Tag: covid-19 banten

  • PDP Meninggal Dunia Kembali Bertambah

    PDP Meninggal Dunia Kembali Bertambah

    SERANG, BANPOS – Berdasar data yang diunggah di infocorona.bantenprov.go.id, Korban jiwa dari kelompok Pasien Dalam Perawatan (PDP) yang dipublish situs resmi milik Pemprov Banten itu, hari ini bertambah sebanyak 3 kasus. Sehingga total PDP yang meninggal dunia menjadi 170 orang.

    Rincian PDP meninggal adalah Kota Tangerang 51 kasus, Kota Tangsel 63 kasus, Kabupaten Tangerang 23 kasus, Kota Cilegon 12 kasus, Kabupaten Serang 11 kasus, Kabupaten Pandeglang 6 kasus dan Kabupaten Lebak 4 kasus. Hanya Kota Serang yang tidak memiliki kasus PDP meninggal dunia.

    Adapun jumlah PDP yang terdata hingga hari ini adalah 1659 kasus, dengan 857 masih menjalani perawatan dan 632 lainnya dinyatakan sembuh.

    Adapun rincian penyebaran PDP di Banten adalah Kota Tangerang 732 kasus, Kota Tangsel 438 kasus, Kabupaten Tangerang 352 kasus, Kabupaten Serang 47 kasus, Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon dan Kota Serang masing-masing 23 kasus, serta Kabupaten Lebak 18 kasus.

    Sementara, rincian jumlah PDP yang masih menjalani perawatan adalah di Kota Tangerang 280 kasus, Kota Tangsel 273 kasus, Kabupaten Tangerang 265 kasus, Kabupaten Serang 13 kasus, Kota Serang 9 kasus, Kabupaten Lebak 8 kasus, Kabupaten Pandeglang 5 kasus dan Kota Cilegon 4 kasus.

    Sementara, untuk jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) yang dirilis dalam situs tersebut hingga kemarin telah mencapai 6.943 orang. Namun, dari jumlah itu hanya 1.362 orang yang masih dilakukan pemantauan, karena 5.581 lainnya sudah dinyatakan sembuh.

    Adapun rincian ODP yang masih dipantau, terbanyak ada di Kota Tangsel dengan 520 ODP. Setelah itu Kota Tangerang (422 ODP), Kabupaten Tangerang (164 ODP) Kabupaten Serang (133 ODP), Kota Cilegon (38 ODP), Kabupaten Pandeglang (33 ODP), Kabupaten Lebak (28 ODP) dan Kota Serang dengan 24 ODP.(ENK)

  • Update Covid-19 Banten Hari Ini, Penambahan Kasus Positif Samai Rekor Tertinggi

    Update Covid-19 Banten Hari Ini, Penambahan Kasus Positif Samai Rekor Tertinggi

    SERANG, BANPOS – Jumlah kasus positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) terus bertambah. Bahkan, sepanjang Jumat (8/5/2020) ini, penambahan kasus positif Covid-19 menyamai rekor penambahan kasus positif per hari.

    Berdasar data yang diunggah infocorona.bantenprov.go.id, saat ini kasus positif Covid-19 di Provinsi Banten hari ini bertambah sebanyak 18 kasus. Total kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Banten menjadi 438 kasus.

    Penambahan 18 kasus dalam sehari, merupakan rekor tertinggi penambahan jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19. Penambahan dengan jumlah yang sama, sebelumnya terjadi pada 12 April 2020 lalu.

    Rincian penyebaran kasus positif Covid-19 hari ini, Kota Tangerang menjadi 200 kasus, Kota Tangsel menjadi 119 kasus, dan Kabupaten Tangerang menjadi 102 kasus. Sementara, di wilayah lain tak ada penambahan kasus sepanjang Jumat hari ini. Sehingga rinciannya adalah Kota Serang tetap 7 kasus, Kabupaten Serang 5 kasus, Kabupaten Pandeglang 3 kasus dan Kota Cilegon 2 kasus.

    Sedangkan untuk kasus meninggal dunia dari kelompok positif Covid-19, hari ini tak ada penambahan kasus. Sehingga, jumlah korban jiwa akibat virus asal negeri tirai bambu itu masih tertahan di angka 52 kasus.

    Pada sisi lain, angka kesembuhan untuk pasien positif covid-19 terus meningkat. Hari ini terdapat penambahan 8 kasus pasien positif yang dinyatakan sembuh, sehingga jumlah keseluruhan kasus sembuh dari Covid-19 menjadi 134 kasus. Sementara jumlah pasien terkonfirmasi positif yang masih menjalani perawatan adalah 252 orang.(ENK)

  • Puluhan Pekerja di Chandra Asri Kontak dengan Pasien Positif Covid-19

    Puluhan Pekerja di Chandra Asri Kontak dengan Pasien Positif Covid-19

    CILEGON, BANPOS – Seorang warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, bekerja di PT Chandra Asri Petrochemical (CAP). Keduanya tercatat sebagai karyawan PT Inti Karya Persada Teknik (IKPT) yang merupakan kontraktor utama di PT CAP dan sedang bekerja untuk pembangunan pabrik Butene-1 (B-1) yang berlokasi di Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.

    Berdasar informasi yang dihimpun, saat ini pihak manajemen PT IKPT sudah memberikan Covid-19 Alert (Peringatan Covid-19, red) kepada karyawannya. Dalam informasi itu disebut, ada 30 orang yang telah melakukan kontak dengan pasien berinisial Yu. Dari 30 orang yang itu, 14 orang diantaranya melakukan Closed Contact (kontak jarak dekat, red), dengan pasien.

    Saat ini, ke-14 karyawan yang telah melakukan closed contact itu kini berstatus work from home. Karena kondisi itu, manajemen PT IKPT pun meminta kepada karyawannya yang pernah melakukan kontak dengan Yu dan ke-14 karyawan itu diminta melapor ke manajemen PT IKPT.

    Selain itu, PT CAP juga dikabarkan telah menutup sementara satu site untuk kepentingan isolasi. Penutupan dilakukan sejak Jumat (8/5) ini hingga 20 Mei 2020 mendatang.

    Juru Bicara Penanganan Percepatan Covid-19 Kota Cilegon Ahmad Aziz Setia Ade Putera membenarkan adanya pasien positif Covid-19 dari PT CAP. Bahkan, menurutnya ada dua orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang berasal dari PT CAP. Pihaknya saat ini hanya berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Serang dan perusahaan.

    “Kalau untuk karyawan IKPT yang sedang mengerjakan proyek di Chandra Asri itu kan tinggalnya di Anyer Serang sehingga penangannya masuk di Kabupaten Serang,” kata Azis.

    Untuk protokol Covidnya, sambung Azis, ditangani oleh perusahaan, termasuk melakukan rapid test terhadap pekerja yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif. Semua dilakukan oleh perusahaan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang.

    “Kita sifatnya hanya koordinasi saja dan memonitor pelaksanaan prtokol covid di perusahaan,” pungkasnya.

    Sementara, ketika dikonfirmasi soal informasi yang beredar itu, pihak IKPT dan Chandra Asri tidak menjawab pesan maupun hubungan telepon yang dilakukan BANPOS.(LUK/ENK)

  • Pasien Positif Covid-19 di Cilegon Tulari Tetangga

    Pasien Positif Covid-19 di Cilegon Tulari Tetangga

    CILEGON, BANPOS – Di luar wilayah Tangerang Raya, penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) kebanyakan terdeteksi melalui keluarga atau melalui Orang Tanpa Gejala (OTG). Namun, di Kota Cilegon telah terjadi penularan antar tetangga yang menyebabkan penderita Covid-19 di kota baja bertambah.

    Kemarin, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mengumumkan penambahan kasus positif covid-19 di wilayahnya. Pasien positif Covid-19 kedua itu warga Kelurahan Panggungrawi, Kecamatan Jombang, berjenis kelamin laki-laki dan berinisial Y (50).

    Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cilegon, Ahmad Aziz Setia Ade Putra mengungkapkan, Y tidak lain adalah tetangga satu perumahan dengan ND (31), pasien terkonfirmasi positif Covid-19 pertama di Cilegon. Y melakukan swab dan PCR secara mandiri di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) pada Jumat (30/4) lalu. Saat itu, Y mengaku pernah melakukan kontak dengan ND.

    “Mendapati ada riwayat pernah bersentuhan dengan pasien positif pertama, Dinkes Kota Cilegon menetapkan dia dengan status OTG (Orang Tanpa Gejala). Dia langsung diminta untuk isolasi mandiri di rumahnya. Keluarga Y sekarang statusnya OTG dan akan dilakukan swab juga, istri dan tiga anaknya,” kata Aziz.

    Hasil swab dan PCR korban keluar pada Senin (4/5) kemarin, dimana hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah terkonfirmasi, pihak Dinkes langsung menyiapkan Y untuk dirujuk ke Wisma Atlet Jakarta, selaku rumah sakit yang ditunjuk untuk pasien OTG.

    “Saat ini masih di rumahnya karena akan dirujuk ke Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta khusus yang OTG (Orang Tanpa Gejala),” katanya.

    Kepala Dinkes Kota Cilegon, dr Arriadna mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan tracking terhadap lingkungan tempat tinggal dan lingkungan bekerja pasien kedua. Sebab diketahui Y masih aktif bekerja.

    “Sebelum melakukan tes swab secara mandiri, Y diketahui masih bekerja. Maka itu, kami melakukan penelusuran di tempat dia bekerja,” tuturnya.

    Arriadna juga menyoroti lingkungan perumahan tempat Y dan ND tinggal. Dimana warga setempat dinilai tidak mengikuti anjuran pemerintah.

    “Seharusnya ketika ND diketahui terkonfirmasi positif, para tetangga lebih waspada. Tapi nyatanya tidak, mereka tetap berkumpul. Termasuk tarawih di masjid, padahal pemerintah mengimbau untuk tarawih di rumah,” ucapnya.

    Ketika ditanya apakah perumahan tersebut akan dilockdown, dr Arriadna menegaskan bahwa hal tersebut bukan kapasitas dirinya. “Kalau itu bukan keputusan Dinkes, tapi pimpinan daerah,” pungkasnya.

    Selain warga di lingkungan tempat tinggal kedua pasien positif Covid-19, ND juga diketahui pernah melakukan kontak dengan setidaknya 28 tenaga medis di RSKM. Setelah ND dinyatakan positif, hingga saat ini ke-28 tenaga medis itu menjalani isolasi di RSKM.

    Untuk diketahui dengan adanya kasus baru positif Covid-19 di Kota Cilegon bertambah menjadi dua orang, sedangkan OTG 15, ODP (Orang Dalam Pemantauan) 501, PDP (Pasien Dalam Pemantauan) 21.(LUK/ENK)