Tag: beras

  • Harga Beras di Cilegon Terus Melonjak, Sanuji Tinjau Dua Pasar Tradisional

    Harga Beras di Cilegon Terus Melonjak, Sanuji Tinjau Dua Pasar Tradisional

    CILEGON, BANPOS – Harga beras di Kota Cilegon, naik satu bulan menjelang Ramadan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, harga beras di Cilegon naik hingga Rp23 ribu/kg dari sebelumnya Rp15 ribu/kg.

    Atau, jika pembelian per karung, maka harga besar senilai Rp400 ribu/karung dari sebelumnya RP350 ribu/karung. Di mana satu karung berkapasitas 25 kg.

    Untuk memastikan harga beras stabil menjelang Ramadan, Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta meninjau para penjual beras di Pasar Induk Kranggot dan Pasar Blok F, Jumat (9/2).

    Peninjauan itu dilakukan Sanuji untuk merespon keluhan warga Kota Cilegon terkait kenaikan harga beras.

    Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menuturkan, bahwa hampir setiap hari, dirinya menerima informasi persoalan lonjakan harga beras, baik disampaikan secara langsung maupun melalui platform media sosial pribadinya.

    “Saya meninjau langsung penjual beras di dua pasar tradisional, ingin mengetahui langsung penyebab dan dampak kenaikan harga beras saat ini” ujarnya, Jumat (9/2).

    Dari semua penjual yang ditemui, kata dia, hampir rata-rata mengalami kenaikan yang signifikan. Terutama di tiga hari belakangan ini, yang harganya mencapai 35-40 persen dari harga sebelumnya.

    Dengan meninjau langsung ke lokasi, Sanuji berharap harga beras di Cilegon bisa segera stabil kembali. Untuk itu perlu turun tangan pemerintah, kata dia, serta pihak-pihak terkait agar kenaikan harga beras tidak berkepanjangan.

    “Dari hasil beberapa laporan penjual beras, penyebab kenaikan harga kemungkinan disebabkan belum tibanya masa panen,” ujarnya.

    Namun hal itu belum dapat dipastikan, kata Sanuji, karena masa panen justru dialami para petani belum lama ini.

    Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), sejumlah komoditas pangan seperti beras menyumbang kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada pekan pertama Februari 2024 atau dua minggu sebelum Pemilihan Umum (Pemilu). Harga beras melonjak di 179 Daerah, termasuk di Kota Cilegon.

    Sanuji menyebut, banyak warga mengeluhkan kenaikan harga beras hampir 2 pekan terakhir ini.
    Harga sebelumnya Rp 15.000 /kg kini mencapai Rp17.000 – 23.000/kg atau Rp 350.000/karung saat ini mencapai Rp 400.000/karung dengan kapasitas 25 kg. (LUK)

  • Harga Bahan Pokok di Banten Terus Meroket

    Harga Bahan Pokok di Banten Terus Meroket

    SERANG, BANPOS – Harga beras terus mengalami kenaikan hampir dua bulan ini, hal tersebut ternyata berdampak terhadap kebutuhan masyarakat lainya seperti sayur mayur serta buah-buahan yang ikut naik.

    Pantauan BANPOS di pasar tradisional Rau Kota Serang dan Kranggot, Cilegon komoditas sayur mayur dan buah-buahan rata-rata mengalami kenaikan 20 persen.

    Kenaikan harga disebabkan pengiriman barang atau suplai dari petani mengalami penurunan akibat kemarau panjang.

    “Hampir semua sayur mayur seperti wortel, sawi dan sop-sopan naik 20 persen,” kata Sumi pedagang di Pasar Rau Kota Serang, Minggu (11/9).

    Ia menjelaskan salah satu contoh harga mentimun yang biasanya dibanderol Rp9 ribu per kilo saat ini Rp12 ribu. “Sudah naik lama, sekitar dua minggu lalu,” ujarnya.

    Senada diungkapkan oleh Romlah. Pedagang sayur mayur di Pasar Kranggot. Menurutnya, hanya harga tomat saja yang hanya naik 10 persen. “Kalau tomat memang tidak begitu mahal. Dari Rp10 ribu per kilo. Sekarang hanya Rp11 ribu,” katanya.

    Diakuinya, kondisi kenaikan harga dikarenakan pasokan yang kurang dari petani. “Kemarau panjang ini, produksi panen kurang, jadi haga naik,” imbuhnya.

    Kori, salah seorang pedagang buah-buahan mengaku sejak dua pekan ini, pepaya, jambu dan belimbing mengalami kenaikan.

    “Pepaya yang semula Rp8 ribu per kilogram sekarang Rp10 ribu. Belimbing tadinya Rp10 ribu sekarang Rp12 ribu per kilogram. Jambu Air juga sama, yang tadinya Rp12 ribu jadi Rp14 ribu. Anggur Merah dari Rp60 ribu per kilogram sekarang Rp75 ribu,” ungkapnya.

    Sementara itu, harga beras Bulog menjadi Rp12 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp1 l0 ribu.

    Tidak hanya itu, beras merek lain, dari Rp13 ribu per kilogram hingga Rp16 ribu.

    “Kalau beras dari Perum Bulog itu memang sudah naik sejak beberapa hari lalu secara nasional, namun kalau beras lainnya naiknya mengikuti perkembangan pasar,” kata Ina.

    Kenaikan tersebut, menurutnya, salah satunya akibat banyak petani padi yang alami gagal panen atau Puso di sebagian lahan padinya. Sehingga membuat stok beras di pasaran pun menjadi berkurang.

    “Stoknya berkurang, makannya harga malah makannya mau tidak mau kita juga naikin harga. Kenaikan tersebut juga bervariasi tergantung kualitas dari berasnya. Rata-rata harganya naik Rp2 ribu per liternya,” katanya.

    Di Kabupaten Lebak, berdasarkan pantauan BANPOS dalam beberapa pekan terakhir harga beras terus merangkak naik di semua kategori beras dengan kenaikan sebesar dibawah Rp500 setiap kilogramnya.

    Seperti yang diakui oleh Pedagang beras di Rangkasbitung, Imas. Ia mengatakan, dirinya merasa kebingungan dengan kenaikan yang terjadi. Meski terbilang kecil, pihaknya sulit menentukan harga untuk diperjualkan kepada masyarakat.

    “Awalnya nanggung ya (kenaikan harga), tapi meski gitu (kecil) naiknya tiap minggu jadi rada gimana gitu ke kitanya,” ujar Imas kepada BANPOS, Minggu (10/9).

    Sementara itu, salah satu masyarakat, Ani mengaku tidak mempermasalahkan kenaikan yang terjadi karena menurutnya, hal tersebut masih tergolong normal.

    “Naik 500 atau seribu mah normal aja kalau kaya saya mah. Ya asalkan nih kayak cabe, minyak, bawang dan lainnya ga naik juga. Itu aja sih sebenernya mah,” kata Ani.

    Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Lebak, Yani, membenarkan adanya kenaikan harga beras yang terjadi selama fenomena El Nino.

    “Ya betul ada kenaikan tersebut sebagai dampak El Nino yang memang terjadi merata tidak hanya di Lebak,” kata Yani saat dikonfirmasi BANPOS melalui panggilan telepon.

    Yani kemudian memaparkan data yang dimiliki pihaknya. Terlihat, sejak 7 Agustus hingga 7 September 2023, harga beras di Kabupaten Lebak memang mengalami kenaikan di seluruh kategori dengan rincian ; Beras Kw I mengalami kenaikan selama periode tersebut sebesar Rp1000 dengan persentase 8,71 per kilogram, Beras Kw II mengalami kenaikan sebesar Rp960 dengan persentase 9.10 per kilogram, dan Beras Kw III mengalami kenaikan sebesar Rp910 dengan persentase 9.31 per kilogram.

    Yani menjelaskan, Bupati Lebak telah menginstruksikan pihaknya untuk memantau dan menjaga stabilitas bahan pokok selama El Nino berlangsung. Ia menerangkan, pihaknya telah menghimbau kepada masyarakat yang ingin menjadi penyalur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras kepada konsumen harus mendapatkan izin dan memenuhi prosedur yang telah ditetapkan seperti mengisi formulir permohonan dan menandatangani surat pernyataan yang telah disepakati oleh pemerintah.

    Selain itu, untuk menjaga stabilitas kebutuhan pasar, pihaknya akan segera menggelar operasi pasar sesuai dengan instruksi dari Bupati Lebak.

    “Sedang dikoordinasikan dengan pihak terkait. Mengingat, kenaikan beras ini masalahnya tidak hanya terjadi kenaikan di lokal (Lebak) saja tapi hampir merata ada kenaikan dari harga beras ini di seluruh wilayah karena dampak El Nino atau kemarau panjang ini,” tandasnya. (MYU/RUS/DZH/PBN)

  • DinkopUMKperindag Kota Serang Siap Kawal Stabilitas Harga Jelang Ramadan

    DinkopUMKperindag Kota Serang Siap Kawal Stabilitas Harga Jelang Ramadan

    SERANG, BANPOS – DinkopUKMperindag Kota Serang siap mengawal stabilitas harga menjelang Ramadan. Hal itu diungkapkan oleh Kepala DinkopUKMperindag Kota Serang, Wahyu Nurjamil, bahwa pihaknya berupaya mengamankan stok, menjaga stabilitas harga, dan melakukan pemantauan terhadap fluktuasi harga.

    “Kita berupaya untuk satu mengamankan stok, yang kedua menjaga stabilitas harga, apa yang dilakukan upaya-upayanya, kita turun melakukan pengawasan bukan hanya ke pedagang tradisional tapi juga kepada agen-agennya,” ujarnya, Jumat (3/3).

    Tak hanya itu, pihaknya juga berusaha untuk seperti sebelumnya terkait dengan ketersediaan beras, yaitu melakukan kerjasama antara dinas pertanian dengan hasil produksi di Sawah Luhur. Hal itu dilakukan supaya produksi beras dapat memenuhi kebutuhan di Kota Serang.

    “Kita juga berusaha untuk seperti kemarin, (untuk, red) beras, berusaha bekerjasama dengan Dinas Pertanian terkait dengan hasil produksi yang ada di Sawah Luhur supaya diproduksi untuk kebutuhan di Kota Serang. Kemudian kita terus melakukan pemantauan terhadap fluktuasi harga yang ada di Kota Serang,” katanya.

    Selain itu, Wahyu juga mengatakan, DinkopUKMperindag juga sudah melakukan operasi pasar dan bekerjasama dengan Bulog dan Hiswana Migas.

    “Seperti kemarin, kita bekerjasama dengan Bulog itu di 6 kecamatan, di tiap-tiap kecamatan. Tidak hanya beras, tapi juga ada minyak, tepung, ada gas elpiji yang 3 kilogram bekerjasama dengan Hiswana Migas,” tambahnya.

    Wahyu Nurjamil menambahkan bahwa pihaknya juga mengajukan pembiayaan subsidi untuk masyarakat. Hal itu dilakukan agar inflasi juga bisa dapat ditekan.

    “Untuk berikutnya, kemarin kita sudah merapatkan untuk paket-paketnya berapa dan mekanismenya berapa. Kan kita juga mau mengajukan pembiayaan untuk subsidi ke masyarakatnya, supaya inflasi juga bisa turun dan itu juga masih dalam pembahasan,” tandasnya.

    Sementara itu, salah seorang penjual daging di Pasar Induk Rau, Arfani (53) mengatakan setiap memasuki bulan Ramadan, harga daging pasti ada kenaikan sekitar kurang lebih 10 persen dari harga biasanya. Diketahui, harga saat ini Rp130.000 dan biasanya mengalami kenaikan menjadi Rp140.000 hingga Rp145.000.

    “Biasanya di hari-hari biasa 13 kalo di bulan Ramadan paling-paling 14-15, paling 14 setengah,” ujarnya.

    Arfani juga berharap kepada pemerintah, agar harga daging bisa stabil, bahkan turun. agar saat menjual daging kepada konsumen menjadi lebih mudah.

    “Ya mintanya mah dikurangi lah harganya, biar jualnya lebih gampang,” tandasnya. (MG02/AZM)