Tag: BI Banten

  • Pokja Ekbispar Banten Gelar Economic Outlook 2024

    Pokja Ekbispar Banten Gelar Economic Outlook 2024

    SERANG, BANPOS – Pokja Wartawan Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata (Ekbispar) Provinsi Banten kembali menggelar agenda tahunan economic outlook 2025, Jumat (18/10). Dalam kegiatan yang digelar di Hotel Aston Serang ini, disampaikan proyeksi perekonomian Banten tahun 2025 yang diproyeksikan tumbuh 4,8 hingga 5,6 persen.

    Ketua Pokja Ekbispar Provinsi Banten, Susi Kurniawati mengatakan, kegiatan tersebut memberikan gambaran terkait dengan potensi ekonomi di Provinsi Banten pada tahun 2025. Pada kesempatan ini, pihaknya menghadirkan para pembicara yang berkompeten dalam bidang tersebut.

    “Alhamdulillah kegiatan ini sudah berjalan sejak tahun 2020, dan ini merupakan salah satu agenda penting untuk mengukur perekonomian selama satu tahun berjalan dan proyeksi di tahun 2025, ada sektor apa saja yang akan mendorong perekonomian di momen berikutnya,” ujarnya.

    Beberapa narasumber yang hadir dalam agenda tersebut antara lain, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw) BI Provinsi Banten Ameriza Ma’aruf Moesa, Kepala Kantor OJK Jabodebek dan Provinsi Banten Roberto Akyuwen, serta Bappeda Bidang Perencanaan, Data dan Sistem Informasi Pembangunan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten Zaenal Mutaqim sebagai keynote speaker.

    Dalam pemaparannya, Zaenal Mutaqim menyampaikan bahwa perekonomian Banten menunjukan tren positif dalam dua dekade terakhir. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai perputaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banten dari Rp107 triliun pada tahun 2007 menjadi Rp814 triliun pada tahun 2023.

    “Ini menunjukkan bahwa perekonomian Banten mengalami peningkatan hampir lima kali lipat. Indikasi selanjutnya dilihat dari tingkat pengangguran terbuka (TPT) ada tahun 2007 sebesar 15,70 persen, turun derastis di tahun 2023 sebesar 7,22 persen,” terangnya.

    Ia menyebut, dari struktur perekonomian ekonomi Banten masih ditopang oleh kapital industri, yang berkontribusi sebesar 30 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.

    “Artinya, kapital industri pasar tenaga kerja berkontribusi sekitar Rp200-300 triliun dari PDRB sekarang sebesar Rp860 triliun, sementara pemerintah provinsi jika digabungkan masih dibawah 10 persen atau hanya Rp80 triliun saja,” jelasnya.

    Meski demikian kondisi global yang sulit diprediksi menjadi salah satu tantangan yang harus bisa dihadapi. Seperti yang terjadi pada industri tekstil dan alas kaki.

    “Termasuk besi baja juga mengalami tekananan dumping masuk baja-baja murah dari Cina dan termasuk ekspansi petrokimia yang saat ini terhambat,” ungkapnya.

    Sebagai informasi, dalam rangkaian agenda Economic Outlook 2025, juga disampaikan terkait dengan perkembangan transportasi elektrik yang disampaikan oleh PT Mitra Sendang Kemakmuran (MSK) atau Honda Banten, serta pentingnya menabung di hari tua yang dijelaskan oleh Bank BJB melalui program BJB Siap. (MUF)

  • Perekonomian Banten Diproyeksikan Tumbuh hingga 5,6 Persen di Tahun 2025

    Perekonomian Banten Diproyeksikan Tumbuh hingga 5,6 Persen di Tahun 2025

    SERANG, BANPOS – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw) BI Provinsi Banten, Ameriza Ma’aruf Moesa memprediksi pertumbuhan ekonomi Banten pada tahun 2025 akan tumbuh pada kisaran 4,8 sampai 5,6 persen atau naik 0,1 PO persen dibandingkan dengan kondisi Banten saat ini.

    Hal ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, di mana kondisi perekonomian di Provinsi Banten yang terpantau stagnan atau landai sepanjang tahun 2024. Tercatat, pada kuartal kedua tahun 2024, ekonomi Banten tumbuh sebesar 4,70 persen atau masih dibawah ekonomi nasional sebesar 5,05 persen.

    “Sedikit membaik, karena ada faktor tambahan pembangunan dua proyek strategis nasional, dan satu kawasan ekonomi khusus, termasuk mulai beroperasinya PT Lotte Chemical Indonesia, serta jalan tol Serang Panimbang yang sudah jadi sehingga pariwisata bisa hidup,” ujarnya, dalam agenda economic outlook 2024, di Hotel Aston Serang, Jumat (18/10).

    Menurutnya, kondisi perbaikan ekonomi Banten ini juga didorong oleh penurunan suku bunga acuan, meningkatnya sektor konstruksi, serta kinerja ekspor yang menguat ditopang oleh membaiknya komoditas ekspor pasar logam.

    “Tahun 2024 terpantau flat, namun jika dibandingkan dengan wilayah lain kita bersyukur, karena lebih tinggi,” katanya.

    Pada kesempatan tersebut, Ameriza menilai pertumbuhan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh tingkat inflasi di Banten sebesar 2,03 persen secara tahun berjalan.

    “Dari Januari sampai September Banten inflasi di angka 2 persen, ini merupakan sejarah biasanya inflasi Banten itu ada di 3 persen,” tandasnya.

    Di tempat yang sama, Kepala Kantor OJK Jabodebek dan Provinsi Banten Roberto Akyuwen, mengungkap dari sisi kinerja perbankan kredit masyarakat di Banten terus mengalami peningkatan. Jumlah peningkatan tersebut yaitu dari Rp203 triliun pada Juli 2024 menjadi Rp205 triliun pada Agustus 2024.

    “Sebenarnya baik-baik saja semua potensi keuangan mendukung aktivitas ekonomi, semua bank mempunyai kinerja yang cukup baik,” ucapnya.

    Meski begitu, Roberto menegaskan tantangan yang menjadi fokus utama yaitu digitalisasi, yang telah mengubah pola perilaku masyarakat di Indonesia termasuk di Banten dan secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan berbasis digital.

    “Oleh sebab itu, OJK gencar melakukan edukasi kepada masyarakat, ASN, kepolisian, guru, pelajar dan harus ditelaah kembali segmen apa saja yang memang pas untuk dilakukan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata,” jelasnya. (MUF)

  • Perluas Eksyar dan Literasi Rupiah, BI Banten Gelar SHAFARA dan FERBA 2024

    Perluas Eksyar dan Literasi Rupiah, BI Banten Gelar SHAFARA dan FERBA 2024

    TANGERANG, BANPOS – Pelaksanaan event tahunan Sharia Festival Jawara (SHAFARA) dan Festival Rupiah Banten (FERBA) Tahun 2024 yang digelar pada 30 Agustus-1 September 2024, sukses menyita antusiasme masyarakat Banten. Pasalnya, gelaran SHAFARA dan FERBA Tahun 2024 yang dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Banten ini diisi dengan beragam rangkaian acara menarik dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan pelaku UMKM.

    Diketahui, event SHAFARA yang mengusung tema ‘Membangun Ekonomi dan Keuangan Syariah Banten yang Inklusif, Berkelanjutan, dan Berorientasi Digital’ ini bertujuan memperluas potensi pengembangan ekonomi syariah di wilayah Provinsi Banten. Sementara event FERBA, bertujuan meningkatkan literasi masyarakat mengenai Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah serta sejarah perjalanan peran Rupiah di Banten.

    Kepala KPw BI Provinsi Banten, Ameriza M. Moesa, menjelaskan bahwa kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari ini berlokasi di Bintaro Jaya Xchange Mall, Tangerang Selatan. Menurutnya, penyelenggaraan kegiatan merupakan kolaborasi antara KPw BI Provinsi Banten, Pemerintah Provinsi Banten, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Banten serta penggiat ekonomi syariah lainnya.

    “Hal ini merupakan bentuk nyata komitmen Bank Indonesia dalam mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah serta meningkatkan literasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah di wilayah Provinsi Banten. Keberhasilan rangkaian acara yang disajikan merupakan sinergi keterlibatan aktif pemerintah daerah, instansi lembaga vertikal, akademisi, asosiasi/komunitas pegiat halal, pondok pesantren, perbankan, dan penyedia jasa pembayaran di Provinsi Banten,” ujarnya.

    Selain menyuguhkan beragam acara mulai dari showcasing47 booth UMKM dan Pondok Pesantren serta Museum Rupiah, dihadirkan pula ajang Fashion Show, Casual Talk/Seminar Syariah, Rupiah, dan Halal. Tak hanya itu, ada juga Business Matching dan Coaching Pembiayaan Syariah dan Ekspor Halal, serta berbagai aneka lomba (Lomba Dakwah Muda, Kreasi Halal Foods, Jingle Halal, Kahoot Eksyar dan CBP Rupiah Bankers, Modest Fashion Designers, Ranking #1 CBP Rupiah, Storytelling CBP Rupiah).

    “Kegiatan semakin meriah dengan penampilan guest star Tiara Andini,” ucapnya.

    Ameriza menyampaikan, melalui penyelenggaraan SHAFARA dan FERBA Tahun 2024, telah dihasilkan beberapa capaian strategis antara lain pembukuan omzet transaksi belanja dan business matching SHAFARA 2024 dengan nominal Rp3,15 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 12 persen dari perhelatan tahun sebelumnya.

    “(Kegiatan ini juga) Mendorong peningkatan inklusi ekonomi keuangan syariah melalui aktivasi 45 nasabah bank syariah baru, 40 wakif/muzzaki muda baru, dan 75 UMKM baru terfasilitasi sertifikasi Halal, serta mengaktivasi 111 agen Halal Muda melalui Program GEMARI PAHALA x KKN Tematik Halal UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten,” jelasnya.

    Gelaran ini juga mendorong Kerjasama Pemasaran dan Distribusi Pangan antar-Pesantren dan Pasar Modern berbasis ekosistem INGANTREN (Integrasi Pangan Pesantren) dengan melibatkan Koperasi Mandiri, PonPes Al Iman, PonPes Al Markaz, PonPes Assaadah, dan Ponpes Daar El Qolam 3. Kemudian mendorong komitmen Pengembangan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat) klaster kampus, yakni di Kantin Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

    “Kegiatan melibatkan lebih dari 200 orang masyarakat dalam partisipasi lomba, 3.000 peserta edukasi terdiri dari 500 peserta edukasi eksyar dan 2.500 peserta FERBA, dengan traffic kunjungan harian rata-rata di Bintaro Jaya XChange Mall sebanyak 30.000 pengunjung,” ungkapnya.

    Ameriza menyebutkan, event tahunan ini turut meningkatkan literasi CBP Rupiah melalui museum experience perjalanan uang Rupiah yang pernah beredar di Provinsi Banten dari koleksi uang Rupiah pada 4 Museum yaitu Museum Bank Indonesia, Museum Negeri Banten, Museum Purbakala Banten dan Museum Multatuli dengan total pengunjung museum lebih dari 2.500 orang.

    “Kami juga melibatkan 8 sekolah Tingkat SMK perwakilan kab/kota se-Provinsi Banten untuk mengikuti lomba story telling dan lomba ranking 1 Cinta, Bangga dan Paham Rupiah dengan jumlah audiens lebih dari 500 orang,” katanya.

    Sebagai bagian dari upaya untuk membangun masa depan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi digital, Bank Indonesia mengajak seluruh masyarakat Banten untuk terus mendukung perkembangan ekonomi dan keuangan syariah serta semakin mencintai Rupiah sebagai simbol kebanggaan bangsa.

    “Jangan lewatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam SHAFARA dan FERBA tahun depan, bersama-sama kita tingkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah serta cinta terhadap Rupiah demi kemajuan bersama,” tandasnya. (MUF)

  • BI Banten Luncurkan Sekolah Lapang Pertanian Holtikultura

    BI Banten Luncurkan Sekolah Lapang Pertanian Holtikultura

    SERANG, BANPOS – Menyimak arahan presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2024 dilaksanakan secara hybrid di Istana Negara, Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Provinsi Banten menggelar kegiatan menyaksikan bersama Rakornas Pengendalian Inflasi 2024 di KPw BI Provinsi Banten. Hal ini menjadi upaya untuk memperkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas inflasi di Indonesia.

    Sebagai upaya penyelarasan arahan Presiden dalam Rakornas, KPw BI Banten juga meluncurkan Soft Launching Penumbuhan Sekolah Lapang Produk Pertanian Hortikultura Secara Terintegrasi, Digital dan Berkelanjutan yang berlokasi di Sawah Luhur, Kota Serang. Kegiatan dihadiri oleh Kepala Perwakilan BI Banten, Asda II Provinsi Banten, Pj. Walikota Serang, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, OPD, akademisi, perbankan, dan kelompok tani.

    Kepala KPw BI Banten, Ameriza M. Moesa, menyampaikan bahwa tujuan dari sekolah lapang tersebut adalah pembentukan sekolah lapang tersebut adalah menumbuhkan sekolah lapang produk pertanian hortikultura dengan produktivitas tinggi. Selain itu, sekolah lapang ini juga ditujukan untuk menghasilkan demplot dengan produktivitas tinggi.

    “(Kami) berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan stakeholder lainnya dalam pengendalian inflasi pangan melalui program 4K (keterjangkauan harga, ketersedian pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) serta memperkuat pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Provinsi Banten,” ujarnya.

    Ameriza menjelaskan bahwa tujuan lainnya dari Sekolah Lapang ini yaitu pertanian ramah lingkungan dan replikasi best practices seperti implementasi teknologi dan digitalisasi, mendukung terciptanya ekosistem agrowisata di Kota Serang. Ia juga menyebut dengan Sekolah Lapang ini juga sebagai pengembangan hilirisasi produk hortikultura untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.

    Adapun pemilihan area di Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Ameriza mengaku hal ini didasari oleh kondisi tanah yang subur dan cocok untuk budidaya hortikultura, serta lokasi yang berjarak cukup dekat ke pusat Kota Serang. Nantinya, di dalam area Sekolah Lapang akan dikembangkan fasilitas yang mendukung kegiatan pertanian dan edukasi, termasuk sekolah lapang yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran bagi petani penerapan teknik budidaya good agricultural practices serta implementasi teknologi pertanian modern.

    “Ke depan, sekolah lapang dan pengembangan demplot hortikultura diharapkan dapat menjadi role model yang dapat direplikasi di daerah lain,” tandasnya.

    Sementara itu, Rakornas Pengendalian Inflasi 2024 dilaksanakan secara hybrid di Istana Negara dan dipimpin langsung oleh Presiden RI, mengusung tema ‘Pengamanan Produksi dan Peningkatan Efisiensi Rantai Pasok Untuk Mendukung Stabilisasi Harga’. Rakornas dihadiri oleh Pj. Gubernur Provinsi Banten, Bapak Al Muktabar beserta seluruh Gubernur se-Indonesia, Bupati/Walikota nominasi, dan Pimpinan Kementerian/Lembaga.

    Gubernur Bank Indonesia, Bapak Perry Warjiyo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Presiden, kepala daerah dan seluruh anggota TPIP dan TPID dalam sinergi pengendalian inflasi. Hal tersebut didukung eratnya sinergitas pengendalian inflasi oleh Pemerintah Pusat dan daerah serta konsisensi kebijakan daerah dalam koordinasi erat tim pengendalian inflasi pusat dan daerah.

    “BI terus mempererat sinergi dengan pemda melalui program Gerakan Nasonal Pengendalian inflasi Pangan (GNPIP) di 46 kantor perwakilan untuk mendukung produksi pangan, dan peningkatan efisiensi rantai pasok untuk mendukung stabilitas harga,” katanya.

    Dalam sambutannya, Presiden RI, Bapak Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasi kepada semua daerah yang telah bekerja keras dalam melalukan pengendalian inflasi. Ia menginstruksikan agar setiap daerah dapat mendukung penyediaan air di lahan pertanian melalui irigasi dan pompanisasi.

    “Selanjutnya memproduksi komoditas unggulan setiap daerah menggunakan teknologi atau smart farming, melakukan riset, membuat percontohan dan replikasi serta mengundang investasi untuk membangun pabrik pengolahan untuk mendapatkan nilai tambah, serta membangun sistem distribusi pangan yang terintegrasi sehingga produktivitas dan pengendalian inflasi dapat dijaga dengan baik,” tandasnya.

    Sebagai bentuk apresiasi atas usaha keras dalam pengendalian inflasi, Presiden menyerahkan penghargaan kepada pemenang Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award 2024. Penghargaan ini diberikan kepada TPID yang telah menunjukkan kinerja terbaik dalam menjaga stabilitas harga di daerahnya. (MUF)

  • Hadirkan Salma Salsabila, KKB dan Digiwara Fun Fest 2024 Resmi Ditutup

    Hadirkan Salma Salsabila, KKB dan Digiwara Fun Fest 2024 Resmi Ditutup

    BINTARO, BANPOS – Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Daerah Provinsi Banten berkolaborasi menggelar pameran UMKM dan digitalisasi ekonomi keuangan daerah melalui Karya Kreatif Banten (KKB) & Digiwara Fun Fest 2024. Acara yang berlangsung selama lima hari, mulai 5 hingga 9 Juni 2024, di Bintaro Xchange Mall, Tangerang Selatan, resmi ditutup dengan diakhiri penampilan dari penyanyi jebolan Indonesia Idol, Salma Salsabila.

    Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Banten, Ameriza M. Moesa, mengatakan bahwa gelaran KKB & Digiwara Fun Fest 2024 merupakan komitmen berkelanjutan BI dan Pemerintah Daerah Banten untuk Pengembangan Ekonomi Banten. Selain itu, KKB dan Digiwara Fun Fest 2024 merupakan bentuk dukungan terhadap Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI).

    “Tentu kegiatan ini juga bertujuan memperluas promosi UMKM unggulan dan mendorong ekonomi berkelanjutan. Dua event terbesar dan strategis ini menjadi bagian dari road to Karya Kreatif Indonesia (KKI) dan Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) tahun 2024 dengan berbagai acara menarik,” ujarnya, Minggu (9/6).

    KKB & Digiwara Fun Fest 2024 mengusung tema ‘Inovasi, Digitalisasi, dan Kolaborasi Menuju Banten Maju, Mandiri, dan Sejahtera’. Dalam pelaksanaannya, dua event ini menyajikan acara yang bervariasi yaitu Showcasing UMKM dan Wall of Fame Wisata Banten, 2nd The Brew-tiful Banten Experience, Heritage Fashion Show, Dialog dan Workshop Wisata, Branding, Ekspor, dan Hilirisasi, Business and Consultative Meeting, DIGIWARA Awards, Pelayanan dan Showcase Inovasi Pembayaran Pajak Daerah, 9 Aneka Lomba Kreatif, Creative and Interacvite Edu Space.

    “Acara ini mendapat dukungan aktif dari pemerintah daerah, instansi/lembaga vertikal, akademisi, potential buyer dari dalam dan luar negeri, asosiasi/komunitas, pegiat kopi, dan pegiat seni budaya di Provinsi Banten,” katanya.

    Ameriza menyampaikan capaian transaksi dan antusiasme masyarakat dalam dua kegiatan tersebut. Jelang penutupan, total transaksi yang terjadi dalam rangka pelaksanaan KKB 2024 mencapai Rp 13,5 Milyar atau 103,8 persen dari target yang diterima.

    “Terdiri dari transaksi penjualan UMKM dan komitmen business matching pada tanggal 5-9 Juni 2024 sebesar Rp2,4 Milyar, Business matching ekspor produk UMKM unggulan Banten Mei-Juni sebesar Rp 8,95 Milyar, Business matching pembiayaan UMKM sebesar Rp 1,55 Milyar dan Business matching dalam negeri sebesar Rp 576 juta,” jelasnya.

    Menurut Ameriza, capaian transaksi tersebut meningkat 17,3 persen dibandingkan transaksi KKB tahun 2023 sebesar Rp11,5 miliar. Tingginya antusiasme dan apresiasi masyarakat Provinsi Banten, khususnya Tangerang Selatan, berkontribusi signifikan terhadap keberhasilan acara ini.

    “Selain itu, transaksi digital penjualan UMKM secara online meningkat selama kegiatan berlangsung. Kegiatan ini telah berhasil menarik kunjungan masyarakat dengan jumlah pengunjung rata-rata per hari sebanyak 55.800 orang,” ungkapnya.

    Diketahui, acara Digiwara Fun Fest 2024 juga menjadi momentum penting dalam meningkatkan literasi digital, khususnya digitalisasi transaksi pemerintah daerah. Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) Provinsi Banten mencapai 96 persen hingga akhir 2023, menunjukkan bahwa seluruh pemerintah daerah di Provinsi Banten telah masuk dalam kategori digital.

    “Selama acara Digiwara Fun Fest 2024, tercatat layanan pembayaran pajak dan retribusi daerah sebesar Rp103.248.543, dengan pembukaan sejumlah rekening baru sebanyak 170 rekening.
    Melalui penyelenggaraan KKB & Digiwara Fun Fest 2024, Bank Indonesia akan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar UMKM Banten naik kelas dengan orientasi ekspor, memperkuat klaster UMKM untuk mendukung value chain industri, serta mendorong inovasi dalam elektronifikasi transaksi pemerintah dan digitalisasi sistem pembayaran agar lebih efisien, aman, dan efektif,” tandasnya. (MUF)

  • Rakorda Penguatan Strategi, Pemprov Komitmen Tekan Laju Inflasi

    Rakorda Penguatan Strategi, Pemprov Komitmen Tekan Laju Inflasi

    SERANG, BANPOS – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten dan Pemerintah Provinsi Banten melaksanakan Rapat Koordinasi Daerah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dengan menghadirkan Walikota/ Bupati dan anggota TPIP dan TP2DD se-Banten.

    Rakorda tersebut tentang pembahasan ‘Penguatan Strategi TPID dan TP2DD Dalam Rangka Mendukung Stabilitas Harga Pangan dan Ekonomi Keuangan Digital Di Provinsi Banten’.

    Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan bahwa delapan kabupaten dan kota di provinsi banten dalam kinerjanya,  bupati dan walikota secara terus menerus membuat terobosan yang cukup baik dalam pengendalian inflasi daerah.

    “Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen untuk mengendalikan angka laju inflasi daerah seoptimal mungkin. Pengendalian dilakukan terutama pada sektor pangan dan kebutuhan pokok yang menjadi penyumbang utama angka inflasi di Provinsi Banten,” ungkapnya, Rabu (21/2).

    Al Muktabar menuturkan, kegiatan rakorda itu bertujuan untuk dapat mempererat dan menguatkan kerjasama antar pemerintah daerah yang merupakan bagian penting dalam pengendalian inflasi di Provinsi  Banten.

    “Sehingga nanti ke depannya kita sudah mempunyai pondasi dasar dan melakukan implementasi dengan berbagai instrumen-instrumen daerah secara nyata yang ada di dalamnya,” tuturnya.

    Oleh karenanya, menurut Al Muktabar yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana untuk bisa menjaga daya beli masyarakat agar tetap tinggi. Sehingga perputaran perekonomian bisa terus terjadi secara baik dan terukur.

    “Makanya, inflasi itu merupakan upaya kita untuk mencari titik keseimbangan agar semuanya berjalan dengan baik dan normal. Saling mengisi kekurangan dan kelebihannya,” katanya.

    Kemudian, Kepala Bank Indonesia perwakilan Banten, Ameriza M Moesa mengatakan bahwa dirinya bersyukur atas terlaksananya kegiatan rapat koordinasi daerah tahun 2024 tersebut.

    Dalam kesempatan itu, Ameriza mengimbau kepada tim pengendalian inflasi daerah untuk bisa menjalankan program unggulan yang selama ini sudah berjalan.

    “Mudah-mudahan hal ini terus dapat ditingkatkan kedepan, terus berjalan,” ucapnya.

    Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Makro Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan menyampaikan terkait prospek ekonomi Indonesia di 2024 dan 2025. Dimana secara nasional menargetkan pertumbuhan di 5,2 persen secara year on year (yoy) pada tahun 2024 dan pertumbuhan ekonomi di range 5,2 persen – 5,7 persen pada 2025.

    “Sebagai upaya mencapai target tersebut, Pemerintah Daerah diharapkan dapat mengakselerasi sektor unggulan di daerah, untuk Banten, sektor yang dapat diakselerasi adalah sektor Industri,” ujarnya.

    Lebih lanjut, dia meminta agar TPID melihat lesson learned dari Inggris dan Jepang yang mengalami resesi setelah tahun-tahun sebelumnya mengalami persistensi inflasi yang tinggi. Dia menjelaskan, di Indonesia terdapat potensi risiko khususnya dari komoditas Volatile Food, khususnya komoditas beras. Terlebih komoditas beras mengalami peningkatan bobot di SBH 2022.

    “Guna mengendalikan laju inflasi di level target Nasional 2,5 persen dimana batas atas dan bawah 1 persen (± 1%), Pemerintah Daerah diharapkan dapat memanfaatkan penyaluran KUR dan pembiyaan lainnya,” terangnya.

    Dari sisi digitalisasi, disoroti juga terkait dengan urgensi elektronifikasi transaksi Pemda yang dapat peningkatan PAD dan resiliensi daerah yang telah menerapkan elektronifikasi dari shock ekonomi.
    “Elektronifikasi juga dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah,” tuturnya.

    Kemudian, Pj Walikota Serang, Yedi Rahmat menyampaikan apresiasi yang setinggi tingginya atas terlaksananya kegiatan TPID dan TP2DD Se-Provinsi Banten Tahun 2024.

    “Sinergi dan kolaborasi semua pihak menjadi kunci dalam upaya-upaya pengendalian inflasi di Provinsi Banten khususnya di Kota Serang,” tandasnya. (MPD)

  • Cabai Disebut Penyumbang Inflasi di Provinsi Banten

    Cabai Disebut Penyumbang Inflasi di Provinsi Banten

    SERANG, BANPOS – Cabai dianggap menjadi salah satu komoditas penyumbang meningkatnya laju inflasi di Provinsi Banten. Hal itu disebabkan karena, ketersediaan stok cabai di pasaran dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

    Oleh karenanya, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Banten bersama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) membuat suatu rencana aksi yang salah satunya adalah gerakan menanam dan memanen cabai di Desa Kadubeureum, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.

    Gerakan tersebut juga merupakan program Tim Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dilaksanakan pada Jumat (1/9).

    Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan bahwa gerakan ini merupakan ikhtiar pemerintah dalam upaya mengatasi masalah inflasi pangan di Provinsi Banten.

    “Kita terus mengikhtiarkannya untuk sedapat mungkin terkendali dengan baik,” ucapnya.

    Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten, Agus Tauchid menjelaskan penyebab tingginya harga cabai di pasaran adalah karena jumlah pasokan cabai di pasaran yang masih terbatas.

    Ia menyampaikan pada tahun 2022 jumlah produksi cabai di Provinsi Banten mencapai sebesar 6.738 ton, sementara jumlah kebutuhan cabai masyarakat mencapai 45.822 ton per tahun.

    “Tahun 2022 produksi komoditas cabai di Provinsi Banten sebesar 6.738 ton, sedangkan kebutuhan konsumsi cabai penduduk Provinsi Banten per tahun 45.822 ton,” jelas Agus.

    Kemudian disampaikan juga bahwa di tahun ini hingga bulan Agustus, produksi cabai di Provinsi Banten baru mencapai 2.310 ton dengan luas panen sebesar 471 hektar.

    Melihat keadaan tersebut Pemprov Banten melalui Distanak akan menggalakan sejumlah program guna meningkatkan jumlah produksi cabai di Banten, salah satunya adalah dengan membentuk kawasan atau kampung cabai dengan memanfaatkan lahan seluas 40 hektar yang berada di Kabupaten Pandeglang dan juga Kabupaten Serang.

    Melalui pembiayaan dari APBN Tahun Anggaran 2023, diharapkan program tersebut dapat berjalan dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap cabai.

    Selanjutnya, upaya lain yang akan dilakukan oleh Pemprov Banten adalah dengan mengupayakan panen cabai di empat bulan strategis.

    Empat bulan yang dimaksud adalah Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, dan juga Tahun Baru. Keempat bulan itu dinilai tingkat konsumsi masyarakat terhadap cabai terbilang cukup signifikan.

    Oleh sebab itu Pemprov Banten melalui Distanak akan mengupayakan dengan berbagai macam cara, agar panen raya cabai dapat bertepatan di bulan yang dimaksud.

    “Empat bulan ini tingkat konsumsi tinggi. Nah, kami upayakan pada empat bulan itulah Banten harus panen raya cabe nya sehingga pada angka defisit tidak terlalu kentara,” tuturnya.

    Di sisi lain, Bupati Kabupaten Serang Ratu Tatu Chasanah yang juga hadir dalam acara tersebut merasa aneh jika stok ketersediaan cabai di Provinsi Banten disebut belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.

    Padahal luas lahan pertanian di Provinsi Banten terbilang masih cukup luas. Bahkan menurutnya dari luas lahan sebesar 146.000 hektar di Kabupaten Serang, sekitar 60 hektarnya di peruntukan untuk pertanian.

    Belum lagi lahan pertanian di wilayah lainnya seperti Kabupaten Lebak dan Pandeglang yang menurutnya, pasti jauh lebih luas daripada itu.

    “Cabai di kita ini kekurangan dipasok dari luar rasanya aneh, karena lahan untuk Lebak, Pandeglang, Kabupaten Serang untuk andalan tiga kabupaten ini saja bisa,” katanya.

    Hanya saja memang, menurut Tatu, pemerintah daerah tidak bisa bergerak sendiri. Perlu adanya kolaborasi antar pihak untuk dapat mengelola lahan tersebut agar masalah ketersediaan pasokan bahan pangan di Provinsi Banten bisa teratasi.

    “Hanya memang ini butuh keroyokan bersama,” tandasnya. (CR-02/AZM)

  • BI Banten Siapkan Rp3,6 Triliun untuk Penuhi Kebutuhan Ramadan

    BI Banten Siapkan Rp3,6 Triliun untuk Penuhi Kebutuhan Ramadan

    SERANG, BANPOS – Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten berkomitmen menyiapkan uang tunai sebesar Rp3,6 Triliun untuk memenuhi proyeksi kebutuhan uang selama periode Ramadan maupun Idul Fitri 1444 H.

    Apalagi, menurut keterangan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten mengalami peningkatan dalam kebutuhan uang Idul Fitri 1444 H sebesar 13 persen (yoy) dibandingkan kebutuhan tahun sebelumnya yaitu Rp3,2 Triliun.

    Dikatakan Kepala Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten, Imaduddin Sahabat, bahwasannya Bank Indonesia telah melayani kegiatan penukaran uang melalui Kas Keliling di 8 Lokasi dari 12 Lokasi yang direncanakan.

    Kata Imaduddin Sahabat, mulai dari alun-alun Kota Serang, Bayah Cipanas, Tangerang Kota Pasar TangCity, Cibaliung Panimbang, Tangerang Selatan GOR Ciputat, Pelabuhan Merak, Pasar Cikupa, dan Halaman Masjid KP3B.

    “Masih ada 4 Lokasi penukaran uang yang akan dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten bersama Perbankan,” kata Imaduddin saat menggelar kegiatan Taklimat Media di Kota Serang, Kamis (13/4).

    Lanjut Imaduddin Sahabat, adapun kegiatan penukaran uang pada Kamis (13/4) dilakukan di Alun-alun Kota Cilegon, (BJB, Mandiri, BSI, BTN dan BMI), Rest Area 42 (Arah merak) tanggal 14 April 2023, alun alun Rangkas Bitung tanggal 17 April 2023 (BJB, BNI, BWS dan BJB Syariah) dan alun alun Kabupaten Pandeglang, tanggal 18 April 2023 (BJB, BNI, BWS dan BJB Syariah).

    “Untuk realisasi penukaran uang baru kepada masyarakat baik melalui Mobil Kas Keliling maupun Loket BI selama Ramadan sebesar Rp35,31 Milyar,” ucapnya.

    “Realisasi Penarikan oleh Perbankan sebesar Rp 1,64 Triliun atau 46 persen dari proyeksi yang disampaikan,” tambahnya.

    Diketahui, pecahan yang paling banyak diminati yaitu Pecahan Rp10.000 dengan presentasi 33 persen dan pecahan Rp5.000 presentasi 32 persen dari total Uang Pecahan Kecil (UPK).

    Strategi yang dilakukan Bank Indonesia dalam rangka kelancaran kegiatan layanan penukaran uang, berkoordinasi dengan Perbankan dan BPR untuk membuka layanan penukaran kepada Masyarakat serta menjaga kecukupan kas.

    Bank Indonesia senantiasa mengajak masyarakat untuk selalu Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Sesuai dengan tagline Ramadan tahun 2023, “Belanja Bijak”, Pemilihan pesan ini selaras dengan aspek Paham Rupiah melalui perilaku belanja bijak sesuai kebutuhan guna menjaga stabilitas nilai Rupiah.

    “Demikian hal-hal yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga seluruh rangkaian kegiatan Pemenuhan Kebutuhan Uang dan Layanan Kas periode Ramadan dan Idul fitri tahun 2023 dapat berjalan dengan lancar dan kondusif,” tandasnya. (MUF/RUL)

  • Usung Tema Belanja Bijak, BI Tentukan Maksimal Tukar Uang Pecahan Baru

    Usung Tema Belanja Bijak, BI Tentukan Maksimal Tukar Uang Pecahan Baru

    SERANG, BANPOS – Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten menghadirkan layanan penukaran uang pecahan baru melalui kegiatan SEmarak Rupiah RAMadan dan Berkah Idulfitri atau SERAMBI.

    di dalamnya, terdapat rangkaian kegiatan pemenuhan kebutuhan uang Rupiah dan layanan kas pada kepada masyarakat periode Ramadan dan Idulfitri 2023.

    Dalam kegiatannya, BI Banten mengusung tema ‘Belanja Bijak’, dan pesan ini selaras dengan aspek Paham Rupiah melalui perilaku belanja bijak sesuai kebutuhan guna menjaga stabilitas nilai Rupiah.

    Oleh sebab itu, meski menyediakan total Rp3,69 triliun dengan 199 kantor bank/titik layanan, setiap harinya dibatasi hanya 300 penukar per titik layanan.

    Tak hanya itu, maksimal penukaran satu pak tiap pecahan per orang atau 3,8 juta Rupiah, terdiri dari pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, dan Rp20.000.

    Hal itu dilakukan untuk menjaga pemerataan distribusi Uang Rupiah di masyarakat.

    Kepala BI Banten melalui Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Agus Hartanto, saat membuka kegiatan SERAMBI, mengatakan bahwa BI Banten menjamin ketersediaan uang selama Ramadan dan Idul Fitri 2023.

    “Termasuk mendorong perbankan untuk memastikan ketersediaan Uang Rupiah di ATM seluruh Indonesia,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa tujuan SERAMBI adalah untuk memastikan kebutuhan uang Rupiah layak edar dalam jumlah yang cukup dan dengan pecahan yang sesuai, serta kesiapan perbankan dalam layanan kas kepada masyarakat selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2023.

    “Bank Indonesia telah menyiapkan strategi pemenuhan kebutuhan uang periode Ramadan dan Idul Fitri 2023 melalui pelaksanaan SERAMBI 2023 yang terdiri dari pemenuhan kebutuhan uang, Layanan Kas serta Edukasi & Komunikasi mengangkat pesan ‘Belanja Bijak’,” jelasnya.

    Terdapat keterbatasan jangkauan layanan Perbankan seperti masyarakat unbankable, daerah 3T, serta momen HBKN saat ada lonjakan kebutuhan.

    “Sehingga dalam mendukung pelaksanaan tugasnya, Bank Indonesia menyelenggarakan layanan penukaran kepada masyarakat,” katanya.

    BI Banten memberikan layanan penukaran UPK 75 pada periode Ramadan dan Idul Fitri 2023, dapat ditukarkan di layanan penukaran.

    BI Banten menyiapkan uang Rupiah baru TE 2016 dan TE 2022 untuk kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri 2023.

    “Uang Rupiah dengan pecahan Rp5.000 dan Rp10.000 menjadi pecahan yang paling dicari masyarakat,” tandasnya.

    Bagi Ce’es BANPOS yang ingin menukar uang, Klik Di sini untuk mengetahui cara menukar pecahan uang dan lokasi layanan perbankan yang bekerjasama dengan BI Banten. (MUF)

  • Bingung Dapatkan Pecahan Uang Baru? Begini Cara Menukar Uang di BI Banten

    Bingung Dapatkan Pecahan Uang Baru? Begini Cara Menukar Uang di BI Banten

    SERANG, BANPOS – Halo Ce’es BANPOS, memasuki hari ke-5 bulan Ramadan, Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten sudah menyiapkan uang tunai total Rp3,69 Triliun untuk kebutuhan penukaran uang selama Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah lho.

    Bahkan, Ce’es BANPOS sudah bisa melakukan pemesanan penukaran mulai hari ini, Senin tanggal 27 Maret 2023 melalui PINTAR. BI menyiapkan uang Rupiah baru TE 2016 dan TE 2022.

    Nah, bagaimana sih caranya agar dapat uang pecahan baru? Berikut alur pemesanan penukaran uang yang harus ditempuh oleh Ce’es BANPOS:

    Pertama, Ce’es BANPOS masuk ke aplikasi PINTAR melalui link https://pintar.bi.go.id dan memilih menu penukaran uang Rupiah melalui kas keliling.

    Kedua, Ce’es BANPOS pilih lokasi kas keliling yang tersedia, dilanjutkan dengan menginput data pribadi, serta mengisi informasi jenis dan jumlah nominal penukaran.

    Ketiga, pastikan Ce’es BANPOS memperoleh bukti pemesanan penukaran dan membawa bukti tersebut saat akan melakukan penukaran.

    Oia, untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang, BI Banten juga menggandeng perbankan di 199 kantor bank/titik layanan yang tersebar di wilayah Provinsi Banten sampai dengan 20 April 2023.

    Untuk layanan penukaran oleh BI dapat ditemui di pusat keramaian seperti Masjid, Alun-alun, Pasar. Ada layanan BI Peduli Mudik, penukaran uang di rest area jalan tol di Serang-Merak.

    BI Banten juga melayani penukaran uang di jalur penyeberangan Pelabuhan Merak. Kemudian penukaran uang kepada Kementerian/Lembaga (K/L) dan stakeholder lain sebagai bentuk apresiasi dan penguatan sinergi. (MUF)