Tag: Cianjur

  • BMKG: 285 Gempa Susulan Terjadi di Kabupaten Cianjur

    BMKG: 285 Gempa Susulan Terjadi di Kabupaten Cianjur

    JAKARTA, BANPOS – Koordinator Peringatan Dini Gempa Bumi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sigit mengatakan sebanyak 285 kali gempa susulan terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hingga Minggu sejak gempa utama pada 21 November 2022.

    “Untuk saat ini dari kumulatif mainshock atau gempa utama sampai dengan aftershock atau gempa susulannya saat ini sudah tercatat 285 event tetapi secara statistik 34 persen itu di hari pertama jadi memang hari pertama ini berkontribusi cukup besar sedangkan saat ini sudah jauh menurun ,” kata Sigit dalam konferensi pers virtual yang diikuti di Jakarta, Minggu.

    Dari pengamatan BMKG, sejak pukul 00.00 WIB hingga 16.00 WIB pada Minggu, tercatat 15 kali gempa susulan dengan dua kali gempa dirasakan. Hingga saat ini, tren kegempaan menurun.

    Ia menuturkan BMKG saat ini tetap melakukan pengukuran di lokasi-lokasi kerusakan untuk bisa menilai korelasinya dengan dampak kerusakan akibat dari kegempaan yang diterima di wilayah tersebut.

    Sementara terkait cuaca, untuk tiga hari ke depan pada siang menjelang sore, Kabupaten Cianjur masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan sampai dengan sedang.

    Sebelumnya, gempa dengan magnitudo 5,6 pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB terjadi di sekitar 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pusat gempa bumi itu berada di darat pada kedalaman 10 km di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 321 warga meninggal dunia hingga hari ketujuh atau Minggu (27/11) sejak gempa melanda di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.

    Sedangkan 11 orang dinyatakan hilang, dan 108 orang mengalami luka berat dan masih dirawat di seluruh rumah sakit baik di Kabupaten Cianjur maupun sudah dirujuk ke rumah sakit lain.

    Sebanyak 325 titik pengungsian tersebar di seluruh Kabupaten Cianjur, dengan rincian 183 titik pengungsian dengan kekuatan mengungsi di atas 25 orang, dan 142 titik pengungsian mandiri dengan kekuatan di bawah 25 orang.

    Saat ini jumlah pengungsi terdata sebanyak 73.874 orang, yang meliputi 33.713 laki-laki dan 40.161 perempuan termasuk di dalamnya 92 penyandang disabilitas, 1.207 ibu hamil, dan 4.240 lansia.

    Untuk sementara ini, total ada 62.628 rumah yang rusak akibat gempa tersebut, yang mencakup 27.434 rumah rusak berat, 13.070 rumah rusak sedang , 22.124 rumah rusak ringan. (ANT)

  • Banten Network dan Pokja Relawan Banten Salurkan Bantuan untuk Penyintas Gempa Cianjur dan Sukabumi

    Banten Network dan Pokja Relawan Banten Salurkan Bantuan untuk Penyintas Gempa Cianjur dan Sukabumi

    CIANJUR, BANPOS – Aksi kemanusiaan berdatangan untuk penyintas gempa bumi Cianjur dan Sukabumi. Kali ini, bantuan disalurkan lewat Banten Network dan Pokja Relawan Banten.

    Bantuan itu berasal dari donasi ASN Pemprov Banten, ASN Kejati Banten, Anggota TNI yang bertugas di Banten, Rekan wartawan di Banten, pengusaha di Banten, dan hamba Allah.

    Banten Network menginisiasi gerakan kemanusiaan guna meringankan beban para penyintas gempa bumi di Cianjur dan Sukabumi.

    Mengingat berdasarkan data BNPB hingga 27 November 2022, ada 321 warga Cianjur yang meninggal dunia dan 11 orang hilang.

    Koordinator Relawan Banten Network di Sukabumi, Selpi Julianti mengatakan, total donasi yang terkumpul sebesar Rp22.650.000.

    “Donasi ini kami salurkan untuk penyintas gempa Cianjur dan Sukabumi,” katanya, Senin (28/11/2022).

    Ia menerangkan, untuk lokasi di Sukabumi disalurkan di lokasi Desa Giri Jaya, Kecamatan Nagrak sebesar Rp13.150.000.

    Dana tersebut diberikan kepada penyintas yang rumahnya rusak dengan nilai Rp2 juta per rumah. Kemudian sembako sebanyak 66 paket sebesar Rp8.582.000.

    “3 masjid yang terdampak gempa sebesar Rp2.250.000 (masing-masing masjid Rp750.000) serta 1 unit mushola terdampak gempa sebesar Rp318.000,” terangnya.

    Selpi menyatakan, kebutuhan operasional tidak mengambil dari donasi. Sebab dananya terpisah.

    “Untuk operasional penyaluran, tidak di ambil dari donasi. Namun ada tersendiri. Sebesar Rp1.500.000,” paparnya

    Sementara itu, Koordinator Pokja Relawan Banten, Lulu Jamaludin menyatakan, bantuan di wilayah Cianjur disalurkan dengan bentuk membuat posko untuk menampung dan menyalurkan logistik serta membuat dapur umum.

    “Kita mendapat donasi dari para dermawan sebesar Rp9.500.000. Selain itu sebanyak 60 liter minyak goreng untuk dapur umum di Cianjur pun telah disalurkan,” ucapnya.

    Lulu menegaskan, donasi ASN Pemprov Banten dan stakeholder di Banten sangat terasa manfaatnya . Sebab dinikmati langsung oleh para penyintas bencana. Bahkan para relawan pun menikmatinya , karena pihaknya mendirikan posko “ngopi dan ngemie gratis untuk penyintas dan relawan.

    “Bantuan ini sangat terasa di masyarakat. Apalagi kita membuka posko bukan satu atau dua Minggu. Apalagi ini masuk kategori bencana yang besar, ” tukasnya.  (Red)