Tag: covid-19 banten

  • Tambahan Pasien Positif Covid-19 di Cilegon dari Tegalbunder

    Tambahan Pasien Positif Covid-19 di Cilegon dari Tegalbunder

    CILEGON, BANPOS – Senin (11/5/2020) pagi, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 kota Cilegon membenarkan penambahan kasus positif Covid-19 di wilayahnya. Sorenya, diketahui pasien positif ketiga di Kota Baja itu adalah warga Kelurahan Tegalbunder, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.

    Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Cilegon, Aziz Setia Ade Putera melalu keterangan persnya mengatakan, pasien positif Covid-19 baru berinisial HM (27). HM dinyatakan positif terjangkit virus asal negeri tirai bambu itu setelah dilakukan pemeriksaan Swab di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon.

    “Diinformasikan bahwa di Kota Cilegon kembali ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, semula dua orang bertambah satu menjadi tiga orang yang positif Covid-19. Adapun yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah berinisial HM berjenis kelamin perempuan berusia 27 tahun dan berdomisili di Kelurahan Tegalbunder, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon,” ujar Aziz, Senin (11/5).

    Lebih lanjut Aziz menjelaskan bahwa pada 30 April 2020 HM sempat dibawa ke RSKM Cilegon dan didiagnosa oleh dokter sakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Setelah satu hari di RSKM, pada 1 Mei 2020, dokter memasukkan HM ke ruang isolasi Covid-19 yang ada di RSKM sampai dengan 6 Mei 2020.

    “Dan pada 7 Mei 2020 suami HM atas permintaan sendiri meminta pulang paksa yang sedang rawat inap di RSKM dan disarankan oleh dokter agar melalu isolasi mandiri di rumah,” jelasnya.

    Selanjutnya HM diambil swab untuk dilakukan pemeriksaan melalui PCR di RSKM dan pada 9 Mei 2020 diketahui hasilnya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

    “Kemudian pada Minggu 10 Mei 2020, Tim Gugus tugas Kelurahan Tegalbunder berkoordinasi dengan dokter Puskesmas Kecamatan Purwakarta dan Dinas Kesehatan Kota Cilegon untuk menjemput HM untuk dirujuk ke Rumah Sakit Wisma Atlet di Jakarta oleh tim kesehatan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Cilegon,” paparnya.

    Selanjutnya, kata Aziz, keluarga HM yang tinggal serumah akan dilakukan rapid test dan akan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari kedepan.

    “Adapun langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Cilegon adalah akan melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah HM dan di lingkungannya,” tandasnya.(LUK/ENK)

  • Update Covid-19 Banten, Hari Ini Tambah 19 Kasus Positif

    Update Covid-19 Banten, Hari Ini Tambah 19 Kasus Positif

    SERANG, BANPOS – Berdasar data yang diunggah infocorona.bantenprov.go.id, saat ini kasus positif Covid-19 di Provinsi Banten kemarin adalah 490 kasus. Sepanjang Senin (11/5), terjadi penambahan 19 kasus positif dari hari sebelumnya.

    Rincian penyebaran kasus positif Covid-19 kemarin, Kota Tangerang menjadi 220 kasus, Kota Tangsel menjadi 145 kasus, dan Kabupaten Tangerang menjadi 106 kasus. Sementara, Kota Serang 7 kasus, Kabupaten Serang 6 kasus, Kabupaten Pandeglang 3 kasus dan Kota Cilegon 3 kasus. Hingga kemarin, hanya Kabupaten Lebak yang masih nihil kasus positif Covid-19.

    Sedangkan untuk kasus meninggal dunia dari kelompok positif Covid-19, jumlah korban jiwa akibat virus asal negeri tirai bambu itu menjadi 54 kasus. Angka ini sudah bertahan selama tiga hari tanpa penambahan.

    Pada sisi lain, angka kesembuhan untuk pasien positif covid-19 terus meningkat. Kemarin terdapat penambahan 6 kasus pasien positif yang dinyatakan sembuh, sehingga jumlah keseluruhan kasus sembuh dari Covid-19 menjadi 145 kasus. Sementara jumlah pasien terkonfirmasi positif yang masih menjalani perawatan adalah 291 orang.

    Pada bagian lain, masih derdasar data yang diunggah di infocorona.bantenprov.go.id, korban jiwa dari kelompok Pasien Dalam Perawatan (PDP) yang dipublish kemarin bertambah sebanyak 3 kasus. Sehingga total PDP yang meninggal dunia menjadi 185 orang.

    Rincian PDP meninggal adalah Kota Tangerang 53 kasus, Kota Tangsel 73 kasus, Kabupaten Tangerang 23 kasus, Kota Cilegon 12 kasus, Kabupaten Serang 12 kasus, Kabupaten Pandeglang 8 kasus dan Kabupaten Lebak 4 kasus. Hanya Kota Serang yang tidak memiliki kasus PDP meninggal dunia.

    Adapun jumlah PDP yang terdata hingga kemarin adalah 1.851 kasus, dengan 890 masih menjalani perawatan dan 776 lainnya dinyatakan sembuh.

    Adapun rincian penyebaran PDP di Banten adalah Kota Tangerang 775 kasus, Kota Tangsel 561 kasus, Kabupaten Tangerang 360 kasus, Kabupaten Serang 55 kasus, Kota Cilegon 29 kasus, Kabupaten Pandeglang 26 kasus, Kota Serang 25 kasus, serta Kabupaten Lebak 20 kasus.

    Sementara, rincian jumlah PDP yang masih menjalani perawatan adalah di Kota Tangerang 286 kasus, Kota Tangsel 278 kasus, Kabupaten Tangerang 272 kasus, Kabupaten Serang 20 kasus, Kota Serang 10 kasus, Kabupaten Lebak 10 kasus, Kabupaten Pandeglang 5 kasus dan Kota Cilegon 9 kasus.

    Sementara, untuk jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) yang dirilis dalam situs tersebut hingga kemarin telah mencapai 7.738 orang. Namun, dari jumlah itu hanya 1.477 orang yang masih dilakukan pemantauan, karena 6.261 lainnya sudah dinyatakan sembuh.

    Adapun rincian ODP yang masih dipantau, terbanyak ada di Kota Tangsel dengan 677 ODP. Setelah itu Kota Tangerang (399 ODP), Kabupaten Tangerang (172 ODP) Kabupaten Serang (116 ODP), Kota Cilegon (35 ODP), Kabupaten Pandeglang (33 ODP), Kabupaten Lebak (25 ODP) dan Kota Serang dengan 20 ODP.(ENK)

  • Tiga Lokasi Jadi Tempat Isolasi PDP Covid-19 di Cilegon

    Tiga Lokasi Jadi Tempat Isolasi PDP Covid-19 di Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon mulai mempersiapkan sebanyak 113 ruang isolasi untuk para pasien dalam pengawasan (PDP) Corona atau Covid-19.

    Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Cilegon Ahmad Aziz Setia Ade Putera mengatakan bahwa ratusan ruangan isolasi yang disediakan oleh Pemkot Cilegon ini dibagi tiga tempat. Yaitu, Kantor BLK (Balai Latihan Kerja) di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon, RSUD Cilegon dan rumah singgah milik Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cilegon yang berada di Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber.

    “Masing-masing titik tersebut memiliki tempat-tempat tidur. Untuk di BLK ada 50 tempat tidur, RSUD sebanyak 23 tempat tidur dan rumah rehabilitasi sebanyak 40 tempat tidur. Total keseluruhan tempat tidur yang disediakan oleh Pemkot Cilegon sebanyak 113 tempat tidur,” kata Aziz kepada awak media saat ditemui di kantornya, Senin (11/5).

    Aziz memastikan, jika semua biaya makan untuk keseluruhan para pasien yang berada di ruang isolasi tersebut akan ditanggung seluruhnya oleh Pemkot Cilegon.

    “Yang menanggung semua pemerintah. Untuk biaya makan maupun kebutuhan sehari-hari lainnya di tanggung semua oleh pemerintah. Misalnya, jika ada warga yang memang pernah berkontak langsung dengan pasien terkonfirmasi Covid-19 bisa mengisolasi sendiri ke lokasi ruang isolasi yang sudah disediakan oleh pemerintah. Adapun fasilitas yang ada hanya tempat tidur maupun makanan aja,” terang Aziz.

    Sementara itu, Kepala Dinsos Kota Cilegon Ahmad Jubaedi menambahkan bahwa pihaknya siap menyediakan tempat untuk isolasi bilamana ada pasien yang bersedia diisolasi.

    “Kita hanya menyediakan tempat, kalau yang tahu terkait standarnya dari gugus tugas penanganan. Untuk ruangannya terpisah dengan yang lain. Tapi persiapan kita sudah siap,” tandasnya. (LUK)

  • Pengadaan APD Baru Setengah Jalan, Kota Serang Tertolong Bantuan

    Pengadaan APD Baru Setengah Jalan, Kota Serang Tertolong Bantuan

    SERANG, BANPOS – Ketersediaan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan di Kota Serang mayoritas terbantu oleh bantuan Kemenkes Ri serta sumbangan masyarakat, swasta dan partai politik (parpol). Sedangkan untuk APD hasil pengadaan, hingga saat ini baru terealisasi setengah kurang dari target atau 250 dari target 550 APD.

    Kepala Dinkes Kota Serang, M. Ikbal, mengatakan bahwa hingga kini pengadaan APD di Kota Serang baru setengah dari target. Namun pihaknya juga menerima bantuan dari Kemenkes RI untuk memenuhi kebutuhan di beberapa rumah sakit.

    “Pengadaan baru setengah. Kira-kira sekitar 250-an yang sudah ada. Sisanya masih dalam proses. Kalau bantuan dari Kemenkes itu diberikan kepada RSUD Kota Serang dan beberapa rumah sakit yang membantu penanganan Covid-19,” ujarnya, Senin (11/5).

    APD hasil pengadaan tersebut, kata Ikbal, disalurkan langsung kepada Puskesmas dan rumah sakit di Kota Serang. Sehingga meskipun belum memenuhi target, setidaknya Puskesmas dan rumah sakit sudah tersedia APD apabila suatu saat dibutuhkan.

    Selain itu, Ikbal mengatakan bahwa Kota Serang juga tertolong dengan adanya bantuan dari masyarakat, swasta dan parpol. Karena, beberapa kali masyarakat, swasta dan parpol menyalurkan bantuan kepada Dinkes atau langsung ke Puskesmas setempat.

    “Kalau ke Puskesmas langsung itu biasanya para anggota DPRD Kota Serang pada dapil tersebut. Mungkin sebagai bentuk kepedulian terhadap daerahnya, sehingga mereka membantu sebisa mungkin dalam hal penanganan dan pencegahan Covid-19,” terangnya.

    Menurut Ikbal, setiap bantuan yang didapat baik dari Kemenkes RI, swasta maupun parpol telah diberikan tanda pada gudang Dinkes Kota Serang. Sehingga dapat tercatat APD bantuan dan APD hasil pengadaan.

    “Jadi di gudang kami itu sudah dipisahkan, mana yang bantuan dan mana yang hasil pengadaan. Begitu juga di Puskesmas, kami perintahkan agar pencatatan APD dapat dibedakan. Mereka juga telah melakukan itu,” tuturnya.

    Dengan banyaknya bantuan tersebut, Ikbal menuturkan bahwa Kota Serang justru tertolong oleh APD yang berasal dari bantuan tersebut. Sehingga saat ini ketersediaan APD mencukupi.

    “Yah bisa dikatakan kita ini tertolong lah dengan bantuan tersebut. Untuk ketersediaan APD insyaAllah mencukupi dan tidak kekurangan,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala Puskesmas Unyur, Susanti, mengatakan bahwa saat ini pihaknya memang tercukupi dalam hal ketersediaan APD. Kendati demikian, untuk APD yang digunakan setiap hari seperti masker dan handscoon (sarung tangan latex) persediaannya kian menipis.

    “Untuk saat ini (APD) masih cukup. Walaupun masker dan handscoon setiap hari ganti untuk setiap pegawainya. Kalau untuk APD baju hazmat, sudah cukup (karena tidak digunakan setiap hari),” tandasnya.(DZH)

  • Positif Covid-19 di Cilegon Bertambah Lagi

    Positif Covid-19 di Cilegon Bertambah Lagi

    CILEGON, BANPOS – Kasus positif Corona atau Covid-19 di Kota Cilegon kembali bertambah. Terbaru, ada satu kasus positif corona yang terkonfirmasi di Kota Cilegon sehingga total ada 3 kasus. 

    Informasi yang berhasil dihimpun, pasien tersebut berinisial HM (27) berjenis kelamin perempuan. Sebelumnya, pada Senin tanggal 30 April 2020 korban HM dibawa ke RSKM oleh suaminya dan diagnosa dokter sakit DBD setelah satu hari di rumah sakit RSKM dan dokter memasukan HM ke ruang isolasi Covid-19 yang ada sampai dengan tanggal 6 Mei 2020.

    Kemudian pada Kamis 7 Mei 2020 suami korban IM yang bekerja di salah satu perusahaan di Bojonegara, Kabupaten Serang, mencabut paksa pulang dan disarankan dokter untuk isolasi mandiri di rumah. Selanjutnya Sabtu 9 Mei 2020 jam 21.30 WIB suami korban IM mengambil hasil Swab istrinya yang pertama dari RSKM dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19 .

    Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Cilegon, Ahmad Aziz Setia Ade Putera membenarkan hal tersebut. Yang bersangkutan terindikasi positif Covid -19 pada tanggal 9 Mei 2020 jam 21.30 WIB setelah suami korban IM mengambil hasil Swab yang pertama dari RSKM dan dinyatakan positif Covid-19.

    “Iya betul positif. Informasi yang beredar di medsos, sudah dibenarkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes Cilegon). Rilis resminya nanti sore,” kata Aziz saat dikonfirmasi, Senin (11/5).

    Sebelumnya, dua warga Kota Cilegon dikonfirmasi mengidap Covid-19. Keduanya adalah warga perumahan Bumi PAnggungrawi Indah, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.(LUK) 

  • Ada Pegawai Positif Covid-19, Pelayanan RSUD Cilegon Tetap Normal

    Ada Pegawai Positif Covid-19, Pelayanan RSUD Cilegon Tetap Normal

    CILEGON, BANPOS – Pelayanan RSUD Cilegon pasca pengumuman salah seorang pegawainya terkonfirmasi positif mengidap Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), tetap berjalan. Namun, tetap bakal ada pembatasan, baik jumlah yang melaksanakan pelayanan, serta pasien yang melakukan pemeriksaan.

    Hal itu disampaikan Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Cilegon, Ahmad Azis Ade, Minggu (10/5). Menurutnya, pembatasan dilakukan untuk meminimalisir resiko penyebaran virus korona di tempat itu.

    “Nanti sudah diatur oleh Plt Dirut (Arriadna-red), pelayanan juga akan tetap dilakukan karena ini utama,” terang Aziz.

    Sementara itu, Plt Dirut RSUD Kota Cilegon yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr. Arriadna menjelaskan, pihaknya sudah melakukan inventarisasi sejumlah tenaga medis dan karyawan yang kontak langsung dengan DK.
    Saat ini pihaknya juga sudah melakukan serangkaian rapid test. Namun, untuk yang kontak dengan OTG seperti Walikota, Muspida dan tidak dinyatakan OTG dan tidak memerlukan tes.

    Selain adanya perawat Positif Covid-19, pada Minggu (10/4), Dinkes juga menemukan adanya warga yang hendak menjadi buruh pabrik yang dinyatakan positif usai menjalani pemeriksaan swab di Rumah Sakit Krakatau Medika.
    Buruh berinisial KN (42) asal Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat itu adalah buruh PT Benteng Api Tehnik (BAT) yang akan mengerjakan proyek dari PT Krakatau Engenering (KE) dan ngekos di Perum Arga Bajapura, Kecamatan Grogol.

    Sebelumnya KN memeriksakan medikal cekup di RSKM pada Selasa (5/5) dan berdasarkan hasil swab positif, yang kemudian di rujuk ke Wisma Atlit untuk dirawat. (BAR/LUK/RUL)

  • Sempat Kontak dengan OTG di RSUD, Walikota Cilegon Tak Dikarantina

    Sempat Kontak dengan OTG di RSUD, Walikota Cilegon Tak Dikarantina

    CILEGON, BANPOS – Sebanyak 123 Tenaga Medis dan Karyawan RSUD Kota Cilegon dinyatakan dalam Orang Tanpa Gejala (OTG) usai salah satu perawatnya DK (38) positif korona berdasarkan hasil swab.

    Sebelum dinyatakan berstatus OTG, sejumlah karyawan dan tenaga medis tersebut sempat kontak dengan Walikota Cilegon Edi Ariadi dan pimpinan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) yaitu Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana dan Dandim 0623/Cilegon Rico Ricardo Sirait saat meninjau banjir pada Senin (4/5) lalu.

    Sejak diumumkan pada Sabtu (9/5) lalu terkait 123 perawat berstatus OTG, sampai sekarang walikota dan muspida tak melakukan isolasi mandiri. Bahkan, ketiganya bersama-sama ikut dalam rapat evaluasi di Ruang Rapat Walikota Cilegon, Minggu (10/5).

    Diketahui Edi Ariadi bersama, Yudhis dan Rico mengunjungi RSUD pukul 19.00 WIB saat kondisi banjir. Ketiganya berkeliling sejumlah ruangan yang ada di RSUD Kota Cilegon, Bahkan Edi juga secara tidak langsung berbincang dengan sejumlah perawat serta sekuriti yang statusnya sekarang OTG.

    Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Ahmad Aziz Setia Ade menjelaskan, meski sempat mengunjungi RSUD Cilegon dan kontak dengan perawat dan pegawai yang berstatus OTG, dipastikan jika Edi tidak menyandang status OTG seperti lainnya. Hal itu karena Edi tidak kontak langsung dengan DK perawat positif korona.

    “Engga (ODP), Engga di tes (rapid tes). Sebab, OTG itu kalau sudah ada kontak dengan yang positif hasil PCR (Polymerase Chain Reaction),” tandas Aziz.(LUK/RUL/ENK)

  • Update Covid-19 Banten Hari Ini, Rekor Penambahan Kasus Positif

    Update Covid-19 Banten Hari Ini, Rekor Penambahan Kasus Positif

    SERANG, BANPOS – Berdasar data yang diunggah infocorona.bantenprov.go.id, saat ini kasus positif Covid-19 di Provinsi Banten hari ini bertambah sebanyak 471 kasus. Selama akhir pekan kemarin, terjadi penambahan sebanyak 33 kasus positif, termasuk penambahan 21 kasus yang terjadi pada Minggu (10/5).

    Berdasar data itu, penambahan 21 kasus positif dalam sehari adalah jumlah tertinggi sejak kasus positif pertama diumumkan Gubernur Banten, Wahidin Halim pada 12 Maret 2020 lalu. Sebelumnya, rekor penambahan tertinggi adalah 18 kasus per hari yang terjadi 12 April dan 8 Mei 2020 lalu.

    Rincian penyebaran kasus positif Covid-19 hari ini, Kota Tangerang menjadi 209 kasus, Kota Tangsel menjadi 141 kasus, dan Kabupaten Tangerang menjadi 103 kasus. Sementara, Kota Serang 7 kasus, Kabupaten Serang 6 kasus, Kabupaten Pandeglang 3 kasus dan Kota Cilegon 2 kasus.

    Sedangkan untuk kasus meninggal dunia dari kelompok positif Covid-19, kemarin terjadi penambahan 2 kasus. Sehingga, jumlah korban jiwa akibat virus asal negeri tirai bambu itu menjadi 54 kasus.

    Pada sisi lain, angka kesembuhan untuk pasien positif covid-19 terus meningkat. Kemarin terdapat penambahan 5 kasus pasien positif yang dinyatakan sembuh, sehingga jumlah keseluruhan kasus sembuh dari Covid-19 menjadi 139 kasus. Sementara jumlah pasien terkonfirmasi positif yang masih menjalani perawatan adalah 278 orang.

    Pada bagian lain, masih derdasar data yang diunggah di infocorona.bantenprov.go.id, korban jiwa dari kelompok Pasien Dalam Perawatan (PDP) yang dipublish kemarin bertambah sebanyak 12 kasus. Sehingga total PDP yang meninggal dunia menjadi 182 orang.

    Rincian PDP meninggal adalah Kota Tangerang 52 kasus, Kota Tangsel 73 kasus, Kabupaten Tangerang 23 kasus, Kota Cilegon 12 kasus, Kabupaten Serang 11 kasus, Kabupaten Pandeglang 7 kasus dan Kabupaten Lebak 4 kasus. Hanya Kota Serang yang tidak memiliki kasus PDP meninggal dunia.

    Adapun jumlah PDP yang terdata hingga kemarin adalah 1817 kasus, dengan 868 masih menjalani perawatan dan 767 lainnya dinyatakan sembuh.

    Adapun rincian penyebaran PDP di Banten adalah Kota Tangerang 755 kasus, Kota Tangsel 558 kasus, Kabupaten Tangerang 358 kasus, Kabupaten Serang 53 kasus, , Kota Cilegon 26 kasus, Kabupaten Pandeglang 25 kasus, Kota Serang 24 kasus, serta Kabupaten Lebak 18 kasus.

    Sementara, rincian jumlah PDP yang masih menjalani perawatan adalah di Kota Tangerang 276 kasus, Kota Tangsel 275 kasus, Kabupaten Tangerang 270 kasus, Kabupaten Serang 19 kasus, Kota Serang 9 kasus, Kabupaten Lebak 8 kasus, Kabupaten Pandeglang 5 kasus dan Kota Cilegon 6 kasus.

    Sementara, untuk jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) yang dirilis dalam situs tersebut hingga kemarin telah mencapai 7.688 orang. Namun, dari jumlah itu hanya 1.484 orang yang masih dilakukan pemantauan, karena 6.024 lainnya sudah dinyatakan sembuh.

    Adapun rincian ODP yang masih dipantau, terbanyak ada di Kota Tangsel dengan 672 ODP. Setelah itu Kota Tangerang (424 ODP), Kabupaten Tangerang (164 ODP) Kabupaten Serang (119 ODP), Kota Cilegon (31 ODP), Kabupaten Pandeglang (30 ODP), Kabupaten Lebak (23 ODP) dan Kota Serang dengan 21 ODP.(LUK/DHE/PBN/ENK)

  • Lagi, Pasien Positif Covid-19 Terdata di Cilegon

    Lagi, Pasien Positif Covid-19 Terdata di Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Gugus Tugas Penanganan CoronaVirus Disease 2910 (Covid-19) kKota Cilegon kembali mengumumkan temuan kasus pasien positif korona di wilayahnya. Pasien positif ‘kiriman’ dari luar wilayah Cilegon ini terjadi di Kecamatan Grogol.

    Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Cilegon, Ahmad Azis Setia Ade Putra mengatakan, seorang pekerja asal Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dikonfirmasi positif Covid-19 saat akan bekerja di salah satu anak perusahaan PT Krakatau Steel. Pria berinisial KS (42 tahun) diketahui masuk Kota Cilegon pada 4 Mei 2020 dan mengontrak di Perumahan Arga Baja Pura di Kelurahan Kotasari Kecamatan Grogol, Kota Cilegon. Esoknya (5/5), sebagai salah satu persyaratan sebelum memulai kerja, KS menjalani tes PCR di RSKM Cilegon.

    Sabtu (9/5), hasil tes dari yang bersangkutan sudah keluar. Hasilnya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Yang bersangkutan langsung dijemput oleh tim dari RSKM dan Dinkes Cilegon pada malam itu juga dan langsung dibawa ke Wisma Atlet Jakarta untuk mendapatkan perawatan.

    “Bersama KS, ada lima orang yang juga sama-sama menjalami PCR, tetapi mereka semua hasilnya negatif. Sekarang mereka tetap menjalani isolasi,” kata Azis.

    Karena, KS bukan merupakan warga Kota Cilegon, tambahan pasien positif ini tidak dimasukkan dalam data Covid-19 Kota Cilegon. Penanganannya pun tidak dilakukan oleh Gugus Tugas Covid-19 Kota Cilegon.

    Dua pasien diantaranya merupakan warga tang mengontrak di Kecamatan Anyer dan bekerja di areal PT Chandra Asri Petrochemical. Sedangkan satu lainnya adalah warga Kecamatan Puloampel yang bekerja di RSUD Kota Cilegon.

    Pada kesempatan itu, Azis meminta perusahaan yang beroperasi di Cilegon untuk mematuhi protokol kesehatan yang diterbitkan oleh Pemkot Cilegon. Diantaranya adalah menghentikan sementara perpindahan pekerja dari luar Cilegon, atau menerima tamu maupun mitra kerja, terutama yang berasal dari wilayah zona merah Covid-19.

    Sebelumnya, pasien positif Covid-19 lain juga terdata di luar wilayah Cilegon namun tetap memberi dampak karena mereka bekerja di wilayah Kota Cilegon. Setidaknya ada tiga orang pekerja yang berdomisili di Kabupaten Serang tetapi bekerja di Kota Cilegon terkonfirmasi mengidap Covid-19.(LUK/ENK)

  • Pegawai RSUD Cilegon Positif Covid-19

    Pegawai RSUD Cilegon Positif Covid-19

    CILEGON, BANPOS – Seorang pegawai RSUD Kota Cilegon dikonfirmasi positif mengidap Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Pegawai berjenis kelamin laki-laki ini berusia 38 tahun dan awalnya berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).

    Pengumuman tambahan kasus positif Covid-19 di Kota Baja disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Cilegon, Ahmad Azis Setia Ade Putra, Sabtu (9/5/2020). Menurutnya, pasien positif baru itu berdomisili ke Kecamatan Puloampel Kabupaten Serang.

    “Sebelumnya pegawai RSUD Cilegon tersebut melakukan rapid test mandiri di Puskesmas Puloampel. Dari rapid test itu hasilnya adalah reaktif,” kata Azis, Sabtu (9/5).

    Karena hasil rapid tesnya reaktif, yang bersangkutan kemudian melakukan test PCR pada 6 Mei 2020. Pengujian PCR dilakukan di laboratorium Kimia Farma, Jakarta. Pada Jumat (8/5), hasil PCR diterima Dinkes Kota Cilegon.
    “Hasil dari PCR-nya, yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19,” kata Azis.

    Karena domisili di Kabupaten Serang, penanganan selanjutnya dilakukan Gugus Tugas dari Pemkab Serang.
    Sementara, manajemen RSUD Cilegon langsung melakukan rapid tes kepada 123 orang pegawai rumah sakit yang sudah melakukan kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 tersebut.

    “Kemudian pada hari ini (Sabtu) RSUD Kota Cilegon melakukan pemeriksaan rapid test kepada 123 pegawai yang sudah melakukan kontak langsung dengan yang bersangkutan. Kemudian saat ini 123 pegawai tersebut statusnya menjdi OTG selanjutnya akan menjalani isolasi secara mandiri,” tandasnya.(LUK/ENK)