PANDEGLANG, BANPOS – Pengurus Wilayah Mathlaul Anwar (PW MA) Provinsi Banten hampir sebulan penuh selama Ramadan tahun ini melakukan konsolidasi organisasi, guna lebih menguatkan peran PW MA dalam bidang pendidikan, kemasyarakatan dan bidang ekonomi. Konsolidasi tersebut dikemas dalam sebuah diskusi dan ceramah menjelang buka puasa.
Terdapat banyak materi yang disampaikan pada saat diskusi tersebut, mulai bidang ekonomi, pendidikan, hingga bidang kemasyarakatan. Beragam peluang kerja sama juga terungkap dalam silaturahmi atau ceramah menjelang berbuka puasa yang dilaksanakan selama 14 kali pertemuan tersebut.
Pertemuan diawali dengan menggelar ceramah dan buka puasa bersama di rumah Edi Suhaedi, Menes, Pandeglang. Pertemuan dilanjutkan di rumah U Walidan, Hotel D Gria, Rumah Aspirasi Anggota DPR RI Haerula Jaman, Perguruan MA Janaka, Perguruan MA Kananga Menes, Kafe Teras Bambu, Keranggot Cilegon, Perguruan MA Cibuah, kediaman Rektor Universitas Bina Bangsa Furtasan Ali Yusuf dan tempat lainnya.
Narasumber dalam diskusi tersebut juga sangat beragam, mulai anggota legislatif, pengusaha, akademisi, hingga ahli bidang perhotelan. Para narasumber tersebut tiada lain adalah tuan rumah pertemuan atau silaturahmi.
Ketua PW MA Provinsi Banten Taufiqurohman dalam beberapa kesempatan memberikan sambutan pada acara konsolidasi tersebut memandang pentingnya membangun kebersamaan dan silaturahmi, khususnya antarpengurus PW MA. Melalui pertemuan rutin tersebut, akan muncul gagasan dan masukan dari internal PW MA serta dari pihak eksternal yang dapat mendorong kemajuan organisasi dan Provinsi Banten pada umumnya.
“Pengurus wilayah MA berasal dari berbagai profesi. Ada aparatur sipil negara, pengusaha, akademisi, wartawan dan profesi lainnya,” kata Taufik salam mengawali sambutan.
Tidak lupa Taufik memaparkan soal potensi MA. Di Banten terdapat 40 perguruan MA. Masing-masing perguruan memiliki tiga hingga lima lembaga, mulai tingkat raudhatul atfal, madrasah ibtidaiyah, madrasah diniyah, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah.
“Banyaknya lembaga pendidikan di bawah naungan MA merupakan implementasi salah satu visi MA, yaitu mendorong dunia pendidikan. Visi MA berikikutnya adalah dakwah dan sosial,” katanya.
Mengingat fokus MA dalam dunia pendidikan maka dalam pertemuan di rumah Furtasan Ali Yusuf, Taufik menyinggung kemungkinan Uniba memberikan beasiswa kepada lulusan madrasan aliyah atau sekolah menengah atas di bawah naungan MA.
Furtasan Ali Yusuf langsung merespons positif tawaran atau harapan dari Ketua PW MA Banten. Secara spontan, Furtasan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada putra-putri terbaik atau lulusan MA untuk kuliah di Uniba secara gratis.
“Jumlahnya bisa 10, 20, 50 atau bahkan 100 calon mahasiswa. Silakan. Ini salah satu bentuk partisipasi Uniba dalam memberikan akses seluas-luasnya terhadap pendidikan,” ujar Furtasan.
Hanya untuk mendapatkan beasiswa, calon mahasiswa harus memenuhi beberapa persyaratan khusus, seperti mendapatkan rekomendasi dari Ketua PW MA, lulusan 2022, 2021 dan 2020, alasan kedua kurang mampu, tatapi secara akademis cukup baik dan memiliki motivasi untuk belajar. Kemampuan bisa dibuktikan dengan hasil penilaian di sekolah dan kondisi ekonomi bisa dilihat dari foto rumah yang disertakan dalam berkas persyaratan,” ungkap Furtasan.
Para calon penerima beasiswa tersebut, kata Furtasan bebas memilih program studi di Uniba, seperti pendidikan, ekonomi, teknik, komunikasi dan lain-lain. “Persyaratan ditunggu 9 Mei 2022 dan paling lambat 14 Mei 2022. Bukan hanya bebas biaya pendidikan, mahasiswa berprestasi tersebut juga akan mendapatkan uang saku,” ucapnya.
Sementara, pada saat pertemuan di Rumah Aspirasi Anggota DPR RI Haerul Jaman terlihat suasana keakraban antara Anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan Banten II dengan pengurus PW dan PD MA yang hadir. Baik Jaman maupun pengurus sepakat mempererat komunikasi dan koordinasi, guna menatap pembangunan Banten.
Apalagi, MA memiliki peran strategis dalam membangun Provinsi Banten, baik melalui gagasan maupun kiprah langsung PW MA, khususnya dalam bidan pendidikan. Banyak sekali tokoh dan cendekiawan dari MA yang bisa menelorkan gagasan dan kiprahnya dalam pembangunan.
Tema lain hotel syariah juga mengemuka saat pertemuan di Hotel D Gria. Pemilik hotel maupun pemilik Hotel D Griya melihat bahwa kehadiran hotel syariah di Provinsi Banten sangat penting. Oleh karena itu, PW MA mendukung penuh pengembangan hotel syariah di provinsi yang berlokasi di ujung barat Pulau Jawa ini.(PBN)