42 orang Kepala Stasiun UPT, 1 Orang perwakilan Kepala Stasiun Meteoroologi Soekrano Hatta, 11 orang Pejabat Pemegang Komitmen, 18 orang tim Review dari Biro Perencanaan, 8 orang dari Inspektorat, 9 Orang Tim teknis, 3 orang Protokoler Pimpinan dan Panitia pelaksana sebanyak 20 Orang.

    Kepala BBMKG Wilayah II, Hartanto, dalam laporan penyelenggaraan menyampaikan bahwa tujuan dan sasaran pelaksanaan Rakorwil ini adalah sebagai tindak lanjut pembahasan pada Rapat Perencanaan Nasional (Rapernas) 2023 yang telah dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2023. Kemudian penyampaian garis besar kebijakan umum pembangunan BMKG tahun 2023.

    “Melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi untuk penyusunan program dan kegiatan di daerah Tahun Anggaran 2024. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja (RKA-SK) 2024 di daerah berdasarkan Pagu Indikatif,” ujarnya.

    Selain itu, kegiatan ini dihelat dalam rangka mengidentifikasi permasalahan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan 2022-2023 yang diperlukan tindaklanjut Balai Besar Wilayah II dan Kantor Pusat BMKG. Kemudian tersusunnya Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2024.

    “Tersusunnya RKA-SK 2024 per UPT berdasarkan Output dan Jenis Belanja, dengan 3 versi (maksimum, moderat dan minimum) pada Belanja Modal dalam format Satuan-5. Rekapitulasi RKA- SK Tahun Anggaran 2024/ Propinsi/ Balai Besar Wilayah II,” tuturnya.

    Rekaspitulasi permasalahan dan kendala dalam pelaksanaan anggaran tahun 2023 dan perencanaan tahun 2024 juga menjadi tujuan dan dibahas dalam Rakorwil tersebut.

    Sementara itu, Sekretaris Utama BMKG, Dwi Budi Sutrisno, menyebutkan bahwa hasil Rapat Evaluasi Nasional (Ravalnas) dan Rapat Perencanaan Nasional (Rapernas) Tahun 2023 untuk pelaksanaan APBN BMKG TA 2022, Realisasi/Penyerapan Anggaran adalah 84,33 persen dari pagu Rp2,843 triliun. Kemudian realisasi fisik Pembangunan sebesar 87,34 persen.

    “Kami sangat mengapresiasi capaian Kinerja Lembaga terhadap Target Penetapan Kinerja TA 2022 untuk Indikator Kinerja Utama sebesar 107,00 persen,” ujarnya.

    Sedangkan untuk hasil penilaian Reformasi Birokrasi oleh Tim kemenpan RB tahun 2020 dengan nilai 77,38, disebut lebih baik dari tahun 2019 dengan nilai 77,04. Nilai Tingkat akuntabilitas Instansi Pemerintah tahun 2021 memperoleh nilai 77,76 dengan Predikat BB.

    “Penilaian tersebut menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dibandingkan dengan capaian kinerja, kualitas pembangunan budaya kinerja birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi hasil pada BMKG menunjukkan hasil yang baik,” katanya.

    Pada kesempatan tersebut, Dwi Budi Sutrisno mengimbau untuk lebih memperhatikan dan melakukan peningkatan terkait penilaian ini. Diantaranya dengan melakukan langkah-langkah melakukan percepatan pelaksanaan lelang, teliti dalam mereview dokumen lelang sebelum diumumkan hingga lelang dengan nilai paket lebih besar dari Rp5 miliar tuntas pada Maret 2023.

    “Kepada seluruh pejabat dan pegawai BMKG, untuk menuju BMKG berkelas dunia, maka pelaksanaan kinerja BMKG juga harus berkelas dunia dengan tetap mengedepankan profesionalisme dan harus terus memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan kinerja yang terbaik serta menghasilkan informasi yang tepat, cepat, akurat dan mudah dipahami,” tandasnya. (MUF)