Tag: BRI Liga 1

  • Persita Optimis Meski Tanpa 6 Pilar Saat Hadapi Arema FC

    Persita Optimis Meski Tanpa 6 Pilar Saat Hadapi Arema FC

    DENPASAR, BANPOS – Persita akan menghadapi laga berat melawan pemuncak klasemen sementara BRI Liga 1, Arema Malang, Selasa (15/2) petang nanti. Meski terancam pincang karena tak diperkuat enam pemainnya yang terjangkit Covid-19, Pendekar Cisadane tetap optimis meraih hasil terbaik di laga ini.

    Pertemuan antara kedua tim pastinya akan sangat menarik disaksikan. Di putaran pertama, Persita bisa memberikan kejutan dengan menahan imbang Arema FC dengan skor 2-2 di Yogyakarta, Oktober 2021 lalu.

    Kini, menghadapi Arema yang tengah memuncaki klasemen sementara, Persita datang dengan persiapan terbaik. Pelatih Pendekar Cisadane, Widodo Chayono Putra mengaku sudah mempersiapkan timnya untuk menghadapi Singo Edan. Secara keseluruhan, baik fisik, taktikal maupun dari sisi psikologi pemain dibenahi usai di laga terakhir meraih hasil imbang melawan Persikabo 1973.

    Meski begitu, Widodo memastikan tidak diperkuat enam pemainnya yang terindikasi terpapar COVID-19. Hasil tes PCR mandiri yang dilakukan Persita menunjukkan enam pemain plus tiga ofisial reaktif sehingga tidak bisa dimasukkan line up dalam pertandingan petang nanti.

    “Nama-namanya (Pemain yang absen, red) nanti mungkin bisa dilihat siapa yang tidak masuk line up, itu mereka yang tidak bisa main. Jadi itu yang saya informasikan untuk sementara ini,” ujar Pelatih Kepala Widodo dalam sesi Pre Match Conference, kemarin.

    Kehilangan enam pemain tentu membuat Widodo harus memutar otak mempersiapkan rotasi pemain. Tapi tak dipungkiri Widodo, seri 4 yang digelar di Bali ini jadi salah satu seri terberat selama penyelenggaraan kompetisi.

    “Memang ya di Series 4 ini yang di Bali memang sangat berat yang kami rasakan, mungkin bagi tim-tim lain. Karena dari bukan dari sisi cedera, dari sisi taktikal tapi yang lebih jelas itu dari sisi psikologi pemain. Karena hampir satu bulan lebih kita juga di sini. Tidak ketemu keluarga juga, yang itu yang mungkin memberatkan buat kami.Tapi apapun yang kita lakukan, kami sudah koordinasi dengan pemain dan pemain siap untuk setiap pertandingan,” ungkapnya.

    Widodo hanya berharap, sisa pemain yang bisa diturunkan besok, semua dalam kondisi prima. “Tentunya kami sudah mempersiapkan karena kita juga ada 26 pemain. Dan kami sudah mempersiapkan kalau ada terjadi cedera atau yang terpapar mudah-mudahan di besok pemain full bisa main, yang tersisa,” jelasnya.

    Soal kekuatan lawannya kali ini, Pelatih kelahiran 8 November 1970 ini menyadari kekuatan lawan yang sangat baik. Tapi kata Widodo, tidak ada yang tak mungkin di sepak bola. Semua bisa terjadi.

    “Dan untuk melawan Arema tentunya kami paham lah, kami tahu Arema itu tim bagus juga. Tapi di lapangan itu tidak ada hal yang tidak mungkin. Seperti kemarin juga Persiraja bagus memberi perlawanan Arema,” kata Widodo.

    Meski demikian, Widodo mengatakan timnya lebih berpikir untuk fokus pada kekuatan sendiri ketimbang memikirkan kekuatan lawan. Dia lebih memikirkan bagaimana cara timya mengatasi lawan dan bagaimana caranya keluar untuk menyerang.

    “Dan saya harapkan beberapa kita sudah kemarin di pertandingan kemarin terakhir kita sudah memberikan, membuat peluang, beberapa peluang, di situ kita juga harus memanfaatkan sekecil apapun bisa menjadi gol. Saya harapkan ini perbaikan-perbaikan yang sudah kami lakukan akan kita konversikan melawan Arema,” cetusnya.

    Sementara itu, perwakilan pemain Persita, Muhammad Toha juga menyebut rekan-rekannya sudah siap menghadapi pertandingan terlepas dari enam pemain yang terpaksa absen.

    “Untuk motivasi pertandingan besok ya kita insyaAllah pengin menang ya. Karena memang ingin memperbaiki klasemen juga biar semakin naik lagi ke atas,” kata Toha.

    Pemian bernomor punggung 11 ini pun sudah tahu apa yang harus dipelajari dan dipahami dari kekuatan tim lawan. Menurutnya, meski Arema punya pemain-pemain berkualitas, para punggawa Pendekar Cisadane siap meladeninya di lapangan.

    “Semoga saja di pertandingan besok kita bisa mengatasi dan bisa memberi perlawanan seperti yang diinstruksikan pelatih. Intinya kita bisa berharap diberi kemudahan di pertandingan besok, kalau bisa kemenangan, amin,” pungkasnya.

    (ENK)

  • Ditahan Borneo FC, Persita Masih Tersendat

    Ditahan Borneo FC, Persita Masih Tersendat

    DENPASAR, BANPOS – Upaya Persita Tangerang untuk kembali ke jalur kemenangan kembali tersendat usai ditahan imbang Borneo FC di pekan ke-22 BRI Liga 1 2021/2022, kemarin. Dalam laga yang digelar di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali itu, kedua tim menjalani sebagian laga dengan 10 pemain dan menyudahinya dengan skor 1-1.

    Persita sebenarnya mampu bermain efektif saat meladeni Boaz Solossa cs. Terbukti, meski terus bermain di bawah tekanan lawan, Pendekar Cisadane justru mampu unggul terlebih dulu.
    Sebuah serangan balik yang dibangun skuad Widodo Cahyono Putra berhasil dimanfaatkan Andre Agustiar menjadi sebuah gol di menit ke-29. Andre merobek gawang Borneo memanfaatkan umpan Kasim Botan.

    Barisan pertahanan Pendekar Cisadane di babak pertama masih sulit ditembus oleh lawan. Sehingga Agung Prasetyo cs masuk ke ruang ganti untuk menjalani istirahat dalam keadaan unggul 1-0.
    Memasuki babak kedua, barisan pertahanan Persita masih sulit untuk ditembus Borneo FC. Namun, pada menit 57 Pendekar Cisadane harus bermain dengan 10 pemian setelah Agung Prasetyo diusir wasit karena mendapat kartu kuning kedua dalam pertandingan itu.

    Keunggulan pemain itu dimanfaatkan betul oleh Pesut Etam. Boaz Solossa cs terus berusaha membombardir barisan pertahanan Persita dengan serangan-serangan sporadis.

    Serangan Borneo FC berbuah hukuman penalti di menit ke-73 setelah Boaz dilanggar di dalam area penalty Persita. Mantan penyerang andalan Timnas Indonesia itu tak menyia-nyiakan peluang dan mengeksekusi sendiri hukuman itu. Tendangannya ke tengah gawang salah diantisipasi penjaga gawang Dika Bhayangkara.

    Dua menit berselang, keuntungan jumlah pemain yang dimiliki Borneo FC itu sirna. Bek kiri Pesut Etam, Nur Diansyah kena kartu merah juga dan harus diusir wasit. Dengan situasi 10 lawan 10, kedua tim tak mampu memncetak gol tambahan hingga akhir laga. Sehingga pertandingan berakhir dengan skor imbang 1-1.

    Hasil tersebut belum mempengaruhi kondisi kedua tim di klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2021–2022. Persita masih di urutan 10 dengan koleksi 26 poin, sedangkan Borneo mengisi urutan delapan dengan kumpulan 31 poin. Kedua tim artinya masih gagal menang dalam tiga laga terakhir.

    Menanggapi hasil pertandingan yang berakhir imbang, Pelatih Kepala Persita, Widodo C. Putro mengaku pertandingan memang sangat berat. Ditambah lagi karena faktor cuaca dan suhu yang memang sangat panas sat pertandingan.

    “Pertandingan tadi saya kira dalam tempo lambat ya. Karena kita tahu sendiri situasi dan suasana pun sangat panas. Kita akui itu, lawan pun gitu mengakui,” kata Widodo yang juga turut menyoroti kinerja wasit di pertandingan ini, terutama saat dugaan pelanggaran yang dilakukan Achamd Faris di kotak penalti Borneo pada menit ke-70.

    “Tapi ada beberapa hal yang mesti dicatat untuk perkembangan sepak bola Indonesia dengan beberapa keputusan referee. Itu yang menjadi acuan ke depannya supaya lebih baik lagi,” jawabnya singkat.

    Selanjutnya, Widodo mengaku akan terus mengevaluasi timnya untuk bisa meraih hasil maksimal, meski jadwal kian padat di sisa Series 4 ini.

    “Tentu kami ada recovery dan mempersiapkan untuk pertandingan berikutnya. Dan tentunya apa yang harus kita perbaiki, kita harus perbaiki. Jadi itu. Kami terima kasih pada pemain yang sudah bekerja keras pada sore hari ini tapi memang hasil belum memuaskan, belum poin penuh. Tapi ini satu pun sudah kami syukuri, ke depan lebih baik lagi,” kata dia.

    Sementara itu, perwakilan pemain Persita, Herwin Tri Saputra menyebut akan langsung fokus ke pertandingan pekan berikutnya demi meraih hasil yang baik. “Mungkin kita akan memperbaiki setiap peluang yang ada dan memaksimalkan. Kita mau fokus ke laga berikutnya. Itu saja,” kata pemain bernomor punggung 20 ini.

    (ENK)

  • Skuad Persita Disusupi Covid-19

    Skuad Persita Disusupi Covid-19

    DENPASAR, BANPOS – Setelah melalui proses tes usap PCR yang rutin diadakan setiap satu hari jelang pertandingan, beberapa pemain dan official tim Persita diketahui positif terpapar COVID-19.

    Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh I Nyoman Suryanthara, Manajer Tim Persita usai mendapingi timnya melakoni pekan ke-22 BRI Liga 1 2021/2022 di Denpasar Bali, Rabu (2/2).

    “Seperti biasa kami selalu menjalani tes PCR sebelum pertandingan. Dan pada Selasa, 1 Februari malam, hasil PCR keluar, ada 5 pemain dan 1 official yang terpapar COVID-19,” ungkap Nyoman.

    Setelah mendapatkan kepastian hasil tes, Persita pun langsung bertindak cepat dan mengisolasi keenam personel yang positif.

    “Tim medis langsung bergerak dan kami sudah mengantisipasi dengan memisahkan para pemain dan official yang positif dari sisa rombongan lainnya. Semuanya tentu masih dalam supervisi tim medis Persita. Karena semua yang positif tanpa gejala. Semoga setelah karantina beberapa hari ke depan, semua bisa cepat pulih,” tambah Nyoman lagi.

    Ke depannya, manajemen Persita pun akan mengambil langkah untuk melakukan tes PCR mandiri sebagai pembanding hasil.

    “Supaya memastikan saja dan ini terkait juga dengan psikologis pemain. Selebihnya pasti kami akan tetap merujuk pada regulasi dan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dari operator kompetisi. Karena nanti di hari Sabtu, satu hari sebelum pertandingan pekan ke-23, kami juga akan menjalani PCR kembali sesuai regulasi,” tambah Nyoman.

    (ENK)

  • Persita Bidik Kemenangan Lawan Borneo FC Demi Sepuluh Besar

    Persita Bidik Kemenangan Lawan Borneo FC Demi Sepuluh Besar

    TANGERANG, BANPOS – Memasuki pekan ke-22 gelaran kompetisi BRI Liga 1 2021/2022, Persita kembali bersiap melawan tim Borneo FC, Rabu (2/2) di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali. Pertandingan ini akan jadi laga hidup mati bagi Persita untuk bisa memperbaiki posisi di klasemen sesuai target 10 besar.

    Menyambut pertandingan krusial ini, Pelatih Persita, Widodo C Putro mengaku sudah berbenah usai kekalahan terakhir dari Persija. Hasil ini menempatkan Persita keluar dari 10 besar dan saat ini berkutat di peringkat 12 dengan koleksi 25 poin.

    Pada pertemuan pertama, Persita berhasil membawa pulang satu poin dari laga melawan Borneo FC setelah mengakhiri pertandingan dengan skor 2-2, Oktober 2021 silam. Namun, Widodo meyakini Borneo yang akan dihadapi sore nanti adalah klub yang berbeda karena sudah mengalami banyak perubahan.

    Widodo mengaku sudah mengintip sejumplah perubahan yang dialami Borneo FC. Menurutnya kehadiran pelatih baru Fachri Husaini menimbulkan progress dalam permainan klub Kalimantan itu.

    “Ada perbedaan di permainan Boneo dan kami sudah mengevaluasi itu. Yang jelas untuk pertandingan besok, siapa yang bisa memanfaatkan kesempatan di depan gawang, itu yang bisa memenangkan pertandingan. Saya harap itu menjadi milik kami,” ungkap Widodo.

    Widodo pun berharap, di pertandingan ini beberapa pemain yang sebelumnya sempat absen karena cedera, sudah bisa fit 100 persen. Diantaranya adalah Harrison Cardoso yang masih harus dipastikan kebugarannya pada saat official training.

    “Kita tunggu sampai nanti Official Training. Kemungkinan yang tidak bisa main itu adalah Syaeful (Anwar) juga. Kita lihat juga perkembangannya. Tentunya ini menjadikan ada dinamis juga di rotasi pemain. Jadi saya harapkan siapa pun yang nanti dipasang yang menggantikan untuk pemain yang tidak bisa main, bisa menjalankan sesuai dengan proporsinya masing-masing,” tambah Widodo.

    Ditanya soal strategi baru Borneo FC setelah diarsiteki Fakhri Husaeni, Widodo tak berkomentar banyak. Yang jelas, ia sudah memahami gaya permainan Fakhri. Tapi yang terpenting adalah bagaimana mempersiapkan tim Persita.

    “Yang pertama Persita kami mempersiapkan tim kita sendiri ya secara keseluruhan, baik attacking maupun defend-nya dan transisinya harus bagaimana. Dan kedua, baru kita memikirkan tim lawan. Dari sisi mana kita harus menyerang, dan antisipasi di saat kita kalah bola.”

    “Jadi kemarin kita sudah latihan dan sudah kita evaluasi. Yang terpenting kekuatan di dalam tim ini, chemistry ini harus terus kita jalin. Karena di pertandingan kemarin sebelumnya ada beberapa peluang yang harus menciptakan gol, terjadi gol, tidak terjadi gol. Ini sudah kita perbaiki. Dan tentunya di belakang juga koordinasi harus bagus. Antisipasi karena saya tahu Coach Fakhri adalah tipikal permainan menyerang, jadi kita semua sudah antisipasi itu,” pungkasnya.

    Sementara itu, perwakilan pemain, Agung Prasetyo menyebut ia sudah siap dan fit sepenuhnya jika memang diturunkan di pertandingan besok. Sebagai informasi, Agung sempat absen beberapa laga karena cedera yang dialaminya saat bertandingan melawan Persela di pekan ke-19.

    “Saya pikir enggak ada antisipasi yang khusus. Yang terpenting adalah kami memiliki persiapan yang cukup untuk pertandingan besok. Kami juga sudah memperbaiki apa yang harus kami perbaiki. Kami tahu bahwa besok pertandingan yang sangat penting buat kami buat memperbaiki klasemen,” kata pemain yang juga merangkap sebagai Kapten Tim Persita ini.

    Menghadapi lini depan Borneo FC yang diperkuat pemain-pemain yang sangat baik dalam menyerang, Agung tak mau putus asa.

    “Kalau saya sebagai pemain belakang yang jelas tetap fokus, tetap fokus melihat pergerakannya mereka. Yang jelas kami siap untuk bertanding besok dan kami juga harus fokus tetap dengan mereka.”

    Tak lupa, Agung juga memohon dukungan para Persita Fans untuk melancarkan perjuangan besok. “Kami akan kerja keras untuk meraih hasil maksimal besok. Dan untuk seluruh elemen supporter, doakan kami, mudah-mudahan kami bisa meraih hasil maksimal,” kata Agung.

    (ENK)

  • Covid-19 Mulai Ganggu Kompetisi BRI Liga 1, Pertandingan Persipura vs Madura United Ditunda

    Covid-19 Mulai Ganggu Kompetisi BRI Liga 1, Pertandingan Persipura vs Madura United Ditunda

    JAKARTA, BANPOS – Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, merambah para pesepakbola. Akibatnya, kondisi itu mulai berdampak pada pagelaran BRI Liga 1 2021/2022, salah satunya adalah penundaan pertandingan.

    Laga antara Madura United dan Persipura Jayapura dalam lanjutan kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 yang sedianya akan digelar Selasa (1/2) kemarin di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, ditunda. Hal itu disebabkan sebanyak 19 pemain plus ofisial Madura United positif covid-19, sehingga total ada 24.

    Pada Minggu (31/1) malam, Waketum PSSI Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi dan pihak PT Liga Indonesia Baru langsung mengadakan rapat darurat. Rapat kemudian dilanjutkan hingga Senin (1/2) pukul 09.00 WIB.

    Sebelum rapat darurat, waketum, sekjen dan Dirut LIB Ahmad Hadian Lukita melaporkan persoalan ini ke Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

    Hasilnya karena Madura United kehilangan hampir 80 persen pemainnya dan merujuk kepada regulasi BRI Liga 1 2021/2022 Pasal 52 terkait hasil tes covid-19 dan eligibilitas, pertandingan bisa ditunda.

    Selain itu pada ayat 5 disebutkan jika ada pemain dan/atau ofisial yang tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam pertandingan karena kasus covid-19 yang terkonfirmasi oleh Satuan Tugas Covid-19, klub diminta untuk mendatangkan bila ada pemain standby di kota domisili/lainnya yang telah terdaftar dari 35 pemain yang didaftarkan.

    Itu dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pertandingan tetap dapat dijalankan sesuai jadwal. (Prosedur pengesahan pemain tetap sama).

    Sedangkan dalam ayat 6, untuk menghindari keraguan, keberadaan kasus covid-19 yang dikonfirmasi untuk Individu mana pun tidak akan berdampak pada penjadwalan pertandingan. Hanya individu tersebut yang tidak diizinkan bertanding dan mendapat penanganan Satgas Covid-19. Sedangkan Pertandingan tetap dilaksanakan sesuai jadwal.

    Kemudian di ayat 7, dalam keadaan luar biasa, di mana setelah swab tes rapid antigen pada hari pertandingan membuat klub yang akan bertanding hanya menyisakan kurang dari 14 pemain (termasuk salah satu di antaranya adalah penjaga gawang), maka LIB dan PSSI segera menggelar rapat darurat untuk memberikan keputusan dalam tempo cepat dan setiap Keputusan bersifat final.

    Menurut Sekjen PSSI Yunus Nusi dari referensi regulasi tersebut, LIB sudah melakukan rapat internal dan selanjutnya dilakukan emergency meeting dengan Waketum dan Sekjen PSSI.
    Maka, keputusan dan Langkah yang diambil adalah PT LIB tetap akan melakukan tes PCR ulang pada 1 Februari pagi kepada seluruh pemain dan ofisial Madura United yang positif.

    PT LIB juga akan menggelar rapat darurat dengan Madura United dan Persipura pada Selasa, 1 Februari, pukul 09:00 WIB.

    Sebelumnya, LIB berkomunikasi dengan Madura United, berdasarkan Pasal 52 ayat 5 di atas, maka kita komunikasi terkait kemungkinan mendatangkan pemain lain di luar yang ada di Bali. Namun, dari jawaban lisan disampaikan bahwa waktu terlalu singkat dan hal tersebut tidak mungkin dilakukan di pertandingan kemarin.

    Maka ada dua opsi keputusan tergantung pada hasil tes PCR ulang pada 1 Februari pagi, yang pertama pertandingan akan kita tunda sampai waktu yang belum dapat ditentukan, dengan beberapa konsekuensi logis yang akan disampaikan, seperti ending Kompetisi akan lewat dari bulan Maret 2022. Kedua, jika hasil tes PCR menunjukkan hasil ada pemain minimal 14 (termasuk penjaga gawang), makan pertandingan akan dilaksanakan.

    Seluruh prosedur ini dilakukan sesuai regulasi, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada klub peserta lain, maupun publik.

    “Setelah kami melaporkan ke Ketua Umum PSSI, akhirnya diambil kesimpulan Madura United dan Persipura sepakat pertandingan ditunda demi memutus rantai covid. Pertandingan tunda akan dijadwalkan dan diinfo sesegera mungkin,’’ jelas Yunus Nusi.

    (ENK)