SERANG, BANTEN – Polda Banten mengerahkan ratusan personel Brigade Mobil (Brimob) untuk membantu mengamankan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dari aksi perburuan Badak Jawa.
Menurut Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto personil yang diterjunkan dalam operasi tersebut sekitar sebanyak 150 personil.
Ia juga menerangkan, selain menerjunkan personil Brimob, Polda Banten juga turut menerjunkan personil Kriminal Umum atau Krimum dalam operasi pengamanan tersebut.
“Sudah berjalan sejak dua bulan lalu, sekarang masih berjalan. Ada sekira 150 anggota mulai dari Brimob sampai Krimum yang ditugaskan,” katanya.
Personil Brimob, Krimum Polda Banten, dan Tim Patroli Rhino Protection Balai TNUK berpatroli secara rutin di tempat yang menjadi habitat Badak Jawa.
Sementara itu Kepala Balai TNUK Ardi Andono menjelaskan, selama ini personil Polisi Hutan (Polhut) rutin melaksanakan operasi pengamanan dan perlindungan di kawasan tersebut.
Hanya saja menurutnya, secara jumlah, personil yang dimiliki oleh Balai TNUK itu dirasa belum memadai. Oleh karenanya, bantuan personil pengamanan dari Polda Banten dirasa sangat dibutuhkan oleh pihak Balai TNUK.
“Oleh sebab itu perlu adanya bantuan personel dari Brimob Polda Banten jika TNUK mengadakan operasi-operasi di dalam kawasan,” kata Ardi.
Disinggung mengenai jumlah Badak Jawa saat ini, menurut Ardi, jumlahnya kini sangat memprihatinkan.
Berdasarkan data yang ada, hewan bernama latin Rhinoceros itu kini hanya ada sekitar 80 ekor saja.
Oleh sebab itu menurut Ardi, seharusnya kesadaran untuk menjaga serta melestarikan hewan langka tersebut bukan hanya dimiliki oleh Balai TNUK saja, melainkan oleh semua pihak.
“Bukan hanya tugas TNUK saja untuk menjaganya, tapi kita semua harus juga ikut menjaga kelestariannya untuk anak cucu kita nanti,” tandasnya. (CR-02)
Tag: Brimob
-
Ratusan Brimob Dikerahkan Bantu Amankan TNUK
-
Densus 88 Antiteror Selidik Pelaku Bom bunuh diri Markas Polisi Astanaanyar
JAKARTA, BANPOS – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyelidiki pelaku peristiwa ledakan diduga bom bunuh diri di Markas Polisi Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, apakah berasal dari jaringan teroris atau tidak.
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (7/12/2022) mengatakan penyidik Densus 88 sudah berada di lokasi Polsek Astanaanyar Bandung.
“Penyidik ada di lokasi untuk lakukan investigasi pengumpulan keterangan dan olah TKP,” kata Aswin.
Menurut Aswin, dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) itu penyidik mengumpulkan serpihan-serpihan ledakan yang ditemukan di lokasi untuk memastikan jenis bom digunakan.
“Membutuhkan waktu serta untuk memastikan serpihan-serpihan material yang ditemukan,” ucapnya.
Aswin mengimbau masyarakat tetap tenang, tim Polri bekerja secara cepat dan profesional dalam menangani kejadian tersebut.
“Mohon waktu dan tetap tenang. Sekali lagi Densus 88 sedang bekerja cepat mendalami peristiwa ini,” ujar Aswin.
Sebelumnya, Markas besar (Mabes) Polri membenarkan ledakan yang terjadi di Mapolsek Astanaanyar diduga bom bunuh diri.
Peristiwa tersebut mengakibatkan jatuh korban dari anggota polisi, yakni satu orang meninggal dunia, tiga orang luka berat dan empat orang luka ringan.
Dalam peristiwa itu, juga tercatat satu masyarakat mengalami luka ringan. Selain itu, satu pelaku juga dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.
“Data korban meninggal dunia di luar pelaku,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan. (ANT)