CILEGON, BANPOS – Semangat kebersamaan dan kesehatan berkobar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon.
Sebagai bagian dari kegiatan rutin, para pegawai lapas melibatkan diri dalam kegiatan olahraga seni bela diri kempo yang penuh semangat.
Dengan dilatih oleh instruktur berpengalaman, mereka menjalani sesi latihan yang intensif untuk meningkatkan kebugaran fisik dan keterampilan bela diri pada Jumat (24/11) pagi.
Dengan semangat yang tinggi, para pegawai lapas berkumpul di area yang telah disiapkan khusus untuk kegiatan ini.
Pemanasan ini tidak hanya bertujuan untuk menghindari cedera, tetapi juga untuk meningkatkan kelenturan dan kebugaran tubuh para peserta.
Setelah pemanasan, para pegawai lapas mulai terlibat dalam latihan kempo yang intensif. Kempo, sebagai seni beladiri asal Jepang, melibatkan gerakan-gerakan yang melibatkan seluruh tubuh, serta teknik-teknik khusus untuk pertahanan diri.
Para peserta diberikan arahan oleh instruktur untuk memastikan bahwa mereka menguasai gerakan-gerakan tersebut dengan benar.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Yosafat Rizanto, mengapresiasi kegiatan tersebut, serta menganggapnya sebagai langkah positif dan menjadi alat yang efektif dalam membentuk lingkungan kerja yang sehat dan berdaya.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar latihan fisik, tetapi juga membentuk semangat solidaritas di antara kita. Melalui kempo, kami tidak hanya berinvestasi dalam kesehatan pribadi, tetapi juga dalam kebersamaan dan keharmonisan di lingkungan kerja,” katanya.
Dikatakan dia, kegiatan rutin ini mencerminkan komitmen kolektif para pegawai lapas untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka, sambil membangun hubungan yang erat di dalam komunitas lapas.
Sesi latihan bukan hanya menyediakan platform untuk meningkatkan keterampilan seni bela diri, tetapi juga menjadi waktu yang berharga untuk memperkuat kebersamaan di antara mereka.
“Dengan kedisiplinan dan semangat yang terus berkobar, kegiatan rutin olahraga seni bela diri kempo di Lapas Cilegon tidak hanya melibatkan tubuh, tetapi juga merajut ikatan kekeluargaan di dalam lapas. Seiring berjalannya waktu, diharapkan kegiatan positif ini dapat terus menjadi pendorong kesejahteraan dan kebersamaan di kalangan para pegawai lapas,” tandasnya. (LUK)