Tag: BPTD

  • BPTD Banten Tanam Ratusan Pohon di Terminal Tipe A Labuan

    BPTD Banten Tanam Ratusan Pohon di Terminal Tipe A Labuan

    PANDEGLANG, BANPOS – Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Banten, melaksanakan penanaman ratusan pohon kayu keras dan buah-buahan di Terminal Tipe A Labuan, Kabupaten Pandeglang, Kamis (31/8).

    Hadir dalam kegiatan penanaman pohon tersebut, Kepala BPTD Kelas II Banten, Benny Nurdin Yusuf, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pandeglang, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang, Camat Pagelaran, perwakilan Polsek dan Koramil Pagelaran, serta beberapa tokoh masyarakat di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang.

    Dalam kesempatan itu, Kepala BPTD Kelas II Banten, Benny Nurdin Yusuf mengatakan, kegiatan penanaman pohon di Terminal ini merupakan ke sekian kalinya dilakukan BPTD Banten. Sebelumnya kata Benny, pihaknya melakukan penanaman pohon di Terminal Terpadu Merak (TTM), di kantor BPTD

    Banten, jembatan Timbang Cimanuk dan kali ini dilakukan di Terminal Tipe A Labuan, Kabupaten Pandeglang.

    “Kegiatan hari ini merupakan rangkaian Jumat bersih yang saya canangkan di BPTD Kelas II Banten dan kali ini saya melaksanakan penanaman seratus pohon kayu keras dan buah di Terminal Tipe A Labuan, Pandeglang,” ujar Benny di sela-sela kegiatan penanaman pohon.

    Benny menyampaikan, tujuan dilakukannya penanaman pohon ini dalam rangka mendukung program Go-Green pemerintah yang sekaligus menyikapi persoalan polusi udara yang dinilai tidak baik untuk kesehatan yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya.

    “Harapan kami ini bagian daripada BPTD dalam rangka mendukung program Go-Green dan juga seiring dan sejalan kondisi udara kita yang sedang tidak baik-baik saja,” ucap Benny.

    Terkait program penanaman pohon yang dicanangkannya, Benny mengaku akan menerima bantuan sebanyak 1.000 pohon dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang untuk ditanam di sejumlah lokasi kantor milik BPTD Banten.

    “Saya pikir gaung penanaman pohon ini bisa sampai ke masyarakat, sehingga bisa diikuti dan dapat menciptakan situasi lingkungan terminal menjadi asri,” katanya.

    Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran Lingkungan pada DLH Kabupaten Pandeglang, Diah Lufitaningsih mengapresiasi langkah yang dilakukan BPTD Kelas II Banten dalam menjaga lingkungan agar tetap sejuk dan asri. Menurutnya, melalui program penanaman pohon tersebut dapat menciptakan Ruang Terbuka Hijau (RTH)ndi lingkungan Terminal.

    “Memang kita harapkan di setiap titik lokasi atau tempat fasilitas umum seperti Terminal ini memiliki RTH untuk masyarakat,” ucap Diah.

    Diah menyampaikan, selain untuk mengelola lingkungan hidup. Melalu penanaman pohon ini juga banyak manfaat yang didapat oleh masyarakat ketika berada di RTH.

    “Karena fungsi RTH itu banyak sekali, pertama untuk ketersediaan oksigen, menyerap karbon dioksida, peneduh dan penyerap air pada yang sekaligus berfungsi untuk mencegah terjadinya banjir pada saat musim hujan,” ujarnya.

    Untuk mendukung program BPTD itu, Diah mengaku pihaknya akan menyumbang sebanyak 1.000 pohon agar ditanam di lokasi-lokasi perkantoran milik BPTD Banten. Namun demikian, dirinya belum bisa menyampaikan jenis pohon apa saja yang akan sumbangkan tersebut.

    “Sebenarnya sesuai dengan kebutuhan, kalau memang kebutuhannya 1.000 pohon mangga disesuaikan dan mungkin disesuaikan dengan lokasi yang ada,” tandasnya. (LUK/DHE/DZH)

  • BPTD Akan Siapkan Alat Pengukur Suhu Tubuh di Terminal Tipe A

    BPTD Akan Siapkan Alat Pengukur Suhu Tubuh di Terminal Tipe A

    PANDEGLANG, BANPOS – Belum tersedianya alat pengukur suhu tubuh di Terminal Tipe A Labuan, ditanggapi oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten, dengan akan menyediakan alat pengukur suhu tubuh.

    Namun BPTD mengakui, dalam penyediaannya kesulitan untuk mendapatkan alat tersebut. Sedangkan alat itu dapat digunakan untuk memeriksa suhu tubuh para penumpang yang datang dari luar wilayah Kabupaten Pandeglang, dalam upaya pencegahan penyebaran virus korona.

    Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten, Nurhadi Unggul Wibowo mengatakan, untuk mencari alat pengukur suhu tubuh yang akan disediakan di Terminal Type A Labuan dan Terminal tipe A Mandala Rangkasbitung, merasa kesulitan karena kehabisan stok alat tersebut.

    “Untuk terminal tipe A Labuan dan terminal tipe A Mandala Rangkasbitung belum ada. Kami sudah mencari kemana-mana stok sudah pada habis. Sedang inden (pemesanan, red) di ACE hardware dan sudah bayar, infonya diperkirakan tanggal 15 April barang akan dikirim,” kata Nurhadi kepada BANPOS melalui selulernya, Kamis (26/3).

    Menurutnya, untuk pemenuhan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para petugas terminal, pihaknya sudah membagikan kepada seluruh terminal Tipe A yang pengelolaannya dibawah BPTD Wilayah VIII Provinsi Banten.

    “Kami sudah bagkan ke semua terminal, pelindung untuk petugas berupa masker, kaos tangan dan hand sanitizer serta penyemprotan disinfektan baik di terminal maupun di dalam sarana angkutannya. Kita bagikan ke seluruh terminal Tipe A yang pengelolaannya dibawah BPTD Wilayah VIII Banten,” terangnya.

    Nurhadi mengaku, terkait terbatasnya kiriman APD yang dikirim ke terminal, pihaknya mendapatkan barang yang dipesan sangat terbatas, sehingga barang yang dikirim ke terminal menjadi terbatas.

    “Karena kita dapatnya juga terbatas. Sedang pesan lagi hand sanitizer dan disinfektan, semua barang langka. Besok ada disinfektan lagi disana,” ungkapnya.

    Sebelumnya diberitakan, Terminal Tipe A Labuan, Kabupaten Pandeglang, belum menyediakan fasilitas kesehatan pengukur suhu tubuh untuk penumpang yang datang maupun keluar wilayah Kabupaten Pandeglang, dalam upaya untuk melakukan pencegahan penyebaran virus Korona.

    Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Type A Labuan, Lina Darlina mengatakan, fasilitas untuk memeriksa kesehatan para penumpang baik yang datang dari luar wilayah Kabupaten Pandeglang, maupun yang akan berangkat ke luar belum tersedia.

    “Pada hari Selasa (24/3) lalu, kita baru dikirim berupa sarung tangan, hand sanitizer dan masker oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah VIII Provinsi Banten. Kalau untuk memeriksa suhu tubuh para penumpang kita belum ada, Puskesmas juga bingung tidak punya alatnya,” kata Lina kepada BANPOS melalui selulernya, Rabu (25/3).

    Menurutnya, untuk Alat Pelindung Diri (APD) yang dikirm oleh pihak Balai, hanya untuk petugas terminal saja. Untuk penumpang, pihaknya menggunakan APD yang ada.

    “APD yang dikirim langsung kita bagikan kepada petugas terminal saja mengingat jumlah sangat minim. Untuk penumpang serta awak bus, kita arahkan masuk kedalam terminal untuk cuci tangan menggunakan hand sanitizer yang kita siapkan,” terangnya.

    Untuk alat pengontrol suhu tubuh, lanjut Lina, pihaknya ingin menyiapkan alat tersebut untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh penumpang. Akan tetapi karena tidak memiliki anggaran, pihaknya tidak bisa menyediakan alat tersebut.

    “Untuk mencegah penyebaran virus Korona, kita tidak punya alat pengontrol suhu tubuh. Kalau kita kan anggarannya dari balai, yang dikirim oleh balai itu hanya sarung tangan, masker sama hand sanitizer dan itupun hanya untuk petugas terminal saja itupun masih kurang,” ujarnya.

    “Yang dikirim itu hanya sepasang, kalau kita pakai setiap hari kan pasti kotor. Kan seharusnya untuk sekali pakai atau dua kali pakai saja. Kalau untuk kiriman selanjutnya, saya juga belum tahu kapan mau dikirim,” ungkapnya.(DHE/PBN)