Tag: Buruh Blokir Jalan

  • Gara-gara WH, Sejam Lebih Buruh Blokir Jalan Raya Serang-Pandeglang

    Gara-gara WH, Sejam Lebih Buruh Blokir Jalan Raya Serang-Pandeglang

    SERANG, BANPOS – Ratusan buruh dari berbagai daerah di Banten memblokir Jalan Raya Serang-Pandeglang yang sekarang bernama Jalan Raya Jaksa Agung R Soeprapto.

    Pemblokiran jalan itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Gubernur Banten, Wahidin Halim, terkait dengan buruh yang menolak besaran kenaikan upah.

    Sekitar satu jam lalu lintas di jalan tersebut tidak bisa bergerak. Mobil komando beserta ratusan kendaraan bermotor diparkirkan di dua ruas jalan, dari kantor BPJS Kesehatan hingga kantor DPD Gerindra Provinsi Banten.

    Dalam orasinya, perwakilan buruh Kota Cilegon menyampaikan permohonan maaf atas pemblokiran yang buruh lakukan.

    Namun, mereka meminta agar tidak menyalahkan para buruh. Akan tetapi, menyalahkan Gubernur Banten yang telah menantang para buruh untuk menggelar aksi terus menerus.

    “Saya meminta maaf kepada para pengguna jalan, warga Banten, warga Kota Serang, yang terganggu sehingga telat datang ke tempat tujuan. Tapi salahkan Gubernur Banten, yang menantang kami untuk terus menggelar aksi,” ujarnya, Rabu (22/12).

    Orator lainnya bahkan menyampaikan umpatan kepada Wahidin Halim. Ia mengajak massa aksi untuk meneriakkan yel-yel umpatan kepada Gubernur Banten itu.

    Selain itu, ia juga meminta massa aksi untuk mengaminkan doanya untuk Wahidin Halim secara pribadi, agar Wahidin Halim cepat dipanggil oleh malaikat Izrail.

    “Semoga Wahidin Halim cepat dipanggil oleh malaikat Izrail. Semoga Wahidin Halim cepat dipanggil oleh malaikat Izrail,” teriaknya diiringi oleh sambutan Aamiin dari massa aksi lainnya.

    Hingga berita ini diterbitkan, massa aksi buruh masih menunggu perwakilan buruh yang sedang melakukan audiensi dengan BPJS Kesehatan. (DZH)

  • Gagal ke Jakarta, Buruh Di Cikande Blokir Jalan

    Gagal ke Jakarta, Buruh Di Cikande Blokir Jalan

    SERANG, BANPOS – Gagal berangkat ke Jakarta ratusan buruh dari berbagai serikat pekerja di wilayah Serang Timur menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di sekitaran Cikande Asem, Kabupaten Serang, Kamis (22/10). Dalam aksinya, para pengunjukrasa ini melakukan aksi pemblokiran jalan yang mengakibatkan jalur yang menghubungan Serang – Tangerang tidak dapat dilintasi kendaraan.

    “Harusnya hari ini, gabungan aksi dari gerakan bersama dengan aliansi juga dan seluruh serikat pekerja dan buruh yang ada di Banten,” ungkap Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Banten Intan Indria Dewi.

    Lebih lanjut ia mengatakan, estimasi massa yang turun adalah 10.000 apabila bisa bergabung bersama dengan gerakan aliansi lainnya untuk menyuarakan aspirasi tolak Omnibus Law di Jakarta. Akan tetapi, kata Intan, pada saat itu kenyataannya, niat mereka melakukan aksi secara damai dan tanpa anarkis, tetapi ternyata ditahan.

    “Ini adalah sebuah potret dimana di Negeri Indonesia ini, demokrasi masih saja dikebiri oleh para penguasa,” tegasnya.

    Intan mengungkapkan, rencana aksi akan dilakukan di Istana Presiden yang menjadi titik kumpul massa aksi. Mereka akan menyampaikan aspirasi, dengan membawa dua isu yaitu pencabutan Undang-undang Omnibus Law Cipta kerja yang sudah disahkan tetapi dianggap sangat mendegradasi kesejahteraan rakyat Indonesia.

    “Di Istana kita akan bergabung dengan aliansi buruh Banten bersatu, kemudian disana juga ada serikat buruh pekerja di Jakarta dan serikat pekerja buruh yang ada di Banten umumnya akan kami lakukan koordinasi,” jelasnya.

    Kapolres Serang, AKBP Mariyono menjelaskan, aksi unjuk rasa massa buruh di Cikande berjalan aman hingga mereka membubarkan diri sekitar pukul 15.00. Kapolres tak menampik jika dalam aksi unjuk rasa sempat diwarnai pemblokiran jalan dan pembakaran ban namun aksi berjalan aman.

    “Terkait buruh yang berangkat ke Jakarta, kami telah melakukan mediasi dengan pimpinan serikat pekerja agar tidak perlu berangkat ke Jakarta dan aksi unjuk rasa cukup dilaksanakan di Kabupaten Serang saja,” ujarnya. (MUF)