Tag: BRI Rangkasbitung

  • Diduga Jadi Tempat Kongkalingkong, BRI Rangkasbitung Digeruduk Massa

    Diduga Jadi Tempat Kongkalingkong, BRI Rangkasbitung Digeruduk Massa

    LEBAK, BANPOS – Kantor Cabang BRI Rangkasbitung di Jalan HM Iko Djatmiko, Kabupaten Lebak, menjadi sasaran aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah orang dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) pada Kamis (18/1).

    Aksi tersebut diwarnai dengan pelemparan air mineral gelas ke arah parkiran gedung bank milik pemerintah tersebut.

    Koordinator aksi, Yani, mengatakan bahwa aksi tersebut terkait dengan dugaan ketidaksesuaian transaksi keuangan yang dilakukan oleh beberapa pengurus UPK PNPM Mandiri Perdesaan.

    Menurutnya, ketidaksesuaian ini diduga menjadi akibat kelalaian pihak BRI Rangkasbitung.

    “Kami menduga terjadi kelalaian, penyalahgunaan wewenang, dan jabatan yang dilakukan oknum pegawai bank dalam proses pencairan yang dilakukan oleh beberapa pengurus UPK, yang diduga sejak tahun 2015 tidak memiliki legalitas,” ujar Yani kepada awak media.

    Yani menjelaskan, saat ini banyak pengurus UPK PNPM Mandiri Perdesaan yang diduga tidak memiliki legalitas sejak tahun 2015, namun masih dapat melakukan transaksi keuangan di BRI wilayah Lebak.

    Ini menimbulkan dugaan adanya kelalaian dan penyalahgunaan wewenang oleh oknum pegawai BRI.

    “Kami dengan tegas mendesak Pimpinan Cabang BRI Rangkasbitung atau perwakilannya untuk memberikan penjelasan terkait dugaan ketidaksesuaian transaksi keuangan ini,” jelasnya.

    Namun, meski aksi berlangsung berjam-jam dan diiringi dengan ketegangan yang terus dilakukan oleh massa aksi, tak ada satu pun perwakilan BRI yang keluar menemui para pengunjuk rasa tersebut.

    Diketahui, ada beberapa poin desakan yang disampaikan dalam aksi demonstrasi itu, mencakup penyelesaian dugaan penyalahgunaan wewenang jabatan dan kelalaian oknum pegawai BRI terkait transaksi, serta dorongan kepada aparat penegak hukum untuk memeriksa dugaan pelanggaran hukum yang terkait. (MYU/DZH)

  • BRI Rangkasbitung Giat Sebarkan QRIS

    BRI Rangkasbitung Giat Sebarkan QRIS

    RANGKASBITUNG, BANPOS – Bank Rakyat Indonesia (BRI) Rangkasbitung mencatat telah menyebarkan 3.967 merchant QRIS kepada pedagang dan UMKM di Kabupaten Lebak.

    Pimpinan Cabang BRI Rangkasbitung Riki Rinda Sakti kepada wartawan, Selasa (15/3) mengatakan, sampai data terakhir 3.967 merchant QRIS disebar.

    “Untuk di Pasar Rangkasbitung sudah ada 150 pedagang,” katanya

    Riki mengaku akan terus melakukan pendekatan kepada para pedagang untuk menggunakan layanan QRIS. Pasalnya, kata Riki, terdapat banyak keuntungan yang akan didapat oleh para pedagang dengan menggunakan QRIS BRI.

    “Salah satunya adalah kemudahan bertransaksi secara non tunai. Juga lebih aman (safety). Untuk menyediakan layanan itu kami jemput bola ke pedagang pasar Rangkasbitung yang ingin menggunakan layanan QRIS,” ujarnya.

    Menurutnya, khusus di Pasar Rangkasbitung terdapat sekitar 550 pedagang yang akan dilakukan pendekatan untuk menggunakan QRIS.

    “Kalau di list itu ada sekitar 700 pedagang. Nah sisanya terus kita kejar biar mereka mau pakai QRIS. Apalagi kita juga kan beberapa waktu lalu ada program jemput bola atau gerebek pedagang pasar Rangkasbitung,” ungkapnya.

    Ia mengimbau, untuk pedagang yang ingin menggunakan layanan QRIS bisa menghubungi Bank BRI terdekat.

    Kepala Bidang Perdagangan pada Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Dedi Setiawan mengatakan, ada dua perusahaan bank yang ingin menerapkan merchant QRIS yaitu BRI dan bjb.

    “Untuk QRIS dari Bank BRI itu untuk transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli, sementara bjb itu untuk retribusi di pasar,” katanya.

    Dedi mengapresiasi langkah dua perusahaan Bank yang ingin menerapkan layanan QRIS. Terlebih masyarakat sekarang ini mulai terbiasa menggunakan layanan melalui digitalisasi. Soal layanan tersebut ternyata di Kabupaten / kota lain sudah diterapkan di pasar.

    “QR Indonesian Standard (QRIS) itu sebagai salah satu metode pembayaran. Ya kita mendukung adanya layanan tersebut, namun begitu semuanya kembali kepada para pedagang dan pembeli soal transaksi jual beli, termasuk soal retribusi apakah mereka itu siap dengan layanan tersebut,” ungkapnya.

    (CR-01/PBN)