Tag: BNI

  • Ginting Terharu Dapat Penghargaan Dari BNI

    Ginting Terharu Dapat Penghargaan Dari BNI

    JAWA TENGAH, BANPOS – Sebagai sponsor utama Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Bank Negara Indonesia (BNI) terus memberikan dukungan yang besar kepada olahraga bulutangkis Indonesia. Terbaru, BNI memberikan penghargaan kepada Pengprov PBSI DIY Yogyakarta dan Anthony Sinisuka Ginting sebagai bentuk apresiasi.

    Apresiasi tersebut diserahkan langsung oleh Pimpinan BNI Wilayah 17 Beby Lolita Indriani di GOR Amongrogo, Yogyakarta, pada Selasa (11/7) pagi.

    Pengprov PBSI DIY Yogyakarta diwakili oleh Ibnu Hajar. Sementara Anthony Ginting hadir langsung menerima penghargaan dari BNI.

    Dalam pidatonya, Beby berharap penghargaan ini dapat memberikan motivasi bagi penerima untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi.

    “Penghargaan ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap Pengprov PBSI DIY, panitia penyelenggara, dan atlet Indonesia yang telah meraih prestasi,” ujar Beby.

    Selain itu, BNI juga memberikan apresiasi kepada Anthony Ginting atas prestasinya sebagai juara Badminton Asia Championships 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab.

    Penghargaan ini diharapkan dapat menginspirasi pemain muda untuk berlatih dengan lebih tekun.

    Beby meyakini, dengan dedikasi yang lebih tinggi dalam latihan, para pemain muda dapat menyamai atau bahkan melampaui prestasi yang telah dicapai oleh Anthony Sinisuka Ginting.

    Anthony Ginting mengaku sangat terharu mendapatkan penghargaan tinggi dari BNI sebagai seorang atlet.

    Apresiasi yang diberikan ini. sebutnya memberikan motivasi baginya untuk tampil lebih baik dalam setiap turnamen yang diikuti. Ia berulang kali menyampaikan terima kasih.

    “Terima kasih atas dukungan dan apresiasi yang diberikan oleh BNI kepada para atlet yang telah meraih prestasi. Tidak ada kata lain selain mengucapkan terima kasih,” ujar pemain berusia 26 tahun tersebut.

    Dengan adanya apresiasi dari BNI ini, Anthony Ginting berkomitmen untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi, mengingat bahwa kehidupan sebagai atlet kini semakin dihargai.

    Sebagai seorang atlet, fokusnya saat ini hanya pada latihan dan meraih prestasi yang lebih tinggi lagi. “Penghargaan ini menjadi motivasi bagi saya untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi,” tambah juara Singapore Open 2023 tersebut.

    Perlu dicatat bahwa Anthony Sinisuka Ginting mendapatkan penghargaan dari BNI setelah meraih gelar juara dalam ajang Badminton Asia Championships (BAC) 2023. Dalam pertandingan tersebut, dia berhasil mengalahkan tunggal putra dari Singapura, Loh Kean Yew, dengan skor 21-12, 21-8.

    Prestasi yang diraih oleh Ginting sangat membanggakan, terutama karena sudah lama sejak terakhir kali seorang pemain tunggal putra Indonesia meraih kejayaan di Asia, yaitu Taufik Hidayat pada tahun 2007.

    Sebagai sponsor resmi PBSI, BNI sebelumnya juga memberikan apresiasi kepada para pemain bulutangkis yang berprestasi, seperti Jonatan Christie, Chico Aura Wardoyo, dan pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, yang meraih gelar juara pada ajang Indonesia Masters 2023.

    Selain memberikan penghargaan kepada atlet, BNI juga memberikan dukungan penuh untuk BNI Badminton Asia Junior Championships 2023 yang berlangsung mulai dari tanggal 7 Juli hingga 16 Juli.

    Ini adalah salah satu wujud kepedulian BNI terhadap perkembangan bulutangkis Indonesia. BNI juga menunjukkan komitmennya dengan mendukung ajang Sirkuit Nasional yang diadakan di berbagai kota, termasuk Bandung, Batam, Purwokerto, Denpasar, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, Tangerang, Pangkalpinang, DKI Jakarta, Palembang, dan Pekanbaru. (RMID)

  • Utang Luar Negeri RI April Turun Jadi Rp 5.998 T

    Utang Luar Negeri RI April Turun Jadi Rp 5.998 T

    INDONESIA, BANPOS – Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2023 menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi ULN Indonesia pada akhir April 2023 tercatat sebesar 403,1 miliar dolar AS atau Rp 5.998,59 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan posisi ULN akhir Maret 2023 sebesar 403,3 miliar dolar AS atau Rp 6.001,57 triliun.

    Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,3 persen secara tahunan (yoy) melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,8 persen. Kontraksi pertumbuhan ULN ini terutama bersumber dari penurunan ULN sektor swasta.

    “Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia pada April 2023 tetap terkendali, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,8 persen dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 30,1 persen,” jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, Kamis (15/6).

    Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,6 persen dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

    “Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian,” ujarnya.

    Sementara itu, posisi ULN pemerintah pada akhir April 2023 tercatat sebesar 194,1 miliar dolar AS, relatif stabil dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 194,0 miliar dolar AS. Secara tahunan posisi ULN pemerintah tumbuh 1,8 persen setelah mengalami kontraksi 1,1 persen pada bulan sebelumnya.

    “Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik, seiring dengan sentimen positif pelaku pasar global yang tetap terjaga,” kata Erwin.

    Penarikan ULN Pemerintah pada April 2023 masih diutamakan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dan prioritas, khususnya untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global. “Pemerintah terus berkomitmen mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel, termasuk menjaga kredibilitas dalam memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga secara tepat waktu,” bebernya.

    Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah mencakup antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang 24,1 persen dari total ULN pemerintah; administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,9 persen); jasa pendidikan (16,8 persen); konstruksi (14,3 persen), serta jasa keuangan dan asuransi (10,2persen).

    “Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN Pemerintah,” jelasnya

    ULN swasta melanjutkan tren kontraksi pertumbuhan. Posisi ULN swasta pada akhir April 2023 tercatat sebesar 199,6 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 199,9 miliar dolar AS.

    Secara tahunan, ULN swasta kembali mengalami kontraksi sebesar 4,5 persen, lebih dalam dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 2,8 persen.

    Pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) dan lembaga keuangan (financial corporations) masing-masing mengalami

    kontraksi 4,7 persen dan 3,9 persen, lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan lalu yang masing-masing tercatat 2,8 persen dan 3,0 persen.

    Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; industri pengolahan; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,0 persen dari total ULN swasta. ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,5 persen terhadap total ULN swasta. (RMID)

  • Catat Nih! BNI Siapkan Rp45,8 Triliun untuk Penukaran Uang Baru

    Catat Nih! BNI Siapkan Rp45,8 Triliun untuk Penukaran Uang Baru

    JAKARTA, BANPOS – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI, terus mempersiapkan operasional untuk dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan transaksi dan konsumsi masyarakat di periode Ramadhan dan Lebaran 2023.

    BNI menyiapkan dana tunai dengan total nilai Rp45,87 triliun untuk periode Ramadan dan Lebaran 2023.

    Dana yang dialokasikan BNI ini meningkat 5,4 persen dibandingkan dengan Ramadan dan Lebaran Idul Fitri pada 2022.

    Dana tunai tersebut, nantinya akan dialokasikan untuk pemenuhan ATM, CRM, hingga outlet.

    BNI memproyeksikan kebutuhan uang tunai di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mencapai 19 persen dari total uang tunai yang disiapkan.

    Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menyampaikan bahwa Ramadan dan Lebaran adalah momentum bagi perbankan untuk meningkatkan kinerja transaksi.

    Tentunya, uang tunai yang disediakan ini juga diharapkan mampu mendorong konsumsi masyarakat sehingga tercipta lebih banyak kegiatan ekonomi.

    “Langkah ini adalah komitmen tahunan kami. Semoga masyarakat dapat nyaman bertransaksi khususnya menggunakan uang tunai yang telah kami distribusikan di semua channel BNI,” ujarnya, dikutip dari laman resmi www.bni.co.id.

    Okki menyampaikan, pada periode lebaran BNI akan semakin marak mengadakan program sosialisasi dan atensi nasabah khususnya untuk penggunaan channel digital BNI Mobile Banking.

    “Kami harap ini akan menjadi alat digital untuk semakin kuat mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi di periode lebaran tahun ini,” tandasnya. (MUF)