Tag: Cegah Covid-19

  • GP Ansor Cilegon Bagikan Hand Sanitizer Racikan Alami ke Masyarakat

    GP Ansor Cilegon Bagikan Hand Sanitizer Racikan Alami ke Masyarakat

    CILEGON, BANPOS – Pengurus GP Ansor Cilegon bergerak cepat dalam membantu pencegahan dan antisipasi penyebaran virus korona. Dengan sukarela Ansor Cilegon membuat cairan pembersih tangan atau hand sanitizer yang saat ini cukup langka di pasaran. Kalau pun ada, harganya selangit.

    Bersama Pembina Ansor PAC Cibeber bernama Cak Iyon, Warga Lingkungan Sambirata, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cibeber, GP Ansor Cilegon membuat cairan pembersih tangan alami.

    Ketua GP Ansor Cilegon, Sholeh Syafe’i menyatakan yang membuat cairan pembersih tangan dari daun sirih adalah Cak Iyon.
    Cairan alami itu kemudian dibagikan secara gratis kepada sejumlah pesantren dan juga warga Cilegon sejak Minggu (29/3) lalu.

    Sementara Cak Iyon mengatakan hari pertama dirinya memproduksi sebanyak tiga galon dan langsung habis.

    “Alhamdulillah Ansor bisa berbagi meski hanya pembersih tangan alami. Semoga bisa bermanfaat untuk masyarakat dalam pencegahan virus korona,” ujar Cak Iyon yang ditemui Banpos, kemarin.

    Cak Iyon mengatakan, tidak hanya warga sekitar rumahnya yang meminta cairan pembersih tangan alami itu, namun sejumlah warga dari Kabupaten/Kota Serang juga datang untuk memintanya. Setiap warga diberi sekitar 300 mililiter (Ml) atau seukuran botol kecil.

    Cak Iyon mengisahkan, awal dirinya tergerak membuat cairan pembersih tangan dari bahan alami itu, karena melihat kelangkaan dan mahalnya cairan pembersih tangan itu di pasaran sejak merebaknya pagebluk (serangan penyakit yang meluas) virus korona.

    “Saya berinisiatif untuk membuat secara mandiri dari daun sirih,” ungkapnya.

    Menurut dia, daun yang biasa dikenal untuk tersebut juga mengandung antiseptik untuk membunuh kuman. Selain itu, daun sirih lebih aman digunakan karena alami.Iyon menjelaskan, cara pembuatan cairan pembersih tangan alami sangat mudah. Daun sirih yang mudah didapat cukup direbus dengan air hingga mendidih. Air rebusan daun sirih tersebut yang digunakan untuk pembersih tangan.

    “Jika ingin bau harum, cukup dicampur dengan cairan pewangi jeruk lemon atau sesuai selera,” terangnya.

    Menurutnya, dengan air ukuran 19 liter atau satu galon dan 250 gram daun sirih bisa menghasilkan satu galon cairan pembersih.

    “Tidak mahal, 250 gram daun sirih itu hanya harga Rp15 ribu. Itu cukup buat satu RT, atau takaran disesuaikan dengan kebutuhan,” paparnya.

    Ketua GP Ansor Kota Cilegon Sholeh Syafei menambahkan, tidak hanya cairan pembersih tangan alami, pihaknya juga membagikan cairan desinfektan kimia hasil racikan sendiri. Cairan disinfektan itu didistribusikan ke sejumlah masjid dan pondok pesantren juga rumah warga yang membutuhkan.

    “Cairan hand sanitizer pembersih alami dan desinfektan kami bagikan secara gratis. Ini kami tergerak untuk melakukan pencegahan penyebaran virus korona yang semakin masif dengan harga murah dan efektif,” papar Alex panggilan Sholeh Syafe’i.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon Arriadna membenarkan kandungan antiseptik pada duan sirih yang bisa digunakan sebagai bahan pembuat antiseptik atau cairan pemberih tangan alami.(BAR)

  • Cegah Penyebaran Korona, Desa Cidahu Penyemprotan Mandiri Disinfektan

    Cegah Penyebaran Korona, Desa Cidahu Penyemprotan Mandiri Disinfektan

    BANJARSARI, BANPOS – Warga Desa Cidahu Kecamatan Banjarsari yang dimotori Kepala Desa (Kades) setempat melakukan penyemprotan disinfektan untuk pencegahan penyebaran pandemi wabah korona di lingkungan setempat, Senin (30/3).

    Selain penyemprotan, di desa itu juga tidak mengijinkan keberadaan bank keliling dan sejenisnya untuk beroperasi di wilayahnya.

    Kepala Desa Cidahu, Cecep Indra, kepada BANPOS mengatakan, dengan kekhawatiran yang melanda warga, pihaknya pun melakukan upaya preventif dengan menginisiasi penyemprotan disinfektan di setiap rumah warga lingkungan Desa Cidahu.

    “Sesuai anjuran pemerintah, ini untuk upaya pencegahan agar virus korona tidak menyebar. Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah hasil olahan sendiri bersama warga yang tentunya sesuai intruksi yang bisa membunuh virus korona,” ujar Cecep Indra, Senin (30/3).

    Menurut Kades, selain penyemprotan, pihak desa juga memberikan imbauan agar setiap warga yang baru datang dari kota untuk melaporkan kedatangannya kepada setiap RT untuk didata.

    “Warga yang pulang kampung dari kota atau yang habis bepergian jauh juga harus melapor ke RT dan puskesmas, ini untuk upaya mengantisipasi penyebaran virus, sehingga wabah tidak menyebar bebas. Dan ini kami lakukan agar Desa Cidahu ini bebas dari virus korona. Saya juga sudah tegaskan perangkat desa, RT dan RW agar turun semua untuk membantu warga cegah korona. Mudah-mudahan desa kami ini selamat dari bencana penyebaran virus,” katanya.

    Selain itu, dalam upaya meminimalisasi keberadaan rentenir, pihaknya juga tidak mengizinkan beroperasinya bank keliling dan sejenisnya di wilayah desa.

    “Kita pun tidak memberi izin keberadaan bank keliling, bank emok, bank komsah dan juga debt collector. Itu sangat merugikan masyarakat. Dan jika ada penagihan apapun bentuknya itu harus ada izin dari desa,” tandas Indra.

    Senada, Sekretaris Desa (Sekdes) Cidahu, Uu Awaludin menyebut, bahwa upaya penyemprotan itu adalah inisiasi dari Kades dan bersifat sukarela, tidak mengambil dari anggaran desa. “Ya, walaupun ada anjuran dari Dinas PMD untuk menggunakan anggaran, tapi itu belum ada perubahan aturannya, biasanya perubahab pada bulan Agustus. Untuk giat sekarang ini murni inisiatif dari pa kepala desa, tidak mengambil dari anggaran desa,” jelas Uu.(WDO/PBN)

  • Cegah Covid-19, Pelayanan SIM di Polres Serang Berlakukan Prodedur Ketat

    Cegah Covid-19, Pelayanan SIM di Polres Serang Berlakukan Prodedur Ketat

    SERANG,BANPOS- rangka mencegah penyebaran virus korona, Satlantas Polres Serang memberlakukan prosedur ketat bagi para pemohon.

    Para pengunjung yang akan masuk gedung Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM harus melalui dua kali penyemprotan cairan disinfektan yaitu di gerbang utama Mapolres Serang serta di depan gedung Satpas SIM.

    Selain disemprot disinfektan, pengunjung kantor Satlantas juga akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh mencuci yang menggunakaan cairan sanitizer sebelum diizinkan masuk. Di dalam ruangan Satpas, para pemohon SIM juga juga diharuskan mejaga jarak dengan yang lainnya sesuai tanda yang terpasang.

    “Kegiatan penyemprotan disinfektan dan social distance ini merupakan bentuk pelayanan Polres Serang kepada masyarakat dalam pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid – 19),” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono didampingi Kasatlantas AKP NP Winoto kepada wartawan, Kamis (26/3/2020).

    Salah satu pemohon SIM, Hendra berterima kasih atas tersedianya fasilitas bilik desinfektan serta pemeriksaan suhu tubuh. Hal ini membuatnya tidak was-was lagi bertemu banyak orang mengurus SIM.
    Warga Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang ini, merasa aman sebab pencegahan virus corona tidak hanya di bilik saja.

    “Bagus sih, biar semua steril dari virus yang mematikan ini. Pelayanan bagus, disuruh ke bilik terus cuci tangan, cek suhu dikasih antiseptik dan menjaga jarak,” ujarnya. (AZM)