Tag: BKI UIN SMH Banten

  • Cegah Kekerasan Seksual pada Anak, Mahasiswa BKI UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten Gelar Penyuluhan Sosial

    Cegah Kekerasan Seksual pada Anak, Mahasiswa BKI UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten Gelar Penyuluhan Sosial

    SERANG, BANPOS – Sejumlah siswa di SDN Banjarsari 1 Kota Serang diberikan sosialisasi edukasi dan pencegahan pentingnya menjaga diri agar terhindar dari pelecehan seksual, Senin (13/11). Kegiatan penyuluhan sosial tersebut dilaksanakan oleh Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam (BKI) UIN Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten yang dihadiri oleh oleh kepala sekolah dan staf guru.

    Perwakilan mahasiswa BKI UIN SMH Banten, Grasi Cantika, mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat sambutan hangat dan apresiasi oleh pihak sekolah, mengingat kegiatan ini merupakan pertamakalinya digelar. Mengambil tema ‘Aku Mandiri Aku Mampu Jaga Diri’, sosialisasi diikuti oleh 45 siswa yang berasal dari kelas 3 dan 4.

    “Kami berkesempatan melaksanakan kegiatan sosialisasi kepada adik-adik siswa SDN Banjarsari 1 Kota Serang dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan pencegahan kepada siswa terkait pentingnya menjaga diri agar terhindar dari pelecehan seksual terhadap anak,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Grasi mebawakan materi dengan penyampaian melalui penayangan video dan mengajak siswa menonton animasi. Untuk menambah pemahaman dan materi lebih diingat oleh siswa, materi juga disampaikan dengan menggunakan metode bernyanyi, kuis, dan jargon.

    “Diharapkan dengan metode ini, materi dapat dengan mudah dipahami oleh anak-anak. Kami juga menjelaskan tentang bagian tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh oleh orang lain dan bagaimana cara menjaganya,” jelas Grasi.

    Menurutnya, seks edukasi bukan satu hal yang tabu untuk di ketahui oleh anak-anak. Sebab, anak perlu diberikan pemahaman tentang seks edukasi supaya anak memahami bagian-bagian tubuhnya yang boleh dan yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.

    Guru SDN Banjarsari 1 Kota Serang, Euis Hunainah, mengatakan dengan diadakannya kegiatan penyuluhan ini, diharapkan anak-anak mampu untuk menjaga dirinya, apalagi di zaman sekarang. Di mana pergaulan bebas semakin merajalela.

    “Oleh karena itu, pentingnya memberikan seks edukasi kepada anak-anak ini perlu ditingkatkan,” ucapnya.

    Euis juga mengakui, pihaknya merasa kesulitan untuk memberikan seks edukasi kepada anak. Ia merasa khawatir anak-anak akan bersikap kurang baik dan salah paham terkait materi yang disampaikan.

    “Namun dengan adanya penyuluhan ini, diharapakan mampu mengubah kekhawatiran dan kesalahpahaman tersebut, guna menciptakan generasi muda yang unggul dan intelektual,” tandasnya. (MUF)