Tag: dampak El Nino

  • Rakyat Miskin Diguyur BLT Hingga Desember

    Rakyat Miskin Diguyur BLT Hingga Desember

    JAKARTA, BANPOS – Pemerintah bakal mencairkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 400 ribu untuk seluruh masyarakat yang terdampak El Nino. Bantuan beras 10 kilogram (kg) juga bakal dilanjutkan sampai Desember.

    BLT dan beras dari Pemerintah ini diberikan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM). BLT dicairkan untuk menjaga daya beli masyarakat imbas dampak El Nino.

    “Kami juga akan mengeluarkan BLT,” kata Jokowi saat kunjungan kerja ke Padang, Sumatera Barat, untuk meninjau gudang Bulog baru Rawang Timur, Kamis (26/10/2023).

    Mantan Wali Kota Solo itu menjelaskan, BLT El Nino itu akan diberikan langsung ke masyarakat pada November dan Desember 2023 dengan total Rp 400 ribu.

    BLT itu akan diserahkan oleh Pemerintah melalui dua tahapan, yaitu Rp 200 ribu pada tahap pertama November, dan Rp 200 ribu pada periode Desember.

    Tak hanya BLT uang tunai, Kepala Negara juga memastikan bantuan beras 10 kg akan dilanjutkan ke Desember. Bantuan tersebut rencananya diberikan 3 kali dari September ke November 2023.

    Jokowi menyatakan, penyaluran bantuan beras 10 kg tersebut sudah berjalan sejak September. Dari pengecekan yang dilakukan, ada pihak yang sudah menerima dua kali, ada juga yang baru sekali.

    Eks Wali Kota Solo itu berharap, November nanti penyaluran beras sudah selesai tepat waktu dengan 3 kali penyaluran per penerima.

    Rencana awalnya, program bantuan sosial (bansos) beras diberikan kepada 21,3 juta KPM. Sebanyak 640 ribu ton beras akan disalurkan selama tiga bulan kepada puluhan juta keluarga. Setiap bulannya, KPM akan menerima 10 kg beras.

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Pemerintah akan mengucurkan BLT senilai Rp 7,52 triliun pada 18,8 juta KPM. Bantuan akan diberikan Rp 200 ribu per bulan untuk setiap KPM pada November-Desember 2023.

    “Penerima BLT ini sudah ada nama dan nomor akun penerima di Kementerian Sosial, sehingga kami tidak mencari lagi siapa targetnya,” kata Sri Mulyani.

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, Presiden Jokowi sudah meminta agar bantuan beras 10 kg diperpanjang sebulan hingga Desember dalam rapat terbatas dengan para menteri.

    “Dalam rapat, Bapak Presiden mengarahkan bantuan beras dilanjutkan Desember,” kata Airlangga.

    Airlangga juga memastikan, Pemerintah akan memperpanjang bantuan sosial atau Bansos beras. Bansos beras tahap 2 disalurkan pemerintah ke 38 provinsi selama tiga bulan, mulai September hingga November.

    Bantuan yang diberikan sebesar masingmasing 10 kg kepada 21,3 juta KPM. “Kan Oktober sudah, November sudah. Jadi tinggal Desember, ditambah lagi,” tutur Airlangga.

    Seperti diketahui, fenomena El Nino sudah melanda berbagai wilayah di Indonesia sejak beberapa bulan lalu, meski kini sudah ada sejumlah daerah yang diguyur hujan.

    Cuaca panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah Indonesia beberapa bulan terakhir ini merupakan salah satu dampak dari fenomena El Nino.

    El Nino ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan air Samudera Pasifik Tengah dan Timur melebihi kondisi normal.

    Fenomena El Nino yang menyebabkan cuaca panas ekstrem ini merugikan beberapa sektor, termasuk pertanian. Karena itu, Pemerintah meluncurkan berbagai strategi agar ketahanan pangan tetap bisa dijaga. (RMID)

  • Ratusan Kebakaran Terjadi di Kota Baja Cilegon

    Ratusan Kebakaran Terjadi di Kota Baja Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Cilegon sepanjang Januari hingga September 2023 menangani sedikitnya 120 peristiwa kebakaran yang terjadi di sejumlah wilayah tersebut.

    Kasi Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Cilegon Suroso di Cilegon, mengatakan, peristiwa kebakaran yang ditangani didominasi kebakaran lahan dan perbukitan.

    Suroto menjelaskan banyaknya kebakaran lahan dan perbukitan di Kota Cilegon umumnya terjadi akibat kelalaian masyarakat diantaranya akibat pembakaran sampah liar, puntung rokok hingga pembakaran untuk membuka lahan.

    “Iya sepanjang Januari hingga September ini sudah ada 120 kejadian kebakaran yang kita tangani. Padahal biasanya setiap tahun itu paling banyak 100 kejadian. Dan lebih dari 90 persennya itu didominasi kebakaran lahan dan perbukitan.

    Kondisi ini turut dipengaruhi faktor kemarau dampak El Nino. Jadi lahan-lahan menjadi cepat kering sehingga mudah terbakar,” kata Suroto, Senin (2/10).

    Dikatakan Suroto, selain menyiagakan tiga unit mobil pemadam, untuk mempermudah dan mempercepat penanganan pihaknya membentuk tiga Pos Damkar dengan masing-masing satu unit mobil pemadam yang disiagakan yakni di Kecamatan Pulomerak, Purwakarta dan Kecamatan Citangkil.

    “Satu tim mobil pemadam itu berjumlah 6 orang, dan tiap mobil yang Khusus untuk pengangkutan air itu tiga orang. Untuk memudahkan dan percepatan menjangkau lokasi kami juga siagakan tiga pos di tiga wilayah. Jadi sewaktu-waktu terjadi peristiwa kebakaran, walaupun dari tim kantor kami kerahkan, petugas dari tiga wilayah yang lebih dekat ini yang akan lebih dulu menjangkau,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • Harga Beras Bikin Resah

    Harga Beras Bikin Resah

    SERANG, BANPOS – Dampak El Nino semakin hari semakin terasa, musim kemarau yang
    berkepanjangan membuat proses tanam pun menjadi terganggu bahkan petani banyak yang
    mengalami gagal panen. Hal tersebut akhirnya berdampak pada mahalnya harga beras di
    pasaran yang juga mengakibatkan penjual beras pun mengalami penurunan pendapatan.

    Salah seorang penjual beras di Pasar Induk Rau, Bahrudin mengungkapkan, harga beras saat
    ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari harga biasanya.

    “Harga beras saat ini untuk yang kualitas medium Rp15 ribu perkilogram yang sebelumnya
    hanya Rp13 ribu perkilogram. Untuk beras kualitas sedang berada pada kisaran Rp14 ribu
    perkilogram sebelumnya Rp12 ribu perkilogram, kemudian untuk yang kualitas standar Rp13
    ribu perkilogram dari sebelumnya hanya Rp10 ribu perkilogram,” ungkapnya, Rabu (27/9).

    Bahrudin mengatakan, untuk minggu ini harga beras cenderung stabil karena tidak ada
    kenaikan. Pasalnya, harga beras setiap hari biasa mengalami kenaikan sebesar Rp200
    perkilogram, hal itu membuat banyak konsumen mengeluhkan harga beras yang terus
    mengalami kenaikan.

    Bahrudin juga menerangkan, akibat dari kenaikan harga tersebut, juga mempengaruhi pada
    daya beli masyarakat yang biasanya membeli satu karung beras saat ini hanya separuhnya.

    “Jangka waktu naiknya cepet, setiap hari biasanya naik Rp200. Makanya konsumen itu
    banyak mengeluh kok harganya naik terus. Ya info dari sana naik jadi mau tidak mau kita
    naikin, masa di produsen naik kita harganya tetap,” katanya.

    “Omset penjualan juga turun, biasanya Rp25 juta perhari sekarang paling dapet Rp15 juta
    perhari, jadi merosot banget,” sambungnya.

    Menurutnya, harga beras mengalami kenaikan lantaran harga padi yang saat ini cukup tinggi.
    Selain itu juga banyak petani yang mengalami gagal panen karena kemarau.

    Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, harga beras satu karung biasanya hanya Rp200 ribu
    perkarung, namun saat ini lebih dari Rp300 ribu perkarung. Selain itu, ia memprediksi pada
    bulan November dan Desember 2023 harga beras satu karung akan menyentuh kisaran Rp400
    ribu.

    “Prediksi toko harga beras bulan Februari 2024 stabil, untuk bulan November dan Desember
    2023 diprediksi akan meledak karena sedang dalam masa tanam dan musim kemarau,”
    ungkapnya.

    Bahrudin berharap harga beras bisa segera kembali stabil, sehingga para konsumen tidak lagi
    mengeluhkan harga beras yang mahal.

    Sementara itu, salah satu pembeli beras, yang juga merupakan seorang penjual nasi uduk di
    Kota Serang, Somi mengatakan, harga beras terus mengalami kenaikan sedangkan harga
    penjualan nasi uduknya tidak ia naikan. Hal tersebut juga akhirnya membuat pendapatannya
    pun menurun.

    “Beras sekarang makin naik, sedangkan kita penjualan sebagai tukang uduk harganya masih
    segitu ngejualnya,” katanya.

    “Biasanya beli satu liter beras seharga Rp9 ribu sampai Rp10 ribu perkilogram, tetapi saat ini
    naik menjadi Rp11 ribu hingga Rp12 ribu perkilogram. Ya pendapatannya turun, pas-pasan,” tambahnya.

    Dirinya juga mengatakan, meskipun ada kenaikan harga beras, ia tidak mengurangi porsi
    nasinya. Karena jika mengurangi porsi nasi, kemungkinan akan membuat pelanggannya
    berpindah ke tempat lain. Selain itu, Somi berharap agar harga beras bisa secepatnya kembali
    turun.

    “Harapan saya sih normal lagi. Supaya kita ada lebihnya. Kalau terus-terusan begini kita
    jualan tidak ada lebihnya,” tandasnya. (CR-01/AZM) 

  • Berharap Hujan Cepat Turun Di Wilayah Tangerang

    Berharap Hujan Cepat Turun Di Wilayah Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Para pejabat dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar salat Istisqa atau salat meminta hujan di Lapangan Raden Arya Yudha Negara, Puspemkab Tangerang. Salat Istisqa dilaksanakan lantaran krisis air bersih yang melanda, dampak dari kemarau panjang akibat fenomena El Nino.

    Sebagai diketahui, fenomena El Nino hingga saat ini membuat banyak bencana, mulai dari kekeringan air bersih, kebakaran hutan dan lahan, serta berbagai bencana lainnya.

    Kami melaksanakan salat Istisqa memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT), agar diturunkan hujan yang berkah dan bermanfaat," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, Rabu (20/9).

    Menurutnya, gelar salat sunah tersebut merupakan bentuk ikhtiar dan doa untuk memohon kepada Sang Pencipta. Walaupun hujan sudah turun pada Selasa (19/9) di sebagian wilayah Tangerang, namun kondisi kekeringan masih melanda 12 kecamatan dan 42 desa/kelurahan.

    Kami terus menangani kekeringan di 12 kecamatan, 42 desa/kelurahan yang masih kesulitan, air bersih kita kirim baik melalui Dinas Perkim, Perumdam TKR (Tirta Kerta Raharja), maupun BPBD, jelasnya.

    Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, menjelaskan penanganan kekeringan yang melanda wilayahnya itu masih berjalan.

    Setiap harinya, tim BPBD, Perumdam TKR dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) terus memantau kondisi lapangan, dan memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.

    Adapun 12 Kecamatan yang mengalami kekeringan di antaranya adalah Kecamatan Jambe, Kemeri, Mekar Baru, Balaraja, Cisauk, Legok, Gunung Kaler, Kosambi, Panongan, Jayanti, Pakuhaji dan Kecamatan Tigaraksa.

    Setiap harinya, setiap masyarakat yang meminta bantuan air bersih, kita kirim, seperti di Masjid Desa Pasir Bolang Kecamatan Tigaraksa," jelas Ujat. (DZH/ANT)

  • Pemkot Rapat, Pemkab Bergerak

    Pemkot Rapat, Pemkab Bergerak

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang melalui administrasi pembangunan Setda Kota Serang menggelar rapat koordinasi dalam rangka penanganan bencana kekeringan akibat dampak El Nino di lingkungan kota Serang, bertempat di ruang rapat Setda lt.3, Pada Selasa (19/9).

    Lain lagi dengan Pemkab Serang mulai bergerak menanggulangi bencana kekeringan yang saat ini melanda Kabupaten Serang. Dengan meluncurkan beberapa program cepat tanggap.

    Sementara itu, Rapat di Pemkot Serang dipimpin langsung oleh Sekda Kota Serang, Nanang Saefudin, dari informasi yang diterimanya, setidaknya ada lima kecamatan yang sudah terdampak El Nino di pertengahan tahun ini.

    Yang paling parah dari bencana kekeringan akibat dampak El Nino adalah kecamatan Kasemen, dengan kesulitan air, jelas Nanang Saefudin Terbukti lihat dari group OPD banyak yang memberikan bantuan kepada masyarakat.

    Oleh karena itu, kita harus berpikir ke depan karena setiap tahun akan terulang, lanjut nya Kembali, Nanang menyampaikan, dengan rapat koordinasi antar organisasi perangkat daerah (OPD) ini, berharap adanya Perencanaan yang matang, dalam tindaklanjutnya terkait data by name by address.

    Sehingga datanya valid dan dalam memberikan bantuan nanti terhadap masyarakat semua tersalurkan dengan jelas, tidak salah sasaran, harapnya.

    Diakhir penyampaiannya, Nanang Saefudin menambahkan, terkait rekomendasi status siaga darurat, tanggap darurat dan transisi darurat, Perlu masukan dari lintas sektor, yang mana nantinya akan ditindaklanjuti dengan rapat Forkompinda.

    Setelah rapat ini selesai, dan bahan-bahan nya ada, nanti dilanjutkan rapat kembali dengan lintas sektor dan terakhir rapat Forkompinda, ucapnya

    Dan kalau memang harus dibuat Kebijakan, tolong perhatikan aspek hukum, sosial, ekonomi dan politisnya. Sehingga nantinya bisa diambil sikap oleh OPD sesuai dengan tupoksi nya, tambah Nanang Saefudin.

    Sebelumnya, Asda II Kota Serang Yudi Suryadi mengatakan, sebagai tindak lanjut dari
    dampak El Nino (kekeringan) di Kota Serang, perlu adanya sinergitas dan kerjasama antar OPD di lingkungan Pemerintah Kota Serang. Karena, lanjut Yudi Suryadi, bencana kekeringan akibat dampak El Nino ini akan berlanjut sampai pada bulan November mendatang.

    Informasi dari BMKG dampak dari El Nino (kekeringan) ini akan berlangsung sampai akhir November. Oleh karena itu, berpesan kepada seluruh masyarakat agar tidak membakar sampah atau rumput kering sembarangan, ucap Yudi Suryadi

    Karena Sedikit tersulut pasti terjadi kebakaran. Hari ini sering terjadi kebakaran, rumput kering dan alang-alang. Tidak lagi ada pembakaran di lapangan, tegas Yudi Suryadi

    Turut hadir seluruh perwakilan organisasi perangkat daerah se-kota Serang, dan seluruh camat se-Kota Serang. (AZM)

    Disisi lain, Pemkab Serang distribusikan puluhan tangki air bersih. Pendistribusian tersebut dilakukan Pemerintah Kabupaten Serang dengan bekerjasama dengan semua stakeholder termasuk juga organisasi masyarakat (ormas).

    Pj Sekda Kabupaten Serang, Nanang Supriatna menuturkan, pendistribusian air tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari SK Bupati Serang tentang bencana kekeringan yang sebelumnya sudah dirapatkan dengan seluruh stakeholder.

    Hari ini Bupati sudah memerintahkan untuk segera melaunching. Ada 16 tangki yang kita distribusikan pada desa dan kecamatan yang ada di kabupaten serang. Ada 15 kecamatan yang sudah masuk ke daftar kita," tuturnya, Selasa (19/9).

    Dirinya juga menyampaikan, bahwa dalam pendistribusian bantuan air bersih tersebut, pihaknya juga dibantu oleh ormas yang peduli dengan kondisi masyarakat di Kabupaten Serang, yang saat ini membutuhkan bantuan air bersih.

    Itu juga bantuan dari Mias (nama salah satu ormas di Kabupaten Serang, red). Artinya bukan hanya dari pemerintah, tapi juga seluruh ormas yang ingin membantu dan kita satukan di posko bencana pada BPBD Kabupaten Serang, ucapnya.

    Nanang berharap dengan adanya bantuan air bersih yang disalurkannya tersebut. Masyarakat di Kabupaten Serang bisa lebih terbantu. Adapun pendistribusian air ini, pihaknya akan menyalurkannya selama dua pekan ke depan.

    Ini mudah-mudahan bisa membantu kekeringan di wilayah utara dan akan kita mulai 14 hari ke depan dan akan dibantu dana TT, ungkapnya.

    Selama masyarakat membutuhkan kita kirim terus" tambahnya. Selain upaya penanggulangan bencana kekeringan dengan menyalurkan air bersih ke beberapa wilayah di Kabupaten Serang. Nanang juga mengatakan bahwa Pemkab Serang juga akan membuat sumur-sumur bor.

    Ada 10 sumur bor yang akan kita bangun di beberapa titik kecamatan, 10 titik. Bantuan dari kita (Kabupaten Serang, red), katanya.

    Kita juga sedang memohon bantuan dari provinsi. Jadi tidak hanya kirim air, tapi kita cari juga air di sana," sambungnya.

    Kemudian, Nanang juga menjelaskan bahwa pihak BMKG dan juga pihak Provinsi Banten, tengah berupaya membuat hujan buatan dengan cara menebar garam di angkasa.

    Mudah-mudahan ini tidak terlalu lama, dari BMKG dan provinsi juga sudah menebar garam di angkasa untuk menjadikan hujan buatan. Beberapa titik sudah hujan, seperti di Pandeglang. Di kita belum merata. Mudah-mudahan tidak sampai Oktober lah, bisa hujan, jelasnya.

    Kalaksa BPBD Kabupaten Serang, Nana Sukmana Kusuma, menuturkan, setelah adanya Surat Keputusan Bupati Serang tentang darurat bencana kekeringan untuk permintaan bantuan air bersih sudah terpusat di BPBD Kabupaten Serang. Sehingga pengiriman bantuan air bersih bisa merata bukan hanya di wilayah Serang Utara yakni Kecamatan Pontang, Tirtayasa, Tanara.

    ”Untuk saat ini bencana kekeringan sudah bertambah di Kecamatan Pamarayan, Tunjung teja. Jadi bikan hanya Pontang, Tirtayasa, Tanara saja dari 60 desa sudah ada 58 desa yang terdata mengalami kekurangan air bersih,” tuturnya.

    Dirinya juga menyampaikan bahwa penanganan air bersih untuk masyarakat ini akan dilakukan pihaknya selama 14 hari ke depan.

    Air yang didistribusikan sangat banyak, dengan kendaraan tangki yang kapasitasnya ada yang 20 ribu liter, ada 8 ribu liter, seribu liter, 2 ribu liter, 3 ribu liter, tandasnya. (CR-01)

  • Sawah di Baksel Kekeringan, BPBD Siapkan Langkah Penanganan

    Sawah di Baksel Kekeringan, BPBD Siapkan Langkah Penanganan

    LEBAK, BANPOS – Musim kemarau tahun ini yang ditenggarai dampak El Nino telah berdampak pada kekeringan yang luar biasa pada area persawahan. Menghadapi hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak kini melakukan perencanaan kesiagaan atas kekeringan tersebut.

    Pantauan BANPOS pada Rabu (2/8), sejumlah persawahan di Lebak Selatan (Baksel) mengalami kekeringan signifikan. Hampir semua lahan persawahan mengalami kekeringan dan tanahnya pada retak.

    Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, menyampaikan bahwa terdapat sebanyak 16 titik wilayah persawahan di berbagai kecamatan di Kabupaten Lebak, mengalami kekeringan selama musim kemarau tahun ini.

    Menurut Febby, wilayah kecamatan yang rawan mengalami kekeringan selama kemarau meliputi Maja, Curugbitung, Kalanganyar, Cipanas, Bayah, Cibadak, Cimarga, Leuwidamar, Cirinten, Banjarsari, Warunggunung, Bojongmanik, Malingping, Wanasalam, Cihara dan Cilograng.

    Dalam hal ini, terang Febby, pihak BPBD Lebak sudah berkoordinasi dengan instansi pemerintah terkait untuk mengatasi dampak kekeringan yang mungkin terjadi selama musim kemarau.

    “Kami dari BPBD telah berkoordinasi dengan instansi pemerintah terkait dalam menyiapkan bantuan air bersih untuk daerah-daerah yang berpeluang mengalami kekeringan signifikan,” terangnya.

    Dikatakannya, BPBD Lebak sudah menyiagakan tiga mobil tangki dengan kapasitas masing-masing 6.000 liter untuk mendistribusikan bantuan air bersih ke daerah terdampak kekeringan.

    Kata dia, bahwa warga yang daerahnya mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih bisa mengajukan permintaan bantuan air bersih ke pemerintah kabupaten, melalui pemerintah desa dan kecamatan.

    “Musim kemarau yang kering juga bisa meningkatkan risiko kebakaran. Oleh karena itu, BPBD Lebak meminta warga tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan kebakaran, seperti membuka lahan dengan cara membakar,” tandasnya. (WDO/DZH)