Tag: Bupati Pandeglang Irna Narulita

  • 176 Bantuan Alsintan dan Ternak Disalurkan

    176 Bantuan Alsintan dan Ternak Disalurkan

    PANDEGLANG, BANPOS-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang menyerahkan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) dan bantuan ternak kepada para Kelompok Tani (Poktan) yang ada di Kabupaten Pandeglang.

    Penyerahan bantuan alsintan dan bantuan ternak bagi para kelompok tani tersebut secara simbolis diserahkan oleh Bupati Pandeglang, Irna Narulita kepada beberapa Ketua Poktan, di UPT Balai Benih Induk Padi Caringin Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Senin (23/10).

    Dalam penyerahan bantuan tersebut, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, bantuan alat mesin pertanian dan bantuan ternak bagi para kelompok tani sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada para petani.

    “Ini merupakan bentuk perhatian terhadap para petani serta sebagai sarana penunjang agar lebih meningkatkan hasil produktivitas pertanian dengan satu tujuan yaitu meningkatnya kesejahteraan para petani,” kata Irna usai penyerahan bantuan.

    Oleh karena itu, lanjut Irna, dengan diberikannya bantuan tersebut, pihaknya berharap dapat dimanfaatkan oleh para petani agar dapat meningkatkan produktivitas pertaniannya.

    “Bantuan alsintan diharapkan bisa dimanfaatkan oleh kelompok tani untuk membantu percepatan pengolahan lahan, sehingga petani bisa meningkatkan produksi yang berdampak pada kesejahteraan petani,” ucapnya.

    Dijelaskannya, Provinsi Banten saat ini menduduki peringkat delapan produsen beras terbesar secara nasional, dan hal tersebut merupakan hasil dari kontribusi para petani.

    “Tentu saja hasil tersebut berkat kerja keras para pahlawan pangan para petani Pandeglang yang telah memberikan kontribusi terhadap kedaulatan pangan,” terangnya.

    Ia berpesan bantuan alsintan yang diterima oleh para kelompok tani ini agar dijaga dan dimanfaatkan dengan baik.

    “Bantuan alsintan dan ternak ini harus dijaga dan dimanfaatkan bersama-sama secara optimal, karena bantuan pemerintah sifatnya hanya sebagai stimulan, agar para petani bisa lebih bersemangat untuk terus melakukan pengembangan usaha pertaniannya guna meningkatkan produktivitas pertanian dan peningkatan ekonomi para petani,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, Nasir mengatakan, ada sekitar 176 bantuan alsintan bagi para kelompok tani di Kabupaten Pandeglang.

    “Adapun bantuan alsintan tersebut diantaranya traktor roda empat 3 unit, traktor roda dua 90 unit, pompa air 21 unit, hand sprayer 50 unit dan cultivator 12 unit,” katanya.

    Selain itu, untuk bantuan ternak bagi para kelompok tani diantaranya 1.000 ekor burung puyuh, 142 ekor domba, 20 ekor sapi, satu unit mesin pencacah rumput, pakan ternak dan sealer otomatis.
    “Pemberian bantuan alsintan dan ternak bagi para kelompok tani tersebut tersebar ke 129 kelompok tani di 30 Kecamatan dan 83 desa,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Pembangunan Tol Serpan Capai 24 Persen

    PANDEGLANG, BANPOS – Bupati Pandeglang, Irna Narulita meninjau Pembangunan Strategis Nasional (PSN) tol Serang-Panimbang (Serpan) yang hingga saat ini progresnya sudah mencapai 24 persen.

    “Tujuan kami kesini ingin memonitor progres pekerjaan tol Serang-Panimbang, karena kami harus menyampaikan kepada masyarakat bahwa proyek nasional yang dampaknya untuk masyarakat kami,” kata Irna saat bertemu dengan perusahaan pengembang jalan tol Serpan, di Kantor PT. Shino Road Desa Cijakan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang, Rabu (2/8).

    Menurut Irna, ekonomi masyarakat akan bangkit dengan terbangunnya tol Serpan, hal itu dari mulai pengerjaan hingga selesai terbangunnya jalan tol tersebut.

    “Ekonomi bangkit, pemberdayaan masyarakat kami sebagai tenaga kerja sudah terasa. Setelah selesai, ratusan bahkan ribuan wisatawan akan datang ke Pandeglang,” ungkapnya.

    PPK Jalan Bebas Hambatan Provinsi Banten, Yanuar HB mengatakan, pada seksi 3 pembangunan tol Serpan ini yang awalnya 33 kilometer, karena perubahan lingkup yang disebabkan aktualisasi dilapangan menjadi 17,5 kilometer.

    “PT shino road kurang lebih 9 kilometer, sisanya dibagi dua Wijaya Karya dan Adi Karya,” katanya.

    Dijelaskannya, dari total 24 persen progres pembangunan tol Serpan, 15 persennya dilaksanakan oleh PT. Shino Road, 9 persen oleh Adi Karya dan Wijaya Karya.

    “Sekarang kita masih pengerjaan struktur bawah, kami tetap konsisten sebelum akhir 2024 bisa diselesaikan atau pada semester kedua tahun 2024,” terangnya.

    Kontraktor dari PT. Shino Road Mr. Jiao mengatakan, pihaknya ingin pembangunan tol Serpan ini segera rampung, sehingga bisa memberikan manfaat bagi daerah.

    “Semoga cepat selesai tanpa meninggalkan masalah. Terima kasih sudah dibantu oleh Pemda, saat ini progres sudah 24 persen, tanpa bantuan bupati dengan jajaran kami tidak bisa bekerja dengan baik,” tandasnya. (DHE/PBN)

  • Bupati Irna Sampaikan Menilai Peran PKH Strategis dalam Mengurangi Kemiskinan

    Bupati Irna Sampaikan Menilai Peran PKH Strategis dalam Mengurangi Kemiskinan

    PANDEGLANG, BANPOS – Bupati Pandeglang, Irna Narulita menilai bahwa peran pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) memiliki kontribusi nyata terhadap penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Pandeglang. Hal tersebut disampaikan saat memberikan arahan kepada para pendamping PKH dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) Kabupaten Pandeglang, disalah satu hotel di Pandeglang, Jumat (28/7).

    “Selain mendorong menurunkan angka kemiskinan, tugas pendamping PKH juga mampu membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

    Menurutnya, PKH merupakan program yang menyentuh langsung terhadap masyarakat, jadi program ini harus dipertahankan bahkan ditingkatkan, agar bisa menurunkan percepatan angka kemiskinan.

    “Program PKH sangat luar biasa, mampu menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, program ini harus dipertahankan dan ditingkatkan,” terangnya.

    “Kontribusi pendamping PKH mampu menurunkan angka kemiskinan, hal ini terbukti bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Pandeglang menurun dari angka 10,4 persen menjadi 9,3 persen,” imbuhnya.

    Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang, Nuriah mengatakan, dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kapasitas para pendamping sosial, pihaknya menggelar Bimtek ini.

    “Maksud dan tujuan digelarnya Bimtek ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas para pendamping sosial di Kabupaten Pandeglang,” katanya.

    Menurutnya, tugas dari para pendamping sosial ini sangat banyak, diantaranya perbaikan data, baik data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    “Dalam perbaikan data tersebut supaya bantuan sosial ini betul-betul tepat sasaran,” terangnya.

    Oleh karena itu, untuk penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran harus benar-benar ditunjang oleh data yang konkrit dan diperlukan kolaborasi dan sinergitas oleh semua pihak termasuk para tenaga pendamping sosial.

    “Saya berharap Bimtek ini mampu meningkatkan kualitas SDM bagi para pendamping sosial, dengan tujuan agar bantuan sosial ini tepat sasaran. Sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan mampu mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pandeglang,” ungkapnya. (DHE/PBN)

  • Irna Targetkan Juara Umum MTQ XX Provinsi Banten

    Irna Targetkan Juara Umum MTQ XX Provinsi Banten

    PANDEGLANG, BANPOS – Bupati Pandeglang, Irna Narulita melepas kafilah Kabupaten Pandeglang untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XX tingkat Provinsi Banten yang akan digelar pada tanggal 25 sampai 30 Juli 2023.

    Dalam kesempatan tersebut, Irna mengatakan, pada ajang MTQ XX Provinsi Banten tersebut menargetkan bisa menjadi juara umum. Irna merasa optimistis, Pandeglang bisa berbicara banyak dan menjadi juara umum.

    “Persaingan diajang MTQ XX Provinsi Banten sangat berat, tapi kita tidak pesimis, harus tetap optimis dan meraih hasil terbaik. Jika ditanya soal target, pasti kita berharap juara umum, sekalipun tidak tercapai, minimal kembali bisa meraih juara tiga,” kata Irna.

    Oleh karena itu, lanjut Irna, ia meminta agar para kafilah tetap semangat dan berjuang sekuat tenaga serta pantang menyerah agar menghasilkan yang terbaik di ajang MTQ XX Provinsi Banten. Dengan begitu, para peserta akan lebih fokus dan bisa mengeluarkan kemampuan secara optimal.

    “Tetap semangat, pantang menyerah agar bisa melahirkan prestasi terbaik di ajang MTQ XX Banten. Kita yakin dan optimis, para peserta bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya di ajang MTQ itu, tetap semangat dan optimis,” ungkapnya.

    Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Pandeglang, Abdul Hadits Muntaha mengatakan, jumlah Kafilah Kabupaten Pandeglang yang mengikuti MTQ XX Banten sebanyak 154 orang terdiri dari pimpinan kafilah 39 orang, official 24 orang, pembina 21 orang dan peserta 57 orang.

    “Para kafilah Kabupaten Pandeglang pada MTQ XX tingkat Provinsi Banten ini akan berjuang mengikuti tujuh cabang yang diperlombakan, kita doakan mudah-mudahan kafilah Kabupaten Pandeglang bisa menunjukan penampilan terbaik,” ungkapnya. (DHE/PBN)

  • Anggaran Perbaikan Infrastruktur di Pandeglang Capai Rp71 Miliar

    Anggaran Perbaikan Infrastruktur di Pandeglang Capai Rp71 Miliar

    PANDEGLANG, BANPOS – Sebagai upaya untuk memudahkan akses dan perekonomian masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang memastikan prioritas pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur jalan. Diketahui, alokasi anggaran tersebut dengan total sekitar Rp71 miliar yang bersumber dari APBD 2023 sebesar Rp50,7 miliar dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp21 miliar.

    Sekda Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan, dalam pembahasan kegiatan pembangunan lima tahunan yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026, Pemkab memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur sesuai instruksi Bupati Pandeglang.

    Selain itu, kata Ali Fahmi, bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan agriwisata juga masuk dalam program prioritas pembangunan pemerintah daerah.

    “Sesuai dengan arahan dari Ibu Bupati (Irna Narulita,red) bahwa prioritas kita selama lima tahun ke depan masih mengenai pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur,” kata ali Fahmi kepada wartawan beberapa waktu lalu.

    Menurutnya, program kerja lima tahunan tersebut sudah berjalan, apabila ada kesalahan bisa dilakukan koreksi agar sesuai dengan RPJMD Kabupaten Pandeglang tahun 2021-2026.

    “Sudah berjalan dan sudah ada yang tercapai realisasinya sebelum masa jabatan berakhir,” ujarnya.

    Pihaknya memprediksi penerimaan APBD selama ini tidak akan optimal. Hal tersebut realistis, mengingat pendapatan daerah banyak berkurang mulai dari pajak daerah hingga potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) akibat berbagai hal, diantaranya karena dilanda Covid-19 beberapa tahun lalu.

    “Tetapi kita akan terus upayakan agar pendapatan daerah bisa terus bertambah, terutama pada capaian target pendapatan. Kita akan cari solusi agar persoalan tersebut bisa segera terselesaikan dan pendapatan daerah bisa terus bertambah,” ungkapnya.

    Kabid Bina Marga DPUPR Kabupaten Pandeglang, Ade Juliansyah mengatakan, tahun ini ada sebanyak 66 paket proyek pembangunan jalan dengan alokasi anggaran sebesar Rp50,7 miliar dari APBD Pandeglang tahun anggaran 2023.

    Selain itu, Pemkab juga mendapatkan suntikan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp21 miliar untuk membangun lebih dari lima kilometer jalan. Saat ini progres pembangunan jalan sudah mencapai 98 persen dan hanya menyisakan pembangunan ruas jalan Cibitung-Lebak di Kecamatan Saketi.

    “Sudah semuanya kalau yang tender. Yang belum selesai itu tinggal yang DAK di jalan Cibitung-Lebak. Sedangkan untuk pembangunan lainnya sudah terselesaikan, tinggal ini aja satu lagi,” katanya.

    Terpisah, Ketua DPRD Pandeglang, Tb Udi Juhdi menyarankan agar Pemkab mengoptimalkan semua sumber pendapatan daerah agar bisa menambah PAD. Tindakan itu harus dilakukan seiring dengan berkurangnya penerimaan daerah selama beberapa tahun terakhir.

    “Sekarang memang keadaan kita sedang sulit. Makanya, semua potensi yang ada harus bisa kita optimalkan agar PAD kita bertambah dan kegiatan pembangunan tidak terganggu. Karena kalau kita hanya mengandalkan bantuan dari Pemprov Banten dan Pemerintah Pusat akan sangat sulit,” katanya.(dhe/pbn)

  • Wisnu Kurniawan Jabat GM PLTU 2 Labuan

    Wisnu Kurniawan Jabat GM PLTU 2 Labuan

    PANDEGLANG, BANPOS – General Manager (GM) PLTU 2 Labuan berganti dari I Made Suci, saat ini digantikan oleh Wisnu Kurniawan. Hal tersebut diketahui saat Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang dilakukan di Aula kantor PLTU 2 Labuan dan dihadiri , Irna Narulita, Kamis (20/7) lalu.

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pandeglang Irna Narulita menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada I Made Suci atas dedikasi dan kinerjanya untuk kemajuan Banten khususnya Kabupaten Pandeglang.

    “Kami Pemerintah Kabupaten Pandeglang mengucapkan terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan, sehingga terjalin kolaborasi dan sinergitas antara Pemkab Pandeglang dan PLTU 2 Labuan dalam mewujudkan program pembangunan,“ kata Irna.

    Menurutnya, kehadiran PLTU 2 Labuan di Kabupaten Pandeglang memberikan kontribusi terhadap pembangunan serta membantu pemerintah daerah.

    “Kehadiran PLTU 2 Labuan sangat memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan, dimana program-program PLTU 2 Labuan membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan di Kabupaten Pandeglang,“ terangnya.

    Oleh karena itu, dengan adanya pergantian pimpinan ini, pihaknya berharap dapat lebih meningkatkan sinergitas yang terjalin antara pemerintah daerah dan PLTU 2 Labuan.

    “Dengan adanya pergantian pimpinan ini, bisa lebih meningkatkan sinergitas antara pemerintah daerah dan PLTU 2 Labuan, untuk Bersama-sama saling berkolaborasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan pembangunan ke arah yang lebih baik lagi,“ ungkapnya.

    Sementara itu, GM PLTU 2 Labuan, Wisnu Kurniawan mengatakan, pihaknya akan melanjutkan berbagai program PLTU 2 Labuan yang selama ini sudah berjalan dengan baik.

    “Saya meminta dukungan dan arahan kepada semua pihak dalam memimpin PLTU 2 Labuan, agar kedepan sinergitas dengan semua pihak dapat terwujud dengan baik,” katanya. (DHE/PBN

  • Irna Diganjar Penghargaan dari Kementerian Pertanian RI

    Irna Diganjar Penghargaan dari Kementerian Pertanian RI

    PANDEGLANG, BANPOS – Kontribusi Kabupaten Pandeglang pada sektor pangan sangat tinggi di Provinsi Banten. Bahkan, Pandeglang menduduki urutan kedelapan pada skala nasional. Keberhasilan itulah yang membuat Bupati Pandeglang, Irna Narulita, diganjar penghargaan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

    Irna Narulita mengatakan, penghargaan yang diraih olehnya merupakan hasil kerja sama yang dilakukan antara para petani dan Pemkab Pandeglang. Sebab tanpa kerja sama yang baik, Pandeglang tidak akan berada di peringkat 8 se-nasional.

    “Terimakasih pahlawan pangan, Dinas Pertanian, penyuluh dan para petani selalu produktif lahannya dalam meningkatkan produktifitas pangan di Pandeglang, Provinsi Banten, bahkan Nasional,” kata Irna, Kamis (15/6).

    Dengan prestasi tersebut, lanjut Irna, pihaknya mengaku merasa bangga kepada para petani yang terus berjuang dalam berbagai keadaan. Atas perjuangannya tersebut, para petani layak untuk diberikan penghargaan.

    “Tiada hari tanpa tanam, manfaatkan lahan dengan baik, petani pahlawan pangan nasional,” ungkapnya.

    Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Pandeglang, M Nasir, mengatakan bahwa Kabupaten Pandeglang telah berkontribusi pangan di tingkat provinsi kurang lebih sebesar 34 persen, dan satu persen di tingkat Nasional.

    “Kami dari Dinas Pertanian dan pelaku utama, bersyukur atas prestasi dan penghargaan yang diberikan untuk ibu Bupati Pandeglang, artinya kinerja kami Alhamdulillah membuahkan hasil positif,” katanya.

    Menurut Nasir, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri, namun kolaborasi dengan berbagai pihak seperti penyuluh, PPPK, penyuluh swadaya serta para petani di Pandeglang.

    “Kami selalu bersemangat dalam setiap kondisi, pada saat covid pun terus menanam dan memanen berbagai komoditas pertanian. Semoga ibu Bupati dan bapak Wakil Bupati terus dapat mencurahkan waktu dan pemikiran untuk membangun pertanian yang lebih baik dan maju ke depan amin,” ungkapnya. (DHE/DZH)

  • 84 Sekolah Penggerak Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar

    84 Sekolah Penggerak Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar

    PANDEGLANG, BANPOS – Sebanyak 84 sekolah penggerak yang ada di Kabupaten Pandeglang saat ini sudah mengimplementasikan atau menerapkan kurikulum merdeka belajar. Hal tersebut terungkap saat Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI perwakilan Provinsi Banten, Afrizal Sihotang berkunjung ke Pendopo Bupati Pandeglang, Selasa (30/5).

    “Sekolah penggerak ini sudah lebih dulu mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar. Jadi dulu namanya kurikulum prototipe, tapi sekarang namanya kurikulum merdeka belajar,” kata Afrizal kepada wartawan.

    Menurutnya, sebelum kurikulum merdeka belajar diimplementasikan di semua sekolah, Kemendikbudristek RI terlebih dahulu menerapkan kurikulum merdeka belajar di sejumlah sekolah penggerak di seluruh Indonesia.

    “Jadi lahirnya kurikulum merdeka belajar ini, diujikan dulu ke sekolah penggerak dan ternyata berhasil. Baru nanti akan dilaunching ke sekolah-sekolah lain,” terangnya.

    Afrizal menambahkan, saat ini di Kabupaten Pandeglang sedikitnya sudah ada 84 sekolah penggerak yang mengimplementasikan atau menerapkan kurikulum merdeka belajar. 84 sekolah tersebut terdiri dari jenjang TK, SD hingga SMP.

    “Untuk di Kabupaten Pandeglang, secara menyeluruh untuk jenjang TK, SD, SMP itu ada 84 sekolah penggerak. Jadi semuanya sudah menerapkannya,” ujarnya.

    Dijelaskannya, sekolah penggerak merupakan binaan Kemendikbudristek RI, dimana sekolah-sekolah penggerak ini secara langsung mendapatkan bantuan dana BOS kinerja hingga kegiatan-kegiatan dari Kemendikbudristek RI.

    “Jadi sekolah penggerak ini merupakan binaan Kemendikbudristek RI, yang mana di sekolah-sekolah penggerak ini akan hadir kegiatan-kegiatan kementerian pendidikan secara langsung. Selain itu, di sekolah-sekolah penggerak ini juga menerima bantuan khusus yang bernama BOS kinerja,” ungkapnya.

    Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita memberikan apresiasi kepada para Kepala Sekolah (Kepsek) khususnya sekolah penggerak. Sebab karena peran Kepsek dan guru dapat terbentuk generasi yang cerdas berkualitas.

    “Saya apresiasi Kepsek atas kinerjanya, memang kepala sekolah wajib tahu karakter peserta didik, sehingga bisa mengangkat potensi yang ada dan tidak semua Kepsek memiliki itu,” katanya.

    Agar tidak terjadi lost generation, sebagai Kepsek harus mampu mengangkat potensinya. Sesuai dengan harapan pemerintah pusat yakni Kemendikbudristek agar seluruh sekolah bisa menjadi sekolah penggerak.

    “Pemimpin yang sukses harus belajar di lapangan. Sebagai kepala sekolah, kita harus mampu mengangkat potensi agar tidak terjadi lost generation,” ungkapnya. (DHE/PBN)

  • KORMI Gelar Senam Massal

    KORMI Gelar Senam Massal

    SEBANYAK 2.000 warga Kabupaten Pandeglang mengikuti senam massal dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Pandeglang yang ke 149, yang diselenggarakan oleh Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Pandeglang, di Alun-alun Pandeglang, Selasa (30/5).

    Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, pihaknya secara penuh mensupport senam massal yang diselenggarakan oleh KORMI Kabupaten Pandeglang untuk mencetak masyarakat yang sehat, bugar serta bergembira.

    “Alhamdulillah pagi ini Ibu dapat mendukung penuh kegiatan senam massal yang diselenggarakan oleh KORMI Kabupaten Pandeglang. Kegiatan ini bagus untuk mencetak masyarakat yang sehat, bugar serta bergembira,” katanya.

    Menurutnya, Pemkab Pandeglang selalu hadir ditengah kegiatan KORMI dengan memberikan stimulan demi tercapainya masyarakat yang sehat dan tetap melestarikan olahraga rekreasi dan olahraga tradisional seperti halnya Egrang, Ketapel dan olahraga tradisional lainnya.

    “Tentunya kami selalu mendukung supaya olahraga rekreasi dan olahraga tradisional ini tetap lestari di Kabupaten Pandeglang,” ujarnya.

    Sementara itu, Plt Ketua KORMI Pandeglang Abu Rizal Syifa mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Pemkab Pandeglang, yang telah mensupport kegiatan Kormi.

    “KORMI Pandeglang akan berkomitmen dan konsisten dalam mengembangkan dan memajukan olahraga rekreasi masyarakat dalam rangka mewujudkan olahraga yang berbasis pariwisata dan semoga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah,” katanya.

    Menurutnya, untuk optimalisasi pemassalan dan pembudayaan olahraga, sesuai dengan UU nomor 3 tahun 2005, tentang sistem Keolahragaan Nasional sebagaimana telah diubah menjadi UU nomor 11 tahun 2022, tentang keolahragaan.

    “Perlu kiranya dilaksanakan gerakan olahraga secara masif dan meluas di semua lapisan masyarakat. Sehingga olahraga dijadikan sebagai kebutuhan hidup dan gaya hidup,” ungkapnya. (DHE/PBN)

  • HMB Jakarta Tuntut Pemkab Pandeglang Tanggung Jawab Soal Sampah Pantai Teluk

    HMB Jakarta Tuntut Pemkab Pandeglang Tanggung Jawab Soal Sampah Pantai Teluk

    SERANG, BANPOS – Minggu 21 Mei 2023, viral video Pandawara yang menobatkan Pantai Teluk sebagai pantai terkotor nomor 1 se-Indonesia menjadi pemicu kesadaran masyarakat dan pemerintah Pandeglang terhadap masalah sampah yang menggunung di pantai Pandeglang.

    Berdasarkan keterangan bupati Irna Narulita sampah yang menggunung di pantai teluk tidak hanya dari warga Pandeglang, melainkan datang dari daerah lain juga seperti Cilegon dan Kabupaten Serang.

    “Ada guling, ada boneka, barang-barang itu gak mungkin dari warga kami saja bisa jadi dari Cilegon dan Kabupaten Serang. Ini perlu dilakukan penanganan bersama dan membutuhkan anggaran besar,” ungkapnya pada akun @inforangkasbitung di media sosial Tiktok Senin (22/5).

    HMB Jakarta menanggapi bahwa pada dasarnya, pengelolaan sampah dan masalah lingkungan merupakan tanggung jawab bersama antara stakeholder setempat dari masyarakat maupun pemerintah.

    Akan tetapi, tetap saja pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi dan melakukan pembinaan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke laut.

    “Sesuai dengan amanat UUD 1945 dalam Pasal 28H yang menyatakan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia, yang kemudian lahirlah UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,” ungkap Reza, Jumat (26/5)

    Tidak dapat dipungkiri bahwasanya pemenuhan untuk memperoleh lingkungan hidup yang baik sehat tidak terpenuhi, pasalnya dalam kampanye yang dilakukan Pandawara memperlihatkan kondisi pantai yang tidak memenuhi unsur kelayakan yang baik dan sehat.

    Sudah menjadi tugas bersama, khususnya Pemerintah Pandeglang, untuk mengatasi hal tersebut. Baik dalam pemenuhan fasilitas pembuangan sampah yang memadai, maupun edukasi yang menyeluruh serta pengawasan terhadap lingkungan tersebut.

    “Kesadaran memanglah kunci utama dalam mengatasi hal ini. Akan tetapi sudah seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah (Pandeglang) dalam mencegah pencemaran lingkungan yang penuh dengan sampah yang menggunung. Hal ini berdasarkan pada penjelasan Pasal 2 Huruf a UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dijelaskan bahwasanya negara mencegah dilakukannya kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam yang menimbulkan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup,” tambah Reza.

    Dalam hal ini patut dipertanyakan mengenai tindakan Pemerintah Pandeglang apakah sudah menjalankan tugasnya dengan baik dalam pemenuhan lingkungan hidup yang baik dan sehat seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945.

    “Kasus ini sudah lama sebetulnya, dan seharusnya pemerintah peka dari dulu terkait penyediaan fasilitas TPS yang memadai. Selain itu pengawasan tidak dijalankan maksimal oleh Pemerintah Pandeglang. Sehingga dapat terjadinya hal yang demikian. Selain Pantai Teluk, mungkin juga ada tempat-tempat lainnya yang bernasib sama. Maka dari itu, perlunya peningkatan kinerja pemerintah yang dibarengi dengan kesadaran masyarakat, sehingga amanat dalam UUD 1945 Pasal 28H tentang lingkungan hidup yang baik dan sehat dapat dirasakan oleh setiap orang,” katanya.

    Menurut keterangan warga sekitar, memang penumpukan sampah di Pantai Teluk ini sudah lama terjadi. Kondisi itu membuat masyarakat akhirnya menjadi terbiasa untuk membuang sampah di pantai.

    “Kita tidak bisa menyalahkan keadaan ini terjadi karena ulah masyarakat disitu saja, tapi coba kita lihat dari sisi kebijakan pemerintahnya. Apakah pemerintah peka terhadap permasalahan ini? Apa pemerintah sudah menjalankan UU No 32 tahun 2009 dan peraturan pemerintah No 22 tahun 2021?” tanya Reza.

    Reza pun menjelaskan, secara hukum sebetulnya kasus ini bisa kita tuntut atas kelalaian pemerintah daerah Pandeglang terhadap permasalahan sampah ini. Pemkab Pandeglang sudah masuk pada pelanggaran hukum tentang tindakan administrasi negara berupa tidak adanya tindakan faktual baik secara aktif maupun secara pasif dalam penanggulangan sampah yang terjadi di Teluk.

    Melihat fakta di lapangan permasalahan ini sudah pernah diviralkan dua tahun lalu juga melalui akun video youtube di akun Insavis yang memperlihatkan keadaan pantai teluk yang sangat memprihatinkan. Akan tetapi tindakan terhadap permasalahan ini tidak dihiraukan oleh pemerintah.

    “Sebelum diviralkan oleh pandawara grup pemerintah kabupaten Pandeglang terkhusus DLH Tidak ada tindakan apapun untuk menangani masalah ini. Secara konstitusi pemerintahan Pandeglang sudah melanggar UU No 30 2014 tentang Administrasi Negara karena sudah mendiamkan permasalahan ini,” tambah Reza

    Bukti ini diperkuat dengan keterangan tokoh masyarakat setempat yang diunggah melalui media indiposco.id, tanggal 22 Mei 2023.

    Tokoh yang enggan disebutkan namanya itu menyatakan bahwa mereka terpaksa meminta bantuan langsung ke Pj Gubernur langsung karena Pemkab pandeglang tidak peduli dan tutup mata.

    “Kami tahu ini tanggung jawab dari Pemkab Pandeglang, bukan Tupoksinya (Tugas pokok dan fungsi) Dinas PUPR dan Pemprov Banten untuk urusan sampah di pantai Labuan, namun karena selama ini Pemkab Pandeglang tidak peduli dan tutup mata, maka kami terpaksa minta bantuan langsung kepada Pj Gubernur untuk mengeruk dan membersihkan areal pantai di Teluk ini dari sampah,” tandasnya. (MUF)