Tag: Buruh Duduki Kursi Gubernur

  • Jangan Salahkan Pihak Lain, WH Diminta Introspeksi Diri

    Jangan Salahkan Pihak Lain, WH Diminta Introspeksi Diri

    SERANG, BANPOS – Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH), diminta agar tidak menyalahkan orang orang lain dalam insiden memasuki dan menduduki kursi ruang kerjanya oleh perwakilan massa aksi buruh. WH diminta untuk mengintrospeksi diri terkait dengan insiden tersebut.

    Dewan Pembina Saung Hijau Indonesia (SAHID), Mannar Mas, mengatakan bahwa sebagaimana yang pihaknya baca di pelbagai media massa, WH menganggap bahwa insiden memasuki menduduki kursi ruang kerjanya merupakan preseden buruk.

    “Jadi memang kita akui apa yang terjadi kemarin itu adalah sesuatu yang memalukan dan memang menjadi preseden buruk,” ujarnya, Jumat (24/12).

    Akan tetapi, ia menilai bahwa apa yang menjadi reaksi dari WH justru jauh lebih menjadi preseden buruk. Sebab, reaksi WH terlihat berlebihan hingga menyalahkan pelbagai pihak atas kejadian itu.

    “WH seolah-olah menyalahkan pihak-pihak lain sebagai penyebab terjadinya tindakan yang oleh pak WH disebut anarkis itu,” ucapnya.

    Ia menegaskan, sikap dari WH tersebut dapat menjadi pemicu terganggunya kondusifitas antar lembaga, di Provinsi Banten.

    Mannar menuturkan, seharusnya WH tidak bereaksi secara dengan dengan adanya insiden pendudukan di ruang kerjanya. Namun seharusnya, WH melakukan introspeksi diri dengan kejadian itu.

    “Menurut saya WH harus introspeksi diri lah, terutama pendekatan atau pilihan-pilihan cara berkomunikasi Pemprov Banten dengan kalangan buruh yang harus diperbaiki,” ungkapnya.

    Menurut Mannar, para buruh pada saat menggelar aksi unjuk rasa hingga menduduki ruang kerja Wahidin Halim, bukan bertujuan untuk merusak maupun mempermalukan Pemprov Banten. Namun keinginan para buruh ialah melakukan dialog dengan Gubernur terkait dengan nasib upah mereka.

    “Itu yang harus menjadi catatan penting. Saya berharap tidak perlu ada yang saling menyalahkan, yang perlu adalah introspeksi diri. Teman-teman buruh ini tidak akan menghentikan aksi sebelum mereka bisa berdialog dengan pak Gubernur,” tandasnya. (DZH)

  • Buruh Duduki Kursi Gubernur, Brigade 98 Desak Kapolri Evaluasi Kapolda Banten

    Buruh Duduki Kursi Gubernur, Brigade 98 Desak Kapolri Evaluasi Kapolda Banten

    SERANG, BANPOS- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didesak untuk melakukan evaluasi terhadap Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho, desakan ini menyusul aksi pendudukan kursi Gubernur Banten diduduki oleh buruh.

    Hal ini disampaikan oleh Kordinator Brigade 98, Jeje Sudrajat, Rabu (22/12/2021).

    “Menyikapi aksi pendudukan kursi Gubernur oleh buruh, Kami menilai harus ada langkah tegas dari Kapolri terhadap kinerja Kapolda Banten,” kata Jeje.

    Menurut Jeje, aparat Kepolisian tidak siap dalam menghadapi aksi yang digelar oleh buruh. Sehingga berujung pada pendudukan kursi Gubernur Banten yang ada di ruang kerja Gubernur.

    “Karena kecolongan dan tidak siap dalam menghadapi kegiatan buruh tersebut. Maka sudah sepatutnya Kapolri mengevaluasi Kapolda Banten. Karena jika tidak ada dievaluasi, maka kedepan akan terjadi peristiwa serupa,” katanya.

    Untuk diketahui, Aksi demo buruh tuntut kenaikan upah di Provinsi Banten, memanas. Pagar betis yang dilakukan pengamanan dalam (pamdal) bergabung dengan kepolisian di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) bobol.

    Ratusan buruh merangsek masuk ke melalui gerbang areal kawasan KP3B yang dikelilingi pagar besi setinggi 3 meter itu. Bahkan buruh berhasil masuk ke ruang kerja gubernur Banten Wahidin Halim, setelah berhasil menerobos penjagaan di gerbang kedua khusus menuju kantor ruang kerja gubernur.

    “Mana gubernurnya. Wahhh…enak amat ini ruang kerja gubernur,” teriak salah seorang pendemo.

    Ardani salah seorang buruh mengatakan, demo ini merupakan akumulasi persoalan dari tuntutan ke MB akan upah.

    “Terlebih setelah gubernur Banten Wahidin Halim, menyatakan pengusaha cari pegawai baru saja, kalo buruh tidak mau,” katanya.

    Demo ribuan buruh tersebut, mengakibatkan arus lalu–lintas di sejumlah ruas jalan di Kota Serang macet. Diantaranya, ruas jalan KH Nawawi al-Bantani, Jalan Raya Serang Petir dan Jalan Raya Serang Pandeglang mecet hingga tiga kilometer.

    Pengaturan lalu–lintas yang dilakukan petugas polisi tak berhasil mengurai kemacetan. Padahal sudah disarankan oleh petugas untuk jalur alternatif.

    Demo ini berlangsung bersamaan dengan kehadiran Kapolri Jendral Polisi Sigit Prabowo ke Kota Serang, Banten.

    “Bisa jadi konsentrasi petugas keamanan langsung menuju ke sana,” kata Dodo, salah seorang warga. (RED)