Tag: Berita Pandeglang

  • Uniba Gandeng PW MA Rekrut Mahasiswa Berprestasi

    Uniba Gandeng PW MA Rekrut Mahasiswa Berprestasi

    PANDEGLANG, BANPOS – Pengurus Wilayah Mathlaul Anwar (PW MA) Provinsi Banten hampir sebulan penuh selama Ramadan tahun ini melakukan konsolidasi organisasi, guna lebih menguatkan peran PW MA dalam bidang pendidikan, kemasyarakatan dan bidang ekonomi. Konsolidasi tersebut dikemas dalam sebuah diskusi dan ceramah menjelang buka puasa.

    Terdapat banyak materi yang disampaikan pada saat diskusi tersebut, mulai bidang ekonomi, pendidikan, hingga bidang kemasyarakatan. Beragam peluang kerja sama juga terungkap dalam silaturahmi atau ceramah menjelang berbuka puasa yang dilaksanakan selama 14 kali pertemuan tersebut.

    Pertemuan diawali dengan menggelar ceramah dan buka puasa bersama di rumah Edi Suhaedi, Menes, Pandeglang. Pertemuan dilanjutkan di rumah U Walidan, Hotel D Gria, Rumah Aspirasi Anggota DPR RI Haerula Jaman, Perguruan MA Janaka, Perguruan MA Kananga Menes, Kafe Teras Bambu, Keranggot Cilegon, Perguruan MA Cibuah, kediaman Rektor Universitas Bina Bangsa Furtasan Ali Yusuf dan tempat lainnya.

    Narasumber dalam diskusi tersebut juga sangat beragam, mulai anggota legislatif, pengusaha, akademisi, hingga ahli bidang perhotelan. Para narasumber tersebut tiada lain adalah tuan rumah pertemuan atau silaturahmi.

    Ketua PW MA Provinsi Banten Taufiqurohman dalam beberapa kesempatan memberikan sambutan pada acara konsolidasi tersebut memandang pentingnya membangun kebersamaan dan silaturahmi, khususnya antarpengurus PW MA. Melalui pertemuan rutin tersebut, akan muncul gagasan dan masukan dari internal PW MA serta dari pihak eksternal yang dapat mendorong kemajuan organisasi dan Provinsi Banten pada umumnya.

    “Pengurus wilayah MA berasal dari berbagai profesi. Ada aparatur sipil negara, pengusaha, akademisi, wartawan dan profesi lainnya,” kata Taufik salam mengawali sambutan.

    Tidak lupa Taufik memaparkan soal potensi MA. Di Banten terdapat 40 perguruan MA. Masing-masing perguruan memiliki tiga hingga lima lembaga, mulai tingkat raudhatul atfal, madrasah ibtidaiyah, madrasah diniyah, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah.

    “Banyaknya lembaga pendidikan di bawah naungan MA merupakan implementasi salah satu visi MA, yaitu mendorong dunia pendidikan. Visi MA berikikutnya adalah dakwah dan sosial,” katanya.

    Mengingat fokus MA dalam dunia pendidikan maka dalam pertemuan di rumah Furtasan Ali Yusuf, Taufik menyinggung kemungkinan Uniba memberikan beasiswa kepada lulusan madrasan aliyah atau sekolah menengah atas di bawah naungan MA.

    Furtasan Ali Yusuf langsung merespons positif tawaran atau harapan dari Ketua PW MA Banten. Secara spontan, Furtasan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada putra-putri terbaik atau lulusan MA untuk kuliah di Uniba secara gratis.

    “Jumlahnya bisa 10, 20, 50 atau bahkan 100 calon mahasiswa. Silakan. Ini salah satu bentuk partisipasi Uniba dalam memberikan akses seluas-luasnya terhadap pendidikan,” ujar Furtasan.

    Hanya untuk mendapatkan beasiswa, calon mahasiswa harus memenuhi beberapa persyaratan khusus, seperti mendapatkan rekomendasi dari Ketua PW MA, lulusan 2022, 2021 dan 2020, alasan kedua kurang mampu, tatapi secara akademis cukup baik dan memiliki motivasi untuk belajar. Kemampuan bisa dibuktikan dengan hasil penilaian di sekolah dan kondisi ekonomi bisa dilihat dari foto rumah yang disertakan dalam berkas persyaratan,” ungkap Furtasan.

    Para calon penerima beasiswa tersebut, kata Furtasan bebas memilih program studi di Uniba, seperti pendidikan, ekonomi, teknik, komunikasi dan lain-lain. “Persyaratan ditunggu 9 Mei 2022 dan paling lambat 14 Mei 2022. Bukan hanya bebas biaya pendidikan, mahasiswa berprestasi tersebut juga akan mendapatkan uang saku,” ucapnya.

    Sementara, pada saat pertemuan di Rumah Aspirasi Anggota DPR RI Haerul Jaman terlihat suasana keakraban antara Anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan Banten II dengan pengurus PW dan PD MA yang hadir. Baik Jaman maupun pengurus sepakat mempererat komunikasi dan koordinasi, guna menatap pembangunan Banten.

    Apalagi, MA memiliki peran strategis dalam membangun Provinsi Banten, baik melalui gagasan maupun kiprah langsung PW MA, khususnya dalam bidan pendidikan. Banyak sekali tokoh dan cendekiawan dari MA yang bisa menelorkan gagasan dan kiprahnya dalam pembangunan.

    Tema lain hotel syariah juga mengemuka saat pertemuan di Hotel D Gria. Pemilik hotel maupun pemilik Hotel D Griya melihat bahwa kehadiran hotel syariah di Provinsi Banten sangat penting. Oleh karena itu, PW MA mendukung penuh pengembangan hotel syariah di provinsi yang berlokasi di ujung barat Pulau Jawa ini.(PBN)

  • DLH Pandeglang Lepas Tangan Soal Sampah di Pasar Picung

    DLH Pandeglang Lepas Tangan Soal Sampah di Pasar Picung

    PANDEGLANG, BANPOS – Sampah organik dan non organik di Pasar Picung, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, seolah dibiarkan menumpuk di pinggir Jalan Raya Picung – Bojong.

    Akibatnya, para pedagang dan pengunjung pasar termasuk masyarakat sekitar, mengeluhkan kondisi tersebut. Karena, setiap hari menimbulkan bau tak sedap, dan membuat kumuh kawasan pasar.

    Seorang pedagang, Imas mengaku, sudah hampir dua minggu lebih sampah di Pasar Picung dibiarkan menumpuk, hingga menimbulkan bau dan mengganggu kenyamanan para pedagang dan pengunjung pasar.

    “Sejak dikelola pihak swasta, kebersihan di Pasar Picung kurang jadi perhatian. Bahkan saat ini, sampahnya sudah dua minggu tak diangkut. Akibatnya, bau dan tak sedap dan mengganggu kenyamanan kami serta pengunjung,” keluh Imas, Senin (21/3).

    Selain itu, warung-warung di pasar sepi pengunjung. Karena, kondisinya mengganggu kenyamanan pengunjung pasar dan masyarakat sekitar.

    “Sehari-harinya, biasanya lapak kami ramai pengunjung. Namun, sejak sampah dibiarkan menumpuk hingga menimbulkan bau tak sedap, membuat lapak kami sepi. Apalagi sampahnya depan warung makan saya,” keluh Imas lagi.

    Atas kondisi itu, ia bersama para pedagang lainnya meminta kepada para pihak hingga Pemerintah Daerah (Pemda) atau Pemerintahan Kecamatan, agar segera turun tangan mengatasi sampah-sampah tersebut agar bersih kembali.

    “Kami sangat berharap, ada tindakan. Karena, kalau berlarut-larut kami bisa gulung tikar, akibat sepi pengunjung,” tandasnya.

    Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang, Ahmad Saepudin mengatakan, penanganan atau penarikan sampah di Pasar Picung bukan lagi menjadi tanggung jawabnya. Tetapi, sudah tanggung jawab pihak swasta.

    “Mulai dari penarikan retribusi pedagang, itu tanggung jawab PT Setia Panca Karya, termasuk angkutan sampahnya. Terus kalau dari pihak DLH, tidak lagi mengangkut yang ada di pasar. Sehingga, kami lebih fokus ke pemukiman,” terang Saepudin.

    Ditambahkannya, pihaknya sudah menegur pihak swasta yang mengelola pasar itu, agar segera memperhatikan kebersihan pasar. “Kami sudah memberi surat teguran 2 kali. Kemudian, kami juga sudah lapor ke Pak Sekda. Setelah teguran ke 3, kalau mereka terus seperti itu kemungkinan kontraknya tidak bakal diperpanjang lagi. Karena, masalah sampah harus cepat ditangani,” katanya.

    (PBN/BNN)

  • Penanganan ODGJ di Pandeglang Butuh Rumah Singgah

    Penanganan ODGJ di Pandeglang Butuh Rumah Singgah

    PANDEGLANG, BANPOS – Selain berupaya meningkatkan realisasi program yang sudah ada, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang sedang mengoptimalkan 2 program baru yaitu optimalisasi lumbung sosial (program Kemensos RI), dan pembinaan masyarakat penyandang penyakit sosial.

    Sekretaris Dinsos Pandeglang, Muslim Taufik mengatakan, lumbung sosial merupakan tempat stok atau lumbung kebutuhan pangan masyarakat, yang sewaktu – waktu dimanfaatkan untuk para korban bencana.

    Mengingat, tambah Muslim, Pandeglang merupakan salah satu daerah di Banten yang tingkat kerawanan bencananya cukup tinggi. Sehingga, diperlukan persiapan yang lebih matang dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan (bantuan), saat dan pasca terjadinya bencana.

    “Lumbung sosial disebar di 10 Kecamatan, yaitu Kecamatan Sumur, Carita, Pagelaran, Cikeusik dan beberapa kecamatan lainnya, yang tergolong rawan bencana,” kata Muslim, Minggu (13/3).

    Kata Muslim, lumbung sosial merupakan program Kemensos RI dalam rangka menunjang daerah, untuk percepatan pelayanan atau penyaluran bantuan saat dan pasca bencana. “Dari 11 titik lumbung sosial yang tersebar di 10 kecamatan, 10 titik merupakan bantuan dari Kemensos, 1 titik lainnya dibiayai APBD,” tandas Muslim.

    Kepala Dinsos Kabupaten Pandeglang, Nuriah menambahkan, program lainnya yaitu optimalisasi penanganan dan pembinaan masyarakat penyandang penyakit sosial, salah satunya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

    “Kita ingin ada rumah singgah atau tempat yang representatif, untuk melakukan pembinaan terhadap mereka (masyarakat penyandang penyakit sosial). Mudah – mudahan, dapat terwujud,” ungkap Nuriah.

    Ditambahkannya, sejauh ini program yang sudah berjalan di Dinsos diantaranya pengalokasian Bantuan Sosial (Bansos) Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), PKH (Program Keluarga Harapan), serta beberapa program lainnya.

    Dalam melaksanakan program tersebut tandasnya, tak lepas koordinasi dengan para pihak, termasuk dengan jajaran Kepolisian, TNI, Kejaksaan, Ormas, OKP, aparatur desa, aparatur kecamatan, serta lembaga terkait lainnya.

    “Kita ingin, sejauh mana program Bansos itu berdampak positif terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Bahkan, termasuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)-pun, kita kawal dan diawasi sesuai dengan Pedoman Umum (Pedum) yang ada,” pungkasnya.

    Tak dinafikan, terkadang ada keganjilan atau kejanggalan yang terjadi di lapangan. Dengan demikian, pihaknya berusaha menengahinya dan menyelesaikannya dengan mengacu pada Pedum atau juklak – juknis yang ada (dari Kemensos RI).(PBN/BNN)

  • Sedang Goreng Pisang, Rumah di Kadubale Kebakaran

    Sedang Goreng Pisang, Rumah di Kadubale Kebakaran

    BANJAR, BANPOS – Sebuah rumah di Kampung Cikesel Gorobig, RT 002 RW 001, Desa Kadubale, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, hangus terbakar, sekitar pukul 15.00 WIB, Selasa (8/3).

    Informasi yang dihimpun, peristiwa kebakaran terjadi saat pemilik rumah, Mumun, sedang menggoreng pisang dan meninggalkan kompor gas yang sedang menyala.

    Diduga akibat terlalu lama ditinggalkan, akhirnya membuat minyak goreng yang digunakan menggoreng pisang panas, dan mengakibatkan kebakaran.

    Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun kerugian materil yang ditimbulkan ditaksir hampir Rp8 juta. Karena, selain bagian dinding dapur yang terbakar, sejumlah perkakas dapur-pun ikut hangus dilalap si jago merah.

    Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banjar, Ahmad Wahyudin menyatakan, kerusakan rumah korban cukup berat, terutama di bagian dapur. “Sejumlah kebutuhan mendesak untuk korban diantaranya, sembako dan air mineral,” tandas Wahyudin, Selasa (8/3).

    Katanya, atas kejadian itu ia sudah melaporkan dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait seperti, aparatur RT/RW, aparatur Desa dan Kecamatan, Tim Damkar BPBD Pandeglang, serta Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang.

    “Diharapkan, keluarga korban segera mendapat bantuan,” tandasnya.

    Sementara pemilik rumah, Mumun mengaku, seluruh keluarga termasuk dirinya selamat dari kobaran api. Ia sempat kaget dan panik, saat melihat kobaran api dari dapur rumahnya.

    “Saya berusaha memadamkan api, dan teriak minta tolong. Alhamdulillah, dibantu masyarakat api dapat dipadamkan. Tapi, bagian belakang dan dapur rumah sudah hangus, termasuk perkakas dapur,” ujar Mumun.

    (PBN/BNN)

  • Satgas Covid-19 Kelurahan Kabayan Klaim Vaksinasi Sesuai SOP

    Satgas Covid-19 Kelurahan Kabayan Klaim Vaksinasi Sesuai SOP

    PANDEGLANG, BANPOS – Ketua Tim Satgas Covid-19 tingkat Kelurahan Kabayan, Imat Rohimat mengklaim bahwa siswa SDN 5 Kabayan, Kabupaten Pandeglang, Dava yang dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang, diduga usai mengikuti vaksin di sekolahnya beberapa waktu lalu, telah setuju untuk divaksin dan pelaksanaan vaksinasi telah sesuai dengan Standar Operasional Pelaksanaan (SOP).

    “Terkait dengan siswa SDN 5 Kabayan yaitu Dava, pihaknya telah melakukan rapat lintas sektor yang didalamnya ada Kormin, Puskesmas Cikupa. Dengan memperlihatkan bukti pernyataan setuju untuk divaksin, pihak sekolah juga menyatakan tidak ada paksaan untuk divaksin. Itu hasil rapat yang sudah dilakukan dengan tim satgas Covid-19 Kelurahan Kabayan,” kata Imat kepada BANPOS di ruang kerjanya, Senin (14/2).

    Dalam kasus tersebut, berdasarkan laporan yang disampaikan oleh tim Kesehatan dari Puskesmas Cikupa. Dibawanya siswa SDN 5 Kabayan tersebut ke rumah sakit sebagai upaya untuk memastikan adanya dugaan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

    “Untuk memastikan penyebabnya dan memang ini hanya dugaan KIPI, dokter dari Puskesmas Cikupa sendiri sudah menyampaikan kronologis dibawanya Dava ke rumah sakit. Jadi sekarang kronologisnya sudah diserahkan ke KIPI Kabupaten Pandeglang untuk dilakukan observasi dan selanjutnya disampaikan juga ke KIPI Provinsi Banten,” terangnya.

    Imat menambahkan, tim Puskesmas Cikupa juga sebelum melakukan vaksinasi telah melakukan screening, sehingga dalam pelaksanaannya telah sesuai dengan SOP.

    “Hasil screening tensinya baik, juga hasil cek suhu juga baik dan tidak memiliki Riwayat penyakit apapun. Intinya SOP sudah dilaksanakan dengan baik dan benar oleh petugas Puskesmas Cikupa. Kejadian ini memang yang tidak diinginkan oleh semua masyarakat, akan tetapi masyarakat juga jangan takut, karena dalam pelaksanaan vaksinasi ini aman dan juga ditangani oleh dokter yang kompeten,” ujarnya.

    Oleh karena itu, agar tidak ada lagi kejadian yang serupa, pihaknya meminta kepada masyarakat yang akan divaksin harus menyampaikan dengan jujur riwayat penyakit jika memilikinya dan harus mematuhi apa yang telah disampaikan oleh tim Satgas Covid-19.

    “Ini suatu pelajaran bagi kami tim Satgas tingkat kelurahan dan ini juga sama sebagai edukasi kepada masyarakat agar menyampaikan apabila anaknya yang memiliki riwayat penyakit bawaan disampaikan kepada petugas tim kesehatan Puskesmas. Setelah divaksin, jika ada yang dilarang untuk dilakukan, sebaiknya ikuti arahan dokter,” ucapnya.

    “Untuk Dava sendiri saat ini kondisinya sudah membaik dan tim Satgas Kelurahan juga masih melakukan pendampingan hingga saatnya nanti sembuh dan diperbolehkan pulang,” ungkapnya.

    (DHE/PBN)

  • Proyek Rusun KEK di Tanjung Lesung Mangkrak

    Proyek Rusun KEK di Tanjung Lesung Mangkrak

    PANDEGLANG, BANPOS – Proyek pembangunan Rumah Susun (Rusun) Banten West Java TDC di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, dengan sebesar Rp 16,6 miliar lebih dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA) 2021, hingga saat ini pembangunannya tidak kunjung rampung.

    Data yang berhasil dihimpun dari papan informasi pembangunan, proyek tersebut merupakan program dari pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Dorektorat Jenderal Perumahan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa l, Satuan Kerja Penyedia Perumahan Provinsi Banten.

    Proyek itu dikerjakan oleh pihak kontraktor yakni, PT Pilar Cadas Putra dan manajemen kontruksi PT Cipta Multi Kreasi dengan nomor kontrak HK.02.01/SPK/SATKER.PP-PPKRSN/VII/23/2021. Dengan masa waktu pengerjaan selama 180 hari kalender.

    Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, bahwa proyek tersebut telah dilakukan perpanjangan waktu kontrak, karena masa kontrak awal sudah habis pada ahir tahun 2021 lalu dan saat ini diperpanjang mulai Januari hingga Maret 2022 mendatang.

    Saat ini dilokasi pembangunan juga telah dipampang papan informasi proyek baru dengan nomor kontrak HK.02.01/SPK/SATKER.PP-PPKRSN/VII/23/2021. Dan nomor kontrak (MYC) PR.02.01-Mn/1946 (Multi Yeras Contract) jangka waktu menjadi 292 hari kalender.

    Salah seorang pekerja proyek yang enggan disebutkan namanya mengaku, bahwa proses pembangunan proyek rumah susun itu sudah berjalan sekitar 8 bulan. Namun kata dia, progres pembangunan diperkirakan baru mencapai 50 persen.

    “Pengerjaan bangunan ini sudah berjalan 8 bulanan, tapi progresnya paling baru mencapai 50 persenan,” katanya kepada wartawan, Sabtu (12/2).

    Dijelaskannya, proyek tersebut kontraknya sudah habis pada akhir tahun 2021 lalu. Namun diperpajang lagi hingga Maret 2022.

    “Harusnya mah sudah selesai pada akhir tahun lalu, tapi sampai sekarang memang progresnya baru segitu,” jelasnya.

    Saat ditanya apa yang menjadi alasan kontrak proyek ini diperpanjang. Ia mengaku, tidak tahu persis karena itu urusannya pihak perusahaan. Namun, sedikit ia mengetahui karena faktor cuaca.

    “Kalau soal perpanjangan kontrak itu urusannya pihak perusahaan,” ujarnya.

    Terpisah, salah seorang aktivis Pemuda Pandeglang, Tatang Suharja menilai, proses pengerjaan pembangunan rumah susun tersebut lamban.
    Sehingga sudah berganti tahun dari 2021 ke 2022 ini progres pembangunan masih minim.

    “Kalau dilihat dari pelang proyeknya ini program tahun 2021. Tapi sampai sekarang progres pengerjaan diperkirakan baru 50 persen,” katanya.

    Ia mendesak, pemerintah atau dinas terkait agar meninjau langsung ke lokasi dan melakukan evaluasi terhadap kontraktor pelaksana proyek tersebut. Pihaknya menduga ada kelalaian dari pihak kontraktor dalam melaksanakan proses pembangunan tersebut. Sehingga harus dilakukan evaluasi oleh pihak terkait.

    “Kami minta kontraktor proyek rumah susun ini dievaluasi oleh pihak Kementerian atau pihak terkait lainnya. Karena anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan ini tidak sedikit, sehingga harus ada sikap tegas dari pihak terkait,” ucapnya.

    Hingga berita ini diturunkan, pihak perusahaan yang melaksanakan proyek rumah susun tersebut (PT Pilar Cadas Putra, red) belum bisa dipintai tanggapannya. Karena pada saat tim di temui ke lokasi proyek, hanya ada para pekerja dari proyek rumah susun tersebut.(dhe/pbn)

  • Tenda Darurat Screening Covid-19 Disiapkan di RSUD Berkah Pandeglang

    Tenda Darurat Screening Covid-19 Disiapkan di RSUD Berkah Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Antisipasi meningkatnya jumlah kasus Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang telah mempersiapkan tenda darurat untuk melakukan screening di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang.

    Wakil Direktur RSUD Berkah Pandeglang, Dokter Kodiat Juarsa mengatakan, antisipasi lonjakan kasus Covid-19, RSUD Berkah Pandeglang saat ini telah menyiapkan tenda darurat.

    “Jika terjadi lonjakan kasus Covid-19. Maka Kami telah persiapkan tenda darurat untuk melakukan Screening,” katanya.

    Menurutnya, dipersiapkannya tenda darurat tersebut, untuk melakukan screening untuk setiap pasien yang akan masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), Ketika hasilnya positif Covid-19 maka transit atau singgah sementara di tenda darurat.

    “Jika setelah dilakukan pemeriksaan indikasi harus dirawat, maka kami dorong ke ruangan isolasi. Sudah kami siapkan 18 bed (tempat tidur). Dari 18 bed tersebut, sebanyak 6 bed diruangan tekanan negatif dan 12 bed diruang non tekanan negatif. Kami juga persiapkan 2 bed untuk ICU dan juga 2 bed ruang isolasi serta tekanan negatif untuk ibu hamil atau mau melahirkan,” terangnya.

    Selain ruangan tersebut, lanjut Kodiat, pihaknya juga telah mempersiapkan ruangan lainnya ketika jumlah pasien mengalami lonjakan.

    “Jika jumlah kasus melonjak, maka kami sudah persiapkan satu ruangan yang baru selesai di rehab tahun lalu. Kami persiapkan 24 bed, jadi itu lah kesiapan kami,” ucapnya.

    Saat ditanya berapa jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Berkah, Kodiat mengataka bahwa saat ini ada sekitar tiga pasien sedang dirawat di RSUD Berkah Pandeglang.

    “Kondisi pasien sebagian besar mengalami gangguan pernapasan, namun tidak berat. Apakah mereka positif Omicron atau bukan, belum dapat diketahui karena Laboratorium pemeriksaan Omicron itu adanya di Jakarta,” ungkapnya.

    (DHE/PBN)

  • Pekan Pertama Februrari, Kasus DBD di Pandeglang Melonjak

    Pekan Pertama Februrari, Kasus DBD di Pandeglang Melonjak

    PANDEGLANG, BANPOS – Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang, pada pekan pertama bulan Februari 2022 mengalami peningkatan dibandingkan kasus DBD yang terjadi pada bulan Januari 2022. DBD merupakan penyakit yang mudah menular dan merupakan penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk Aides Aegepty.

    Kepala Seksi Non Rawat Inap, Pelayanan Medik dan Penanggungjawab Program Nasional RSUD Berkah Pandeglang, Joko Suryanto mengatakan, kasus DBD yang ditangani RSUD Berkah Pandeglang pada awal tahun 2022, jumlah kasus DBD hingga saat ini sekitar 70 kasus.

    “Sampai bulan Februari ini sudah sekitar 70 pasien. Terdiri dari kelompok anak-anak dan dewasa,” katanya kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

    Dijelaskannya, pada bulan Januari 2022 jumlah kasus yang ditangani RSUD Berkah Pandelang sebanyak 48 kasus yang terdiri dari 15 kasus dibawah usia 18 tahun dan 33 kasus diatas usia 18 tahun.

    “Untuk bulan Februari yang dibawah 18 tahun 11 kasus dan diatas 18 tahun 11 kasus juga. Baru juga diawal pekan sudah ada 22 kasus,” ujarnya.

    Joko menambahkan, sampai dengan hari Jum’at (11/2), jumlah pasien yang menjalani perawatan ada sekitar 9 orang yang terdiri dari 3 orang pasien anak-anak dan 6 orang pasien dewasa.

    “Dari jumlah kasus yang ditangani oleh RSUD Berkah Pandeglang, hingga saat ini tida ada yang sampai dirujuk dan meninggal dunia. Alhamdulilah seluruh pasien pulang sudah dalam keadaan sehat,” ungkapnya.

    (dhe/pbn)

  • Vaksin Anak Berujung RS

    Vaksin Anak Berujung RS

    PANDEGLANG, BANPOS – Diduga usai mendapatkan vaksin Covid-19 di sekolahnya, siswa kelas 6 SDN Kabayan 5, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Dava Bagusna Drajat (11) dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang, Jumat (11/2). Dava diduga menderita efek vaksinasi sehingga mengalami demam, tinggi, muntah-muntah dan diare, dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang.

    Orang tua Dava, Agus mengatakan, pada Rabu (9/2) lalu anaknya mengikuti vaksin di sekolahnya. Namun, pada malam hari anaknya mengalami demam, muntah-muntah dan buang air besar (BAB).

    “Saya lalu konsultasi dengan bidan Puskesmas yang melakukan vaksin dan tadi subuh dibawa ke rumah sakit didampingi bu bidan,” kata Agus saat ditemui BANPOS di RSUD Berkah.

    Sebelumnya, lanjut Agus, pihaknya mendapat surat pernyataan yang harus diisi oleh orang tua siswa dari pihak sekolah. Saat ditanyakan langsung kepada anaknya mau atau tidak divaksin, akhirnya surat pernyataan tersebut diisi dengan jawaban tidak setuju.

    “Awalnya kan anak saya sebelum divaksin itu, ada surat edaran yang tertera setuju atau tidak setuju. Saya tanya sama anak saya, Aa mau nggak divaksin, anak saya menjawab tidak mau divaksin pak. Lalu saya bilang sama istri saya tanya mau apa nggak, jawabannya sama tidak mau,” terangnya.

    Namun, kata Agus, dirinya merasa heran kenapa anaknya divaksin. Padahal dalam surat tersebut menyatakan tidak setuju dan itupun berdasarkan keinganan anaknya.

    “Anak saya nggak mau divaksin dan dalam suratnya diisi tidak setuju, kenapa divaksin. Bukannya kita melarang atau tidak mendukung ya,” jelasnya.

    Agus menambahkan, saat itu anaknya sempat mengatakan bahwa jika tidak divaksin tidak boleh masuk sekolah. Karena takut tidak boleh masuk sekolah, akhirnya anaknya divaksin.

    “Anak saya pernah bilang begini, pak kalau nggak divaksin nggak boleh masuk sekolah. Saya juga nggak tahu darimana dapatnya (pernyataan itu, red), akhirnya divaksin dengan didampingi istri saya,” ungkapnya.

    Sementara itu Wadir RSUD Berkah Pandeglang, Kudiat saat ditanya BANPOS apakah ada pasien anak yang dirawat diduga akibat divaksin. Kudiat menyatakan, ada satu orang yang sedang dirawat.

    “Saat ini ada satu anak-anak. Ini sedang di-follow up oleh dokter spesialis seperti apa tindak lanjutnya, nanti kita lihat evaluasi hari ini oleh dokter spesialis yang menanganinya,” katanya.

    Menurutnya, setelah dilakukan evaluasi saat ini, kemungkinan rekomandasi yang akan diberikan akan di-follow up kembali. Karena ini Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), pihaknya belum melakukan konfirmasi.

    “Ini kan bahasanya KIPI, kalau KIPI itu terkait langsung atau tidak langsung itu tetap disebutnya KIPI. Terkait dengan langsung atau tidak langsung, kami belum konfirmasi ke dokter spesialisnya. Mohon maaf ya,” ungkapnya.

    Terpisah, Kepala SDN 5 Kabayan, Ujang Holil membenarkan siswanya saat ini sedang mendapatlan perawatan intensif oleh tim medis RSUD Pandeglang dan pengawasan dari tim medis Puskesmas. Namun pihaknya membantah bahwa apabila siswanya yang tidak divaksin tersebut tidak boleh belajar atau sekolah.

    “Saya tidak menginstruksikan jika siswa yang tidak divaksin tidak bisa sekolah. Itu tidak benar dan tidak ada paksaan bagi para siswa, untuk Dava sendiri sudah ada surat pernyataan untuk divaksin yang didampingi ibunya,” kata Ujang saat memberikan keterangan pers di Kelurahan Kabayan, Sabtu (12/2).

    Sementara itu, Bidan Puskesmas Cikupa yang menangani kegiatan vaksin di Kecamatan Pandeglang, Ratna Mutia menjelaskan bahwa sebelum dilakukan vaksin terhadap siswa, pihaknya melakukan screening terlebih dahulu.

    “Rabu (9/2) siswa Dava sudah ada surat persetujuan orangtua dahulu, sebelum divaksin terlebih dahulu dilakukan scrining pemeriksaan suhu, tensi dan lain termasuk tidak ada kontra indikasi terhadap Dava,” terangnya.

    Selain itu, lanjut Ratna, pihaknya bersama tim medis pelaksanaan vaksinasi juga memberikan edukasi pada semua siswa dan orangtua yang mendampingi anak dalam vaksinasi jika ada keluhan setelah divaksin terhadap anak, seperti Dava yang dengan cepat ditangani.

    “Intinya semua kegiatan vaksin selama 7 hari kemarin dilakukan sesuai SOP. Adapun yang menjelaskan soal Dava itu langsung dari tim dokter yang menangani. Kita berharap bukan karena dari vaksin, karena kondisinya saat divaksin sehat,” ungkapnya.(DHE/ENK)