CILEGON, BANPOS – Sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Kota Cilegon, PT Krakatau Steel (KS) terus memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat Kota Cilegon dan Provinsi Banten, untuk selalu berupaya menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) melalui program Krakatau Steel Peduli.
Seperti diketahui kegiatan CSR PT Krakatau Steel dilakukan melalui beberapa unit usaha, seperti Divisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), Baitul Maal Krakatau Steel Group (BMKSG), Yayasan Pendidikan Warga Krakatau Steel (YPWKS), Serikat Karyawan Krakatau Steel (SKKS), serta Badan Pembina Olahraga dan Seni Krakatau Steel (BPOS-KS).
Program CSR di Krakatau Steel diimplementasikan sebagai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sedangkan pelaksanaan PKBL didasarkan pada Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007. Kemudian sejak diberlakukannya Peraturan Menteri BUMN PER-05/MBU/04/2021 Tanggal 03 Juli 2015, istilah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) diganti oleh Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Community Development Manager PT Krakatau Steel, Muhammad Reza Rinaldy mengatakan sebagai salah satu BUMN, Krakatau Steel mendapat mandat untuk menjalankan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan BUMN (Program TJSL BUMN), yaitu kegiatan yang merupakan komitmen perusahaan terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum dan tata kelola dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya serta dapat dipertanggungjawabkan dan merupakan bagian dari pendekatan bisnis perusahaan.
Lebih lanjut, Reza mengungkapkan pelaksanaan Program TJSL BUMN berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) serta berpedoman kepada ISO 26000 sebagai panduan pelaksanaan program, dengan harapan pelaksanaan Program TJSL BUMN yang lebih terukur, berdampak dan berkelanjutan.
“Program TJSL BUMN ini bertujuan untuk memberikan kemanfaatan bagi pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, pembangunan lingkungan serta pembangunan hukum dan tata kelola bagi perusahaan. Berkontribusi pada penciptaan nilai tambah bagi perusahaan dengan prinsip yang terintegrasi, terarah dan terukur dampaknya serta akuntabel. Kemudian membina usaha mikro dan usaha kecil agar lebih tangguh dan mandiri serta masyarakat sekitar perusahaan,” kata Reza kepada BANPOS, Sabtu (27/8/2022).
Dikatakan Reza, tujuan TJSL BUMN dikemas dalam empat pilar yaitu Pilar Sosial, Pilar Ekonomi, Pilar Lingkungan serta Pilar Hukum dan Tata Kelola. Selain itu, dalam melaksanakan TJSL, Krakatau Steel membagi menjadi dua program besar.
“Dalam melaksanakan TJSL, Krakatau Steel membaginya menjadi dua program besar yaitu Program Pendanaan UMK dan Program Bantuan Sosial,” ujarnya.
Berdasarkan catatan yang ada di Community Development Department PT Krakatau Steel, terdapat jumlah mitra binaan lebih dari 9.000 mitra telah mendapat bantuan berupa Pinjaman Modal Usaha selama kurun waktu 1992-2021.
Karena menurut Reza, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Sebab UMKM berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573 triliun.
Namun, lanjut Reza tidak dipungkiri bahwa hadirnya pandemi Covid-19 membuat hampir seluruh UMKM terdampak. Bahkan berdasarkan Survei Komunitas UMKM Naik Kelas bulan April 2020 lalu, 83 persen UMKM berpotensi gulung tikar.
Dipaparkan Reza, UMKM mulai menggeliat kembali pada Juli 2021 seiring pelonggaran PPKM Darurat, meskipun masih banyak pelaku usaha yang menunggu dan mengamati (wait and see) guna menemukan saat yang tepat untuk membuka kembali usahanya.
Disini lain, mulai pulihnya sektor UMKM tak lepas dari peran pemerintah menyediakan stimulus melalui berbagai kebijakan seperti tambahan bantuan modal, restrukturisasi pinjaman, keringanan pembayaran tagihan listrik, dan kebijakan pembiayaan lainnya.
“PT Krakatau Steel tentu saja berharap agar para pelaku UMKM tetap mampu eksis di tengah berbagai tantangan,” harapnya.
Salah satu mitra binaan Krakatau Steel, Umsaroh (48) asal Kabupaten Lebak, Provinsi Banten bercerita dari hasil bisnisnya berjualan batik bisa menghasilkan ratusan juta rupiah setiap bulannya.
Uum sapaan akrabnya mengatakan tak sengaja merintis usaha yang awalnya merupakan kegiatan di sekolah. Namun siapa sangka, Uum malah jadi produsen batik terbesar di Kabupaten Lebak. Uum sendiri memulai usaha batik pada 2016 silam.
Uum yang juga seorang guru SD di Kabupaten Lebak ini menceritakan pertama kali mengenal batik sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2015, dirinya belajar membatik secara otodidak dengan tujuan untuk memberikan pembelajaran keterampilan membatik kepada siswa SD.
Kemudian dikatakan Uum, pengetahuan tentang keterampilan membatik pada waktu itu masih jauh dari sempurna, hanya sebatas keterampilan dasar membatik diperoleh melalui belajar, komunikasi dan diskusi dengan orang-orang yang terampil tentang batik. Seiring berjalan waktu pada tahun 2015 tepatnya pada bulan September, dirinya ditunjuk oleh pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mengikuti pelatihan membatik di Yogjakarta selama 10 hari.
“Saat itu guru-guru diikutkan pelatihan membatik, saya salah satunya yang dikirim ke Yogyakarta untuk belajar membatik,” kata Uum kepada BANPOS, Sabtu (27/8/2022).
Berbekal ilmu yang didapat dari pelatihan, dia kemudian mencoba membuat batik sendiri. Awalnya memang menemui kegagalan, tetapi setelah beberapa kali mencoba usahanya bisa dikatakan berhasil hingga berani membuat merek sendiri bernama Batik Chanting Pradana. Upaya untuk mengenalkan batik ini satu di antaranya dengan sosialisasi di sekolah, termasuk tempat Uum mengajar di SDN 1 Bojongcae.
“Alhamdulillah berkat pelatihan yang saya ikuti dengan sungguh-sungguh semakin bertambah banyak ilmu dan keterampilan tentang membatik. Pada tanggal 14 Februari 2016 saya mulai memproduksi batik khususnya batik Lebak dengan bantuan peralatan dari pemerintah daerah berupa canting, meja cap, kompor, wajan dan meja gambar,” kenangnya.
Kemudian tahun 2018, Uum mendapatkan support bantuan modal dari Krakatau Steel sebesar Rp30 juta. Selain bantuan modal, Krakatau Steel juga memfasilitasi pelatihan membatik dan memberikan pelatihan cara memasarkan produk baik secara offline maupun online.
Tidak hanya itu, Krakatau Steel juga selalu memfasilitasi Uum ketika mengikuti pameran-pameran atau event-event UMKM baik tingkat kota, provinsi maupun nasional untuk memperkenalkan batiknya.
“Selain bantuan modal, alhamdulillah Krakatau Steel setiap ada kegiatan kita difasilitasi semua dari hotel dan lain-lain. Setiap ada event-event selalu disupport. Sampai pelatihan-pelatihan juga di fasilitasi. Seperti pelatihan kepada ibu-ibu membuat batik. Kemudian pelatihan penjual juga,” tutur ibu dua orang anak ini.
Seperti diketahui, Batik Chanting Pradana bisa dikatakan sebagai salah satu merek yang paling populer di Lebak. Produknya sudah dipakai untuk seragam di berbagai instansi dan bank di Kabupaten Lebak.
“Alhamdulillah yang pakai batik saya bukan hanya dari Lebak saja, tapi dari luar kota dan luar provinsi juga sudah banyak seperti dari Bandung dan Lampung,” katanya.
Selain itu, Uum juga punya tempat sendiri untuk memproduksi batik-batiknya. Batik yang sudah jadi kemudian ditempatkan di galeri miliknya di Kapung Pancur, Desa Bojongleles, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak. Dari produksi hingga penjualan, Uum dibantu oleh 35 karyawan. Dalam memproduksi batik, Uum melibatkan tetangganya. Uum juga menamai lingkungan rumahnya sebagai Kampung Batik Lebak.
“Semua tetangga dilibatkan untuk memotong bahan, menjahit hingga mengemas saat pesanan banyak, jadi tidak bergerak sendiri, mereka juga Alhamdulillah dapat pemasukan,” tutur Uum.
Dari produksi batiknya tersebut, Uum menyebut bisa meraih omzet rata-rata Rp 120 juta per bulan.
Walaupun sudah sukses jadi pengusaha batik, Uum masih aktif sebagai guru di sekolah. Ia mengatakan, tidak ada niat untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai guru. Dia mengaku senang dikenal sebagai guru yang menyambi jadi pengusaha batik. Kata Uum, jadi pengusaha batik tidak mengganggu aktivitasnya di sekolah.
Uum sendiri berkarier sebagai guru sejak 2003 dan diangkat jadi pegawai negeri sipil (PNS) pada 2013.
“Hampir enam tahun mengelola Chanting Pradana tidak mengganggu aktivitas di sekolah, dua-duanya jalan,” ujarnya.
Dari hasil bisnisnya itu, Uum mendapat pujian dari banyak orang karena statusnya itu, termasuk dari Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya. Seperti di beberapa kesempatan, Iti kerap menyebut-nyebut nama Uum sebagai guru dan perempuan yang mandiri dan menggerakan ekonomi melalui UMKM.
Sejumlah prestasi juga ditorehkan oleh Uum dari membatik. Dia lolos jadi finalis kurasi Apresiasi Karya Indonesia (AKI) 2022 yang digagas oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Brand batiknya yaitu Batik Chanting Pradana terpilih karena memenuhi standar beberapa faktor seperti kreatifitas, inovatif dan kearifan lokal.
Uum juga berpesan kepada para pelaku UMKM yang ada di Provinsi Banten khususnya Kabupaten Lebak untuk tidak mudah menyerah dan terus berinovasi walaupun di masa sulit. Ia juga berharap kedepannya menjadi pengusaha sukses dan go internasional.
“Alhamdulillah kita sudah melewati masa kritis, masa pandemi dan kita sudah mulai lagi merangkak, jangan pernah menyerah untuk teman-teman UMKM. Apapun yang kita lakukan Insya Allah memberikan keberkahan buat orang lain dan kita berpikir positif thinking jangan pernah menyerah,” pungkasnya.
Krakatau Steel juga peduli terhadap dunia pendidikan di Kota Cilegon dan Provinsi Banten. Krakatau Steel banyak memberikan bantuan kepada sekolah-sekolah yang ada di Kota Cilegon maupun kabupaten kota yang ada di Provinsi Banten.
Yang terbaru pada Kamis (25/8/2022), Krakatau Steel memberikan bantuan 10 unit perangkat komputer dan proyektor kepada 10 sekolah di Kota Cilegon. Sekolah yang mendapat bantuan yaitu MTs Al-Khairiyah Citangkil, MTs Al-Khairiyah Tegal Buntu, MTs Al Khairiyah Pabuaran, MTs Al-Khairiyah Ciwedus, SDN Kubangsari 1 Ciwandan, SMP YP17 Grogol, SDN Kedaleman 2 Cibeber, SDN Tembulum 2 Pulomerak, SDKu Aisiyah Jombang, dan TPQ Al-Madinah Samangraya Citangkil Kota Cilegon. Sebelumnya juga, Krakatau Steel telah menyalurkan bantuan pendidikan di wilayah Lebak dan Pandeglang pada (10/6/2022) lalu.
Dibagian lain, salah satu tokoh masyarakat Kota Cilegon Ali Mujahidin mengapresiasi Krakatau Steel karena telah banyak membantu masyarakat Kota Cilegon melalui program CSR yang dijalankan, terutama dalam bidang pendidikan.
Ali Mujahidin yang juga Ketua Pengurus Besar (PB) Al Khairiyah mengungkapkan Krakatau Steel selama ini telah banyak membantu yayasan pendidikan Al Khairiyah dalam membantu mencerdaskan generasi muda di Kota Baja.
“Saya kira Krakatau Steel baik, banyak membantu masyarakat, khususnya dunia pendidikan kemudian CSR juga dijalankan,” kata Mumu sapaan akrabnya saat di temui di Kampus Al Khairiyah Citangkil Kota Cilegon, Kamis (25/8/2022). (LUK)