Tag: Benyamin Davnie

  • Fun Walk Wajib Pajak 2023, Badan Pendapatan Daerah

    Fun Walk Wajib Pajak 2023, Badan Pendapatan Daerah

    TANGSEL, BANPOS – Fun Walk Wajib Pajak 2023 yang diselenggarakan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) berlangsung meriah. Terlihat sejak pagi hari, para peserta telah memadati kegiatan yang dihadiri oleh Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie.

    Diketahui, kegiatan Fun Walk Wajib Pajak tahun 2023 ini berlangsung di Jogging Track Bintaro Jaya Xchange Mall, Minggu (20/8). Kegiatan tersebut dilaksanakan guna mengingatkan para wajib pajak untuk membayar pajak.
    Dalam kesempatan tersebut, Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai momen untuk bersama sekaligus mengingatkan dan mengedepankan kewajiban masyarakat, dalam membayar pajak.

    “Momentum ini sangat penting bagi kita untuk terus mengedepankan kewajiban kita sebagai wajib pajak di Tangsel. Karena nantinya ini akan menjadi pendapatan daerah untuk membangun berbagai macam infrastruktur di Tangsel,” ujarnya.

    Maka dari itu, melalui kegiatan yang berlangsung meriah tersebut, Benyamin mengingatkan kepada masyarakat untuk dapat membayar pajak tepat waktu. Terlebih, pajak yang dibayarkan oleh masyarakat, akan kembali lagi kepada masyarakat melalui pembangunan-pembangunan.

    “Mari kita sama-sama membayar pajak tepat waktu. Kami akan tunaikan amanat ini dengan pembangunan infrastruktur,” ucapnya.

    Benyamin pun menyebutkan bahwa program Bapenda Tangsel ini harus bisa terus dikembangkan, dalam memberi pemahaman kepada warga soal membayar pajak dan sosialisasi lainnya yang berkaitan dalam pengembangan Kota Tangerang Selatan.

    “Melalui ide kreatif dari Bapenda ini terus kita kembangkan, ini upaya buat kalian sadar akan bayar pajak,” tandasnya. (DZH)

  • Polusi Tangsel Dinilai Parah, Pemkot Klaim Sudah Antisipasi

    Polusi Tangsel Dinilai Parah, Pemkot Klaim Sudah Antisipasi

    CIPUTAT, BANPOS – Sejumlah langkah telah dilakukan oleh Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) guna merespon tingginya pencemaran atau polusi udara di Kota Tangsel. Langkah itu disebut telah dilakukan sejak lama, sebagai program berkesinambungan secara nasional.

    Untuk diketahui, Kota Tangsel pada Juli yang lalu, mendapatkan penilaian kondisi udara buruk dari IQ Air. Kota Tangsel mendapatkan skor indeks kualitas udara di atas 150, yang berarti tidak sehat, secara berturut-turut.

    Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, mengatakan bahwa Pemkot Tangsel tak tinggal diam menyikapi pemberitaan terkait kondisi udara di wilayahnya. Berbagai langkah dilakukan dalam menghadapi polusi yang juga disebabkan fenomena El Nino.

    “Kita imbau untuk warga menggunakan masker, kita juga meningkatkan ruang terbuka hijau dan kapasitasnya dengan ekstensifikasi penanaman pohon-pohon pelindung,” ucap Benyamin usai ditemui di Puspemkot, Jumat (11/08).

    Tidak cuma itu, program kampung iklim pun merupakan salah satu langkah yang dilakukan, guna menekan tingkat polusi di Tangsel. Program itu mengajak masyarakat untuk menamam pohon dan menguji emisi gas buang kendaraan bermotor. “Dan kita juga beri sanksi buat para pembakar sampah,” tegasnya.

    Tak cukup itu saja, Pemkot juga melakukan pemantauan menggunakan alat yang terakreditasi yakni HVAS (High Volume Air Sampler) dan dilakukan oleh laboratorium yang terakreditasi KAN (Komite Akreditasi Nasional).

    Menurutnya, dasar aturan yang digunakan adalah PP 22 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan dan perlindungan lingkungan hidup. Alhasil berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di tanggal 10 Agustus 2023, berada di angka 94 dengan baku mutu PM 2,5

    “Artinya kualitas udara di Tangerang Selatan masih dapat diterima pada kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan,” ucap Benyamin.

    Pemantauan tersebut dilakukan di 12 titik dengan metode masive sampler. Mulai dari Kecamatan Setu, Pondok Aren, Serpong hingga Ciputat Timur, bahkan di lingkungan BMKG juga. Selain itu, Benyamin menuturkan bahwa monitoring secara real time juga dilakukan melalui Sistem Pemantauan Kualitas Udara Ambien (SPKUA) yang berlokasi di Taman Kesehatan.

    Dalam alat SPKUA, dilakukan pemantauan terhadap 7 parameter yaitu PM10, PM2,5, SO2, CO, O3, NO2 dan HC. Hasilnya, tidak ada tingkat mutu udara yang bersifat merugikan, meningkatkan risiko hingga merugikan kesehatan.

    “Terkait keadaan polusi udara, kita juga bertanggungjawab mengedukasi masyarakat. Bahwa keadaan udara tidak hanya diukur dengan partikuler meter kemudian mengambil kesimpulan,” ungkapnya.

    Karena menurutnya, harus dipelajari secara detail, kandungan apa yang terdapat dan berbahaya dalam partikel udara di sekitar.

    “Bagaimana cara mengambil samplenya, metodologi sampling seperti apakah yang benar-benar sudah menguji sampel berapa persen dari 54 kelurahan dan 7 kecamatan yang ada di Tangerang Selatan,” terangnya. (DZH)

  • Inget Nih, Walikota Benyamin Bakal Sanksi ASN Nakal

    Inget Nih, Walikota Benyamin Bakal Sanksi ASN Nakal

    SERPONG, BANPOS – Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), para pegawai harus bekerja secara disiplin sesuai dengan tugas yang ditetapkan. Jika tidak, sanksi tegas siap diberikan kepada aparatur.

    Hal tersebut disampaikan Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, saat memimpin Apel di Lingkungan Pusat Pemerintah Kota (Puspemkot) Tangerang Selatan, Senin (7/8).

    “Saya minta ASN dan PPPK itu pedomani aturan, jangan aneh-aneh. Saya enggak mau lihat ASN yang sudah ditetapkan kerjanya itu tidak disiplin. Saya akan beri sanksi jika ASN dapat peringatan tiga kali, begitupun PPPK,” ucap Benyamin.

    Dirinya beharap, dengan disiplinnya para ASN, dapat mencetak prestasi secara pribadi dan kelompok kerja, dalam memberi pelayanan kepada publik. Tujuannya, untuk menciptakan kesejahteraan dan menciptakan daya saing.

    Terkait UU No.5 Tahun 2014, Benyamin meminta kepada para aparatur untuk tetap menjalankan tugas dengan fokus dan disiplin. Serta, mensyukuri posisi serta tugas yang sedang dijalankan.

    “Saya sudah menimbang dengan kepala daerah lainnya, saya usulkan untuk segera pengangkatan PPPK ini disamaratakan untuk semua tenaga honorer yang ada di pemerintah daerah. Dan kalau terasa berat untuk membiayai itu, bebankan kepada kami. Karena yang dari DAU (Dana Alokasi Umum) itu hanya PNS, tapi TKS itu dari PAD (Pendapatan Asli Daerah). Ini sudah dapat menjelaskan bagaimana sikap dan tindakan saya, yang penting kalian ini tetap mensyukuri pekerjaan yang ada,” tuturnya.

    Terakhir, Ia meminta seluruh aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, untuk dapat menjaga sikap hingga menjaga persatuan yang sesuai dengan pedoman kerja.

    “Jadi saya minta jaga sikap, jaga attitude, jaga akhlak, jaga adab, jaga disiplin, jaga loyalitas, jaga harmonisasi, jaga kesatuan, dan jaga persatuan di lingkungan pemerintah Tangsel,” tandasnya. (DZH)

  • Menteri Teten Rela Gak Makan Biar Bisa Nyicip Makanan Tangsel di Hajatan Nasional UMKM

    Menteri Teten Rela Gak Makan Biar Bisa Nyicip Makanan Tangsel di Hajatan Nasional UMKM

    TANGERANG, BANPOS – Hajatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Nasional 2023 yang diinisiasi oleh Grab dan Ovo serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), digelar di Fresh Mart Bintaro, Tangerang Selatan, pada Minggu (6/8).

    Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, yang hadir bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyampaikan apresiasi atas gelaran hajatan UMKM Nasional yang digelar di Tangerang Selatan.

    Baginya, ini suatu kebanggaan bahwa wilayah termuda se-Provinsi Banten ini dipilih untuk menggelar hajatan UMKM sebagai rangkaian menuju peringatan Hari UMKM Nasional pada 12 Agustus nanti. “UMKM ini memberikan dampak yang luar biasa untuk kemajuan perekonomian Kota Tangerang Selatan,” ujar Benyamin.

    Oleh karenanya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan sangat terbuka untuk berkolaborasi, dalam kerangka mendorong dan meningkatkan UMKM agar naik kelas.

    “UMKM di Tangerang Selatan harus naik kelas. Bisa diketahui tingkat nasional bahkan luar negeri. Untuk menuju kesana, tidak hanya diperlukan dari sisi regulasi, tetapi juga kolaborasi terutama pengembangan digitalisasi bagi UMKM itu sendiri,” katanya.

    Sementara itu, Menkop UKM, Teten Masduki, menceritakan bahwa dirinya sengaja untuk tidak makan dari rumah saat mengunjungi hajatan UMKM ini.

    “Sengaja dari rumah tidak makan, karena katanya di Tangerang Selatan makanannya enak-enak, dan bener ternyata enak,” puji Menteri Teten.

    Tak hanya itu, Teten menekankan bahwa produk-produk UMKM ini juga harus terus ditingkatkan, terutama dalam hal penggunaan digitalisasi.

    “Penerapan digitalisasi UMKM berbasis aplikasi dan pembayaran cashless akan membantu pedagang menjangkau konsumen yang lebih luas,” ucapnya.

    Apalagi menurutnya, UMKM merupakan salah satu penopang perekonomian di Indonesia, khususnya pada masa pandemi Covid-19 lalu.

    “UMKM di sektor kuliner memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” tandasnya. (DZH)

  • Koperasi di Tangsel Aktif Banget

    Koperasi di Tangsel Aktif Banget

    SERPONG, BANPOS – Ratusan koperasi yang berada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tercatat memiliki tingkat keaktifan yang tinggi. Bahkan, prospek pertumbuhannya terus meningkat setiap tahun.

    Hal itu disampaikan oleh Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, usai menjadi pembina apel di Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-76 Tingkat Kota Tangsel, di Lapangan Cilenggang, Senin (17/7).

    “Saya yakin koperasi di Tangerang Selatan berkembang sangat luas, karena pertumbuhan ekonomi kita kan terus nanjak setelah Covid-19,” ucapnya.

    Bahkan menurutnya, dari 500 koperasi yang ada di Kota Tangsel, sebanyak 400 koperasi memiliki tingkat keaktifan yang sangat tinggi.

    “Ada beberapa koperasi yang nilai tumbuhnya sudah sampai miliaran, baru mulai dan sebagainya. Pertumbuhan koperasi sampai 18-20 persen,” terangnya.

    Benyamin menuturkan, koperasi ini memiliki fungsi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Oleh karenanya, koperasi menyelenggarakan berbagai usaha serta layanan sesuai kebutuhan anggota.

    “Pemiliknya anggota koperasi, keuntungannya dibagikan ke seluruh anggota koperasi. Kemudian maju mundurnya juga ditentukan anggotanya. Justru rugi kalau tidak ikut koperasi,” kata Benyamin.

    “Jadi koperasi sebagai perusahaan di mana anggota sebagai pemilik dan pengguna jasanya. Dengan menyatukan kepentingan di bawah koperasi, efisiensi kolektif dapat dilakukan,” tambahnya.

    Oleh karena itu, posisi tawar terhadap pasar dapat ditingkatkan. Serta konsolidasi sumber daya untuk berbagai usaha dapat diselenggarakan.

    “Dimana dengan mengusung semangat pemajuan koperasi kunci kesejahteraan masyarakat. Kita harus bangga berkoperasi untuk Indonesia maju,” tandasnya. (DZH)

  • Benyamin Davnie Minta Laporan Masyarakat Cepat Ditindaklanjuti

    Benyamin Davnie Minta Laporan Masyarakat Cepat Ditindaklanjuti

    CIPUTAT, BANPOS – Tindak lanjut atas laporan yang masuk dari masyarakat melalui Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR), didorong untuk dapat diperkuat dan dilakukan secara cepat.

    Hal itu disampaikan oleh Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, saat membuka Rakor Percepatan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat melalui SP4N-LAPOR yang dilaksanakan di Ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel, pada Senin (26/6).

    “Di SP4N LAPOR kita dapat melihat aduan dari masyarakat. Kita harus perkuat dan percepat, bisa jadi masalah apabila ada jeda waktu panjang dari pengaduan dengan solusi,” ujar Benyamin dalam keterangan tertulisnya.

    Hal itu karena menurut Benyamin, tindak lanjut atas pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat, tidak sesuai dengan harapan dari pengadu. Sehingga masyarakat yang mengadu, perlu mengetahui informasi itu secara cepat. “Kalau hal ini berarti mereka butuh kejelasan Informasi,” terangnya.

    Oleh karena itu, dengan adanya kanal pengaduan tersebut, akan menjadi jembatan untuk mendekatkan antara pemerintah dengan masyarakat.
    “Ini untuk mendekatkan hubungan kita dengan masyarakat, itulah otonomi daerah, itulah pemerintah daerah modern saat ini,” terangnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangsel, TB Asep Nurdin, mengatakan bahwa Diskominfo terus memperkuat kolaborasi dan sinergi bersama dinas-dinas teknis, untuk menindaklanjuti laporan dari masyarakat.

    “Sedikit demi sedikit laporan dari masyarakat dapat terselesaikan,” katanya.
    Oleh karenanya, ia berterimakasih dan mengapresiasi seluruh perangkat daerah yang terus membangun koordinasi, dalam menjawab pengaduan masyarakat.

    “Kami di Diskominfo berusaha semaksimal mungkin. Operator kami stand by 24 jam, untuk menjawab pengaduan masyarakat. Ini untuk memastikan laporan dari masyarakat yang masuk melalui SP4N-LAPOR dapat tertangani dengan cepat dan baik,” tandasnya. (DZH)

  • Level PPKM  Menurun, Tangsel Wacanakan PTM 100 Persen

    Level PPKM Menurun, Tangsel Wacanakan PTM 100 Persen

    CIPUTAT, Pemkot Tangsel berencana menerapkan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan kapasitas 100 persen. Kendati demikian, hal tersebut tetap melihat kondisi perkembangan kasus Covid-19 di wilayahnya.

    Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, kegiatan PTM terbatas untuk semua jenjang pendidikan sudah dimulai sejak 7 Maret lalu. Penerapan kegiatan belajar mengajar secara offline itu seiring dengan pemberlakuan PPKM level 2.

    “Awalnya kegiatan PTM terbatas dilaksanakan di kelas 6 SD dan 3 SMP. Mereka boleh belajar di kelas tapi yang lainnya itu masih pembelajaran jarak jauh. Setelah kasus mulai landai, semua jenjang mulai PTM terbatas,” katanya, kemarin.

    Benyamin menuturkan, dalam pelaksanaan PTM terbatas itu penerapannya dibagi dua kelas. Yakni kelas pagi 50 persen dan kelas siang 50 persen.

    “Nah, ini nanti akan dievaluasi lagi. Kalau angkanya terus membaik maka prioritasnya memang tetap untuk kelas 6 SD, kelas 9 SMP karena mereka akan menghadapi ujian. Tapi boleh 100 persen nantinya,” tuturnya.

    Penerapan kapasitas 100 persen, lanjut dia, juga tidak menutup kemungkinan akan diterapkan di kelas lain. Hal tersebut akan melihat kondisi kasus Covid-19 yang terjadi di wilayahnya.

    “Untuk sementara ini kelas 6 SD, kelas 9 SMP dulu. Nanti kalau angkanya membaik baru nanti saya merembet ke kelas kelas yang lainnya. Penerapanya sangat tergantung angka covid hariannya, saya nggak berani berspekulasi. Kita pantau terus setiap hari,” ujarnya.

    Benyamin menegaskan, penerapan PTM terbatas dengan kapasitas 100 persen tidak harus menunggu Kota Tangsel menerapkan PPKM Level 1. Yang penting, kasus harian Covid-19 terus menurun.

    “Gini, kalau PPKM level 2 kemudian tingkat bor kita sekarang sekitar 24 persen dan terus turun, kemudian angka kematian juga sekarang sudah nol turun terus ya walaupun PPKM level 2 mungkin kita akan perlebar PTM terbatasnya,” terangnya.

    Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan. Khsusunya di sekolahnya.

    Jangan sampai, anak-anak di sekolah sudah menjaga disiplin protokol kesehatan namun orang tua atau wali murid yang mengantar atau menjemput ke sekolah masih berkerumun. Pihaknya pun meminta kepada satuan pendidikan agar mengawasi hal tersebut.

    “Jumlah warga sekolah yang terpapar terakhir udah enggak terlalu signifikan lagi. Dulu waktu masih PJJ itu kan angkanya sampai awalnya sampai 824, turun menjadi 300, turun ke 200, sekarang mungkin tinggal 30-an sih. Dan rata-rata terpaparnya karena klaster keluarga,” pungkasnya.

    (IRM/BNN)

  • Sebanyak 43 Lulusan STAN Mengabdi untuk Tangsel

    Sebanyak 43 Lulusan STAN Mengabdi untuk Tangsel

    CIPUTAT, BANPOS – 43 lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN bakal mengabdi di Pemkot Tangsel. 43 lulusan tersebut nantinya akan berkerja untuk OPD yang sudah disiapkan dan ditunjuk oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel. Penyerahan SK CPNS dari Lulusan PKN STAN bertempat di Ruang Blandongan, Balaikota Tangerang Selatan, Senin (14/3).

    Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menjelaskan bahwa melihat potensi yang dimiliki lulusan STAN ini, diyakini akan mampu membawa Tangsel menuju untuk lebih baik. Terutama dalam proses anggaran, keuangan dan lainnya.

    Melihat CPNS baru yang merupakan lulusan STAN ini juga, Benyamin memahami bahwa saat ini major pendidikan sudah terbentuk secara spesifik. ”Jadi, keahlian yang dimiliki juga harus semakin matang, sesuai dengan major yang dimiliki,” ujar Benyamin.

    Menurutnya, dengan tugas yang semakin spesifik maka tantangan juga akan semakin besar. Jadi ke depannya, dia berharap bahwa seluruh peserta bisa meningkatkan lagi kemampuan di bidang yang dikuasai.

    ”Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh CPNS ini adalah menghitung risiko, dengan begitu, hambatan yang dimiliki dalam proses menyelesaikan pekerjaan bisa ditangani,” ujarnya.

    Sebagai CPNS yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat, Benyamin juga berpesan bahwa menjadi bagian dari Pemkot Tangsel setiap orang harus menjaga kesantunan. Sehingga mampu memberikan citra yang baik kepada masyarakat.

    Sementara Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Tangerang Selatan, Fuad menjelaskan bahwa dari 43 orang yang dilantik menjadi CPNS Kota Tangsel, 23 orang di antaranya akan menjadi staf pengelola keuangan yang akan diletakkan di seluruh OPD.

    Kemudian, tiga orang pengelola aggaran akan berkerja di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tangerang Selatan. Lalu Verifikator Anggaran sebanyak dua orang juga akan dimasukkan ke BPKAD juga.

    ”Kemudian ada satu orang untuk Pengelolaan Barang Milik Negara di BPKAD juga,” ujarnya.

    Kemudian, OPD selanjutnya adalah Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) yang akan menerima satu orang pengelola data dan dokumentasi pajak. Lima orang verifikator pajak dan dua orang penagihan dan pengawasan.

    Dia berharap dengan dipekerjakannya 43 CPNS lulusan STAN ini bisa membantu Kota Tangsel untuk mempercepat pembangunan daerah yang diinginkan oleh semua pihak.

    (IRM/BNN)

  • Dua Periode Dipimpin Airin-Benyamin, Tangsel Masih Langganan Banjir

    Dua Periode Dipimpin Airin-Benyamin, Tangsel Masih Langganan Banjir

    PONDOKAREN, BANPOS – Sejumlah wilayah di Tangerang Selatan terendam banjir. Salah satunya yaitu di perumahan Pondok Maharta, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, banjir tersebut setinggi dada orang dewasa. Sementara ketinggian banjir mencapai sekitar dua meter untuk daerah yang berada di dekat sungai.

    Salah satu warga, Panca Aghniaa, mengatakan bahwa banjir ini merupakan yang terparah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    “Ini yang paling parah. Tahun lalu itu hanya sampai lutut saja. Sekarang mencapai dada,” ujarnya Rabu, (1/1).

    Menurutnya, memang tempatnya tinggal merupakan langganan banjir. Selain itu, terdapat siklus banjir lima tahunan.

    “Yah memang faktanya tiap tahun menjadi langganan banjir. Ada juga siklus banjir lima tahunan. Jadi bisa dikatakan ini sering terjadi setiap lima tahun sekali,” ucapnya.

    Namun ia mengatakan, seharusnya pemerintah dapat mencari solusi terhadap persoalan banjir tersebut. Karena, baik siklus lima tahun maupun langganan banjir setiap musim penghujan, terdapat jangka waktu yang panjang untuk terus melakukan perbaikan.

    “Kalau memang Pemda Kota Tangsel itu konsen untuk menangani permasalahan banjir ini, seharusnya sebelum masuk musim penghujan maupun sebelum masuk siklus lima tahun, pemerintah sudah mengambil langkah antisipasi,” katanya.

    Senada disampaikan oleh warga lainnya, Faroeq. Ia mengatakan, jika tahun lalu mereka masih bisa menyelamatkan barang-barang yang ada di rumah, saat ini tidak.

    “Memang cepat air datangnya. Banyak barang-barang kami yang akhirnya terendam banjir,” ujarnya.

    Sementara, ia menilai Pemkot Tangsel yang dipimpin oleh Airin-Bang Ben tidak serius dalam menangani permasalahan banjir.

    “Mereka sudah dua periode menjabat. Namun kayak tidak pernah belajar dari pengalaman, banjir ini seolah-olah dibiarkan menjadi kolam renang terbesar tiap lima tahun sekali,” tandasnya. (DZH)