Tag: covid-19 cilegon

  • Alhamdulillah, Pasien 03 Cilegon Dinyatakan Sembuh

    Alhamdulillah, Pasien 03 Cilegon Dinyatakan Sembuh

    CILEGON, BANPOS,- Kabar baik kembali datang dari Kota Cilegon. Pasien 03 yang semula positif covid- 19 kini dinyatakan negatif atau sembuh.

    Kabar sembuhnya pasien 03 berinisial HM yang merupakan warga Kelurahan Tegal Bunder, Kecamatan Purwakarta menyebar di kalangan wartawan Cilegon.

    Pasien 03 dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di Wisma Atlit selama kurang lebih satu bulan.

    Hasil Swab PCR menyatakan bahwa pasien dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang hari ini.

    Selanjutnya setibanya di rumah, pasien 03 diminta untuk isolasi mandiri selama 14 dari mulai tanggal 26 Mei sampai 9 Juni mendatang.

    Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Cilegon, Aziz Setia Ade yang dihubungi membenarkan kabar bahwa pasien 03 dinyatakan sembuh dari Covid.

    Aziz mengatakan, pasien 03 yang berumur 27 tahun tersebut dirawat di RS Darurat Wisma Atlet sejak 10 Mei 2020.

    Selanjutnya pada 26 Mei dinyatakan sembuh oleh dokter RS Wisma Atlet.

    “Hari ini pasien 03 Alhamdulillah dinyatakan sembuh. Kami bersyukur warga Cilegon kembali dinyatakan telah sembuh dari Covid. Hal ini kebanggaan buat semua warga Kota Cilegon. Semoga semuanya kembali sehat dan penyakit Covid ini tidak ada lagi dan kita bisa hidup normal,” ujar Aziz.

    Sementara itu, berdasarkan data, pasien positif yang sembuh sebanyak dua orang, masih dirawat dua orang, sedangkan yang menjalani isolasi mandiri satu orang.(BAR/PBN)

  • Satu Warga PCI Cilegon Positif Covid-19

    Satu Warga PCI Cilegon Positif Covid-19

    CILEGON, BANPOS – Penyebaran virus korona di Kota Cilegon masih terjadi. Yang terbaru, seorang warga Pondok Cilegon Indah (PCI) Kelurahan/Kecamatan Cibeber Kota Cilegon, dinyatakan terkonfirmasi mengidap Covid-19.

    Pengumuman penambahan pasien positif Covid-19 di Kota Cilegon, disampaikan juru bicara Gugus Tugas Percepaan Penanganan Covid-19 Kota Cilegon, Azis Setia Ade Putra. Pengumuman disampaikan tepat di hari raya Idul Fitiri 1441 Hijiriah, Minggu (24/5/2020).

    Azis mengungkapkan, pasien positif yang baru adalah perempuan berinisial E dan berusia 53 tahun. Yang bersangkutan tinggal di Komplek PCI dan dinyatakan positif setelah dua kali melaksanakan tes PCR di RSKM Kota Cilegon.

    “Pada 13 Mei 2020, yang bersangkutan melakukan rapid tes dengan hasil reaktif. Dengan hasil itu, pada hari itu juga dia kemudian melakukan tes PCR secara mandiri di RSKM dan melakukan isolasi mandiri di rumahnya,” kata Azis.

    Pada 15 Mei 2020, sambung Azis, hasil PCR telah keluar dengan E dinyatakan positif mengidap Covid-19. Untuk memastikan, pada hari itu juga E kemudian melakukan tes PCR yang kedua, masih di RSKM Kota Cilegon.

    “Pada tes PCR kedua sebenarnya hasilnya negatif. Tetapi karena kebanyakan peralatan uji PCR di RSKM masih baru, jadi kedua hasil tes harus divalidasi ke Jakarta,” kata Azis.

    Azis melanjutkan, pada 23 Mei 2020, hasil validasi tes PCR yang dikirim ke Jakarta sudah disimpulkan. Hasilnya, dua sampel tes PCR milik E dinyatakan positif mengandung Covid-19.

    “Dengan demikian, kini jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Cilegon menjadi 5 orang. Dengan rincian satu orang meninggal dunia, tiga orang dirawat dan satu orang menjalani isolasi mandiri,”: kata Azis.(ENK)

  • Sempat Kontak dengan Pasien Positif Covid-19, Warga Perumahan Arga Baja Di-Rapid Test

    Sempat Kontak dengan Pasien Positif Covid-19, Warga Perumahan Arga Baja Di-Rapid Test

    CILEGON, BANPOS – Kontak dengan KSN, pekerja harian lepas asal Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang terkonfirmasi positif virus Corona. 14 warga di Perumahan Arga Baja Pura, Kecamatan Grogol Kota Cilegon menjalani Rapid Test, Kamis (14/5).

    Kepala Puskesmas Grogol, Pebriant Damayanti mengatakan, warga di rapid test setelah dilakukan pelacakan dengan KSN. Dari hasil rapid test warga ini seluruhnya dinyatakan non reaktif.

    Diketahui, KSN merupakan pekerja harian lepas asal Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang bekerja sebagai buruh sub kontraktor PT Krakatau Enginering. Sebelum bekerja, KSN di swab test oleh perusahaan di RSKM dan hasilnya terkonfirmasi positif virus Corona.

    “Tadi ada 14 orang yang di-rapid test. Alhamdulillah, semua hasil testnya negatif,” katanya, saat dikonfirmasi, Kamis (14/5).

    Rapid test tersebut, kata dia, merupakan hasil pelacakan (tracing) yang dilakukan terhadap orang-otang yang pernah kontak erat dengan KSN. Mereka yang di rapid test diantaranya tetangga di kontrakan KSN dan sejumlah warga sekitar.

    “Secara protap kita prioritaskan yang ada kontak erat dengan yang positif. Yang pasti di dalam satu rumah kontrakan disitu kita rapid test. Ada juga warga yang di-rapid karena kontak dengan pasien,” ungkapnya.

    Terkait 5 orang yang satu kontrakan dengan KSN, paparmya, sudah diiisolasi di Hotel The Royale Krakatau oleh perusahaan. Kelimanya sudah diambil sampel swab test dan saat ini tengah menunggu hasil PCR.

    Mengenai KSN yang terkonfirmasi Postif Covid-19, lanjutnya, dugaan dimana terpapar belum dapat dipastikan. Namun yang bersangkutan kemungkinan terpapar dari lokasi tempatnya berasal atau saat ke Cilegon dengan kendaraan umum.

    “Kita belum bisa memastikan dia terpapar dimana. Kemungkinan cukup luas, karena dia berasal dari jawa barat yang merupakan zoba merah. Kemungkinan dia sudah terpapar saat dia datang. Tidaktahu juga dia terpapar, karena dia juga naik angkutan umum. Yang pasti kita tetap tingkatkan kewaspadaan saja,” terang wanita yang disapa Maya ini.

    Sebagai Kepala Puskesmas Grogol, ia meminta agar warga tidak perlu panik. Penanganan kasus sudah dilakukan sesuai protokol percepatan penanganan penularan Covid-19.

    “Saya pikir warga tidak perlu panik. Antisipasi dari RT dan RW dan kelurahan sudah maksimal. Pemilik kontrakan juga kooperatif melakukan disinfeksi untuk ruangan di kontrakan. Untuk saat ini, mudah-mudahan aman,” tandasnya.(LUK)

  • Walikota Cilegon Dinilai Remehkan Covid-19

    Walikota Cilegon Dinilai Remehkan Covid-19

    CILEGON, BANPOS – Ketua Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) Rizki Putra Sandika menilai, Wali Kota Cilegon Edi Ariadi, selaku Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, terkesan masih meremehkan penyebaran kasus covid-19 di Kota Cilegon. Terbukti dengan tidak adanya itikad baik dari Edi, tidak melakukan isolasi mandiri usai berkunjung ke RSUD Kota Cilegon.

    “Semua sudah tahu jika ratusan petugas medis di RSUD Cilegon berstatus OTG. Bahkan salah satunya terkonfirmasi positif corona. Kemarin Pak Wali ke RSUD kan, tapi sekarang tidak isolasi mandiri. Bukannya itu sikap meremehkan,” ucapnya.

    Ia pun menilai langkah tim gugus tugas masih sebatas retorika. Tim tersebut dibilang terlalu banyak rapat, sementara langkah nyatanya tidak terlihat signifikan. “Melihat kondisi yang semakin memburuk, saya rasa gugus tugas kebanyakan rapat dan sebatas retorika tanpa ada langkah tegas dan serius,” katanya.

    Terkait wali kota Edi yang tidak melakukan isolasi mandiri, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Cilegon, Ahmad Aziz Setia Ade Putra menilai hal tersebut memang tidak diperlukan. “Pak Wali kan tidak bersentuhan langsung. Lagi pula, Pak Wali ke RSUD ketika kasus itu belum muncul,” tandasnya.(LUK/ENK)

  • Covid-19 Menyebar Karena Pemkot Cilegon Dianggap Lemah Awasi Industri

    Covid-19 Menyebar Karena Pemkot Cilegon Dianggap Lemah Awasi Industri

    CILEGON, BANPOS – Sejumlah pihak mempertanyakan kinerja Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Cilegon. Ini setelah munculnya kasus-kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara sporadis, selama beberapa hari terakhir.

    Diketahui, saat ini telah muncul tujuh kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Cilegon. Dari tujuh kasus itu, hanya tiga kasus diantaranya tercatat warga Kota Cilegon. Kemudian muncul juga kasus terkonfirmasi positif di lingkungan industri PT Chandra Asri. Dimana 2 buruh PT IKPP, perusahaan kontraktor yang bekerja di pabrik kimia tersebut, positif korona.

    Setelah itu, muncul pula kasus terkonfirmasi positif di lingkungan PT Krakatau Engineering (KE). Dimana salah satu calon pekerja asal Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat terdeteksi mengidap virus Corona.

    Informasi lain, pasien kedua terkonfirmasi positif corona adalah pekerja di PT Cabot Indonesia. Warga BPI, Kelurahan Panggungrawi, Kecamatan Jombang tersebut, beberapa hari sebelum melakukan isolasi mandiri, sempat aktif bekerja. Dari kasus-kasus tersebut muncul dari kalangan pekerja industri. Jelas ini menandakan pengawas di zona industri sangat minim.

    Anggota Komisi II DPRD Kota Cilegon Ibrohim Aswadi mengatakan, kemunculan banyak kasus terkonfirmasi positif covid-19 membuat pihaknya bersedih. Ia meminta kinerja gugus tugas semakin ditingkatkan.

    “Saya minta, tim gugus tugas tidak lagi menunggu laporan dari industri. Tapi harus turun langsung. Datangi industri, awasi para pekerja. Sebab sekarang sudah jebol, penyebarannya lewat industri, bukan lewat penduduk lokal,” katanya saat dihubungi melalui telepon genggam, Senin (11/5).

    Menurutnya, pihaknya telah lama mengingatkan tim gugus tugas, agar dunia industri harus dikawal secara ketat. Sebab di industri, terdapat pekerja dari berbagai wilayah. “Di industri itu, ada orang asing, dari luar provinsi, juga luar kota. Ketika mereka lalu-lalang dari tempat asal mereka ke tempat kerja, jelas membuat potensi penyebarannya menjadi tinggi,” ujarnya.

    Karena itulah, ia menilai tim gugus tugas dan kalangan industri segera berkoordinasi. Khususnya untuk melaksanakan screening dan rapid test. “Saya mendesak agar tim gugus tugas melakukan screening dan rapid test ke industri yang telah muncul kasus terkonfirmasi,” tuturnya.

    Terkait hal ini, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Ahmad Aziz Setia Ade Putra mengatakan, pihaknya mempercayakan penanganan wabah korona kepada pihak industri. Disisi lain, pihaknya pun telah menyebarkan surat imbauan dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19.

    “Kami berkoordinasi dengan pihak industri, juga menyerahkan penanganan covid-19 kepada mereka,” ujarnya.(LUK/RUL/ENK)

  • Tambahan Pasien Positif Covid-19 di Cilegon dari Tegalbunder

    Tambahan Pasien Positif Covid-19 di Cilegon dari Tegalbunder

    CILEGON, BANPOS – Senin (11/5/2020) pagi, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 kota Cilegon membenarkan penambahan kasus positif Covid-19 di wilayahnya. Sorenya, diketahui pasien positif ketiga di Kota Baja itu adalah warga Kelurahan Tegalbunder, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.

    Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Cilegon, Aziz Setia Ade Putera melalu keterangan persnya mengatakan, pasien positif Covid-19 baru berinisial HM (27). HM dinyatakan positif terjangkit virus asal negeri tirai bambu itu setelah dilakukan pemeriksaan Swab di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon.

    “Diinformasikan bahwa di Kota Cilegon kembali ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, semula dua orang bertambah satu menjadi tiga orang yang positif Covid-19. Adapun yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah berinisial HM berjenis kelamin perempuan berusia 27 tahun dan berdomisili di Kelurahan Tegalbunder, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon,” ujar Aziz, Senin (11/5).

    Lebih lanjut Aziz menjelaskan bahwa pada 30 April 2020 HM sempat dibawa ke RSKM Cilegon dan didiagnosa oleh dokter sakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Setelah satu hari di RSKM, pada 1 Mei 2020, dokter memasukkan HM ke ruang isolasi Covid-19 yang ada di RSKM sampai dengan 6 Mei 2020.

    “Dan pada 7 Mei 2020 suami HM atas permintaan sendiri meminta pulang paksa yang sedang rawat inap di RSKM dan disarankan oleh dokter agar melalu isolasi mandiri di rumah,” jelasnya.

    Selanjutnya HM diambil swab untuk dilakukan pemeriksaan melalui PCR di RSKM dan pada 9 Mei 2020 diketahui hasilnya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

    “Kemudian pada Minggu 10 Mei 2020, Tim Gugus tugas Kelurahan Tegalbunder berkoordinasi dengan dokter Puskesmas Kecamatan Purwakarta dan Dinas Kesehatan Kota Cilegon untuk menjemput HM untuk dirujuk ke Rumah Sakit Wisma Atlet di Jakarta oleh tim kesehatan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Cilegon,” paparnya.

    Selanjutnya, kata Aziz, keluarga HM yang tinggal serumah akan dilakukan rapid test dan akan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari kedepan.

    “Adapun langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Cilegon adalah akan melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah HM dan di lingkungannya,” tandasnya.(LUK/ENK)

  • Tiga Lokasi Jadi Tempat Isolasi PDP Covid-19 di Cilegon

    Tiga Lokasi Jadi Tempat Isolasi PDP Covid-19 di Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon mulai mempersiapkan sebanyak 113 ruang isolasi untuk para pasien dalam pengawasan (PDP) Corona atau Covid-19.

    Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Cilegon Ahmad Aziz Setia Ade Putera mengatakan bahwa ratusan ruangan isolasi yang disediakan oleh Pemkot Cilegon ini dibagi tiga tempat. Yaitu, Kantor BLK (Balai Latihan Kerja) di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon, RSUD Cilegon dan rumah singgah milik Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cilegon yang berada di Kelurahan Cikerai Kecamatan Cibeber.

    “Masing-masing titik tersebut memiliki tempat-tempat tidur. Untuk di BLK ada 50 tempat tidur, RSUD sebanyak 23 tempat tidur dan rumah rehabilitasi sebanyak 40 tempat tidur. Total keseluruhan tempat tidur yang disediakan oleh Pemkot Cilegon sebanyak 113 tempat tidur,” kata Aziz kepada awak media saat ditemui di kantornya, Senin (11/5).

    Aziz memastikan, jika semua biaya makan untuk keseluruhan para pasien yang berada di ruang isolasi tersebut akan ditanggung seluruhnya oleh Pemkot Cilegon.

    “Yang menanggung semua pemerintah. Untuk biaya makan maupun kebutuhan sehari-hari lainnya di tanggung semua oleh pemerintah. Misalnya, jika ada warga yang memang pernah berkontak langsung dengan pasien terkonfirmasi Covid-19 bisa mengisolasi sendiri ke lokasi ruang isolasi yang sudah disediakan oleh pemerintah. Adapun fasilitas yang ada hanya tempat tidur maupun makanan aja,” terang Aziz.

    Sementara itu, Kepala Dinsos Kota Cilegon Ahmad Jubaedi menambahkan bahwa pihaknya siap menyediakan tempat untuk isolasi bilamana ada pasien yang bersedia diisolasi.

    “Kita hanya menyediakan tempat, kalau yang tahu terkait standarnya dari gugus tugas penanganan. Untuk ruangannya terpisah dengan yang lain. Tapi persiapan kita sudah siap,” tandasnya. (LUK)

  • Positif Covid-19 di Cilegon Bertambah Lagi

    Positif Covid-19 di Cilegon Bertambah Lagi

    CILEGON, BANPOS – Kasus positif Corona atau Covid-19 di Kota Cilegon kembali bertambah. Terbaru, ada satu kasus positif corona yang terkonfirmasi di Kota Cilegon sehingga total ada 3 kasus. 

    Informasi yang berhasil dihimpun, pasien tersebut berinisial HM (27) berjenis kelamin perempuan. Sebelumnya, pada Senin tanggal 30 April 2020 korban HM dibawa ke RSKM oleh suaminya dan diagnosa dokter sakit DBD setelah satu hari di rumah sakit RSKM dan dokter memasukan HM ke ruang isolasi Covid-19 yang ada sampai dengan tanggal 6 Mei 2020.

    Kemudian pada Kamis 7 Mei 2020 suami korban IM yang bekerja di salah satu perusahaan di Bojonegara, Kabupaten Serang, mencabut paksa pulang dan disarankan dokter untuk isolasi mandiri di rumah. Selanjutnya Sabtu 9 Mei 2020 jam 21.30 WIB suami korban IM mengambil hasil Swab istrinya yang pertama dari RSKM dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19 .

    Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Cilegon, Ahmad Aziz Setia Ade Putera membenarkan hal tersebut. Yang bersangkutan terindikasi positif Covid -19 pada tanggal 9 Mei 2020 jam 21.30 WIB setelah suami korban IM mengambil hasil Swab yang pertama dari RSKM dan dinyatakan positif Covid-19.

    “Iya betul positif. Informasi yang beredar di medsos, sudah dibenarkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes Cilegon). Rilis resminya nanti sore,” kata Aziz saat dikonfirmasi, Senin (11/5).

    Sebelumnya, dua warga Kota Cilegon dikonfirmasi mengidap Covid-19. Keduanya adalah warga perumahan Bumi PAnggungrawi Indah, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.(LUK) 

  • Ada Pegawai Positif Covid-19, Pelayanan RSUD Cilegon Tetap Normal

    Ada Pegawai Positif Covid-19, Pelayanan RSUD Cilegon Tetap Normal

    CILEGON, BANPOS – Pelayanan RSUD Cilegon pasca pengumuman salah seorang pegawainya terkonfirmasi positif mengidap Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), tetap berjalan. Namun, tetap bakal ada pembatasan, baik jumlah yang melaksanakan pelayanan, serta pasien yang melakukan pemeriksaan.

    Hal itu disampaikan Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Cilegon, Ahmad Azis Ade, Minggu (10/5). Menurutnya, pembatasan dilakukan untuk meminimalisir resiko penyebaran virus korona di tempat itu.

    “Nanti sudah diatur oleh Plt Dirut (Arriadna-red), pelayanan juga akan tetap dilakukan karena ini utama,” terang Aziz.

    Sementara itu, Plt Dirut RSUD Kota Cilegon yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr. Arriadna menjelaskan, pihaknya sudah melakukan inventarisasi sejumlah tenaga medis dan karyawan yang kontak langsung dengan DK.
    Saat ini pihaknya juga sudah melakukan serangkaian rapid test. Namun, untuk yang kontak dengan OTG seperti Walikota, Muspida dan tidak dinyatakan OTG dan tidak memerlukan tes.

    Selain adanya perawat Positif Covid-19, pada Minggu (10/4), Dinkes juga menemukan adanya warga yang hendak menjadi buruh pabrik yang dinyatakan positif usai menjalani pemeriksaan swab di Rumah Sakit Krakatau Medika.
    Buruh berinisial KN (42) asal Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat itu adalah buruh PT Benteng Api Tehnik (BAT) yang akan mengerjakan proyek dari PT Krakatau Engenering (KE) dan ngekos di Perum Arga Bajapura, Kecamatan Grogol.

    Sebelumnya KN memeriksakan medikal cekup di RSKM pada Selasa (5/5) dan berdasarkan hasil swab positif, yang kemudian di rujuk ke Wisma Atlit untuk dirawat. (BAR/LUK/RUL)

  • Sempat Kontak dengan OTG di RSUD, Walikota Cilegon Tak Dikarantina

    Sempat Kontak dengan OTG di RSUD, Walikota Cilegon Tak Dikarantina

    CILEGON, BANPOS – Sebanyak 123 Tenaga Medis dan Karyawan RSUD Kota Cilegon dinyatakan dalam Orang Tanpa Gejala (OTG) usai salah satu perawatnya DK (38) positif korona berdasarkan hasil swab.

    Sebelum dinyatakan berstatus OTG, sejumlah karyawan dan tenaga medis tersebut sempat kontak dengan Walikota Cilegon Edi Ariadi dan pimpinan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) yaitu Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana dan Dandim 0623/Cilegon Rico Ricardo Sirait saat meninjau banjir pada Senin (4/5) lalu.

    Sejak diumumkan pada Sabtu (9/5) lalu terkait 123 perawat berstatus OTG, sampai sekarang walikota dan muspida tak melakukan isolasi mandiri. Bahkan, ketiganya bersama-sama ikut dalam rapat evaluasi di Ruang Rapat Walikota Cilegon, Minggu (10/5).

    Diketahui Edi Ariadi bersama, Yudhis dan Rico mengunjungi RSUD pukul 19.00 WIB saat kondisi banjir. Ketiganya berkeliling sejumlah ruangan yang ada di RSUD Kota Cilegon, Bahkan Edi juga secara tidak langsung berbincang dengan sejumlah perawat serta sekuriti yang statusnya sekarang OTG.

    Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Ahmad Aziz Setia Ade menjelaskan, meski sempat mengunjungi RSUD Cilegon dan kontak dengan perawat dan pegawai yang berstatus OTG, dipastikan jika Edi tidak menyandang status OTG seperti lainnya. Hal itu karena Edi tidak kontak langsung dengan DK perawat positif korona.

    “Engga (ODP), Engga di tes (rapid tes). Sebab, OTG itu kalau sudah ada kontak dengan yang positif hasil PCR (Polymerase Chain Reaction),” tandas Aziz.(LUK/RUL/ENK)