Tag: BIN

  • Dengan Dakwah yang Ramah, BIN Berharap Ansor Banser Jadi Garda Terdepan Tangkal Gerakan Radikal

    Dengan Dakwah yang Ramah, BIN Berharap Ansor Banser Jadi Garda Terdepan Tangkal Gerakan Radikal

    SERANG, BANPOS – Jajaran Badan Intelejen Negara Daerah (Binda) Provinsi Banten bersama Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Banten sepakat menjalin komitmen bersama dalam meneguhkan komitmen kebangsaan. Binda juga mengajak Ansor Banser menjadi garda terdepan menangkal intoleransi dan radikalimse.

    Kesepahaman membangun komitmen bersama antara Binda Banten dan PW Ansor Banten berlangsung di Sekretariat PW Ansor, di Link Dalung, Kota Serang, Rabu (16/03).

    Kegiatan silaturahmi yang diisi komitmen kebangsaan ini dipimpin oleh Kepala Binda Banten, Brigjen Pol Hilman beserta jajaran yang diterima oleh ketua PW Ansor Banten Ahmad Nuri beserta Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang GP Ansor Banser se-Provinsi Banten.

    Kabinda Banten Brigjen Pol Hilman mengharapkan agar Ansor Banser menjadi garda terdepan dalam menangkal radikalisme dan terorisme, sehingga kejadian seperti di Kabupaten Tangerang dimana ada ASN yang menjadi terduga jaringan terorisme.

    Harapan lain Binda Banten kepada kader Ansor Banser untuk turut menjadi penggerak vaksinasi kepada masyarakat, baik di perkampungan maupun di perkotaan. Hal itu penting dilakukan karena saat ini pandemi Covid-19 masih belum berakhir.

    Brigjen Pol Hilman juga berharap agar kader Ansor Banser Banten membantu Binda dan TNI, Polri dalam melakukan deteksi dan langkah dini untuk melindungi masyarakat dari adanya gerakan radikalisme dan terorisme.

    Ansor Banser juga diharapkan tak lelah untuk terus membangun silaturahmi dengan para ulama dan tokoh masyarakat untuk terus menyebarkan dakwah yang rahmah kepada masyarakat.

    “Deteksi dan langkah dini harus terus dilakukan untuk menangkal radikalisme dalam melindungi masyarakat dari upaya kelompok kiri dan kanan. Ansor Banser jangan lelah untuk terus bersama Binda, TNI dan Polri serta ulama dan tokoh masyarakat menjaga NKRI,” ucap Brigjen Hilman.

    Sementara, Ketua PW GP Ansor Banten, Ahmad Nuri dalam rilis yang diterima media mengatakan kunjungan tersebut membahas kerjasama dalam hal nilai- nilai kebangsaan dan beberapa hal strategis yang bersifat kerja nyata untuk masyarakat.

    Ahmad Nuri menjelaskan, silaturahmi Kabinda Banten bersama pengurus PW Ansor bersama PC Ansor Banser se-Banten dalam rangka konsolidasi kebangsaan, dimana Ansor sebagai organisasi kepemudaan yang konsen dalam menangkal radikalisme dan meneguhkan komitmen kebangsaan.

    “Binda Banten mengajak besama-sama untuk bersatu padu melawan intoleransi dan pemahaman radikalisme,” ujar Tum Nuri demikian ia biasa disapa.

    Menurutnya, di Banten disinyalir masih ada potensi potensi yang sangat luar biasa terkait dengan radikalisme dan terorisme. Maka dari itu Ansor Banser diinstruksikan agar menjadi komunitas yang memberikan pemahaman yang moderat di tengah masyarakat.

    “Bukan hanya menolak radikalisme dan terorisme, tetapi Ansor Banser saya instruksikan memberikan pencerahan terhadap ummat agar proses pemahaman tentang radikal itu mengalami penurunan, tereliminasi melalui dakwah Islam rahmatan lil alamin. Mengajak toleransi dan mengajak moderasi dalam beragama,” tandas Tum Nuri.

    Selain membahas nilai kebangsaan, dalam silaturahmi itu juga dibahas tentang vaksinasi terutama di kota-kota yang selama ini vaksinasinya masih minim. Ansor Banser berkomitmen akan menggerakkan vaksinasi bersama Binda Banten sampai ke tingkat kecamatan.

    “Kita awali dari warga Ansor Banser se-Banten untuk vaksinasi, khusus bagi anggota Ansor Banser yang belum vaksin 1, 2 dan 3,” terang Tum Nuri.

    Pada kesempatan tersebut Ansor Banten berkomitmen membangun sinergi dengan TNI, Polri, dan Binda untuk bersama menjaga NKRI dari beberapa ideologi yang mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara. Baik itu ideologi kiri maupun kanan yang mencoba mengganti Pancasila. Maka dari itu Ansor Banser harus tampil menjadi bagian garda terdepan menjaga NKRI.

    “Dalam waktu dekat ini kita juga akan mengadakan apel bersama. Apel kebangsaan bersama seluruh organisasi kepemudaan untuk meneguhkan bahwa Banten ini sudah NKRI harga mati,” paparnya.(BAR)

  • Targetkan 250 Ribu Dosis, BIN Bareng Pemkab Lebak Gebyar Vaksinasi

    Targetkan 250 Ribu Dosis, BIN Bareng Pemkab Lebak Gebyar Vaksinasi

    LEBAK, BANPOS – Tekan angka penyebaran virus Covid-19, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Pemerintah Kabupaten Lebak, terus mengejar cakupan vaksinasi Covid-19 hingga diatas 50 persen.

    Agar herd immunity segera terwujud, Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar vaksinasi Covid-19 di Pondok Pesantren Al-Hikam di Kampung Pasirnangka, Desa Pasirtanjung, Kecamatan Rangkasbitung dengan sasaran para santri dan masyarakat.

    Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Banten, Brigjen TNI Cahyono Cahya Angkasa mengatakan, target capaian vaksinasi yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Hikam sebanyak 300 santri dan masyarakat sekitar.

    Vaksinasi yang dilaksanakan pihaknya kata Kabinda, dalam rangka percepatan vaksinasi itu sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 dan juga membentuk herd immunity. Dengan vaksinasi yang menyeluruh sekarang ini, terbukti Banten sudah masuk ke zona kuning. Vaksinasi yang dilaksanakan di Kabupaten Lebak juga sebagai upaya mendorong Kabupaten Lebak kembali ke PPKM Level 2.

    “Kami bersyukur sekarang ini Banten masuk ke zona Kuning, dan diharapkan bisa ke zona hijau. Untuk itu kami mengakselerasi vaksinasi sehingga mempercepat herd immunity bagi masyarakat khususnya di Banten. Dalam pelaksanaan vaksinasi kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah, TNI dan Polri dalam percepatan vaksinasi,” katanya.

    Ia menjelaskan, untuk mendorong Kabupaten Lebak agar segera mencapai target vaksinasi karena itu BIN juga hadir, naiknya Kabupaten Lebak ke PPKM Level 3, karena capaian vaksinasi Lebak masih rendah. Untuk mencapai target 70 persen pada akhir tahun 2021 ini, diperlukan kerjasama antar semua pihak termasuk masyarakat. Sebab apabila virus ini tidak ditangani dengan baik, maka virus Covid-19 akan menjadi ancaman nasional.

    “Untuk itu BIN hadir, memberikan upaya pencegahan meluasnya Covid-19 salah satunya dengan vaksin,” jelas Lulusan Akmil tahun 1987 ini.

    Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikam KH. Bedi menyampaikan, dilaksanakannya vaksinasi Covid-19 di Ponpes yang dipimpinnya dalam rangka mewujudkan herd immunity bagi santrinya dan masyarakat sekitar. Jumlah santri dan masyarakat yang divaksin ada sekitar 300 orang dengan vaksin dosis pertama. Ia berharap capaian target vaksinasi di Kabupaten Lebak dapat terpenuhi.

    KH. Bedi menjelaskan, sebagai upaya meningkatkan herd immunity dan mencegah santri dan masyarakat terpapar virus yang tidak berwujud Covid-19, setelah divaksinasi ke depan santri semakin sehat dan terhindar dari Covid-19.

    “Semoga ikhtiar kita bisa membantu pemerintah dalam percepatan vaksinasi. Dengan divaksinasi ini, harapan kami semoga semua santri yang ada dan masyarakat dapat mencegah Covid-19 dan dapat segera belajar seperti biasa” pungkasnya.

    Sementara, Pemerintah Kabupaten Lebak terus mengejar cakupan vaksinasi Covid-19 hingga di atas 50 persen agar herd immunity bisa segera terwujud. Pemkab Lebak menargetkan 250 ribu dosis dapat disuntikkan kepada masyarakat dengan target dosis pertama pekan ini.

    “Secara masif selama 6 hari ke depan digelar pekan vaksinasi untuk masyarakat umum. Targetnya dosis pertama, untuk dosis kedua tetap dilayani,” kata Kasi Imunisasi, Surveilans dan Krisis Dinkes Lebak, Tb Mulyawan kepada wartawan.

    Mulyawan menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi selama gebyar vaksin dengan vaksin yang dilaksanakan pada hari-hari biasa tidak banyak perbedaan. Hanya saja, selama sepekan ini vaksinasi dilakukan secara masif dengan dibekali Instruksi Bupati Nomor 25 Tahun 2021 tentang Percepatan Pelaksanaan Vaksinasi.

    “Untuk mendukung gebyar vaksinasi semua terlibat, TNI, Polri dan unsur lainnya. Harapan kami dengan masifnya pelaksanaan vaksinasi serta keterlibatan penuh seluruh unsur, masyarakat bisa tergerak mau mengikuti vaksinasi,” jelasnya.

    Menurut Mulyawan, sampai saat ini cakupan vaksinasi di Lebak berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) baru mencapai 38 persen. Mulyawan menargetkan, dengan gebyar vaksinasi bisa mencapai 60 persen.

    “Dari gebyar vaksinasi ini targetnya 60 persen, dan target 70 persen cakupan vaksinasi dari 1.065.220 jiwa sasaran bisa tercapai pada akhir tahun ini,” pungkasnya. (CR-01/RUL)

  • Insyaallah, Obat Covid-19 Telah Ditemukan

    Insyaallah, Obat Covid-19 Telah Ditemukan

    JAKARTA, BANPOS – Kabar gembira bagi seluruh rakyat Indonesia. Penelitian yang dilakukan para pakar Universitas Airlangga (UNAIR) bekerjasama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) berhasil menemukan efektifitas formulasi kombinasi obat yang terbukti efektif menyembuhkan pasien COVID-19.

    Kabar ini diutarakan Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR Dr. dr. Purwati, SPpd, K-PTI FINASIM, di Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Matraman, Jakarta Timur, kemarin. Hadir juga dalam kesempatan itu, Sekretaris Utama (Sestama) BIN Komjen Pol. Drs. Bambang Sunarwibowo, SH., M.Hum dan Anggota Tim Pakar Medis sekaligus Dekan FKUI UNAIR Prof.Dr.dr.H.Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH,MMB,FINASIM, FACP.

    Purwati yang juga berperan sebagai Ketua Tim Peneliti Efektifitas Obat dan Kombinasi Obat untuk penanganan COVID-19 berbasis isolat SARCOV-2 di Indonesia ini mengatakan, ada beberapa tahap penelitian yang dilakukan BIN dan UNAIR. Pertama, pembiakan bermacam-macam jenis sel yang menjadi sel target dari virus sebagai tempat untuk menumbuhkan virus SARS CoV-2 yang sampelnya didapat dari Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dan telah mendapatkan sertifikat uji laik etik dari Tim Etik RSUA.

    Kedua, UNAIR melakukan pengujian kombinasi obat pada sel sehat yang dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR untuk mencari dosis toksik obat tersebut pada sel yang sehat (CC50).

    Ketiga, melakukan pengujian potensi kombinasi obat tersebut untuk menghambat masuknya virus ke sel target dan untuk menghambat replikasi virus sehingga ditemukan IC50 obat terhadap virus.

    “Semakin kecil nilainya (IC50-red) maka obat tersebut semakin besar potensinya untuk membunuh virus tersebut. Uji ini dilakukan di Lab BSL3 Lembaga Penyakit Tropis UNAIR,” jelas Purwati dilansir dari RMCO.id

    Tahap terakhir adalah mengevaluasi efektifitas kombinasi obat tersebut. Dengan pemeriksaan RT PCR setelah 24 jam, kombinasi obat diberikan pada virus tersebut didapatkan hasil virus menjadi tidak terdeteksi dan terjadi peningkatan kadar sitokin anti keradangan dan penurunan sitokin-sitokin keradangan dengan periksaan metode ELISA.

    Selain itu, lanjutnya, UNAIR bekerjasama dengan Laboratorium Pengolahan Sel Punca ASC melakukan uji efektifitas Haematopoetic Stem Cells (HSCs) dan Natural Killer (NK) cells terhadap penanganan virus SARS CoV-2 isolat Indonesia tersebut. HSCs Dan NK cells masing masing dibiakkan dari PBMC selama 3-4 hari untuk HSCs dan 1-2 minggu untuk NK cells. Dari hasil uji tantang HSCs, setelah 24 jam virus sudah dapat dieliminasi oleh stem cell tersebut. Sedangkan, hasil uji tantang NK cells, setelah 72 jam didapatkan sebagian besar virus diinaktivasi oleh NK cells tersebut.

    “Dengan demikian, maka stem cell dan sel tersebut bisa mempunyai potensi dan efektifitas yang cukup bagus sebagai antivirus SARS COV-2 yang bisa diberikan sebagai preventif atau pencegahan maupun pengobatan. Harapan kami, kombinasi obat ini dapat segera mendapatkan izin produksi dan izin edar guna percepatan penanganan pasien COVID-19. Dukungan dari BPOM dan Kemenkes untuk membuat panduan terkait regimen terapi obat dan kombinasi obat untuk penanganan COVID-19 kami harapkan dapat keluar dalam waktu dekat,” harapnya.

    Di tempat yang sama, Sestama BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo mengungkapkan, penemuan formulasi kombinasi obat yang terbukti efektif menyembuhkan pasien Covid-19 merupakan salah satu keberhasilan kerjasama yang dilakukan BIN dan UNAIR untuk berusaha memutus rantai penyebaran Covid-19.

    Kombinasi obat ini, kata Komjen Bambang, diharapkan dapat dijadikan standar pemberian obat bagi pasien Covid-19, terutama di rumah sakit rujukan pemerintah dan juga rumah sakit lainnya.

    “BIN sudah melakukan rapat koordinasi dengan Kemenkes, BPOM, dan produsen obat untuk percepatan perijinan dan produksinya. Semuanya mendukung, saya sangat yakin karena ini demi pemulihan anak bangsa,” kata Komjen Bambang.

    Selain menemukan obat tersebut, sambung Komjen Bambang, kerjasama yang dilakukan BIN dan beberapa lembaga penelitian telah dihasilkan antara lain, tidak ada lagi antrean specimen suspect Covid-19 dan efektivitas terapi plasma convalescent pada LBM Eijkman, pembuatan rapid test oleh peneliti UGM bekerjasama dengan Universitas Mataram.

    Sementara untuk percepatan penanganan COVID-19, jelas Komjen Bambang, BIN telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada beberapa rumah sakit rujukan COVID-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 BNPB, dan Kementerian Kesehatan dalam bentuk alat Kesehatan dan APD dan bantuan alat laboratorium COVID-19 kepada Lembaga Penelitian Biomolekular Eijkman, Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga dan Pemerintah Kota Surabaya. “Pemberian bantuan alat laboratorium ini untuk meningkatkan efektifitas formulasi obat kombinasi untuk penanganan pasien COVID-19,” tegasnya.

    Komjen Bambang memastikan, semua yang dilakukan BIN bekerjasama dengan lembaga lain ini, sebagai upaya tindak lanjut atas arahan Presiden Jokowi terkait penerapan fase new normal di seluruh Indonesia.

    Dan, kehadiran Sestama BIN beserta jajaran kemarin di kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 merupakan arahan dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, untuk melakukan koordinasi, pengawasan dan pemantauan terhadap daerah-daerah yang masih dianggap rawan penyebaran wabah COVID-19.

    “Kami sudah memerintahkan seluruh jajaran di BIN, termasuk para Kabinda yang di daerah mereka masih berada di zona merah penyebaran COVID-19 untuk terus memonitor dan melaporkan setiap saat perkembangan yang terjadi di lapangan. BIN harus berada di garda terdepan dalam memutus rantai penyebaran virus COVID-19 ini. PSBB transisi ke fase penormalan baru ini harus dicermati semua pihak dan jangan sampai mengabaikan protocol COVID-19,” ujar Komjen Bambang.

    Komjen Bambang melanjutkan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 BIN terus gencar melakukan aksi Rapid Test massal di beberapa wilayah yang menjadi zona merah penyebaran COVID-19. Saat ini, BIN fokus memutus mata rantai di wilayah Jakarta dan Surabaya.

    “Dari 29 Mei hingga 11 Juni kemarin, lebih dari 26.000 warga mengikuti rapid test massal bantuan kemanusiaan BIN, dari jumlah rapid test tersebut ditemukan 2.629 yang reaktif dan setelah dilakukan swab test dan RT PCR terdapat 960 orang yang positif COVID-19. Angka ini menunjukkan bahwa penyebaran COVID-19 belum mengalami penurunan yang signifikan,” katanya.[TIM/RMCO/PBN]