Tag: dana csr

  • Sambut Idul Fitri 1442H, PT Angels Products Salurkan CSR

    Sambut Idul Fitri 1442H, PT Angels Products Salurkan CSR

    BOJONEGARA, BANPOS – PT Angels Products menyalurkan CSR dengan menggelar kegiatan sosial berupa santunan anak yatim di Desa Bojonegara dan Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang Banten. Selain berbagi kasih dengan 207 anak yatim, PT Angels Products juga membagikan gula pasir kepada 4000 Kepala Keluarga (KK) di dua wilayah tersebut.

    “Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk perhatian kepada anak-anak yatim yang kami cintai, dan semoga langkah kami dalam berbuat kebaikan mendapatkan Ridho Allah SWT,” ujar Humas PT Angels Products, Udi Iswadi, Senin (10/5).

    Ia menyampaikan, pihaknya membagikan gula pasir, sebagai salah satu bahan pokok yang diperlukan pada saat hari Raya Idul Fitri. Dengan harapan, dapat meringankan beban masyarakat pada saat pandemi.

    “Alhamdulillah kegiatan itu berlangsung lancar dan tertib, tetap dengan mengutamakan protokol kesehatan yang ketat, seperti adanya screening pemakaian masker, memakai hand sanitizer dan tentunya menjaga jarak,” jelasnya.

    Terpisah, salah satu warga bernama Desa Bojonegara, Benjamin menyampaikan ucapan terimakasih kepada PT. Angels Products, yang selalu rutin menggelar kegiatan CSR bagi anak yatim dan pembagian gula gratis untuk warga sekitar.

    “Kami berharap, hal kebaikan seperti itu dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain,” ujarnya. (MUF)

  • Kelompok Ini Tuding Dana CSR PT SGI Salah Sasaran

    Kelompok Ini Tuding Dana CSR PT SGI Salah Sasaran

    CILEGON, BANPOS – Keluarga besar masyarakat Kelurahan Warnasari, yang tergabung dalam wadah ‘Warnasari Bersatu’ mengaku kecewa pada PT Seven Gates Indonesia (SGI). Penyebabnya, pembagian Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan yang sedang melaksanakan pekerjaan di PT Lotte Chemical, yaitu penyedotan pasir laut dan pengurugan lahan dianggap tidak tepat sasaran.

    Hal itu seperti yang diungkapkan Sekretaris ‘Warnasari Bersatu’ Mas Mulyana di Sekretariat Warnasari Bersatu, Selasa (3/12).

    Dijelaskan Mulyana, CSR yang dikeluarkan oleh PT SGI sebesar Rp1 miliar dibagi dua, yakni Rp500 juta untuk tim darat dan yang Rp500 juta untuk tim laut (nelayan).

    “Masyarakat warnasari bersatu menuntut hak, dimana masyarakat Warnasari yang seharusnya mendapatkan haknya. Kenapa hak masyarakat Warnasari diambil oleh orang lain? Terlebih sangat disayangkan adanya rapat di salah satu kantor yang ada di Kelurahan Rawa Arum. Sementara keluarga besar Warnasari tidak ada yang memberi kabar dan lebih parahnya kenapa yang membagikan uangnya itu bukan orang Warnasari,” jelasnya.

    Sementara itu, Bendahara Warnasari Bersatu Yayek menjelaskan, perjuangan Warnasari bersatu secara tegas ingin mendapatkan CSR dari SGI karena memang program-program yang ada di Kelurahan Warnasari sangatlah banyak dan butuh bantuan dari CSR tersebut.

    “Sangat disayangkan CSR itu sudah di salah gunakan oleh oknum yang mengatasnamakan atau menyampaikan bahwa sudah koordinasi dengan pihak Warnasari. Maka oknum yang berinisail M itu yang mengambil alih pembagian CSR untuk darat, dibagi di kantor yang berlokasi di Grogol. Disitu dibagi dua untuk urusan darat Rp240 juta (Rawa Arum) dan Rp240 juta (Citangkil), akan tetapi Warnasari tidak dilibatkan dalam pembagian tersebut. Ada apa? Yang pasti ada permainan oknum, maka dari itu kami warga Warnasari akan minta penjelasan kepada oknum tersebut, karena sudah berani mengatasnamakan Warnasari yang mengambil alih dana CSR sebanyak 240 juta,” tegas Yayek.

    Menurutnya, berbicara wilayah, Warnasari lebih besar wilayahnya 60 persen. Akan tetapi dibagi dengan wilayah Gerem dan Rawa Arum yang wilayahnya lebih kecil.

    “Upaya kita akan terus, karena memang oknum yang berinisial M ini sangat berani mengambil dan menyalahgunakan dana CSR. Karena dana CSR itu bukan untuk kepentingan pribadi tapi untuk kepentingan masyarakat, maka besok akan kita tindak lanjuti dan akan aksi di PT SGI,” katanya.

    “Tidak tepat sasaran yang namanya pembagian CSR itu harus berembuk duduk bersama kalau memang ada nelayan, Warnasari, Rawa Arum dan Gerem harusnya kan seperti itu. Pembagian proporsional porsinya itu bagaimana tiba-tiba dibagi 50 persen-50 persen, kami masyarakat Warnasari bersatu tidak pernah dilibatkan, tidak pernah diundang, tidak pernah duduk bareng untuk rapat hal tersebut tiba-tiba CSR turun dibagi 50 persen nelayan dan 50 persen untuk darat lah orangnya banyak di laut apa di darat? Nah apa lagi hak Warnasari itu diambil sama orang (oknum) dan berani mengambil hak warnasari tanpa kordinasi dia sebagai Warnasari bukan tiba- tiba berani mengkoordinir wilayah blok Warnasari dan Citangkil ini ada apa, kawan-kawan yang kemarin rapatnya kenapa tidak sama sekali mengundang,” tambahnya.

    Dirinya melanjutkan, CSR ini rencananya akan digunakan untuk meng-cover pembangunan yang ada di wilayah Kelurahan Warnasari.

    “Programnya ini kan mencakup pembangunan 7 RW yang ada di Kelurahan Warnasari dan jelas masyarakat Warnasari semuanya protes. Besok kita akan minta kepada kapolsek untuk minta di mediasi agar hal ini tidak terulang kembali, kami masyarakat Warnasari menuntut dan uang dari CSR yang sudah ada harus jelas perutukannya untuk apa dan larinya kemana saja uang tersebut,” tandasnya.

    Perlu diketahui, pembagian CSR tersebut seharusnya dibagi 3 wilayah Kelurahan Warnasari, Kelurahan Rawa Arum dan Kelurahan Gerem, serta Masyarakat Nelayan.(LUK/ENK)