Tag: defisit anggaran

  • Bapenda Kota Serang Akan Evaluasi Target PAD

    Bapenda Kota Serang Akan Evaluasi Target PAD

    SERANG, BANPOS – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Serang respon permintaan dari Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi mengusulkan untuk evaluasi target pendapatan untuk mengatasi defisit anggaran di Kota Serang serta untuk menggenjot pendapatan asli daerah (PAD).

    Kepala Bapenda Kota Serang, Hari Pamungkas mengatakan, pihaknya akan sejalan dengan apa yang diminta oleh DPRD Kota Serang, termasuk mengecek juga untuk melakukan pengecekan prihal izin rumah-rumah berlantai dua.

    Menurutnya, banyak rumah-rumah di Kota Serang sudah berubah. Pada awalnya saat membangun izin mendirikan bangunan (IMB) rumah lantai satu. Akan tetapi, saat ini mengalami perubahan menjadi dua lantai.

    “Tentunya dua hal yang dilakukan, dari sisi IMB apabila kita menyesuaikan dengan perhitungan sekarang atau dengan adanya persetujuan bangunan gedung (PBG) tentunya ada pengawasan bangunan ada di dinas PU,” ujarnya, Rabu (19/7).

    Dirinya menerangkan bahwasanya sistem yang dimiliki oleh Bapenda sudah terintegrasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk mendapatkan informasi dari perubahan peruntukkan atau izin dari bangunan apabila dilihat dari sisi pengawasan bangunannya.

    “Yang ke dua, memang yang dapat dilakukan Bapenda untuk supporting apa yang disampaikan oleh pimpinan DPRD dengan melakukan sensus, sensus pajak daerah khusus,” terangnya.

    Ia mengatakan, apabila ingin melihat khusus untuk pajak bumi dan bangunan (PBB) bisa dilakukan melalui pendataan dan penilaian ulang tentang PBB nya. Hal itu dilakukan agar mengetahui besaran pajak sesuai atau tidaknya dengan ril bangunan yang ada.

    “Dua hal itu bisa kita lakukan, bisa barengan bisa masing-masing berjalan sesuai tupoksinya,” katanya.

    Selain itu, dirinya juga menyampaikan, untuk prihal meningkatkan PAD, pihaknya mengutamakan pajak yang didapatkan dari perdagangan dan jasa.

    “Kita lihat karakteristik dari kontribusi pajak daerah yang di Kota Serang. Kita tahu Kota Serang adalah kota jasa dan perdagangan, maka dari itu kontribusi jasa dan perdagangan itu kan yang kita utamakan,” ucapnya.

    Hari menuturkan, Kota Serang dapat mendulang pendapatan pajak melalui pajak resto hingga pajak hiburan. Hal ini karena menjamurnya cafe-cafe hingga event besar yang mendatangkan artis nasional ke Kota Serang.

    “Contoh seperti banyak berdirinya cafe-cafe karena kita sifatnya perkotaan, itu kan otomatis terpengaruh terhadap pajak resto. Kemudian banyak event-event yang di Kota Serang yang sifatnya mendatangkan artis-artis nasional itu juga kan mendulang pajak hiburan,” tuturnya.

    Selain itu, juga saat ini banyaknya rumah-rumah atau pemukiman Kota Serang yang juga berkontribusi mendongkrak pajak dari sisi PBB dan BPHTB.

    “Kita lihat dari penyusunan itu, baru kita formulasikan strategi apa yang kita lakukan baik secara intensifikasi maupun ekstensifikasi untuk meningkatkan pendapatan tersebut,” tandasnya. (MG-02/AZM)

  • Atasi Defisit Anggaran, Budi Usulkan Evaluasi Target Pendapatan

    Atasi Defisit Anggaran, Budi Usulkan Evaluasi Target Pendapatan

    SERANG, BANPOS – Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi mengusulkan evaluasi target pendapatan untuk mengatasi defisit anggaran di Kota Serang. Hal ini dilakukan agar pendapatan daerah Kota Serang bisa meningkat dan tidak terjadi defisit anggaran.

    Dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) beberapa hari yang lalu, disepakati untuk memperbaiki dan mengevaluasi pencapaian target-target yang meleset, seperti di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Serang yang hanya menghasilkan pendapatan sebesar Rp3 miliar sampai Rp6 miliar.

    “Sampai defisit ini karena kurang maksimalnya kinerja- kinerja OPD penghasil, yang tadi seperti targetnya dinas ini Rp20 miliar hanya berapa miliar yang disetorkan ke negara, itu menjadi evaluasi,” ujarnya, Jumat (14/7).

    Untuk mengurangi hal itu, harus ada pergeseran anggaran yang dinilai kurang bermanfaat untuk masyarakat, seperti perjalanan dinas ke luar Kota Serang. “Saya sepakat anggaran yang harus digeser adalah perjalanan dinas-dinas ke luar Kota Serang untuk menutup defisit,” ucapnya.

    Selain itu, dirinya juga meminta kepada Bapenda untuk menyidak rumah-rumah berlantai yang ada di Kota Serang untuk dicek perizinannya. “Itu dicek, apakah ada IMB-nya atau nggak,” ungkapnya.

    Ia berharap kepada Pemkot Serang untuk kejar target serta melakukan program jemput bola. Seperti dinas perizinan untuk mempermudah izin investasi. “Yang dievaluasi, yang pertama adanya peraturan dan persyaratan pusat dan daerah yang ketika dilaksanakan agak sulit. Nah itu yang dijabarkan OPD kepada saya,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala BPKAD Kota Serang, Imam Rana mengatakan, beberapa hal telah diefisiensikan, seperti perjalanan dinas dan belanja-belanja yang dapat dilakukan pada waktu yang lain.

    Akan tetapi, kegiatan yang memang sudah dianggarkan untuk pembangunan masyarakat tidak akan dicoret. Ia menjelaskan bahwa nilai defisit anggaran yang disebutkan Rp21 miliar sebelumnya masih fluktuatif dan belum memastikan jumlah pastinya.

    “Soal kas nilai Rp21 miliar itu fluktuatif, karena setiap kas ini setiap saat kan ada perubahan jadi belum memastikan beberapa hari ini ada yang masuk. Mungkin ada yang nyebut nilai Rp21 miliar, itu gak tepat juga. Karena sisi waktunya berbeda, dan anggaran kas ìtu tidak bisa disampaikan kepada umum. Tapi untuk kas daerah masih aman dan sehat, dan masih bisa untuk membiayai kegiatan yang ada di Pemkot Serang,” jelasnya.

    Imam mengaku dalam upaya menutup defisit anggaran, pihaknya menyarankan untuk mengefisienkan anggaran untuk yang melakukan dinas-dinas ke luar Kota Serang serta melakukan pergeseran anggaran yang kurang bermanfaat untuk masyarakat Kota Serang. Pasalnya, hal tersebut tidak akan terlalu berdampak pada pembangunan masyarakat karena anggaran yang sudah dianggarkan tidak akan dicoret.

    Dirinya juga menekankan terkait pentingnya penggunaan anggaran secara efisien dan efektif untuk memastikan ketersediaan dana dalam kas daerah. Dalam hal ini, kegiatan rapat dilakukan di dalam daerah untuk menghemat anggaran perjalanan dinas.

    “Dalam mengatasi defisit anggaran, pemerintah kota akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan untuk memastikan tercapainya target-target yang telah ditetapkan,” tandasnya. (MG-02/AZM)