Tag: cijaku

  • Tiga Orang Pasien Keracunan Makanan di Cijaku Dirawat di RSUD Malingping

    LEBAK, BANPOS – Tiga orang warga yang diduga keracunan makanan nasi kotak dari sebuah acara syukuran di Cijaku, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping.

    Kepala Puskesmas Cijaku Susilo kepada wartawan, Senin (24/1) membenarkan hal tersebut.

    “Iya benar tiga pasien dirujuk kemarin,” katanya.

    Susilo menjelaskan, tiga orang warga yang sebelumnya dirawat di puskesmas tersebut terpaksa harus dirujuk ke RSUD Malingping lantaran memiliki penyakit bawaan sehingga membutuhkan penanganan lanjutan.

    “Tiga orang pasien itu diantaranya satu anak, satu remaja dan satu lagi dewasa. Tapi kabar yang saya dengar 2 orang sudah pulang, jadi tinggal 1 orang yang lagi dirawat,” jelasnya.

    Susilo menerangkan, hingga kemarin, Minggu (23/1) total pasien ada sebanyak 171 orang yang diduga keracunan makanan nasi kotak dengan gejala yang dialami seperti muntah, pusing dan diare. Sebanyak 85 orang pasien sudah dibolehkan pulang, 9 orang masih dirawat, 74 pasien rawat jalan, dan 3 orang dirujuk ke rumah sakit.

    “Masih bisa ditangani oleh kami, dan mudah-mudahan besok sudah sehat. Kalau pun ada perburukan pastinya akan kami rujuk sesuai SOP,” terang Susilo.

    Sebelumnya diberitakan, puluhan warga di Kecamatan Cijaku, Jum’at (21/1) terpaksa harus dirawat di Puskesmas setempat lantaran mengeluh pusing, muntah dan diare diduga akibat keracunan.

    “Mungkin sekitar 90 an orang yang dirawat. Sehabis salat Jum’at mulai datang mengeluh, terus makin banyak. Nasi kotak dari acara peresmian dibawa pulang lalu dimakan sama keluarga,” ungkap Arifin kepada wartawan, Jum’at (21/1).

    Informasi yang didapat dari puluhan warga yang mengeluh pusing, muntah dan diare yang diduga keracunan setelah makan makanan nasi kotak juga ada yang sampai dirujuk ke RSUD untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

    “Infonya sih sampai ada yang mau dirujuk ke rumah sakit, tapi belum pasti juga. Tapi ada yang pingsan dan sesak nafas gitu,” ujarnya.

    Kepala Puskesmas Cijaku Susilo saat dikonfirmasi mengatakan, hingga pukul 20:45 WIB, pihaknya menangani sedikitnya sebanyak 70 orang warga yang mengeluh mual, pusing dan diare.

    “Ada 16 orang rawat dan 45 orang rawat inap. Pasien itu terdiri dari 4 orang balita dan remaja, sebanyak 66 orang dewasa,” katanya.

    Sejauh ini menurut Susilo, tidak ada pasien yang dirawat di Puskesmas itu akan dirujuk dan dirawat di rumah sakit.

    “Sementara ini belum ada. Iya, mudah-mudahan bisa ditangani oleh tim kami,” ungkapnya.

    Untuk mengetahui peristiwa yang dialami warga, beberapa jenis makanan yang diduga penyebab warga mengalami pusing, mual dan diare, beberapa makanan dibawa oleh petugas ke laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Lebak. Susilo merinci apa saja sampel makanan yang dibawa oleh petugas ke Labkesda.

    “Sampel makanan sudah dikirim ke Labkesda oleh pihak Polsek untuk dianalisa. Sampel makanan itu berupa Mie, tempe oreg, telur rebus, dan rendang kambing,” katanya.

    Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Lebak melakukan penelitian beberapa sampel makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga di Cijaku keracunan.

    “Benar, hari ini baru dimulai proses tahapan penanaman ke media selektif,” kata Staf Labkesda Lebak, Taufik Hermawan.

    Menurutnya, proses tersebut untuk mengetahui bakteri apa yang tumbuh sehingga mencemarkan makanan.

    “Hasil reaksinya bisa sekitar tiga hari. Jadi belum ada hasilnya karena masih proses penanaman ke media selektif,” tandasnya.

    (CR-01/PBN)

  • Puluhan Warga Cijaku Keracunan Usai Menyantap Berkat Syukuran

    Puluhan Warga Cijaku Keracunan Usai Menyantap Berkat Syukuran

    BAKSEL, BANPOS – Puluhan warga Kampung Sukalaksana, Desa Cijaku Kecamatan Cijaku yang jumlahanya 96 dilaporkan mengalami keracunan usai menyantap nasi berkat pemberian di acara selamatan toko bangunan baru milik seorang pengusaha, Jumat lalu (21/01).

    Salah seorang warga setempat, Nurjaman kepada BANPOS mengatakan bahwa dirinya juga kemarin membawa kerabatnya yang jadi korban keracunan ke Puskesmas Cijaku.

    “Benar kemarin kami mengantar saudara yang keracunan ke Puskesmas, saat itu juga warga yang juga keracunan pada berdatangan juga, puskesmas penuh ini banyak pasien keracunan,” ungkapnya, Sabtu (22/01)

    Menurutnya para korban keracunan itu gejala mual-mual, pusing lalu muntah-muntah, karena awalnya mereka makan nasi berkat dari acara syukuran toko bangunan milik seorang pengusaha.

    “Iya, kemarin para anak yatim di undang acara syukuran pembukaan toko bangunan milik keluarga H Jejen yang baru dibuka di Cijaku, pulangnya bawa berkat. Nah kami menduga mereka keracunan setelah makan berkat itu,” ujarnya.

    Kejadian tersebut juga dibenarkan oleh pihak Polsek Cijaku yang membenarkan telah terjadi penumpukan pasien diduga keracunan di Puskesmas Cijaku. “Iya ada penumpukan pasien di Puskesmas Cijaku, jumlahnya 96. Katanya akibat keracunan berkat,” ujar Sutardi, anggota Polsek Cijaku.

    Terpisah, Kepala Puskesmas Cijaku, Susilo kepada BANPOS membenarkan juga bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Jumat siang. Terangnya, ada penumpukan pasien, dan berdasarkan anamnesa (data medis) korban mengeluh muntah, diare dan pusing.

    “Iya ada kemarin sampai tadi malam terjadi penumpukan pasien dadakan dengan kasus sakit yang sama. Pasien terus bertambah sampai pukul 14.00 Wib menjadi 10 orang dirawat. Kemudian sekitar pukul 15.00 Wib bertambah lagi. Dan hingga malam hari Pukul 23.00 berdatangan lagi pasien dengan gejala yang sama. Kepada mereka telah diadakan tindakan rehidrasi dan pemberian obat-obatan oral sebanyak sembilan pasien,” kata Susilo, Sabtu (22/01).

    Dijelaskannya, rinciannya sebanyak 16 pasien rawat jalan dan sebanyak 54 pasien rawat inap. Terdiri dari empat balita, remaja dan dewasa sebanyak 66 orang. Kata Susilo, korban terus bertambah sehingga yang rawat inap ada sebanyak 74 pasien dan yang sudah pulang sebanyak 27 pasien.

    “Jadi yang masih dalam perawatan observasi puskesmas 47 pasien. Alhamdulillah, sampai saat ini, pasien tidak ada yg dirujuk. Semoga saha pasien yang kami rawat segera pulih kembali dan keadaan bisa normal seperti sedia kala,” paparnya. (WDO)

  • SMAN 1 Cijaku Belajar Potensi Kearifan Lokal ke Bandung

    SMAN 1 Cijaku Belajar Potensi Kearifan Lokal ke Bandung

    BAKSEL, BANPOS – SMAN 1 Cijaku mengadakan Study Tour Goes to Bandung. Study Tour kali ini sangat berbeda dengan yang lainnya, dalam hal ini para siswa-siswi diarahkan belajar menggali potensi-potensi kearifan lokal dan dan diajak berfikir untuk lebih kreatif dan inovatif.

    Kepala SMAN 1 Cijaku, Iwan Sumantri, menyebut study tour ini untuk menambah wawasan para anak didiknys untuk lebih kreatif dan inovatif.

    Dikatakan, praktik lapangan ini penting buat wawasan kreatif dan inovatif, karena hal itu tidak bisa diperoleh di bangku sekolah saja, melainkan dari kegiatan luar. Untuk kegiatan ini juga telah mendapat dukungan dari para orang tua siswa-siswi.

    “Kami juga berharap ini menjadi agenda tahunan, sehingga kebersamaan antara Guru, TU, para siswa-siswi, dan alumni terjalin dengan baik untuk kemajuan almamater SMAN 1 Cijaku,” ujar Iwan, Senin (16/12).

    Wakasek SMAN 1 Cijaku, Aris Dian Rifai, berharap para siswa bisa menggali potensi wisata khususnya di wilayah Kecamatan Cijaku dan umumnya kawasan Lebak Selatan (Baksel). Menurutnya, ini sejalan dengan visi misi Lebak untuk menjadikan Kabupaten destinasi wisata.

    Terpisah, Direktur CV Insani Travel and Tour, Ahmad Fauzi, menjelaskan antusias siswa-siswi yang ikut study tour berjumlah 253 orang dengan armada lima bus,

    “Semuanya 5 bus, mereka sangat antusias. Ini sangat bagus dilakukan tiap tahun, agar wawasan siswa bertambah,” paparnya. (WDO)

  • Mayat Pria di Ciapus Diduga Bunuh Diri Karena Kondisi Ekonomi

    Mayat Pria di Ciapus Diduga Bunuh Diri Karena Kondisi Ekonomi

    Sesosok Mayat Pria Mengambang Di Sungai Desa Ciapus

    CIJAKU, BANPOS – Diduga karena kondisi ekonomi, warga Kecamatan Cijaku Sala bin Kamjaya, nekat bunuh diri hingga ditemukan meninggal mengapung di aliran sungai Cipeucangpari desa setempat, Kamis siang (19/9/2019).

    Informasi yang didapat BANPOS, mayat korban tersebut sudah lebih dari satu hari meninggalnya. Korban menggunakan pakaian hitam, celana pendek biru tua berlurik tersebut bernama Sala bin Kamjaya (55).

    Kanit Reskrim Polsek Cijaku, Enjang Kepada BANPOS membenarkan, diduga korban meninggal diduga dengan cara bunuh diri menyeburkan diri ke sungai.

    “Mayat ini bernama Sala usia 55 Tahun. Korban diduga meninggal dengan cara bunuh diri menceburkan diri ke sungai dan ia tidak bisa berenang. Diduga tubuh korban terhantam batu sungai dan hanyut lalu meninggal,” jelas Enjang.

    Dijelaskan lagi, lokasi penemuan mayat jauh dari jalan yang hanya bisa dilewati roda dua, dan jauh dari pemukiman warga. Menurutnya, pihak keluarga menolak jasad diotopsi dan akan langsung mengubur pada petangnya.

    “Keluarga korban udah mengikhlaskan. Mereka menolak diotopsi ingin langsung menguburkan korban,” kata Enjang.

    Keterangan dari adik korban Masrif, bahwa selama hidup korban sudah dua bulan mengalami stres karena terlilit kesulitan ekonomi.

    ” Iya, dua bulan ini dia sakit kejiwaan akibat sering mengeluh soal ekonomi. Terus suka menyendiri dan pendiam. Ya, kita ikhlaskan, mungkin sudah takdirnya dia. Dan magrib ini jasad mau langsung dikubur” ujar Masrif yang didampingi istri korban, Amah. (WDO/PBN)

  • Sesosok Mayat Pria Mengambang Di Sungai Desa Ciapus

    Sesosok Mayat Pria Mengambang Di Sungai Desa Ciapus

    Sesosok Mayat Pria Mengambang Di Sungai Desa Ciapus

    CIJAKU, BANPOS – Warga Desa Ciapus, Kecamatan Cijaku, digegerkan dengan penemuan sosok mayat laki-laki yang dilaporkan mengambang di aliran sungai Cipeucangpari Kampung Lebak Nangka Desa Ciapus, Cijaku pada Kamis siang (19/9).
    Informasi yang didapat wartawan, sosok mayat yang beridentitas pria usia 55 Tahun berpakaian hitam celana pendek biru tua berlurik tersebut di temukan warga Kampung Lebak Nangka, Kamis siang sekitar pukul 12.25 WIB, mayat terlihat terlentang di aliran sungai dengan kondisi mengapung.

    Dani, salah satu anggota Polsek Cijaku membenarkan adanya informasi penemuan sosok mayat yang diduga lalaki tersebut. Menurutnya, pihak kepolisian baru mendapat laporan itu dan terkait kronologisnya masih sedang didalami dan dilakukan evakuasi dengan pihak Puskesmas Cijaku.

    “Benar kang ada temuan mayat di aliran sungai Cipeucangpari Desa Ciapus dan sekarang anggota bersama tim medis dari Puskesmas Cijaku sedang ke TKP, ” jelasnya kepada wartawan, Kamis (19/9/2019).

    Pihaknya belum bisa memastikan secara mendalam apa penyebab kematian sosok mayat yang ditemukan mengambang di aliran sungai tersebut. “Berdasarkan keterangan dari masyarakat kami mendapat adanya info tersebut, dan anggota kini sedang ke TKP tempat penemuan mayat itu. Untuk info selanjutnya menyusul ya,” katanya.

    Kanit Reskrim Polsek Cijaku, Enjang Kepada BANPOS menjelaskan, mayat tersebut Kamis sore sudah dibawa ke RS Malingping untuk diotopsi. ” Usia Mayat sekitar 55 Tahun. Sekarang masih ditangani tim dokter RS Malingping untuk diotopsi. Soal motifnya kita belum tahu pasti, tunggu hasil dari dokter aja,” terangnya.  (WDO)