Tag: COVID-19

  • Nekat Mudik, Tenaga Medis RS Swasta di Kota Serang Terkonfirmasi Positif Covid-19

    Nekat Mudik, Tenaga Medis RS Swasta di Kota Serang Terkonfirmasi Positif Covid-19

    SERANG, BANPOS – Lagi-lagi Kota Serang mentacatat tambahan kasus terkonfirmasi positif. Pasien positif ke-14 di Kota Serang merupakan tenaga medis salah satu rumah sakit swasta di Kota Serang, yang nekat mudik pada saat lebaran yang lalu.

    Juru bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa pasien merupakan pria berinisial AH.

    “Pasien bekerja di salah satu rumah sakit swasta sebagai tenaga medis. Pria berinisial AH, umur 56 tahun. Warga Kelurahan Serang,” ujar Hari saat dihubungi awak media, Jumat (5/6).

    Menurut Hari, AH bersama dengan keluarganya memiliki riwayat perjalanan ke zona merah, untuk melaksanakan tradisi mudik hari raya Idul Fitri.

    “Pasien bersama satu istri dan tiga orang anak serta satu orang menantunya memiliki riwayat perjalanan ke zona merah tanggal 25 Mei yang lalu,” terangnya.

    Hari mengatakan, usai berkunjung dari zona merah tersebut, AH diduga merasakan tidak enak badan. Sehingga secara mandiri, AH dan keluarganya melakukan tes swab di Kimia Farma Kota Serang.

    “Mungkin karena tidak enak badan, tanggal 29 Mei AH dan keluarganya melakukan tes swab di Kimia Farma. Hasilnya AH positif sedangkan keluarganya negatif Covid-19,” ucapnya. Saat ini, AH sudah dirawat di Rumah Sakit dr. Drajat Prawiranegara (RSDP).

    Hari mengaku, kasus ke-14 ini merupakan kasus terbaru, diluar dari beberapa klaster yang ada. Menurutnya, tambahan kasus ini merupakan akibat ketidakdisiplinan masyarakat atas anjuran pemerintah.

    “Menjelang lebaran kami sudah sangat gencar melakukan imbauan kepada masyarakat agar tidak mudik, tetap dirumah dan melaksanakan salat Idul Fitri bersama keluarga inti saja. Tapi ternyata beberapa banyak yang tidak disiplin,” tandasnya.

    Untuk diketahui, hingga saat ini Kota Serang telah mencatat 14 kasus terkonfirmasi positif. 7 pasien dinyatakan sembuh, 6 pasien masih dirawat dan satu pasien dinyatakan meninggal dunia. (DZH)

  • Alhamdulillah, Pasien Covid Pertama di Lebak Dinyatakan Sembuh

    Alhamdulillah, Pasien Covid Pertama di Lebak Dinyatakan Sembuh

    CIHARA, BANPOS – Perkembangan kesehatan pasien positif Covid-19 yang pertama warga di Lebak, S (39) yang merupakan Ketua RT di Desa Cihara, Kecamatan Cihara dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari RSUD Banten, Kamis (4/6) malam, hal itu dilaporkan setelah ia menjalani perawatan selama sebulan lebih.

    Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Kecamatan Cihara, Hermansyah kepada BANPOS membenarkan bahwa itu berdasarkan surat keterangan sehat dari pihak RSUD Banten, pasien S dinyatakan telah benar-benar sembuh atau negatif Covid. Dalan hal ini pihaknya bersama tim gugus tugas Covid-19 Kecamatan mengaku Jumat pagi hari sudah melakukan kunjungan langsung ke rumah S.

    “Kami bertemu langsung dengan pa S. Beliau kondisinya sudah sehat, hal itu dibuktikan dengan adanya surat dari RSUD Banten yang menyatakan bahwa setelah durawat selama 37 hari, hasil diagnosa beliau Alhamdulillah dinyatakan sembuh, hasil swab terakhirnya dinyatakan negatif,” ujarnya, Jumat (5/6)

    Menurut Herman, langkah selanjutnya, pihak Puskesmas Cihara akan tetap intens memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat, terutama kepada masyarakat di sekitar tempat tinggal S. Pihaknya tidak menginginkan muncul stigma negatif dari masyarakat sehingga mantan pasien Covid-19 ini dikucilkan.

    “Kita sudah memberikan penyuluhan, memastikan kepada masyarakat bahwa pak S ini sudah sembuh. Dan Alhamdulillah masyarakat sudah tidak ada lagi yang ketakutan. Kami berpesan agar masyarakat menerimanya, tidak mengucilkannya,” ungkapnya.

    Kepala PKM Cihara inipun menambahkan, mantan pasien S tetap disarankan untuk melakukan social distancing dengan sehari-hari tetap menggunakan masker meski di dalam rumah serta memakan makanan yang bergizi. Kata dia, pihaknya pun sudah meminta kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

    “Protokol kesehatan harus tetap ditaati sampai pandemi ini benar-benar berakhir. Tetap tenang dan waspada, jangan sampai virus korona ini disepelekan.” paparnya.

    Diketahui, berdasarkan hasil rapid test terhadap masyarakat, termasuk 7 orang yang diketahui mudik dari zona merah tercatat negatif.(WDO/PBN)

  • Klaster WNA Bangladesh, Kecamatan Majasari Jadi Zona Merah

    Klaster WNA Bangladesh, Kecamatan Majasari Jadi Zona Merah

    PANDEGLANG, BANPOS – Kasus COVID-19 di Kabupaten Pandeglang nampaknya meningkat. Hal itu dibuktikan dengan bertambahnya warga terkonfirmasi positif COVID-19 yang diketahui melalui hasil swab. Sebelumnya ada 3 orang, kini bertambah menjadi 4 orang positif COVID-19.

    Dari jumlah kasus warga asal Pandeglang yang terkonformasi Positif COVID-19, sebanyak dua orang dinyatakan sembuh, satu orang meninggal dunia dan satu orang lagi masih dalam penanganan medis.

    Berdasarkan hasil informasi yang dihimpun, beberapa hari terakhir telah ditemukan lagi kasus baru yang terkonfirmasi COVID-19 melalui hasil SWAB, pasca-kunjungan warga Negara Bangladesh beberapa bulan lalu di Kecamatan Majasari, Pandeglang.

    Juru Bicara Tim Gugus Tugas penanganan COVID-19 Kabupaten Pandeglang, dr.Achmad Sulaeman mengakui ada penambahan jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Pandeglang. Dari sebelumnya tiga orang, kini menjadi empat orang.

    “Untuk kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 titik di wilayah kita bertambah, yang kemarin kita mencatat ada 3 hari ini kita bertambah satu menjadi 4 kasus yang terkonfirmasi Ini berasal dari Kecamatan Majasari,” katanya, Rabu (3/6).

    Pasca-adanya warga yang terkonfirmasi Positif, Tim Gugus Tugas penanggulangan COVID-19 Pandeglang, akan melakukan penelusuran (tracking) terhadap orang-orang yang sempat kontak langsung dengan warga terkonfirmasi COVID-19 tersebut.

    “Kami dari tim gugus tugas akan terus memantau perkembangan selanjutnya, dan direncanakan kami akan bergerak untuk Mentracking orang-orang yang sempat kontak dengan yang terkonfirmasi tersebut,” ucapnya.

    Sule juga menambahkan bahwa sebanyak 4 warga yang dinyatakan positif COVID-19 melalui hasil pemeriksaan swab, dengan riwayat kontak langsung dengan Warga Negara Bangladesh tersebut. Dari ke empat orang itu, tiga diantaranya adalah warga luar Pandeglang, diantaranya warga Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang dan Kota Serang dan ketiga warga tersebut masuk data masing-masing daerah.

    “Kita telah mencatat bahwa dari 4 orang terkonfirmasi di kecamatan majasari ini, 3 orang diantaranya telah berada di tempat asalnya masing-masing yaitu mereka berasal dari satu orang berasal dari kabupaten Lebak, satu orang berasal dari Kabupaten Serang, dan satu lagi dari kota Serang. Yang tersisa di Pandeglang hanya 1 maka dari itu data orang yang terkonfirmasi di Pandeglang hanya bertambah satu, sehingga total semua orang yang terkonfirmasi Positif di kabupaten Pandeglang ada 4 orang,” jelasnya.

    Untuk itu, demi memutus mata rantai penularan COVID-19 di Kabupaten Pandeglang, pihaknya mengajak masyarakat agar melakukan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah.

    “Untuk memutus rantai penularan penyakit ini kita harus melakukan 4 hal yang terpenting, lakukan kebiasaan adaptasi baru ini dengan melakukan memakai masker, menjaga jarak dari kerumunan, dan satu hal lagi sering-sering cuci tangan dengan menggunakan sabun,” tandasnya.(MG-02/PBN)

  • Kondisi Terhimpit Karena Covid! Jangan  Bersedih Allah Bersama Kita

    Kondisi Terhimpit Karena Covid! Jangan Bersedih Allah Bersama Kita

    VIRUS Covid-19 yang berawal dari Wuhan China menyebar keseluruh dunia termasuk Indonesia menjadi pandemi global yang memiliki dampak serius bagi kesehatan manusia serta menyebabkan terganggunya interaksi manusia akibat adanya protokol kesehatan physical distancing untuk menghindari sebaran virus dikarenakan penyebarannya terjadi antar manusia, hal ini berdampak pada kehidupan sosial yang menyebabkan dampak penurunan aktivitas ekonomi sehingga menimbulkan krisis ekonomi global dan diperkirakan hampir tujuh puluh persen orang terdampak covid19, penurunan pendapatan juga penghasilan menyebabkan ketidakmampuan membeli bahan pangan akibatnya ada ancaman kelaparan serta kondisi terhimpit berkepanjangan dikarenakan kurva covid19 yang belum juga melandai dan kehidupan masih dibayangi ancaman dari covid19.

    Semua orang kini dalam keadaan sulit dimana semua sektor ekonomi terdampak secara signifikan sehingga kini seolah kondisi sulit dan terhimpit akibat covid19 dirasakan oleh kita semua.

    Situasi sulit dan kondisi terhimpit yang dialami oleh umat manusia saat ini pernah juga dialami oleh Rasulullah Saw dan para Nabi diantaranya Nabi Musa beserta pengikutnya meski dengan latar keadaan yang berbeda namun ujian kesulitan dalam kondisi terhimpit hampirlah serupa.

    Suatu ketika Rasulullah Saw pernah dalam kondisi terhimpit bersama sahabatnya Abu Bakar dan Abu Bakar mengungkapkan kegelisahannya ketika bersembunyi dalam gua waktu itu nampak kesedihan serta kegundahan Abu Bakar lalu Nabi Muhammad menguatkan sahabatnya itu dengan sebuah kabar gembira yang diwahyukan Allah Swt.

    “Janganlah kamu bersedih, karena sesungguhnya Allah bersama kita” (QS.At-Taubah [9]:40).

    Allah melindungi Rasulullah Saw dan Abu Bakar dengan jaring laba-laba kemudian menyelamatkan mereka dari kejaran kaum kafir Quraisy. Peristiwa ini menegaskan bahwa Allah akan selalu bersama dan melindungi orang-orang yang beriman, bertakwa dan ikhlas sebagaimana firmannya

    “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS.Al-Nahl [16]:128).

    Apa yang terjadi pada Rasulullah Saw terjadi juga pada Nabi Musa dan para pengikutnya, saat dikejar oleh fir’aun dan tentaranya. Dalam kondisi terhimpit, saat musuh di belakang, sedangkan di depan terhadang lautan yang luas sehingga para pengikut Nabi Musa menjadi panik dan bertanya,

    “Apa yang harus kita lakukan wahai Musa, Sesungguhnya kita akan tersusul oleh mereka!.”

    Dalam kondisi terhimpit sulit Nabi Musa berkata pada mereka,
    “Sekali-kali tidak akan (tersusul).Sesungguhnya Rabb-ku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku” (QS.As-Syua’ara [26]:62)
    lalu dengan kuasa Allah Nabi Musa memukulkan tongkatnya dan lautpun terbelah Nabi Musa beserta pengikutnya diselamatkan oleh Allah dari himpitan musuh,
    “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu, maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan seperti gunung yang besar (QS.As-Syu’ara [26]:63)
    Maha besar Allah yang telah menyelamatkan para hamba, kekasihNya yang beriman dan bertakwa.

    Interaksi antara Rasulullah Saw dan sahabatnya Abu Bakar juga interaksi antara Nabi Musa dan pengikutnya memiliki jawaban yang serupa dalam menghadapi kondisi terhimpit dan sulit, jawaban keduanya seolah wujud keteguhan, kepasrahan dan penyerahan diri kepada Allah Swt setelah usaha sekuat tenaga yang ditempuh baik oleh Rasululullah Saw bersama Abu Bakar ataupun oleh Nabi Musa beserta pengikutnya seolah memberikan pelajaran bagi kita bahwa jawaban atas kondisi sulit yang menimpa kita semua saat ini adalah “Jangan Bersedih Selama Allah Bersamamu” dan “Jangan Bersedih Jika Engkau dekat dengan Allah.”

    Sikap menerima realitas seraya menghadapkan diri kepada Allah Swt saat dalam keadaan sulit maupun lapang, dengan senantiasa memohon perlindungan kepada Allah Swt saat menghadapi musibah kondisi sulit akibat covid-19.

    Allah lah yang telah menyelamatkan Nabi Musa dan Rasulullah dari kejaran kaum kafir yang dengki dan berniat jahat padanya, Allah-lah yang menyelamatkan Nabi Ibrahim dari kobaran api sehingga tak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim karena beliau berserah diri kepada Allah sehingga dijaga dari bahaya api yang memiliki sifat membakar merusak tubuh manusia bila terkenanya namun dengan kuasa Allah api itu menjadi dingin.

    “Hai Api! jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim” (QS.Al-Anbiya’ [21]:69)

    Sikap penuh harap dan penyerahan diri pada Allah yang dilakukan oleh para nabi seraya meyakini bahwa Allah bersama kita adalah sikap terbaik yang wajib kita tiru dalam keadaan saat ini.

    Muhammad Abdul Athi Buhairi mengatakan dalam kitabnya “Innama’al ‘Usri Yusron” bahwa “Sesungguhnya dibalik segala kesulitan itu ada kemudahan setelah kesempitan ada kelapangan dan setelah kesedihan ada kegembiraan. Setelah takut ada rasa aman, setelah gelisah ada rasa tenteram.” kehidupan sulit Rasulullah saat awal masa kenabian di Mekah tentunya memberikan pelajaran berharga bagi kita semua.

    Allah Swt seolah menjelaskan dalam surat Al-Insyirah bahwa Allah memberikan kenikmatan besar bagi Nabi yakni ‘inayah (perlindungan) saat nabi dalam kondisi yatim, fakir dan kebingungan kemudian Allah berikan kelapangan dada pada beliau sehingga mampu juga sukses melewati setiap ujian yang datang padanya.

    “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Al-Insyirah [94]: 5-6)

    Imam al-Baghawi, Imam al-Ma’iny dan Syeikh Muhyiddin ad-Darwisy menyimpulkan dari struktur gaya bahasa di atas dengan sebuah kaidah bahasa Arab, “Isim nakirah jika disebut dua kali maka yang kedua tidaklah sama dengan yang pertama. Namun, jika isim makrifat disebut dua kali maka yang kedua sama dengan yang pertama.” Dari kaidah ini bisa ditarik sebuah kesimpulan, setiap satu kesulitan terdapat dua kemudahan.

    Semoga kita selalu dekat dengan Allah, agar Allah menolong kita, mengangkat ujian wabah ini menggantinya dengan kebaikan untuk itu selain kita bicara protokol kesehatan sangatlah penting bagi kita berdoa disetiap aktivitas serta memiliki sikap dan keyakinan bahwa pertolongan Allah akan datang dalam waktu dekat.
    Karena Allah akan selalu bersama orang-orang yang beriman dan bertakwa, ikhlas dan sungguh-sungguh dalam amal kebaikan serta melindungi kita dari ancaman virus yang nyata didepan kita , Amiin.

    Wallahua’lam Bisshowab.

  • Kejati dan Kejari Digeruduk Mahasiswa, Tuntut Dugaan Skandal JPS Kota Serang Diusut

    Kejati dan Kejari Digeruduk Mahasiswa, Tuntut Dugaan Skandal JPS Kota Serang Diusut

    SERANG, BANPOS – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Kawal Anggaran Corona (Jala Corona) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kejati Banten dan Kejari Serang. Mereka menuntut Kejati Banten untuk turun tangan mengusut dugaan skandal pada JPS Kota Serang.

    Berdasarkan pantauan di lapangan, Jala Corona melakukan aksi dengan menyampaikan beberapa orasi, menggelar bancakan di depan Kejati Banten sebagai sindiran dugaan bancakan dan menabur bunga di depan Kejari Serang sebagai simbol matinya penegakkan hukum oleh Kejari Serang.

    Terlihat pula beberapa spanduk bertuliskan ‘Usut tuntas skandal JPS di Kota Serang’ dan ‘Uwis wareg durung lur? 500 juta harga diri Kejari Serang’.

    Humas aksi, Stevanus Andriano Lorenzo, mengatakan bahwa aksi yang dilakukan merupakan bentuk kekecewaan terhadap penegakkan hukum di Kota Serang. Sebab menurutnya, Kejari Serang menutup mata atas adanya dugaan skandal pada JPS Kota Serang.

    “Kami melihat Kejari Serang ini sengaja menutup mata atas adanya dugaan skandal JPS Kota Serang. Padahal sudah jelas Inspektorat menemukan adanya kelebihan bayar sebesar Rp1,9 miliar pada pengadaan itu. Aneh jika Kejari tidak mau turun tangan,” ujarnya di sela aksi, Rabu (3/6).

    Selain itu, ia menduga bahwa kelebihan bayar yang terjadi tidak seperti yang ditemukan oleh Inspektorat yaitu Rp1,9 miliar. Menurutnya, kelebihan bayar yang terjadi mencapai dua kali lipat dari temuan Inspektorat.

    “Kami mengacu ke anggaran beras pada data refocusing anggaran Dinas Pertanian. Disitu anggaran beras untuk satu liternya Rp10.453. Tapi di Inspektorat harga pasarnya Rp12.800. Jadi kalau kami hitung kelebihan bayar untuk beras saja mencapai Rp3,8 miliar. Dua kali lipat temuan Inspektorat yaitu Rp1,9 miliar,” jelasnya.

    Menurutnya, hal itu jelas merupakan permainan yang dilakukan oleh oknum di Pemkot Serang, untuk mendapatkan keuntungan dari anggaran penanganan Covid-19. Ia menegaskan bahwa tindakan itu jelas masuk ke dalam tindak pidama korupsi (Tipikor).

    Pihaknya juga menyoroti terkait dengan adanya pelanggaran aturan dalam pengadaan JPS Kota Serang. Ia mengatakan bahwa Pemkot Serang melakukan pembayaran atas JPS tersebut dengan metode bayar lunas dimuka. Padahal, baik pada SE LKPP, Perka LKPP maupun Perpres nomor 16 tahun 2018 tidak ada metode pembayaran lunas dimuka.

    “Hal ini jelas permainan yang sengaja diatur oleh oknum-oknum yang ada di Pemkot Serang untuk bancakan. Pasal 2 dan pasal 3 UU Pemberantasan Tipikor harus ditegakkan atas dugaan skandal JPS ini,” katanya.

    Kendati diklaim telah dikembalikan oleh pihak penyedia kepada kas daerah, Andriano mengatakan bahwa tetap harus ada penegakkan hukum apabila mengacu pada UU Tipikor pasal 4.

    “Pasal 4 UU Pemberantasan Tipikor menyatakan bahwa pengembalian kerugian keuangan negara atau perekonomian negara tidak menghapuskan dipidananya pelaku tindak pidana sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 3,” terangnya.

    Bahkan, ia menduga bungkamnya Kejari Serang atas dugaan skandal JPS Kota Serang akibat adanya kucuran dana sebesar Rp500 juta untuk Kejari Serang, yang diberikan oleh Pemkot Serang dalam hal pendampingan.

    “Jangan sampai hanya karena kucuran dana itu, Kejari Serang menutup mata atas dugaan penyelewengan yang terjadi tepat di depan mata mereka sendiri,” ujarnya.

    Ia pun menuntut kepada Kejati Banten untuk dapat turun tangan melakukan pemeriksaan atas adanya dugaan skandal JPS Kota Serang tersebut. Hal ini karena Kejari Serang secara terang-terangan menolak turun tangan melakukan pemeriksaan.

    “Kami juga menuntut agar Kejati Banten segera memeriksa Kejari Serang terkait kucuran dana Rp500 juta yang diduga membuat mereka tutup mata atas permasalahan yang ada,” tegasnya.

    Untuk diketahui, Jala Corona merupakan aliansi yang terdiri dari Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) Eksekutif Kota Serang, Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Serang, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Serang dan Pusat Telaah Informasi Regional (Pattiro) Banten. (PBN)

  • BLT Dana Desa Mulai Disalurkan

    BLT Dana Desa Mulai Disalurkan

    PANDEGLANG, BANPOS – Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa telah cair di berbagai wilayah. Keluarga miskin yang terdampak pandemi Virus Corona atau COVID-19 mendapatkan penyaluran perdana Rp.600 ribu per bulan, dimulai April sampai Juni 2020.

    Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari anggaran Dana Desa (DD) untuk masyarakat Pandeglang yang terdampak pandemi COVID-19 tahap pertama sudah mulai dicairkan.

    Salah satu contoh desa yang telah mendapatkan dana desa, yakni Desa Bangkonol, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, telah melakukan penyaluran BLT Dana Desa sebesar Rp600 ribu perkeluarga kepada 68 keluarga miskin untuk bulan pertama.

    “Alhamdulillah, kami berangkat dari Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Bangkonol dengan BPD berikut tokoh masyarakat dan semua unsur, telah memutuskan 68 kk untuk dialokasikan dan mendapat Bantuan Langsung Tunai Dana Desa, “kata Kepala Desa Bangkonol, Ade Sopyandi kepada Banpos, saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (3/6).

    Untuk penyalurannya sendiri, Ade mengatakan bahwa sudah dilaksanakan pada hari Selasa (2/6) kemarin.

    “Untuk tahap pertama kemarin sudah kami salurkan kepada 68 kk dengan jumlah sebesar Rp600.000 per kk untuk satu bulan selama tiga bulan. Jadi Insyaallah tidak lama lagi untuk bulan keduanya akan diturunkan kembali sambil kita melaporkan hasil kegiatan penyaluran dibulan kesatu atau tahap satu kemarin, “ucapnya.

    Sementara untuk penerima bantuan yang tidak bisa mengambil langsung dikarenakan sakit, pihaknya melakukan pembagian bantuan dengan cara mendatangi langsung kerumah penerima bantuan.

    “Untuk warga penerima bantuan yang tidak bisa menghadiri atau mengambil langsung dikarenakan sakit, kami mendatangi rumah warga tersebut dengan didampingi oleh Babinkamtibmas dan Babinsa serta perangkat Desa yang lain, “ujarnya.

    Selain yang memang sudah ditetapkan 3 bulan, direncanakan pula untuk 6 bulan sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50 Tahun 2020.(MG-02/PBN)

  • Pasien 01 Sembuh, Pulang Tak Dijemput Gugus Tugas

    Pasien 01 Sembuh, Pulang Tak Dijemput Gugus Tugas

    CILEGON, BANPOS – Kabar baik kembali datang dari Kota Cilegon. pasien 01 Korona, Warga Kelurahan Panggungrawi dinyatakan sembuh setelah dirawat selama 35 hari.

    Pasien 01 berinisial ND berusia 31 tahun yang diwawancara langsung BANPOS menyampaikan bahwa dirinya dinyatakan sembuh, kemarin sore Selasa (2/6) oleh pihak RSUD Banten.

    “Alhamdulillah mas saya sudah dinyatakan sembuh dan saya sudah pulang ke rumah tadi sore jam 3. Terimakasih ya mas doanya,” ujar ND.

    Ia mengaku kepulangannya dijemput pihak keluarga dengan menggunakan mobil sewaan. “Saya dijemput keluarga aja mas, tidak ada yang lain,” terang ND.

    Ketika ditanya apakah ada pihak pemerintah yang ikut menjenput, ND mengaku tidak ada.

    Sementara itu sumber keluarga ND, yang enggan disebut namanya mengaku bersyukur bahwa kakanya telah dinyatakan sembuh dari dari Covid 19.

    “Alhamdulillah kami sekeluarga bersyukur kakak saya sudah dinyatakan sembuh dari COVID,” ucapnya.

    Sebelumnya ND dirawat di RSKM dan kemudian dirujuk ke RSUD Banten sejak 29 April 2020 dan dinyatakan sembuh pada 2 Juni 2020.(BAR/PBN)

  • Tahun Ini, Pemerintah Tidak Berangkatkan Jamaah Haji

    Tahun Ini, Pemerintah Tidak Berangkatkan Jamaah Haji

    JAKARTA, BANPOS – Pemerintah memastikan tidak akan memberangkatkan jamaah haji tahun ini. Hal ini disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi dalam keterangan pers via konferensi video, Selasa (2/6).

    “Sampai saat ini, Arab Saudi tak kunjung membuka akses bagi jamaah haji dari negara mana pun. Sehingga, pemerintah tidak mungkin lagi memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan utama dalam melayani dan melindungi jamaah,” kata Fachrul, dilansir dari RMCO.id.

    “Karena itu, pemerintah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jamaah haji pada tahun 2020 atau tahun 1441 Hijriyah ini,” imbuhnya.

    Hal tersebut telah dituangkan dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 494 Tahun 2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji Tahun 1441H/2020 M.

    Seperti diketahui, 31 Mei lalu, pemerintah Arab Saudi memang sudah membuka Masjid Nabawi di Madinah. Namun, Masjidil Haram di Mekkah belum dibuka.

    Pemerintah Arab Saudi baru akan menjalani skema The New Normal pada tanggal 29 Syawal 1441 H, atau bertepatan 21 Juni 2020. Sedangkan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1441 H jatuh pada tanggal 31 Juli 2020.

    Artinya, pemerintah tidak punya cukup waktu untuk menyiapkan keberangkatan jamaah haji tahun ini.

    Selain itu, pemerintah juga mempertimbangkan aspek risiko keamanan atau istitho’ah amniyah karena pandemi masih belum usai. [HES/PBN]

  • Ikatan Ahli Kesmas Sebut Tes Massal Sebagai Syarat New Normal

    Ikatan Ahli Kesmas Sebut Tes Massal Sebagai Syarat New Normal

    JAKARTA, BANPOS – Pemerintah sudah menunjukkan tanda-tanda untuk menggerakkan kembali ekonomi dengan merelaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pada awal Juni mendatang.

    Protokol The New Normal pun sudah diterbitkan oleh pemerintah untuk meminimalisasi dampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), akibat lumpuhnya ekonomi.

    Terkait hal ini, Pengurus Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Dono Widiatmoko mengingatkan, pelonggaran PSBB harus dilakukan secara hati-hati. “Semua kebijakan harus bersumber pada fakta, evidence yang kuat, dan bisa dipertanggung jawabkan,” ujar Dono dilansir dari RMCo.id, Minggu (31/5).

    Berkumpulnya para pekerja dalam satu waktu dan satu tempat, dinilainya sangat memungkinkan terjadinya klaster-klaster baru Covid-19, jika tidak diantisipasi sedini mungkin.

    Serangkaian prosedur untuk menjaga keamanan dan kesehatan pekerja selama masa The New Normal penting dilakukan. Salah satunya, dapat dilakukan dengan mewajibkan prosedur tes massal secara berkala.

    Saat ini, untuk mendeteksi virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19, tes PCR adalah standar utama dalam mengkonfirmasi positif tidaknya seseorang. Tapi, ada kendalanya.

    “Data kasus terkonfirmasi dari PCR tidak cukup, mengingat keterbatasan kemampuan kita melakukan tes tersebut,” jelas Dono.

    Keterbatasan itu antara lain mencakup minimnya jumlah laboratorium dan alat PCR, reagen, serta tenaga terlatih yang mampu melakukan tes secara akurat. Selain itu, tes PCR juga memerlukan biaya yang cukup besar, dan waktu yang relatif lama.

    Untuk itu, metode tes yang lain seperti tes serologi cenderung lebih efisien, lebih mudah digunakan dan harganya relatif tidak mahal. Sehingga, sangat memungkinkan tes massal.

    “Sebagai alternatif, tes serologi bisa dilakukan. Jika dilakukan pada populasi secara random, tes ini bisa melihat sejauh mana infeksi Covid terjadi pada populasi tersebut,” tutur Dosen Senior di University of Derby, Inggris itu.

    Tes serologi digunakan untuk mengecek antibodi pasien yang dilakukan, untuk mencari bukti respon kekebalan tubuh (berupa antibodi IgM dan IgG) terhadap virus SARS-Cov-2.

    “Dengan diketahuinya informasi ini, pemerintah bisa merancang program-program kesehatan masyarakat. Termasuk, pelonggaran PSBB,” imbuh Dono.

    Saat melakukan tes serologi, tingkat spesifik dan sensitivitas produk yang digunakan perlu diperhatikan, agar tingkat akurasi hasil yang diharapkan semakin tinggi.

    Jika pasien mendapatkan hasil uji positif terhadap virus, maka pasien akan dirujuk tes PCR, untuk mendapatkan hasil paling akurat.

    “Tes ini harus dilakukan secara massal, dan berkala atau berulang. Misalnya, pada pekan ini dilakukan survey serologi pada 1.000 orang warga Jakarta secara acak. Maka, pekan depan dapat diulang, dan seterusnya,” ucapnya.

    Tes ini, kata Dono, harus dilakukan untuk pabrik-pabrik dan tambang dengan jumlah pekerja yang mencapai ratusan dan ribuan. “Bisa juga pada komunitas-komunitas tertentu. Seperti tenaga kesehatan, Polri, driver ojol, dan petugas transportasi seperti Transjakarta, MRT, Commuter Line,” beber Dono.

    Hanya saja, untuk menggelar tes ini, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dono menyatakan, pemerintah mesti menanggung biaya tes ini. “Tentu saja, ini harus dibiayai pemerintah. Bukan bersumber dari biaya masing-masing,” tandas Dono. [OKT/RMCO/PBN]

  • Pasien Positif Ke-5 Covid-19 di Kota Cilegon Dinyatakan Sembuh

    Pasien Positif Ke-5 Covid-19 di Kota Cilegon Dinyatakan Sembuh

    CILEGON, BANPOS – Salah satu pasien terkonfirmasi Positif Corona di Kota Cilegon dinyatakan sembuh. 

    Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Kota Cilegon, Ahmad Aziz Setia Ade Putera mengatakan pasien yang dinyatakan sembuh tersebut berinisial EN (53) yang merupakan pasien ke-5 yang dinyatakan positif  Covid-19 di Kota Cilegon. 

    “Pasien berjenis kelamin perempuan, berdomisili di Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, telah dinyatakan sembuh oleh Tim Medis RSKM (Rumah Sakit Krakatau Medika) Cilegon pada hari Sabtu 30 Mei 2020,” kata Aziz, Minggu (31/5).

    Aziz menjelaskan bahwa pada tanggal 29 Mei 2020 pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) yang ketiga terhadap EN hasilnya negatif dan dinyatakan sembuh dari Covid-19. Selanjutnya, kata Aziz, EN akan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari kedepan.

    “Pasien masih harus melewati masa inkubasi sampai tanggal 12 Juni 2020,” jelasnya.

    Sementara berdasarkan update data sebaran Covid-19 di Kota Cilegon dari Dinas Kesehatan pada Minggu (31/5) pukul 16.00 WIB, tercatat jumlah PDP Covid-19 sebanyak 66 orang, 22 orang diantaranya meninggal, 14 orang sembuh dan 30 orang lainnya masih dalam perawatan.

    “Jadi jumlah kasus PDP Covid-19 di Kota Cilegon saat ini menjadi 30 orang,” jelasnya.

    Dalam pengumuman resmi juga tertera jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 di Kota Cilegon sebanyak 616 orang, 566 orang diantaranya dinyatakan sembuh, 1 orang meninggal, sedangkan 49 orang lainnya masih dalam pemantauan.

    “Jadi data terupdate pada jumlah ODP Covid-19 di Kota Cilegon sebanyak 49 orang,” tambahnya.

    Selain itu juga terdapat 287 Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 di Kota Cilegon, 236 orang telah dinyatakan sembuh, sedangkan 51 orang lainnya masih dalam perawatan.

    “Sampai hari ini, tanggal 31 Mei 2020 untuk kasus Positif Covid-19 yang masih dirawat berjumlah 2 orang, dan yang menjalani isolasi mandiri 1 orang,” tandasnya. (LUK)