Tag: BRI Liga 1

  • Pantangan Pemain Muda Persija Di Lapangan Hijau

    Pantangan Pemain Muda Persija Di Lapangan Hijau

    JAKARTA, BANPOS – Bek senior Macan Kemayoran, Maman Abdurahman (41 tahun) berharap para pemain muda di skuad Persija tak sungkan untuk diskusi dengan pemain senior.

    Saat ini, ada sekitar 18 pemain di bawah U-23 mengisi komposisi skuad Persija Jakarta di Liga 1 2022/2023. Sebanyak 10 nama di antaranya berhasil mendapatkan jatah tampil di musim lalu.
    Menurut Maman semua pemain muda memiliki potensi berkembang di musim-musim berikutnya. Asalkan, mereka harus tetap konsisten dan berkomitmen menjaga motivasinya.

    Tapi, dia berpandangan para juniornya itu sering sungkan.
    “Pasti mereka ada kekurangan. Salah satunya adalah mungkin mereka sungkan sama kami sebagai pemain senior. Apalagi usia kami lumayan “dekat”. Kadang mereka ada sedikit rasa segan untuk sekadar panggil saya dan bertanya,” tutur Maman.

    Agar kerja sama tim junior dan senior kompak, dia minta tak ada panggilan “bang” di dalam lapangan.
    “Menurut saya, saat masuk lapangan panggil nama pun tidak masalah. Tidak perlu ‘Bang’. Jika di luar lapangan biarkan sesuai cara mereka menghargai kami. Di lapangan seharusnya tidak pandang senior dan tak perlu sungkan. Tapi sejauh ini sudah lumayan bagus mereka interaksinya,” katanya lagi.

    Menurut Pemain Terbaik Liga Indonesia 2006 itu, beberapa nama sudah menunjukkan sinarnya di musim lalu. Ia memberi contoh rekan lini belakangnya, yaitu Muhammad Ferarri (19).

    “Menurut saya sudah bagus karena bisa bersaing. Karena di musim sebelumnya (Liga 1 2021/2022), Ferarri sudah masuk tim dan ada kesempatan main tetapi waktu itu tetap saya yang main. Akhirnya di musim lalu (2022/2023) Ferarri main reguler dan itu bagus. Saya bilang ke mereka (pemain muda) jangan takut atau segan misalkan saya dicadangkan karena dia. Yang paling penting bersaing secara sehat dan jangan cepat puas,” ucap Bang Maman lagi. (RMID)

  • Persita Merekrut Christian Rontini untuk BRI Liga 1

    Persita Merekrut Christian Rontini untuk BRI Liga 1

    TANGERANG, BANPOS – Persita Tangerang memperkuat lini belakangnya dengan merekrut bek tim nasional Filipina yaitu, Christian Rontini untuk BRI Liga 1 Indonesia musim kompetisi pada 2023/24.

    Bek yang sudah berusia 23 tahun keturunan Italia itu resmi dikenalkan ke publik pada Selasa (9/5) guna menambah kekuatan Pendekar Cisadane.

    Dalam catatan kariernya, Rontini tampil untuk klub Liga Super Malaysia, Kelantan FC pada musim lalu dimana dirinya tampil sebanyak lima kali. Pada musim 2022, Ia juga bermain untuk Penang memainkan 19 laga di semua kompetisi.

    Pemain yang lahir di Bagno a Ripoli sebuah kota di wilayah Florence ini mengawali karir di Serie D bersama Sangiovannese pada tahun 2018. Ia juga sukses memainkan total 37 laga dalam tiga musim dan mencetak sebanyak tiga gol.

    Lahir dari ibu asal Filipina, Rontini mendapat panggilan dari The Azkals pada tahun 2019 dan bermain di ajang SEA Games kala itu. Total empat caps sudah ia raih bersama Filipina sejak memainkan debutnya pada tahun 2019 lalu.

    Ia juga sempat masuk ke dalam program pengembangan pemain muda Filipina yakni ADT (Azkals Development Team) yang tampil di Liga Profesional Filipina (PFL).

    “Kami menilai dan melihat bahwa gaya bermain Rontini sangat cocok dengan skema yang kita miliki musim depan,” ujar manajer Persita, I Nyoman Suryanthara.

    “Selain itu dirinya juga pernah bermain di Asia Tenggara tepatnya di Malaysia, itu akan memudahkannya untuk beradaptasi di Indonesia.

    “Di usia yang masih muda ia juga memiliki pengalaman dan jam terbang internasional bersama Filipina. Kami berharap yang terbaik darinya. (RMID)

  • Pendekar Cisadane Nihil Poin Dikalahkan Barito Putra

    Pendekar Cisadane Nihil Poin Dikalahkan Barito Putra

    DENPASAR, BANPOS – Setelah enam laga berturut-turut meraih hasil seri, Persita kembali gagal meraih kemenangan dalam lanjutan BRI Liga 1 2021-2022. Namun, kali ini Pendekar Cisadane sama sekali tak mendapat poin karena harus mengakui keunggulan lawannya, Barito Putra di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Kamis (24/3).

    Mengincar target poin penuh, Persita menurunkan skuad terbaiknya. Meski begitu Persita harus kehilangan beberapa pemain kuncinya di pertandingan ini karena cedera. Dua bek handal, Agung Prasetyo dan Syaeful Anwar harus absen. Diganti Obet Choiri, Achmad Faris dan Dedy Gusmawan di lini belakang.

    Menampilkan laga atraktif sejak awal, kedua tim menunjukkan kemampuan terbaiknya demi raihan angka. Namun keberuntungan belum jadi milik Persita sore ini. Pertandingan pun berakhir dengan kekalahan Persita dengan skor akhir 2-0. Rekor tak terkalahkan Persita selama tujuh pertandingan pun resmi terpatahkan sore ini.

    Dua gol untuk skuad Rahmad Darmawan dicetak di babak kedua. Gol pertama dicetak di menit ke-59 dari tendangan langsung Bayu Pradana yang bisa menjebol gawang yang dijaga Rendy Oscario. Menit ke-70 kembali Persita kebobolan setelah gerakan bangunan serangan dari lini tengah lawan diakhiri tendangan Bruno Matos.

    Persita sebenarnya sempat mencetak gol di menit 43 setelah umpan silang Edo Febriansyah disundul Taylon Correa dan sukses masuk ke dalam gawang Barito Putra. Namun, wasit menganulir gol itu karena Correa dianggap sudah dalam posisi offside.

    Menanggapi hasil yang kurang baik untuk kubu Persita, Pelatih Persita, Widodo Cahyono Putro mengaku Persita banyak dirugikan dengan keputusan pengadil. Tapi apapun itu Widodo melihat anak asuhnya bermain baik dan bisa mengembangkan permainan dengan baik pula.

    “Tadi pertandingan di awalnya memang cukup bagus ya. Kalau menurut saya Persita mampu berkembang dan tercipta tadi gol. Kalau menurut saya itu 1000 persen itu tidak offside karena bola ada bola crossing offside tidak ada itu,” kata Widodo.

    Meski begitu, Widodo menerima kekalahan itu. “Tapi ya gimana lagi. Itu kembali lagi kepada wasit ya yang memutuskan. Nanti juga kan ada rekamannya. Terus ada beberapa pelanggaran yang mestinya akumulasi kartu tadi tidak diakumulasi. Tapi itu kembali lagi nanti wasit atau PT LIB yang melihat. Jadi kami cuma berharap ke depannya terus ditingkatkan lagi kimerja-kinerja daripada wasit,” ujar Widodo tegas.

    Terkait gol pertama Persita yang dianulir wasit, Widodo mengaku kecewa. Tapi dia seperti sudah bisa memprediksi hal-hal seperti ini kemungkinan akan terjadi. Karena itu sejak awal ia sudah mengantisipasi timnya.

    “Saya sudah bicara pada pemain utnuk antisipasi masalah-masalah yang begitu. Tapi kan kita tidak tahu, kembali lagi ke pemain ya apakah dia terpengaruh apa tidak. Yang jelas kami sudah memainkan permainan yang cukup bagus tadi ya. Dan akhirnya kami tidak bisa mempertahankan itu. Dan kami akui kami memang kalah pada hari ini. Dan selamat buat Barito. Saya sih berharap ke depannya tetap kinerja-kinerja wasit untuk LIB atau PSSI tetap diperbaiki ntuk sepak bola kita,” tambahnya lagi.

    Sementara itu, perwakilan pemain, Muhammad Toha menyebut ia sangat menyayangkan tak ada poin yang bisa diamankan Persita dari pertandingan kemarin. Karena ia sendiri menilai permainan skuadnya sudah cukup bagus dan berpotensi untuk menang.

    “Untuk pertandingan sore hari ini menurut saya sangat disayangkan ya karena kita meraih kekalahan. Karena kita bermain dengan baik. Ada beberapa peluang yang tidak bisa kita maksimalkan. Selanjutnya ada keputusan-keputusan wasit yang mungkin merugikan kita,” kata pemain yang juga menjabat sebagai kapten di pertandingan hari ini.

    Toha pun pasrah dan menganggap memang belum rezeki Persita untuk bisa membawa pulang tiga poin di pekan ke-33 ini. “Intinya saya kurang menurut saya sangat disayangkan lah pertandingan ini. Karena saya yakin banget untuk bisa memenangkan pertandingan hari ini. Karena melihat permainan kita juga menguasai dengan baik. Banyak peluang namun memang mungkin belum rezekinya,” tuntas dia.(MG-04)

  • Jelang Akhir Kompetisi lawan Barito Putra, Persita Bertekad Amankan Peringkat

    Jelang Akhir Kompetisi lawan Barito Putra, Persita Bertekad Amankan Peringkat

    DENPASAR, BALI – Memasuki pekan 33 gelaran BRI Liga 1 2021/2022, Persita bersiap menghadapi tim PS Barito Putera di Stadion Kompyang Sujana, Kamis (14/4) pukul 16.15 WITA besok. Persita datang sebagai tuan rumah dan akan berhadapan dengan PS Barito Putera di laga penting bagi kedua tim ini.

    PS Barito Putera pasti mengincar kemenangan, mengingat posisinya yang belum aman dari zona degradasi. Sementara Persita menargetkan kemenangan setelah enam pertandingan terakhir hanya bisa menuai hasil seri. Poin maksimal pun jadi target utama dari pertandingan besok.

    Menghadapi skuad yang saat ini diarsiteki Pelatih Kepala Rahmad Darmawan, Pelatih Kepala Persita Widodo Cahyono Putro mengaku siap. Ia dan skuad Pendekar Cisadane sepakat untuk bertarung mati-matian besok demi meraih kemenangan.

    “Kami seperti biasanya sudah mempersiapkan dan terus mengevaluasi. Itulah sepak bola. Baik menang, seri atau kalah tetap kita harus ada perbaikan, evaluasi. Terus pertandingan kita kurang dua pertandingan. Kami sepakat di dua pertandingan ini kami tetap fight karena kami pengin memperbaiki peringkat juga,” ujar Widodo, Rabu, 23 Maret 2022.

    Meski begitu, Widodo mengaku timnya tidak akan turun komplit besok mengingat masih ada beberapa pemain yang didera cedera.

    “Persiapan taktikal, fisikal sudah kami siapkan. Cuma saya menginformasikan ada beberapa pemain yang belum bisa diturunkan karena maasih cedera. Seperti Agung, Syaeful, Taufiq dan kemungkinan Irsyad masih dipantau dalam penyembuhan. Jadi ada pempat pemain yang mungkin belum bisa kami turunkan,” kata Widodo.

    Meski di klasemen sementara Persita sudah dipastikan aman di papan tengah, Persita masih bertekad untuk bermain ngotot besok. Karena tujuan untuk memperbaiki peringkat adalah yang utama.

    “Ya kami tetap memainkan gaya kami sendiri. Dan tentu fight untuk memperoleh maksimal yaitu kemenangan. Kami juga mau memperbaiki peringkat buat kami. Jadi enggak ada kata lain selain pemain besok itu fighting spiritnya tetap ya. Untuk pertandingan besok dan pertandingan sesudahnya. Ada dua pertandingan. Jadi maksimal untuk besok,” tambah Widodo.

    Di mata Widodo sendiri, setelah berganti pelatih, skuad Barito kian membaik. Tapi meski begitu, Persita tentu tidak gentar dan memiliki trik sendiri untuk bisa menghalau lawan.

    “Kalau saya melihat progressnya cukup luar baisa. Tapi masalah taktikal lain kan tidak etis lah untuk Barito Putera. Mereka juga punya pemain-pemain yang berpengalaman, yang didatangkan berpengalaman. Ada Raphael Maitimo, ada Renan Alves dan yang lain. Jadi saya kira tetap pemain-pemain Persita fokus ke permainan kita sendiri. Sepertiga pertahanan kita lawan yang masuk tetap harus kita waspadai,” pungkas mantan pemain Timnas Indonesia era 90-an itu.

    Sementara itu, perwakilan pemain Persita, Obet Choiri, mengaku ia dan rekan-rekannya siap untuk menghadapi pertandingan hari ini. “Untuk pertandingan ini semua pemain sudah siap. Dan semoga apa yang kita inginkan kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Dan untuk supporter minta doa dan dukungannya semoga kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” kata dia.(ENK)

  • Ditahan PSIS, Persita ‘Double Hattrick’

    Ditahan PSIS, Persita ‘Double Hattrick’

    DENPASAR, BANPOS – Persita Tangerang mencetak double hattrick untuk urusan hasil seri. Usai gagal memanfaatkan keunggulan 3-1 atas PSIS Semarang, Pendekar Cisadane mencatatkan hasil seri yang keenamnya secara berturut-turut setelah laga berakhir 3-3.

    Dalam laga pekan ke-22 BRI Liga 1 2022 di Stadion I Wayan Dipta, Denpasar Bali, Minggu (20/3) sore, Persita sempat unggul cepat. Laga baru berjalan tiga menit, Kasim Botan memperdaya dua bek PSIS untuk membuat skor menjadi 1-0.

    PSIS merespon gol cepat itu dengan melakukan serangan beruntun ke gawang Persita yang dikawal Rendy Oscario. Namun, alih-alih membalas, Tim Mahesa Jenar justru kebobolan lagi di menit 22. Umpan silang Muhammad Toha sukses dikonversi menjadi gol oleh Taylon Nicolas Correa.

    Sebelum turun minum, keunggulan Persita sempat tereduksi setelah PSIS mencetak gol di menit 27. Tendangan Jonathan Eduardo menggetarkan gawang Pendekar Cisadane untuk pertama kalinya di pertandingan itu. Jonathan menyundul bola hasil umpan Rahmat Hidayat setelah memanfaatkan kesalahan yang dialkukan barisan pertahanan Persita.

    Memasuki babak kedua, Persita kembali memperlebar jarak setelah Taylon kembali mencatat namanya di papan skor. Kali ini Taylon mencetak gol melalui titik penalti di menit ke-57. Hukuman diberikan karena penjaga gawang PSIS, Jandia Eka Putra melanggar Muhammad Hamdi di kotak terlarang. 3-1 untuk Persita.

    Namun, hanya berselang tujuh menit kemudian, gantian PSIS yang mendapat hadiah penalti dari wasit MUSTHOFA UMARELLA. Wasit menunjuk titik putih setelah Herwin Tri menjatuhkan Jonathan Eduardo di dalam kotak terlarang. Eksekusi yang dilakukan Wallace Costa gagal dibendung Rendy Oscario sehingga skor menjadi 3-2.

    Gol itu membuat PSIS makin bersemangat untuk menyamakan kedudukan. Hasilnya di menit 70, Alfreanda Dewangga cs sukses mencetak gol penyeimbang. Tendangan penjuru Dewangga disosor Wallace dan membuat skor menjadi 3-3. Meski saling serang terjadi setelah itu, taka da gol tambahan tercipta hingga wasit meniup pluit panjang.

    Dengan hasil itu, Persita tercatat enam kali berturut-turut meraih hasil seri. Lima laga sebelumnya juga menghasilkan satu poin bagi Persita, yaitu dari Madura United, Bhayangkatra FC, Persebaya Surabaya, PSS Selaman dan Persik Kediri.

    Meski begitu, Persita masih bercokol di dalam zona sepuluh besar. Skuad Widodo C Putro kini bercokol di peringkat Sembilan dengan 39 poin hasil dari 32 pertandingan. Poin Persita diraih dari Sembilan kali menang, 12 kali seri dan 11 kali kalah.

    Kekecewaan jelas terlihat di wajah Widodo Cahyono Putro usai pertandingan sore tadi. Kemenangan yang sudah di depan mata pun harus terlepas dan Persita mau tak mau harus puas hanya dengan raihan satu poin saja.

    “Pertandingan tadi memang bagi kami secara hasil ya sangat mengecewakan ya. Karena kita sudah unggul dari 3-1. Tapi ini sudah terjadi. Semua juga pemain ingin mempertahankan keunggulan, tapi ternyata kita tidak bisa. Yang jelas kita ada dua match tersisa, kita akan memaksimalkan lagi. Supaya kita bisa memenangkan pertandingan,” kata Widodo usai pertandingan.

    Menyoal dua gol yang dicetak Taylon sore ini, Widodo tak mau berkomentar banyak. Baginya, hasil satu poin hari ini bukan hasil individual, tapi kerja keras kolektif tim.

    “Bagi pelatih itu hal yang wajar karena dia striker. Striker selain cetak gol, juga assist untuk temannya. Apresiasi buat teman-teman, tidak hanya Taylon tapi teman-teman yang lain yang bisa di awal. Tetapi inilah sepak bola. Dimana kita sudah unggul, kawan juga pasti punya kekuatan untuk membalas dan itu tidak bisa kami pertahankan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Muhammad Toha, perwakilan pemain menyebut hasil imbang ini memang jauh dari harapan. Tapi apapun itu, ia dan rekan-rekannya haru melupakan hasil pertandingan ini dan langsung fokus ke dua laga sisa.

    “Menurut saya buat pertandingan hari ini berjalan dengan seru ya. Kita bisa unggul duluan. Mungkin kita ke depannya bisa lebih konsentrasi lagi mematangkan dan mempertahankan keunggulan yang sudah kita buat. Pokoknya buat teman-teman pokoknya jaga motivasi kembali untuk di sisa pertandingan selanjutnya,” kata Toha.

    (MG04)

  • Gagal Kalahkan Persik, Widodo Nilai Persita Layak Menang

    Gagal Kalahkan Persik, Widodo Nilai Persita Layak Menang

    DENPASAR, BANPOS – Duel Persita Tangerang versus Persik Kediri, Selasa (15/3) berakhir tanpa pemenang. Meski bersyukur, pelatih Persita Widodo Cahyono Putro menilai timnya seharusnya bisa meraih kemenangan dalam duel dua tim ungu itu.

    Bertanding di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, Persita sempat tertinggal di babak pertama ketika tim lawan mendapat hadiah penalti di menit 38. Dedy Gusmaan melakukan pelanggaran di dalam kotak terlarang dan menjegal salah satu pemain lawan. Tendangan penalti dieksekusi YOUSSEF EZZEJJARI LHASNAOUI dan menjadi gol pembuka sekaligus membuat Persik unggul.

    Menit ke-82 gol yang ditunggu kubu Laskar Cisadane akhirnya tiba dari kaki Kasim Botan. Kasim dengan cerdik menendang bola hasil umpan silang dari Alta Ballah langsung ke arah gawang lawan. Skor berubah imbang 1-1. Gol yang juga menjadi gol perdana Kasim Botan setelah berseragam Persita di putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022.

    Hingga menit akhir, Persita terus berupaya untuk menambah gol. Namun sayang, kesempatan yang dinanti belum juga tiba. Persita harus puas dengan raihan satu poin dari pertandingan pekan ke-31 ini. Pertandingan pun berakhir imbang 1-1.

    Hanya meraih satu poin dari pekan ke-31 tidak lantas mengecilkan hati Widodo Cahyono Putro dan skuadnya. Satu poin dari malam ini tentu tetap disyukuri. Meskipun begitu, Widodo menilai seharusnya Persita bisa raih poin penuh.

    “Pertandingan tadi memang sangat menegangkan kalau menurut saya. Menegangkan karena banyak hal-hal yang menjadi emosional bagi kedua tim. Tapi kita patut syukuri kita bisa meraih poin. Meskipun tadi seharusnya kemungkinan tadi kita bisa dapat poin full,” ungkapnya usai pertandingan.

    Mengenai perombakan pemain yang terjadi di babak kedua, Widodo tak ingin berkomentar panjang lebar. Salah satunya soal Taylon Correa, striker asing Persita yang memulai pertandingan dari bangku cadangan dan baru diturunkan di babak kedua.

    “Ya pertimbangannya karena kami tahu, kami paham karena kami yang setiap hari sama mereka. Jadi harus menit keberapa dia (Taylon) turun. Setelah Nur tadi sudah tidak bisa istilahnya efektif lagi, kita mencoba Taylon untuk membongkar pertahanan mereka. Ternyata meskipun dia tidak mencetak gol tapi sedikit konsentrasi pertahanan mereka fokusnya ke Taylon,” jelas Widodo.

    Sementara itu, Kasim Botan yang mencetak gol perdananya bersama Persita juga bersyukur atas raihan satu poin oleh timnya.

    “Alhamdulillah. Baik, hari ini kami mendapatkan satu poin, tetap kami syukuri. Terima kasih kerja samanya, Kerja teman-teman,kerja keras pelatih, pemain. Dan ke depannya kami berusaha lebih biar mempertahankan peringkat 10 besar,” ujar pemain bernomor punggung 77 ini.

    Kasim, yang sebelumnya bermain di Liga 2 pun mengakui, persaingan dan tekanan di Liga 1 jauh berbeda dari Liga 2. Tapi ia terus memicu diri untuk bisa menampilkan permainan terbaiknya, seberapa pun tingginya tekanan di tiap pertandingan.

    “Mungkin yang Liga 1 tekanannya lebih tinggi. Terus pemain juga bagus-bagus, pengalaman, susah juga kita lewati. Tapi berusaha lagi, berusaha keras untuk bermain bagus biar pelatih kasih kepercayaan pada pemain,” tutup Kasim.

    (MG04)

  • Persita vs Persik: Duel Ungu Berakhir Tanpa Pemenang

    Persita vs Persik: Duel Ungu Berakhir Tanpa Pemenang

    Dua klub dengan warna kebesaran ungu, Persita Tangerang dan Persik Kediri berbagi poin dalam lanjutan laga BRI Liga 1 musim 2021/2022, Selasa (15/3). Bertanding di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, kedua tim mengakhiri laga dengan skor 1-1.

    Menit-menit awal Persita lebih banyak berfokus untuk mengamankan lini belakang karena ebberapa kali mendapatkan serangan dari lawan. Menit ketiga, Kasim Botan melesatkan umpan silang dari sisi kanan, namun Ricki Ariansah yang mendapatkan bola dan melakukan tendangan spekulasi langsung ke arah gawang masih belum bisa menemui sasaran.

    Menit keenam sempat terjadi insiden tabrakan antara Dedy Gusmawan dan Youssef Ezzajari. Dedy pun mengalami cedera di bagian pelipisnya. Untungnya, Dedy masih bisa melanjutkan pertandingan.
    Hingga menit ke-13, belum ada peluang tercipta di sisi Persita. Tampaknya Pendekar Cisadane masih mencoba menemukan pola permainan terbaik mereka. Selain itu, rapatnya pertahanan kubu lawan pun sedikit menyulitkan Persita untuk bisa menembus pertahanan mereka.

    Memasuki menit ke-23, ada tendangan silang dari Miftahul Hamdi dari sisi kanan yang nyaris membuat bola bergulir masuk ke gawang. Peluang yang harus melayang sia-sia. Persita masih disibukkan mengamankan lini pertahanan mengingat penguasaan bola pun masih didominasi pihak lawan.

    Tiga menit setelahnya kembali ada peluang dari umpan silang Toha yang mengarah ke depan gawang lawan. Namun sundulan Harrison Cardoso masih terlalu lemah untuk bisa menggetarkan jala gawang lawan.

    Petaka Persita terjadi di menit ke-38 ketika Dedy Gusmaan melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti dan menjegal salah satu pemain lawan. Akhirnya wasit menghadiahi tendangan penalti pada lawan dan kartu kuning untuk Dedy. Tendangan penalti pun berubah menjadi gol pembuka di laga malam ini. Skor berubah 0-1 untuk keunggulan Persik.

    Menit ke-45 ada umpan silang dari Alta Ballah yang mengarah ke Hamdi. Namun sayang, eksekusi Hamdi belum terlalu sempurna dan belum bisa menjebol gawang lawan. Hingga wasit meniupkan peluit tanda akhir babak pertama, belum ada gol penyeimbang Persita yang tercipta. Skor tetap 0-1.

    Belum ada pergantian pemain yang dilakukan kubu Persita saat mengawali babak kedua. Pelatih Kepala Persita, Widodo Cahyono Putro tampaknya masih memercayai starting eleven-nya di babak pertama untuk tetap menunjukkan performa terbaik mereka di babak kedua.

    Dua menit pertandingan berjalan, ada kesempatan dari tendangan sudut yang menghampiri Persita. Namun tendangan melengkung Harrison Cardoso masih dengan mudah dibaca kiper lawan. Tidak ada gol yang tercipta. Dua menit setelahnya, kembali kejadian serupa dilakukan Harrison dari titik tendangan sudut. Tapi lagi-lagi masih bisa ditepis kiper lawan.

    Peluang emas tercipta di menit ke-52 dari kerja sama antara Hamdi dan Harrison. Tendangn on target pun tercipta dari kaki Harrison, meski masih terlalu lemah dan bisa diamankan dengan mudah oleh kiper lawan. Menit ke-54 langsung dilakukan dua pergantian pemain oleh Persita. Andre Agustiar dan Taylon Correa masuk menggantikan Ahmad Nur Hardianto dan Harrison Cardoso.

    Menit ke-55 Toha jelas-jelas dijegal di dalam kotak penalti oleh pemain Persik dengan cara yang kurang elok. Namun tidak ada penalti yang diberikan wasit padahal posisi wasit persis di dekat kedua pemain saat insiden terjadi. Sungguh disayangkan.

    Menit ke-57 peluang gagal dimanfaatkan oleh Kasim Botan setelah menerima umping silang dari Bae Sin Yeong. Kasim yang sudah berposisi di depan gawang melewatkan momentum yang tetap untuk bisa mendorong bola ke gawang lawan. Menit ke-69, pergantian pemain kembali dilakukan di kubu Persita. Jack Brown dan Irysad Maulana masuk menggantikan Rian dan Hamdi.

    Menit ke-82 gol yang ditunggu akhirnya tiba dari kaki Kasim Botan yang dengan cerdik menendang bola hasil umpan silang dari Alta Ballah langsung ke arah gawang lawan. Skor berubah imbang 1-1. Gol yang juga menjadi gol perdana Kasim Botan setelah berseragam Persita di putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022.

    Hingga menit akhir, Persita terus berupaya untuk menambah gol. Namun sayang, kesempatan yang dinanti belum juga tiba. Persita harus puas dengan raihan satu poin dari pertandingan pekan ke-31 ini. Pertandingan pun berakhir imbang 1-1.

    (MG04)

  • Persita vs Persik: Pendekar Cisadane Optimis Meski Tanpa 3 Pilar

    Persita vs Persik: Pendekar Cisadane Optimis Meski Tanpa 3 Pilar

    DENPASAR, Bali – Sesama tim promosi dari Liga 2 ke Liga 1 pada musim 2020, Persita Tangerang dan Persik Kediri akan kembali bentrok dalam lanjutan BRI LIga 1 musim 2021/2022, Selasa (15/3) petang. Berlaga Stadion Kompyang Sujana, Pendekar Cisadane bertekad membalas dendam atas kekalahan yang mereka derita dari Persik di pertemuan pertama musim ini.

    Di putaran pertama, Persita harus mengakui keunggulan Persik dengan skor 2-0 saat bersua di Yogyakarta awal Desember 2021. Kini, menghadapi Persik yang juga tampil dengan kekuatan skuad yang impresif, Persita siap menampilkan permainan terbaiknya.

    “Kami sudah mempersiapkan tim baik secara taktikal, teknik, fisik dan psikologi pemain. Di mana semalam juga sudah bersama-sama ada support dari manajemen, dari bos sendiri, Pak Rully. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi bagi kami untuk bisa memperoleh hasil yang maksimal yaitu kemenangan,” ungkap Pelatih Kepala Persita, Widodo Cahyono Putro.

    Widodo menambahkan, kemenangan tentu jadi target utama Persita untuk pertandingan ini. “Jadi di dunia mana pun kami pelatih atau pemain tidak mau di setiap pertandingan itu kami tidak memperoleh hasil yang maksimal. Jadi saya berharap ke pemain kita semua di setiap pertandingan nanti sekuat tenaga untuk bisa memenangkan pertandingan,” tegas mantan striker TImnas era 90-an itu.

    Meski begitu, Widodo mengakui bahwa skuad Persita besok tidak lengkap. Tercatat, ada tiga pemain yang dipastikan absen. Taufik Febriyanto dinyatakan belum sepenuhnya pulih dan masih menjalani masa penyembuhan dari cedera, sementara Agung Prasetyo dan Edo Febriansyah tak bisa diturunkan karena akumulasi kartu.

    “Jadi ketiga pemain dipastikan tak bisa memperkuat Persita dalam pertandingan melawan Persik,” kata Widodo.

    Menurut Widodo, Persik yang kini ditangani Javier Roca memiliki perkembangan luas biasa. Terutama dengan masuknya Arthur Irawan membuat kekuatan Macan Putih wajib diwaspadai.

    “Tentunya siapapun yang masuk di daerah sepertiga pertahanan kita tentunya harus diwaspadai semua. Siapapun, baik dari striker, dari bek mereka yang masuk, itu harus kita antisipasi,” ungkap Widodo.

    Pelatih yang sudah menangani Persita sejak 2019 ini pun mengungkap ia tak hanya akan fokus unutk pertahanan tapi juga fokus untuk menyerang.

    “Tentunya Persik ini kan juga punya goal getter, Ezzejari, jadi harus kita waspadai lebih ekstra. Tapi fokus juga tidak hanya mewaspadai, tapi fokus juga untuk menyerang. Karena kita pengin juga memberikan kemenangan,” pungkasnya.

    Sementara itu, perwakilan pemain Persita, Dedy Gusmawan menyebut ia dan rekan-rekan setimnya sudah siap menghadapi pertandingan besok.

    “Kita sebagai pemain alhamdulillah semua dalam keadaan sehat. Mudah-mudahan juga hasil PCR-nya semuanya baik. Kita juga dapat instruksi dari pelatih nudah-mudahan di pertandingan besok kita bisa mengimplementasikannya,” ungkap pemain bernomor punggung 63 ini.

    Terpisah, Pelatih Persik Kediri Javier Roca mengaku optimistis tim Macan Putih akan meraih kemenangan tiga poin dalam laga kontra Persita. Persiapan menghadapi Persita juga sudah dilakukan, termasuk menjalani recoveri selama dua hari setelah laga terakhir mereka dikalahkan Persebaya pada Kamis (10/3) lalu.

    “Anak-anak sudah dua hari recovery dan satu hari latihan full. Tapi kami optimistis Persik akan menang meraih tiga poin,” ungkap Javier Roca, Senin (14/3).

    Meski sudah melakukan persiapan matang, ia mengimbau pada para pemain untuk tak memandang sebelah mata para pemain Persita Tangerang. Karena menurutnya, para pemain Persita Tangerang juga memiliki kapasitas bermain yang baik, terutama dalam hal kekuatan tim dan kecepatan.

    (ENK/NET)

  • Imbangi Persebaya, Persita Masih di 10 Besar

    Imbangi Persebaya, Persita Masih di 10 Besar

    DENPASAR, BANPOS – Menjaga asa dan target untuk tetap berada di peringkat 10 besar klasemen sementara BRI LIga 1 2021/2022, Persita Tangerang menjamu Persebaya Surabaya di laga pekan ke-29. Laga ini sekaligus menjadi laga pembuka Series 5 yang menjadi Series terakhir dari keseluruhan rangkaian kompetisi BRI Liga 1 2021/2022.

    Menghadapi skuad Bajul Ijo di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu (6/3), Persita menurunkan kekuatan terbaik. Persita memilih menurunkan striker lokal Ahmad Nur Hardianto sebagai starter.

    Sementara dua pemain asing, Harrison Cardoso dan Taylon Correa memulai pertandingan dari bangku cadangan. Sementara itu Dedy Gusmawan yang pekan lalu mengalami cedera saat pertandingan melawan Bhayangkara FC sudah pulih dan kembali masuk di jajaran starting eleven.

    Tak ingin mengulangi kekalahan telak di putaran pertama tahun lalu, di mana Persita takluk dengan skor 4-0, skuad Pendekar Cisadane menampilkan permainan yang cukup atraktif. Hasilnya, Persita membawa pulang satu poin dari pertandingan malam ini. Pertandingan berakhir remis dengan skor akhir 1-1. Satu-satunya gol Persita di pekan ke-29 ini dicetak oleh Ahmad Nur Hardianto di menit ke-40.

    Gol itu sempat membuat Pendekar Cisadane unggul sebelum disamakan Bajul Ijo hanya lima menit berselang. Berawal dari kemelut di depan gawang yang dijaga Rendy Oscario. Rendy melakukan penyelamtan yang baik, namun kesalahan pemain belakang Persita yang bermaksud mengamankan gawang malah berbuah rebound untuk Persebaya. Skor pun beurbah 1-1. Hingga turun minum, skor tetap berimbang 1-1.

    Di babak kedua, kedua tim sama-sama tak mampu menciptakan goal dari sejumlah peluang yang tercipta. Akhirnya, hingga peluit akhir dibunyikan, skor tetap imbang 1-1.

    Menghadapi Persebaya, Pelatih Kepala Persita, Widodo Cahyono Putro mengaku memang sudah mempersiapkan taktik dan strategi tersendiri. Berbeda dengan formasi yang kerap dipakai sebelumnya, di pertandingan kali ini Persita memakai skema yang menghadirkan lima defender sekaligus di lini belakang. Alhasil, Persebaya pun kerepotan.

    “Pertandingan tadi sudah kami prediksi memang akan berjalan seru dan kita sudah mengantisipasi. Ya kami kepada pemain juga terima kasih atas kerja kerasnya. Respek terhadap Persebaya karena mereka juga terus berusaha. Tapi kami sudah mengantisipasi itu dengan perubahan taktikal,” ujar Widodo usai pertandingan.

    Lebih lanjut, kata Widodo, ia memang mengantisipasi lini flank Persebaya yang bermain sangat baik. Karena itu ia sekaligus menerapkan strategi berbeda di kala Persita menyerang dan bertahan.

    “Ya memang Persebaya ini kan flank terbaik menurut saya di Liga 1. Jadi kita antisipasi itu. Sebetulnya fleksibel tadi. Saat defend kita pakai lima bek, ya jadi pake 3 centre back tengah. Tapi saat menyerang, Agung yang naik jadi Central Midfield. Jadi itu saya kira taktikal yang saya jalankan, kami jalankan Persita, mampu merepotkan mereka. Mungkin itu susah diantisipasi. Tapi overall kami Persita pemain telah bekerja keras untuk mendapatkan poin,” tambahnya.

    Widodo pun mengaku puas dengan penampilan seluruh Pendekar Cisadane. Menurutnya, ia akan berusaha sebisa mungkin untuk bisa merotasi agar setiap pemain bisa mendapatkan menit bermain yang cukup.

    “Kami tim pelatih berusaha karena saya berdosa kalau tidak menurunkan beberapa pemain, merotasi pemain, Jadi kami berusaha siapapun yang diturunkan, kesempatannya harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tingkatkan kualitas individu maupun secara tim. Jadi itu saya memberikan kesempatan kepada siapapun yang diturunkan harus memanfaatkan yang lain,” kata mantan striker andalan Timnas Indonesia di era 90-an itu.

    Sementara itu, Ahmad Nur Hardianto, pencetak gol tunggal Persita yang juga merayakan hari ulang tahunnya tepat hari ini, mengaku senang bisa mencetak gol untuk timnya, terlebih di hari spesialnya.

    “Yang pertama saya bersyukur bisa mencetak gol dan bisa membantu tim meraih poin. Semoga ke depannya bisa terus bisa ambil poin terus,” ujar pemain kelahiran 6 Maret 1995 itu.

    (ENK)

  • Pendekar Cisadane Tak Mau Dipermalukan Persebaya Lagi

    Pendekar Cisadane Tak Mau Dipermalukan Persebaya Lagi

    TANGERANG, BANPOS – Persita Tangerang bersiap menghadapi Persebaya dalam lanjutan kompetisi BRI Liga 1 2021/2022, Minggu (6/3/2022). Pendekar Cisadane bertekad membalas kekalahan yang diderita di putaran pertama.

    Di putaran pertama yang digelar di Sleman, Yogyakarta, Persita harus mengakui keunggulan Bajul Ijo dengan skor 4-0. Di laga sore ini di Stadion I Wayan Dipta, Denpasar, Bali, Persita tak mau lagi menanggung malu.

    “Memang di leg pertama kami mengalami kekalahan. Tapi kami di leg kedua ini kami tidak mau terulang lagi seperti di putaran pertama,” ujar Pelatih Persita, Widodo Cahyono Putro, Sabtu (5/3/2022).

    Widodo mengatakan, dalam laga kali ini Persebaya bukanlah tim yang sepenuhnya sama dengan tim yang mereka hadapi di putaran pertama. Demikian juga Persita yang telah berbenah agar dapat meraih hasil maksimal di sore ini.

    “Persita setelah melewati bermain dengan terakhir dengan Bhayangkara dan kita telah mempersiapkan secara fisik, taktikal. Kami siap untuk menghadapi Persebaya di leg kedua,” kata mantan striker andalan Timnas itu.

    Widodo pun mengaku, lawan yang harus dihadapi skuad Pendekar Cisadane besok bkan lawan yang sembarang. Di mata pelatih kelahiran 8 November 1970 ini, Persebaya adalah salah satu tim dengan kualitas terbaik di musim ini.

    “Tentu Persebaya ini salah satu tim yang paling konsisten juga dan salah satu flank terbaik menurut saya di Liga 1 ini. Jadi kami sudah bicara dengan pemain untuk mengantisipasi itu. Bagaimana di sepertiga pertahanan kita untuk tetap waspada, fokus untuk para pemain Persebaya yang masuk di sepertiga pertahanan kita. Terutama mungkin dari sisi flank,” puji Widodo.

    Tapi seberapa hebat pun lawan, di lapangan, semua setara, sama-sama ingin menampilkan yang terbaik dan meraih hasil maksimal. Tak ada yang tak mungkin.

    “Ya tentu itu merupakan motivasi buat kita. Jadi tetap kita tetap harus berjuang. Apapun hasilnya nanti, sebelum kita melaksanakan pertandingan, kita harus tetap fight,” tambah Widodo

    Apapun itu, besok, Widodo berjanji akan memberikan yang terbaik dari skuadnya. Dan sembari berharap seluruh pemainnya bisa fit sampai besok.

    “Sementara ini pemain dalam keadaan baik ya semua. Kita tinggal tunggu hasil PCR ya. Mudah-mudahan semua dalam keadaan baik sampai pertandingan,” pungkasnya.

    Sementara itu, perwakilan pemain Persita, Muhammad Toha, yang sejak pekan pertama tak pernah absen jadi starting eleven mengaku seluruh rekannya dalam kondiis fit dan siap bertanding. Meski disinyalir ada pemain kunci Persebaya yang tidak bisa tampil besok, Toha tidak lengah dan tidak menganggap hal tersebut sebagai keuntungan untuk timnya.

    “Kalau dibilang untuk menguntungkan sih sepertinya tidak berpengaruh ya. Karena di kedalaman tim Persebaya juga mempunyai kualitas bagus ya. Semua juga merata, kualitas bagus semua sih,” kata Toha.

    (ENK)