SERANG, BANPOS – Timnas Sepakbola Indonesia akan menjamu Brunei Darussalam dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (12/10). Meski dijagokan bakal menang mudah atas tamunya, skuad garuda diminta tak meremehkan lawan.
Sepakbola Indonesia selama ini memang lebih superior ketimbang negeri Jiran, Brunei Darussalam. Dari tiga pertemuan terakhir menghadapi Brunei, timnas Indonesia masih tampil digdaya. Tim Merah Putih menyapu bersih tiga kemenangan; menang 5-0 (pertandingan uji coba tahun 2012), menang 4-0 (pertandingan uji coba tahun 2017) dan menang 7-0 (pertandingan Piala AFF 2022).
Meski begitu, Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-Yong mengingatkan anak asuhnya agar tidak lengah saat melawan Brunei Darussalam. Dia meminta para pemainnya memperlakukan Brunei sebagai lawan terkuat.
“Besok memang pertandingan melawan Brunei. Brunei memang lawan yang paling berat. Jadi saya harap pemain tidak lengah dan bekerja keras di dalam lapangan lawan Brunei. Pastinya mereka harus tunjukkan yang terbaik,” kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers sebelum pertandingan di Jakarta, Rabu.
Tim Garuda dipastikan tidak akan diperkuat oleh Marcelino Ferdinan dan Rafael Struick karena masih mengalami proses pemulihan cedera yang mereka alami saat membela klubnya masing- masing.
“Memang pastinya susunan pemain besok Marselino dan Rafael tidak akan masuk. Apalagi Rafael akan keluar dari daftar 23 pemain, sebelum datang ke timnas dia sudah mengalami cedera tapi sekarang sudah hampir sembuh juga,” ungkap STY.
Mantan pelatih timnas Korea Selatan tersebut mengungkapkan tidak akan memaksa pemain yang mengalami cedera untuk bermain.
“Tapi, saya tidak akan paksakan bermain karena target di mulai November jadi saya tidak akan memaksa pemain yg cedera. Walaupun begitu saya tetap memanggil pemain yg cedera agar mengetahui juga bagaimana mereka tahu strategi permainan,” kata Shin Tae-Yong.
Sementara, Kapten tim nasional Indonesia Asnawi Mangkualam menyebut kemenangan melawan Brunei Darussalam adalah harga mati yang harus diraih oleh tim Garuda. Menurutnya, kemenangan penting untuk memuluskan langkah selanjutnya saat melakoni leg kedua di Brunei.
“Untuk pertandingan besok yang terpenting kita harus bisa memenangkan terlebih dahulu karena laga kandang. Kita akan bekerja keras dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia,” kata Asnawi Mangkualam dalam konferensi pers sebelum pertandingan, Rabu.
Asnawi mengungkapkan meski timnas Indonesia mengganyang Brunei Darussalam 7-0 dalam pertandingan terakhir, dalam pertandingan kali ini ia dan dan kawan-kawan di Timnas Indonesia tidak ingin meremehkan lawan.
“Tentunya kita akan bermain dengan cara kita, tidak meremehkan lawan, karena yang kita tahu dan masyarakat tahu bagaimana tentang kekuatan Brunei. Kita sudah mempersiapkan serta akan bekerja keras dan menunjukkan yang terbaik untuk menghibur masyarakat Indonesia,” ungkap Asnawi.
Pada bgian lain, Pelatih Brunei Darussalam Mario Rivera mengaku timnya tidak beruntung dapat undian bertemu Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde pertama yang akan dimainkan pada 12 Oktober di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Indonesia dan pada 17 Oktober di Stadion Sultan Hassanal Bolkiah, Brunei.
Rivera mengatakan ketidakberuntungan itu karena ia menilai Indonesia di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong merupakan negara terkuat yang ditemui negaranya di ronde pertama kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
“Kami tidak beruntung karena dalam undian kami akan bermain melawan negara terkuat yang bisa kami lawan,” kata Rivera pada jumpa pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Rabu, jelang melawan laga pertama melawan Indonesia besok Kamis (12/10).
Brunei, secara peringkat dunia FIFA terpaut cukup jauh dari Indonesia. Timnas sepak bola negara yang mempunyai Ibukota Bandar Seri Begawan berada di peringkat 191 dunia. Sementara, Indonesia berada 44 peringkat di atasnya yaitu di peringkat ke-147 dunia.
“Saya pikir sepak bola di Asia Tenggara semakin membaik, saya tahu ada beberapa negara yang melakukannya dengan baik, seperti Thailand, Vietnam, Indonesia, Kamboja, dan dalam 10 tahun terakhir mereka mengalami banyak kemajuan,” kata Rivera.
Pelatih kelahiran Madrid, Spanyol itu mengatakan meski tahu melawan Indonesia merupakan laga yang sulit, ia akan mengerahkan segalanya untuk mencari hasil yang terbaik melawan tim Garuda. Hal ini dikarenakan, melawan Indonesia nanti menurutnya juga menjadi tolok ukur untuk membuat timnya naik level sedikit demi sedikit.
“Jika Anda ingin menjadi lebih baik, Anda harus bermain melawan negara-negara yang lebih baik, tim yang lebih baik, dan bagi kami ini adalah kesempatan bagus untuk mencoba mencapai level yang kami perlukan dan berkembang selangkah demi selangkah,” ucap Rivera.
Namun, untuk meraih hasil maksimal melawan Indonesia, kata Rivera, tidaklah mudah karena ia mengaku timnya kurang melakukan persiapan dan pada tahun ini hanya merasakan satu kali pertandingan internasional yang berakhir dengan kekalahan memalukan 0-10 dari Hong Kong, September lalu.
Selain itu, pelatih 46 tahun itu juga mempunyai rekor yang buruk menghadapi Indonesia asuhan Shin Tae-yong karena sempat dijungkalkan dengan skor 0-7 pada ajang Piala AFF 2022, Desember tahun lalu.
“Persiapan kami kurang bagus, namun saat ini mirip dengan apa yang kami lakukan di bulan Desember (Piala AFF 2022),” ucap Rivera. (ENK/ANT)