Tag: Denmark

  • Axelsen Masih Terlalu Tangguh Bagi Ginting

    Axelsen Masih Terlalu Tangguh Bagi Ginting

    JAKARTA, BANPOS – Pebulutangkis tunggal putra nomor satu dunia asal Denmark, Viktor Axelsen masih terlalu tangguh bagi tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting. Ginting harus puas menjadi runner-up di ajang bulutangkis Indonesia Open 2023, setelah menyerah dengan skor 14-21 dan 13-21.

    Meski Ginting mendapat du­kungan penuh dari berbagai sudut di Istora Gelora Bung Karno, tidak mampu meladeni keperkasaan Axelsen. Bagi Si Menara-julukan Axelsen, ini ke­menangan ketiga kalinya secara beruntun alias hattrick. Sebel­umnya, ia sukses menjuarai In­donesia Terbuka 2021 dan 2022.

    Sedangkan, bagi Ginting, keka­lahan itu gagal memperbaiki rekornya melawan Axelsen. Ini menjadi kekalahan ke-12 yang dialami Ginting dalam 16 perte­muan melawan Axelsen. Ini juga merupakan kekelahan ke-10 se­cara beruntun yang dialami Ginting melawan wakil Denmark itu.

    “Pertama bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan sepe­kan dengan baik. Selama satu Minggu juga tidak cedera ber­syukur. So far, saya puas setelah di Singapura bisa dikatakan Min­ggu yang berat back to back dari pertama dan terakhir bersyukur bisa melewati itu semua,” kata Ginting usai laga.

    Secara teknis, Ginting kalah unggul dari aspek serangan dari lawannya. Namun tunggal putra peringkat dua dunia itu cukup cer­dik dengan bermain lebih berani di zona depan dengan permain­an netting. Axelsen yang unggul dari pola serangan dan jangkauan luas, menjadi tak berkutik ketika dipaksa wakil tuan rumah untuk beradu permainan netting.

    Perlawanan Ginting membuat skor pertandingan saling berkeja­ran secara sengit. Ginting sempat menyamakan skor 10-10, namun akibat servis yang kacau membuat Axelsen berbalik unggul 10-11. Namun usaha Ginting mulai menemukan kendala usai inter­val. Axelsen semakin alot untuk ditembus dan justru kian agresif melancarkan smes-smes keras.

    Berbeda dari game pertama, Ginting sulit keluar dari tekanan dan terus tertinggal hingga 7-14. Skor sempat berubah 11-14 setelah Ginting merebut tiga poin berun­tun. Keunggulan terus dipegang Axelsen dan Ginting sulit mengejar.

    Menurut Ginting, Axelsen merupakan lawan yang tangguh dengan fisik dan skill yang baik. Ginting mengaku akan terus berupaya untuk mencari celah untuk mengalahkan tunggal putra nomor satu dunia itu.

    “Axelsen unggul di tinggi badan, strategi harus sabar banget. Menurut saya tidak masalah kendala seperti itu bukan hanya saya saja. Merasakan hal yang sama pastinya akan kami cari terus celahnya di mana,” kata Ginting.

    Sejak awal gim pertama, Axelsen mendominasi pertand­ingan. Axelsen unggul 11-10 di paruh gim. Usai jeda, Ginting kerap melakukan kesalahan sendiri. Gim pertama direbut Axelsen dengan 21-14. Pada di gim kedua, dominasi permainan Axelsen semakin tak terbend­ung. Kemenangan pun diraih Axelsen dengan 21-13. (RMID)

  • Ginting Selamatkan Indonesia

    Ginting Selamatkan Indonesia

    SINGAPURA, BANPOS – Pebulutangkis tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting berhasil menyelamatkan Indonesia dari nihil gelar di ajang bulutangkis Singapura Terbuka 2023. Ginting menjadi wakil Indonesia satu-satunya yang tersisa di partai final.

    Ginting berhasil meraih gelar juara di sektor tunggal putra, setelah mengalahkan wakil Denmark, Anders Antonsen dua game langsung 21-16, 21-13 dalam laga yang berlangsung selama 40 menit di Singapore Indoor Stadium, kemarin.

    Dengan keberhasilan ini, Ginting pun sukses mempertahankan gelar juara dari turnamen BWF Super 750 itu. Singapore Terbuka 2022 menjadi momen perdana Ginting mencatatkan gelarnya, saat mengalahkan pebulutangkis Jepang, Kodai Naraoka pada partai puncak.

    Dalam pertandingan final kali ini, Ginting sempat tertinggal lebih dulu dari Antonsen dari 0-2 hingga skor 2-4. Lewat ke­sabaran dan adaptasi yang baik, Ginting bisa lebih fokus dengan pola permainan depan untuk mengejar ketertinggalan.

    Sebanyak lima poin beruntun pun sukses ia kantongi untuk merebut keunggulan dengan 7-4 atas pebulutangkis Denmark itu. Ginting terus mempertebal keunggulannya dengan poin-poin beruntun hingga menjauh dengan 10-6. Namun setelah interval, pebulutangkis pering­kat ke-22 itu sanggup mem­perkecil jarak dan terjadi kejar mengejar poin. Antonsen sempat memimpin pada 14-15, namun situasi tersebut hanya berlang­sung sementara.

    Lagi-lagi Ginting membalas dengan mendulang empat poin berturut-turut untuk memimpin 18-15. Tak berhenti di situ, Ginting kembali mendulang angka beruntun untuk menutup gim pertama dengan skor 21-16 setelah bermain 18 menit.

    Di game kedua, Ginting kem­bali menunjukkan dominasinya atas Antonsen seperti pertemuan mereka sebelumnya. Lewat permainan net dan semes menyilang, Ginting sukses men­goyak pertahanan lawan yang kesulitan membaca arah kok.

    Sementara itu, Antonsen mu­lai banyak melakukan kesalahan sendiri. Setelah unggul 11-6 saat interval, Ginting terus me­laju. Ginting merebut lima poin beruntun untuk unggul 19-8. Ginting akhirnya menang 21-13 usai pukulan Antonsen me­nyangkut di net.

    “Saya tidak tahu mengapa, tetapi saya sangat bersemangat untuk bertanding di sini. Setiap kali saya bermain di Singapura, saya mendapat getaran yang bagus. Itu benar-benar berpengaruh pada saya dan saya akhirnya memberikan penampilan terbaik saya. Rasanya seperti jauh dari rumah,” ucap Ginting.

    Saat ditanya mengenai perte­muannya dengan Anders Anton­sen dalam babak final, Ginting mengaku sudah mengenalinya.

    “Kami saling mengenal per­mainan satu sama lain dengan sangat baik, tergantung pada siapa yang beradaptasi lebih baik dengan kondisi lapangan,” ujarnya. (RMID)