Tag: Bonnie Triyana

  • Menang Gugatan, Bonnie Jadi Anggota DPR Geser Tia Rahmania

    Menang Gugatan, Bonnie Jadi Anggota DPR Geser Tia Rahmania

    SERANG, BANPOS – KPU RI telah memutuskan mengganti Caleg terpilih PDI Perjuangan dari Dapil Banten 1 Tia Rahmania. Pergantian tersebut telah melalui proses yang panjang.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun BANPOS, Tia diganti setelah KPU menerima surat dari DPP PDI Perjuangan terkait pergantian caleg terpilih. DPP PDI Perjuangan sendiri sebelumnya telah menerima putusan Mahkamah Etik PDI Perjuangan.

    Mahkamah Etik menjatuhkan sanksi pemecatan terhadap Tia Rahmania pada 3 September. Hal itu sebagai tindak lanjut dari putusan gugatan di Mahkamah Partai.

    Untuk diketahui, Bonnie sendiri melakukan gugatan terhadap Tia di Mahkamah Partai. Dalam gugatan tersebut Bonnie berhasil memenangkan gugatannya.

    Sebelumnya, akhir Mei 2024 lalu Bonnie berhasil menang dalam laporan yang dilayangkannya ke Bawaslu Provinsi Banten.

    Dalam laporan itu, Bawaslu Provinsi Banten memutus bersalah 8 PPK di Kabupaten Lebak dan Pandeglang karena terbukti mengubah suara di sejumlah TPS sehingga merugikan suara Bonnie Triyana.

    Meski demikian, suara Bonnie Triyana tetap tidak berubah karena Bawaslu Provinsi Banten tidak berwenang mengubah jumlah suara hasil pemilu.

    Dalam putusan nomor: 002/LP/ADM.PL/BWSL.PROV/11.00/IV/2024 yang dikeluarkan Bawaslu Provinsi Banten, lembaga pengawas pemilu ini menyatakan bersalah 8 PPK di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.

    Kedelapan PPK tersebut adalah PPK Sajira, PPK Rangkasbitung, PPK Warunggunung, dan PPK Cihara, Kabupaten Lebak. Tiga PPK lainnya adalah PPK Cimanggu, PPK Saketi, dan PPK Pandeglang, Kabupaten Pandeglang.

    Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning Proletariyati kepada wartawan mengatakan, terkait pengggantian anggota legislatif dan pemecatan seorang kader partai merupakan kewenangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. “Itu semua hak partai, jadi keputusannya tunggu ketua umum,” kata Ribka.

    Diberitakan sebelumnya, KPU RI mengganti caleg terpilih PDI Perjuangan dapil Banten 1. Sebelumnya ditetapkan caleg nomor urut 2 Tia Rahmania M.Psi., Psikolog yang meraih suara sebanyak 37.359. Dalam keputusannya Tia Digantikan oleh Bonnie Triyana.

    Berdasarkan penelusuran BANPOS, Salinan Keputusan KPU Nomor 1368 tahun 2024 tentang perubahan keempat atas keputusan KPU nomor 1206 tahun 2024 tentang penetapan calon terpilih anggota dewan perwakilan rakyat dalam pemilihan umum tahun 2024.

    Pada keputusan KPU yang tercantum di jaringan dokumentasi dan informasi hukum (JDIH) di Website KPU RI, Tia digantian oleh Bonnie Triyana yang meraih suara terbanyak kedua dengan perolehan 36.516 suara.

    Pertimbangan keputusan ini juga berdasarkan berita acara nomor 719/PL.01.9-BA/06/2024 tanggal 23 September 2024 Komisi pemilihan umum telah melaksanakan rapat pleno untuk menetapkan perubahan daftar calon terpilih anggota DPR pemilihan umum tahun 2024. (RED)

  • KPU Ganti Caleg Terpilih PDI Perjuangan Dari Dapil Banten 1

    KPU Ganti Caleg Terpilih PDI Perjuangan Dari Dapil Banten 1

    SERANG, BANPOS – KPU RI mengganti caleg terpilih PDI Perjuangan dapil Banten 1. Sebelumnya ditetapkan caleg nomor urut 2 Tia Rahmania M.Psi., Psikolog yang meraih suara sebanyak 37.359. Dalam keputusannya Tia Digantikan oleh Bonnie Triyana.

    Berdasarkan penelusuran BANPOS, Salinan Keputusan KPU Nomor 1368 tahun 2024 tentang perubahan keempat atas keputusan KPU nomor 1206 tahun 2024 tentang penetapan calon terpilih anggota dewan perwakilan rakyat dalam pemilihan umum tahun 2024.

    Pada keputusan KPU yang tercantum di jaringan dokumentasi dan informasi hukum (JDIH) di Website KPU RI, Tia digantian oleh Bonnie Triyana yang meraih suara terbanyak kedua dengan perolehan 36.516 suara.

    Pertimbangan keputusan ini juga berdasarkan berita acara nomor 719/PL.01.9-BA/06/2024 tanggal 23 September 2024 Komisi pemilihan umum telah melaksanakan rapat pleno untuk menetapkan perubahan daftar calon terpilih anggota DPR pemilihan umum tahun 2024

    Dalam lembar daftar calon terpilih anggota dewan perwakilan rakyat pemilih umum tahun 2024, daerah pemilihan Banten 1. Salinan keputusan ini juga telah ditandatangani oleh Kepala Biro Hukum Sekretaris Jenderal KPU, Andi Krisna.

    Tertuang didalam keterangannya, Bonnie menggantikan calon terpilih atas nama TIA RAHMANIA M.Psi, Psikolog (peringkat suara sah ke 1, nomor urut 2) . TIA RAHMANIA, M.Psi., Psikolog tidak lagi memenuhi syarat menjadi anggota DPR karena yang bersangkutan diberhentikan dari anggota partai.

    Hingga berita ini diturunkan, baik Bonnie maupun Tia Rahmania belum bisa dikonfirmasi. (RED)

  • DPP PDIP Belum Tahu Besok Deklarasi Airin-Ade

    DPP PDIP Belum Tahu Besok Deklarasi Airin-Ade

    LEBAK, BANPOS – Beredar kabar Bakal Calon Gubernur Banten, Airin Rachmy Diany yang telah mendapatkan restu dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk bergandengan dengan Ketua DPD PDIP Banten, Ade Sumardidi Pilkada November mendatang yang akan dideklarasikan pada Minggu (25/8) di Tangerang bersama dengan para pasangan calon bupati dan Walikota di Banten.

    Liaison officer (LO) Pilkada 2024 Serentak PDI Perjuangan di Provinsi Banten, Bonnie Triyana, mengatakan bahwa dirinya belum mendapatkan informasi akan hal tersebut.

    “Saya belum dengar tuh,” singkat Bonnie saat dihubungi BANPOS pada Jumat (23/8).

    Saat ditanyakan terkait deklarasi yang hendak dilakukan pada akhir pekan ini, Bonnie tidak memberikan jawaban.

    BANPOS berupaya menghubungi Ketua DPD PDIP Banten yang juga Bakal Calon Wakil Gubernur Banten, Ade Sumardi untuk mengkonfirmasi kabar tersebut.

    Namun, hingga berita ini ditulis, BANPOS belum mendapatkan respon dari pihak terkait. (MYU)

  • Bawaslu Putuskan Delapan PPK di Dapil Banten 1 Melanggar, Bonnie Lapor Mahkamah Partai

    Bawaslu Putuskan Delapan PPK di Dapil Banten 1 Melanggar, Bonnie Lapor Mahkamah Partai

    SERANG, BANPOS – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten memutuskan, bahwa delapan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Dapil Banten 1 terbukti melakukan pelanggaran, dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI di Dapil Banten 1.

    Ke delapan PPK itu yakni PPK Sajira, PPK Rangkasbitung, PPK Warunggunung, PPK Cihara, PPK Cibadak Kabupaten Lebak, dan PPK Cimanggu, PPK Saketi, PPK Pandeglang Kabupaten Pandeglang.

    Delapan PPK itu divonis melanggar oleh Bawaslu Provinsi Banten, karena terbukti melalukan penggelembungan suara Calon anggota legislatif DPR RI dari PDI Perjuangan.

    Dalam putusan yang dibacakan Bawaslu dalam sidang pleno yang digelar secara terbuka, delapan PPK itu terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan yang melanggar tatacara, prosedur, dan mekanisme pada pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat kecamatan.

    Bawaslu pun memutuskan bahwa delapan PPK itu melanggar tatacara, prosedur, dan mekanisme pada pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat kabupaten/kota.

    Anggota Bawaslu Banten Sumantri, membenarkan adanya pelanggaran yang dilakukan PPK. Sumantri pun meminta agar KPU menjalankan putusan tersebut tiga hari setelah setelah putusan dibacakan.

    “Iya terbukti ada pelanggaran, cuma KPU harus menjalankan putusan ini tiga hari setelah dibacakan,” ujarnya saat dihubungi hubungi, Senin (13/5).

    Sumantri menegaskan, sesuai putusan yang sudah disampaikan, agar KPU melakukan peneguran dan perbaikan kedepannya kepada para penyelenggara yang terbukti melanggar.

    “Sesuai isi putusan (yang harus dilakukan KPU), salah satunya menegur penyelenggara yang melakukan pelanggaran,” katanya.

    Menanggapi putusan tersebut, tim data Bonnie Triyana Muhammad Enday Hidayat mengatakan, putusan Bawaslu sudah memenuhi rasa keadilan. Dari putusan terbukti pelanggaran yang dilakukan PPK telah menciderai penyelenggaraan Pemilu, khususnya Pileg DPR RI di Dapil Banten 1

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada Bawaslu yang sudah membuat putusan yang memenuhi rasa keadilan dalam perkara penggelembungan suara ini. Putusan Bawaslu ini menunjukkan ada pihak yang diuntungkan dari pelanggaran yang dilakukan penyelenggara Pemilu. Hal ini jelas menciderai penyelenggaraan Pemilu, khususnya Pileg DPR RI di Dapil Banten 1,” bebernya.

    Enday mengatakan, gugatan yang dilakukan oleh Tim Bonnie Triyana sebagai upaya untuk mencari kebenaran dan pembuktian adanya kecurangan. Enday pun menegaskan, bahwa cara-cara curang untuk meraih kemenangan tidak dibenarkan.

    “Yang dirugikan dari adanya pelanggaran ini adalah rakyat sebagai pemilik sah suara. Kalau ada yang merasa beruntung, harusnya malu sama rakyat,” tutupnya. (RED)

  • Suara Melejit, Bonnie Triyana Dirikan Kamar Hitung

    Suara Melejit, Bonnie Triyana Dirikan Kamar Hitung

    LEBAK, BANPOS – Caleg PDI Perjuangan Banten Bonnie Triyana mendirikan Kamar Hitung untuk daerah pemilihan Banten 1.

    Hal itu dilakukan Bonnie untuk meningkatkan transparansi dan akurasi penghitungan suara dalam Pemilihan Umum.

    Kamar hitung yang berlokasi di Rangkasbitung dan Pandeglang diharapkan dapat menjaga amanat suara warga dari berbagai TPS di Lebak dan Pandeglang.

    Penghitungan di Kamar Hitung tersebut dilakukan dengan menempatkan saksi-saksi di setiap TPS, yang kemudian akan mengirimkan C1 Plano ke server yang berada di Kamar Hitung.

    Menurut Bonnie, hal itu penting dilakukan sebagai bagian dari tanggung jawabnya untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan kepercayaan publik terhadap proses pemilu di Indonesia, khususnya di Banten.

    Selain itu juga bertujuan untuk memastikan bahwa setiap suara yang diberikan oleh masyarakat dapat terkawal dengan baik.

    “Kamar hitung ini dibuat untuk memastikan bahwa suara yang diamanatkan warga lewat pemilu dapat dikawal dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

    Bonnie mengatakan kamar hitung yang dibuatnya didukung dengan teknologi dan sistem informasi yang mumpuni agar dapat mengawal suara dengan akurat dan lancar.

    Dalam kamar hitung tersebut Bonnie melibatkan para ahli IT dan statistik yang berkerja secara profesional untuk mengelola data hasil pemilu.

    “C1 Plano kami kumpulkan sebagai bukti perolehan suara di TPS yang akan menjadi landasan saat rekapitulasi di setiap tingkatan,” kata Bonnie. (RED)

  • Bonnie Triyana Minta Pemerintah Lebih Perhatian Terhadap Sejarawan dan Seniman

    Bonnie Triyana Minta Pemerintah Lebih Perhatian Terhadap Sejarawan dan Seniman

    PANDEGLANG, BANPOS – Sejarawan, Bonnie Triyana mendesak agar pemerintah lebih cermat dalam memperhatikan para sejarawan dan seniman di Indonesia. Dia menilai, saat ini masih banyak sejarawan dan seniman khususnya yang berada di daerah belum memperoleh perhatian dari pemerintah.

    “Negara mutlak harus hadir untuk memastikan agar sejarawan dan seniman bisa menerima support dari negara,” kata Bonnie saat menggelar diskusi di salah satu cafe di Kabupaten Pandeglang, Selasa (23/1/2024).

    Menurutnya, sejauh ini para pelaku seni budaya hanya dijadikan alat untuk meraih kekuasaan saja.

    “Contoh di Banten ini banyak pelaku seni budaya seperti silat, tapi itu hanya menjadi alat untuk mengumpulkan masa saja dan ujung-ujungnya hanya sebagai alat untuk ke arah politik,” jelasnya.

    Politisi PDI-P yang juga Caleg DPR RI Dapil Banten I tersebut mendorong agar pemerintah bisa hadir untuk pelaku seni budaya di Indonesia khususnya Provinsi Banten.

    Sehingga pelaku seni budaya bisa lebih meningkatkan kualitas agar bisa dipadukan dengan kemajuan jaman saat ini.

    “Problem kebudayaan saat ini, bagaimana kita mentrasformasikan kepada dunia yang saat ini sudah semakin modern. Saat ini kita harus support seniman, sehingga bisa ditularkan kepada anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah,” ungkapnya.

    Sementara itu, Seniman rupa dan inisiator Lembaga Pengembangan Seni Rupa Banten, Gebar Sasmita menyebut Indonesia saat ini tidak memiliki keindahan terutama dari sisi seni dan budaya.

    “Yang ada saat ini hanya darah dan keringat terutama dari sisi seni dan budaya. Karena saat ini sudah banyak pelaku seni dan budaya yang sudah berafiliasi dengan partai,” katanya.

    Dia menilai, saat ini ada beberapa pelaku seni yang tidak mengedepankan etika dalam menampilkan pertunjukan seni. Meskipun saat ini terdapat kebebasan untuk mengekspresikan pertunjukan pentas seni.

    “Ada beberapa pentas seni seperti pertunjukan teater, namun tidak mengedepankan rambu-rambu. Seperti menampilkan yang mengarah ke porno. Saya tidak menyalahkan kebebasan, namun meski seperti itu harusnya ada rambu-rambu. Saya berbicara seperti ini supaya kita bisa menjaga marwah dari seni dan budaya di Indonesia,” katanya. (DHE/DZH)

  • Caleg Bonnie Triyana Dukung Cilangkahan Jadi Kabupaten Baru

    Caleg Bonnie Triyana Dukung Cilangkahan Jadi Kabupaten Baru

    LEBAK, BANPOS – Masyarakat Cilangkahan menyampaikan maklumat kepada Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, masyarakat menginginkan agar wilayah Cilangkahan memiliki pemerintahan kabupaten tersendiri yang telah 20 tahun mereka perjuangkan.

    Menanggapi hal itu sejarawan Bonnie Triyana mengatakan dirinya sangat mendukung terhadap hal itu, dan siap memperjuangkannya kepada pemerintah pusat. Bonnie mengungkapkan wilayah Bayah pernah dikunjungi oleh Presiden pertama Indonesia Soekarno.

    Oleh karena itu, ia mengajak agar wilayah Cilangkahan untuk menoreh sejarah baru ke depannya dengan mendirikan pemerintah kabupaten sendiri. Dan dirinya meyakini hal tersebut dapat terealisasi bila pasangan Ganjar-Mahfud memenangi pilpres 2024.

    “Ini (Bayah -red) merupakan tempat bersejarah dan satu tempat yang bisa membuat catatan sejarah baru ke depannya dan kita sama-sama berharap Pak Ganjar dan Pak Mahfud memenangkan Pilpres 2024. Mengapa Pak Ganjar penting memenangkan Pilpres? Karena dengan kemenangan Pak Ganjar, maka aspirasi warga Cilangkahan bisa lebih mudah untuk dilaksanakan,” ujarnya.

    Bonnie meyakini bila Cilangkahan menjadi Kabupaten Sendri akan membawa kemakmuran kepada masyarakatnya.

    “Saya berapa kali mendengar ada keinginan untuk mendirikan kabupaten sendiri sehingga dapat membawa kemakmuran warga Cilangkahan, warga Bayah dan juga warga Malimping yang ada di Cinalangkahan ini,”kata Bonnie yang kini maju sebagai calon legislatif dari PDI Perjuangan di dapil 1 Lebak Pandeglang.

    Aspirasi itu datang pada kesempatan rembug rakyat yang diselenggarakan oleh Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat Cilangkahan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Tim Pemenangan Ganjar Mahfud, agar disampaikan kepada Calon Presiden Ganjar Pranowo dan berharap bisa memperjuangkannya saat Ganjar-Mahfud dilantik kelak.

    Salah satu tokoh masyarakat Cilangkahan, Sargawi Wisastra, mengungkapkan warga Cilangkahan ketika ingin mengurus administrasi harus menempuh jarak yang jauh ke ibukota Kabupaten Lebak yakni Rangkasbitung. Oleh karena itu, Sargawi bersama ribuan warga Cilangkahan memberikan maklumat kepada pasangan calon presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk memperjuangkan aspirasi tersebut.

    “Kami harus menempuh jalan yang jauh untuk mengurus segala keperluan admintrasi ke ibu kota Kabupaten lebak yang berada di kota Rangkasbitung. Belum lagi kondisi di berbagai pelosok desa yang masih jauh dari kata ideal. Padahal, wilayah Cilangkahan terdiri dari 10 kecamatan dan memiliki berbagai potensi kekayaan alam dan kebudayaan. Rakyat akan sejahtera apabila semuanya dikelola dengan benar,” kata Sargawi saat membacakan Maklumat Aspirasi awarga Cilangkahan di Acara Rembug Rakyat.

    “Oleh karena itu, memberikan aspirasi kami kepada pasangan Capres dan Cawapres Bapak Ganjar Pranowo dan Bapak Mahfud MD, agar Cilangkahan dijadikan kabupaten yang mandiri apabila Bapak Ganjar Pranowo dan Bapak Mahfud MD terpilih dalam pemilihan presiden yang dilakukan secara merata dengan prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan. Demikian aspirasi kami, semoga Allah melindungi kita semua,” lanjutnya.

    Menanggapi itu, Ketua TPD Ganjar-Mahfud Banten, Rano Karno akan memastikan hal tersebut bila Ganjar-Mahfud kelak dilantik. Sebab, ketika dirinya menjabat sebagai Gubernur Banten, wilayah Cilangkahan sudah siap secara infrastruktur dan sistem birokrasi.

    “Ketika kita hitung secara PAD (Pendapatan Anggaran Daerah -red), Infrastruktur, PNS dan segala macamnya, Cilangkahan menjadi prioritas pertama. Karena itu, pada hari ini, saya mewakili Jenderal Andika Perkasa, Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, akan memperjuangkan keinginan masyarakat,” ucapnya.

    Oleh karena itu, ia meminta kepada warga Cilangkahan untuk ikut memperjuangkan kemenangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam pemilihan presiden.

    “Syaratnya satu, yakni menangkan Ganjar-Mahfud. Jika Ganjar-Mahfud menang, maka kita punya wewenang agar Cilangkahan menjadi kabupaten baru di Banten,” kata Rano di hadapan warga yang bersemangat memenangkan Ganjar-Mahfud.

    Dalam acara itu juga dihadiri oleh Komedian senior Lies Hartono atau Cak Lontong bersama TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Acara itu juga merupakan kick off program TPN Merumput untuk menyapa dan menyerap aspirasi masyarakat. (DZH)

  • Bonnie Triyana Dapat Penghargaan dari Jepang, Rano Karno Sampaikan Apresiasi

    Bonnie Triyana Dapat Penghargaan dari Jepang, Rano Karno Sampaikan Apresiasi

    JAKARTA, BANPOS – Sejarawan Bonnie Triyana mendapat penghargaan dari pemerintah Jepang 2023 (Reiwa 5). Dubes Jepang untuk Indonesia, Kenji Kanasugi, menyerahkan langsung kepada Bonnie di kediaman Dubes Kanasugi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/11).

    Bonnie Triyana yang juga pengajar tamu di Reinwardt Academie, Universitas Seni di Amsterdam, mendapatkan penghargaan tersebut karena dinilai berkontribusi mempromosikan pemahaman tentang sejarah interaksi antara bangsa Jepang dan Indonesia.

    Termasuk masa awal kedatangan bangsa Jepang pra-Perang Dunia II. Kontribusi ini dilakukan lewat penyelenggaraan pameran “Sakura di Khatulistiwa” yang digelar di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, 9-10 September 2022.

    “Peran Bonnie dalam penelitian sejarah Indonesia dengan Jepang dimulai saat dia menjadi asisten Prof Aiko dari Keio University. Kami menghargai peran Bonnie dalam menggagas film dokumenter mengenai mantan serdadu Jepang yang berjuang di pihak Indonesia. Film ini berhasil memberikan pengetahuan sejarah kepada masyarakat Indonesia sehingga mereka paham tentang sejarah hubungan kedua bangsa,” ujar Dubes Jepang untuk Indonesia, Kenji Kanasugi.

    Sementara itu, Bonnie Triyana usai menerima penghargaan tersebut mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Jepang yang telah memberikan apresiasi atas kerja-kerjanya dalam memproduksi pengetahuan sejarah untuk publik di Indonesia.

    “Kami merasa bangga bahwa penghargaan justru datang dari Jepang. Semoga dengan saling memahami sejarah kedua bangsa, hubungan Indonesia dan Jepang akan semakin erat di masa kini dan masa depan,” ujarnya.

    Dalam penyerahan penghargaan tersebut dihadiri oleh Anggota Komisi X DPR RI, Rano Karno. Rano Karno mengapresiasi penghargaan ini yang diberikan setiap tahunnya dari Pemerintah Jepang untuk Warga Negara Indonesia (WNI).

    Menurutnya, penghargaan ini sangat baik untuk hubungan diplomatik Indonesia-Jepang sehingga dapat saling bertukar pengetahuan, kebudayaan serta bidang lainnya untuk kemajuan bangsa.

    “Tentu ini sangat bagus karena dapat mempererat hubungan Indonesia-Jepang, selain itu dapat memotivasi peran-peran masyarakat sipil untuk terus mempelajari kebudayaan, pendidikan serta bidang lainnya masing-masing negara,” ujar Rano Karno.

    Politisi PDI Perjuangan itu juga menilai sosok Bonnie Triyana sudah melalang buana soal sejarah, sehingga layak mendapatkan penghargaan tersebut.

    “Bonnie ini kan sosok anak muda yang inspiratif semoga dapat ditirukan bagi anak muda yang lain. Apalagi selain sebagai sejarawan Bonnie juga sebagai pengajar tamu di Reinwardt Academie, Universitas Seni di Amsterdam,” ucapnya.

    Selain Bonnie Triyana, tujuh penerima Penghargaan Reiwa ke-5 adalah Chieko Nakano (ketua Pembina Surya Laras Jepang), Fadilah Hasim (ketua Yayasan Semarak Pendidikan Indonesia), Fusami Ito (ketua Cross Cultural Artisan Association/CCAA), Kazuyo Suda (penerjemah), Mariko Surjanto (pendiri Himawari Kai), Urara Numazawa (penerjemah), Yasunobu Kuboki (ketua Indonesian Education Promoting Foundation/IEPF).

    Hadir juga dalam acara tersebut Dubes Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns; Pengacara senior, Todung Mulya Lubis; pematung, Dolorosa Sinaga; aktivis perempuan, Neng Dara Afiah dan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid.

    Diketahui, Penghargaan Reiwa ini sudah berlangsung tahun ke-5. Penghargaan itu diberikan bagi individu yang dinilai memberikan kontribusi bagi penguatan hubungan bilateral Indonesia-Jepang. (DZH)

  • Pemerintah Jepang Menganugerahi Penghargaan Reiwa untuk Bonnie Triyana

    Pemerintah Jepang Menganugerahi Penghargaan Reiwa untuk Bonnie Triyana

    JAKARTA, BANPOS – Pemerintah Jepang melalui Duta Besar Jepang untuk RI, Kenji Kasunugi, untuk kedua kalinya memberikan Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri untuk Tahun Reiwa ke-5 (paruh kedua). Penghargaannya diberikan kepada delapan tokoh, salah satunya Bonnie Triyana, putera Banten yang saat ini maju menjadi Celeg PDI Perjuangan untuk DPR RI dari Dapil Banten 1.

    Pada medio April 2023, penghargaan yang sama (paruh pertama) sempat pula diberikan kepada satu tokoh dan dua komunitas atau kelompok.

    Menyusul bulan ini, sebagaimana dikutip dari rilis pers Kedutaan Jepang, Jumat (15/9/2023), Dubes Kasunugi memberikan Penghargaan Reiwa ke-5 itu untuk delapan tokoh yang menonjol dalam bidang masing-masing punya jasa mempererat persahabatan RI-Jepang yang sudah terjalin lebih dari enam dasawarsa.

    Selain Bonnie Triyana, tujuh penerima Penghargaan Reiwa ke-5 adalah Chieko Nakano (ketua Pembina Surya Laras Jepang), Fadilah Hasim (ketua Yayasan Semarak Pendidikan Indonesia), Fusami Ito (ketua Cross Cultural Artisan Association/CCAA), Kazuyo Suda (penerjemah), Mariko Surjanto (pendiri Himawari Kai), Urara Numazawa (penerjemah), Yasunobu Kuboki (ketua Indonesian Education Promoting Foundation/IEPF).

    Bonnie Triyana, sambung rilisan persnya, dinilai berkontribusi mempromosikan pemahaman tentang sejarah interaksi antara bangsa Jepang dan Indonesia. Termasuk masa awal kedatangan bangsa Jepang pra-Perang Dunia II. Kontribusi ini dilakukan lewat penyelenggaraan pameran “Sakura di Khatulistiwa” yang digelar di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, 9-10 September 2022.

    Bonnie juga berperan sebagai penulis naskah dan produser film dokumenter bertajuk Serdadu yang Tak Kembali: Kisah Sebuah Pilihan yang ditayangkan stasiun TV pelat merah TVRI pada 10 November 2021. Film dokumenter tersebut hasil kolaborasi Historia dan Yayasan Warga Persahabatan.

    “Saya menyatakan terima kasih kepada pemerintah Jepang yang telah memberikan penghargaan kepada saya. Saya tidak menduga pemerintah Jepang memberi perhatian sedemikian besarnya pada apa yang saya lakukan selama ini dalam soal sejarah publik di Indonesia,” ujar Bonnie.

    Bonnie juga berperan sebagai penulis naskah dan produser film dokumenter bertajuk Serdadu yang Tak Kembali: Kisah Sebuah Pilihan yang ditayangkan stasiun TV pelat merah TVRI pada 10 November 2021. Film dokumenter tersebut hasil kolaborasi Historia dan Yayasan Warga Persahabatan.

    “Saya menyatakan terima kasih kepada pemerintah Jepang yang telah memberikan penghargaan kepada saya. Saya tidak menduga pemerintah Jepang memberi perhatian sedemikian besarnya pada apa yang saya lakukan selama ini dalam soal sejarah publik di Indonesia,” ujar Bonnie.

    Sementara itu, Fadilah Hasim (ketua Yayasan Semarak) berkontribusi mempromosikan persahabatan anak-anak Jepang-Indonesia melalui pendidikan lingkungan sekolah yang didirikan IEPF yang kemudian dikelola Yayasan Semarak. Satu di antara proyek promosi persahabatannya adalah dengan Proyek SDGs atau proyek dukungan lingkungan pendidikan tujuan pembangunan berkelanjutan dengan menggunakan bahan ajar digital dan penelitian kelas metode Jepang untuk pulau-pulau terluar di Indonesia. Kontribusi Fadilah juga berkelindan dengan peran Yasunobu Kuboki sebagai ketua IEPF.

    Adapun Fusami Ito punya peran besar dalam program-program persahabatan melalui batik. Ketua CCAA itu terlibat dalam pengenalan budaya Indonesia ke Jepang melalui proyek rehabilitasi pewarnaan batik tradisional dan proyek penciptaan lapangan kerja untuk perempuan.

    Dalam hal budaya lainnya, mendiang Chieko Nakano juga berkontribusi pada program pengenalan budaya Indonesia ke Jepang melalui instrumen tradisional gamelan, sebagai ketua pembina Surya Laras Jepang yang concern pada komunitas gamelan Jawa. Nakano yang sedianya sudah wafat pada Juli 2022 juga berperan sebagai editor majalah Sarasa yang menulis tentang budaya Indonesia.

    Sedangkan Kazuyo Suda sudah mengabdi dalam waktu yang cukup lama menjadi “penjembatan” setiap kali digelar agenda kunjungan pejabat dan tamu penting JICA atau badan kerjasama internasional Jepang sebagai penerjemah. Setali tiga uang dengan Urara Numazawa yang juga acap jadi penerjemah setiap agenda atau proyek JICA, sekaligus jadi penjembatan yang membantu siswa-siswa Jepang yang belajar di Indonesia.

    Bonnie juga berperan sebagai penulis naskah dan produser film dokumenter bertajuk Serdadu yang Tak Kembali: Kisah Sebuah Pilihan yang ditayangkan stasiun TV pelat merah TVRI pada 10 November 2021. Film dokumenter tersebut hasil kolaborasi Historia dan Yayasan Warga Persahabatan.

    “Saya menyatakan terima kasih kepada pemerintah Jepang yang telah memberikan penghargaan kepada saya. Saya tidak menduga pemerintah Jepang memberi perhatian sedemikian besarnya pada apa yang saya lakukan selama ini dalam soal sejarah publik di Indonesia,” ujar Bonnie.

    Sementara itu, Fadilah Hasim (ketua Yayasan Semarak) berkontribusi mempromosikan persahabatan anak-anak Jepang-Indonesia melalui pendidikan lingkungan sekolah yang didirikan IEPF yang kemudian dikelola Yayasan Semarak. Satu di antara proyek promosi persahabatannya adalah dengan Proyek SDGs atau proyek dukungan lingkungan pendidikan tujuan pembangunan berkelanjutan dengan menggunakan bahan ajar digital dan penelitian kelas metode Jepang untuk pulau-pulau terluar di Indonesia. Kontribusi Fadilah juga berkelindan dengan peran Yasunobu Kuboki sebagai ketua IEPF.

    Adapun Fusami Ito punya peran besar dalam program-program persahabatan melalui batik. Ketua CCAA itu terlibat dalam pengenalan budaya Indonesia ke Jepang melalui proyek rehabilitasi pewarnaan batik tradisional dan proyek penciptaan lapangan kerja untuk perempuan.

    Dalam hal budaya lainnya, mendiang Chieko Nakano juga berkontribusi pada program pengenalan budaya Indonesia ke Jepang melalui instrumen tradisional gamelan, sebagai ketua pembina Surya Laras Jepang yang concern pada komunitas gamelan Jawa. Nakano yang sedianya sudah wafat pada Juli 2022 juga berperan sebagai editor majalah Sarasa yang menulis tentang budaya Indonesia.

    Sedangkan Kazuyo Suda sudah mengabdi dalam waktu yang cukup lama menjadi “penjembatan” setiap kali digelar agenda kunjungan pejabat dan tamu penting JICA atau badan kerjasama internasional Jepang sebagai penerjemah. Setali tiga uang dengan Urara Numazawa yang juga acap jadi penerjemah setiap agenda atau proyek JICA, sekaligus jadi penjembatan yang membantu siswa-siswa Jepang yang belajar di Indonesia.

    Terakhir, Mariko Surjanto punya peran sebagai salah satu pendiri perkumpulan wanita Jepang yang bersuamikan warga negara Indonesia, Himawari Kai. Bersama Yayasan Warga Persahabatan, Mariko juga jadi pengelola dana sekolah bahasa Jepang, “Mie Gakuen” yang didirikan Yayasan Warga Persahabatan dan tokoh Jepang, Mie Ogura. Tak ketinggalan Mariko berkontribusi merevitalisasi yayasan yang selama ini memberikan dukungan bagi keturunan serdadu Jepang yang bermukim di Indonesia pasca-perang.

    Penghargaan Reiwa ini sudah diberikan kepada para tokoh asal Indonesia dan Jepang sejak 2019. Tepatnya mengacu pada dimulainya takhta Kaisar Naruhito yang menggantikan ayahnya, Kaisar Akihito. Sebagaimana kebiasaan di Jepang, setiap ganti kaisar, ganti pula penyebutan gelar kaisar dan zamannya.

    Kaisar Naruhito memilih sebutan “Reiwa” untuk memulai zaman pemerintahannya, sekaligus mengakhiri Zaman Heisei di periode Kaisar Akihito (1989-2019). Otomatis Naruhito punya sebutan Tenno Reiwa sepanjang pengabdiannya sebagai kaisar.

    Mengutip Jeff Kingston dalam Japan in Transformation, 1945-2020 mengungkapkan, sebutan “Reiwa” berasal dari dua huruf kanji: “Rei” yang artinya keteraturan atau keindahan dan “Wa” yang artinya perdamaian atau harmoni. Jika digabungkan memiliki makna harmoni yang indah. (Red)

  • Pelan-pelan Pak Sopir! Bonnie Kenalkan Dirinya sebagai Calon DPR RI

    Pelan-pelan Pak Sopir! Bonnie Kenalkan Dirinya sebagai Calon DPR RI

    SERANG, BANPOS – Sejarawan asal Kabupaten Lebak, Banten, Bonnie Triyana mencalonkan diri sebagai bakal calon anggota DPR RI Dapil Banten I Lebak-Pandeglang pada Pemilu 2024.

    Namun, ada yang berbeda dari bakal calon legislatif lainnya. Sebab, Bonie menggunakan cara unik untuk memperkenalkan diri kepada publik melalui sejumlah billboard di beberapa titik Dapil Banten I.

    Ia memasukkan muatan pesan yang belakangan ini tengah viral di media sosial, khususnya TikTok. Salah satu billboard yang dipasang itu ada di kawasan Mandala, Rangkasbitung, Lebak.

    Pesan dalam billboard itu berbunyi “PELAN-PELAN PAK SOPIR… BONNIE TRIYANA MAJU BACALEG DPR RI DARI”. Tak lupa juga, terpampang foto dirinya yang tengah nyengir lebar dengan mengenakan seragam PDI Perjuangan.

    Bonnie mengaku punya perhatian lebih terhadap dunia pendidikan di Provinsi Banten.

    Menurut pria asal Rangkasbitung Lebak ini, pendidikan menjadi kunci utama bagi peningkatan taraf hidup masyarakat.

    Bonnie menyebut, negara memiliki kewajiban untuk menjamin seluruh masyarakat dapat mengakses pendidikan.

    “Sudah menjadi kewajiban negara menjamin semua anak, atau masyarakat, dapat mengakses pendidikan. Tinggal bagaimana orang tua mendorong anak-anaknya agar bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya,” ungkap Bonnie kepada ratusan warga di Desa Cikoneng, Kabupaten Pandeglang, baru-baru ini.

    Ia juga meyakinkan, saat dirinya berada di legislatif akan memastikan pelayanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan, agar dapat diakses oleh semua orang, terlebih untuk masyarakat yang berada di Pandeglang dan Lebak.

    Diketahui, rekam jejak Bonnie Triyana dapat dengan mudah ditemui di berbagai media massa sebagai sejarawan yang giat memperjuangkan pengembalian barang rampasan dari Belanda kepada Indonesia.

    Lantaran sikapnya membela kehormatan Indonesia di forum internasional, Bonnie Triyana juga pernah dipolisikan di Belanda.

    Sejarawan muda berdarah Lebak-Pandeglang itu dikenal aktif dalam sebagai aktivis kemanusiaan, yang banyak mendampingi korban kekerasan negara di masa lampau. (MUF)