JAKARTA, BANPOS – Mantan juara dunia MotoGP, Ca sey Stoner berencana membantu perubahan pada MotoGP. Pasalnya, dalam dua musim terakhir musim terakhir kompetisi kurang greget.
Adalah murid-murid legenda MotoGP Valentino Rossi yang membuat pebalap-pebalap lain seolah kehilangan panggung.
Marc Marquez dan Fabio Quartararo yang punya nama besar sebagai juara bahkan tak berkutik di hadapan para jebolan akademi VR46 Academy.
Francesco Bagnaia, Luca Marini, Marco Bezzecchi, dan Franco Morbidelli merupakan pebalap MotoGP anak didik Rossi. Nama pertama yang sekaligus juara bertahan kini nyaman di puncak klasemen pebalap sementara.
Untuk itu, Stoner perlu berhati-hati tentang kemungkinan adanya campur tangan dari pihak operator kompetisi. Ia juga mengecam aturan teknis yang membatasi popularitas MotoGP.
“Saya sangat hati-hati untuk masuk ke posisi di mana tibatiba mereka menggunakan saya sebagai suara yang dapat mereka manipulasi,” tutur Caey Stoner kepada The Race disadur Crash, Sabtu (22/7).
Juara MotoGP dua kali bersama Ducati dan Honda itu menilai perubahan dan saran terbaik sejatinya lahir dari lingkaran luar. Pasalnya, ia dapat leluasa memberikan pandangan ketika tidak terikat dengan operator kompetisi.
Menurut pria asal Australia itu, dibutuhkan banyak petimbangan dan sudut pandang untuk menilai gelaran MotoGP saat ini. Kesulitannya adalah dengan melihat dari sisi pabrikan dan pengendara.
“Apakah itu situasi yang tepat dengan kontrak yang tepat? Di mana saya memiliki kekuatan yang cukup? Kemudian dari sana barulah saya bisa membuat beberapa perubahan,” sambung dia.
“Anda harus mengambil perspektif pabrikan, tapi yang tidak mereka lakukan saat ini adalah mengambil dari perspektif pembalap. Pertunjukannya, bahayanya, semakin banyak kecelakan yang terlihat dan itu konyol,” lanjut junior dari Mick Doohan itu.
Dalam lingkup besar, Stoner berpendapat bahwa perubahan paling utama yang harus segera dilakukan adalah dari sisi regulasi seperti winglets, perangkat ketinggian berkendara, antiwheelie dan kontrol traksi dipotong ke tingkat keamanan.
“Perlu ada batasan pada aturan yang ada selama 10 tahun, sehingga pabrikan dapat saling mengejar dan tidak terus menggerakkan sistem aturan imajiner yang tampaknya tidak benarbenar ada,” ujarnya.
Stoner pernah menjadi seteru Rossi di lintasan MotoGP. Stoner mampu membuat Rossi kerepotan dengan penampilan di trek, dan kata-kata panas di luar sirkuit.
Sebuah lontaran kalimat Stoner kepada Rossi bahkan pernah menjadi headline dunia: Ambisimu melampaui kemampuanmu. (RMID)