SERANG, BANPOS- Warga Desa Sanding, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, kembali mengeluhkan akses jalan utama desa yang hingga saat ini tidak dapat dilalui. Bahkan, sudah hampir sebulan sejak janji Kepala Desa (Kades) untuk dapat memperbaiki akses jalan, hingga kini belum juga terlaksana.
Salah seorang warga terdampak, Encep, mengaku bahwa dirinya selama ini harus mengambil jalan memutar yang memakan waktu hampir setengah jam untuk menuju kantor Kecamatan. Padahal sebelumnya hanya membutuhkan waktu cukup 10 menit saja untuk sampai ke pusat Kecamatan.
“Sudah ada seminggu informasinya gorong-gorong di jalan utama itu mau diperbaiki, beberapa barangnya pun sudah diturunkan khususnya untuk gorong-gorong yang hampir amblas,” ujarnya, Kamis (24/3).
Ia mengungkapkan, meski sudah diturunkan beberapa item barang yang akan digunakan untuk memperbaiki gorong-gorong, namun hingga hari itu belum juga dilaksanakan. Padahal, warga sekitar yang terdampak sudah menginisiasi akan melakukan gotong royong guna memperbaiki jalan agar dapat dilalui.
“Kami ingin jalan ini segera diperbaiki, dan bersama warga lainnya sudah diskusi dengan RT 14, mereka mengatakan kalau masalah untuk pemasangan, apabila item barang yang dibutuhkan sudah ada, ayo gotong royong,” tuturnya.
Encep menjelaskan, pihaknya memaklumi dengan Kades yang masih baru menjabat kali ini. Namun, mewakili warga, mereka pun menginginkan agar akses jalan utama penghubung beberapa kampung di Desa Sanding ini segera diperbaiki dan dapat dilalui oleh kendaraan baik roda 2 maupun roda 4.
“Kalau pak Kades yang baru, kami memaklumi karena baru beberapa bulan menjabat. Tapi kan ada Badan Permusyawaratan Desa (BPD), kenapa tidak disampaikan kepada pihak berwenang,” ucapnya.
Ia juga mengakui beberapa waktu lalu wilayah Kabupaten Serang tengah diguyur hujan secara terus menerus setiap hari. Sehingga hal itu juga menjadi salah satu penghambat belum terlaksananya perbaikan jalan dan gorong-gorong.
“Item barang untuk perbaikan jalan katanya sudah ada, tapi tidak diturunkan semua, khawatir hanyut. Tapi sekarang kondisi jalan itu sudah banyak paku yang sebelumnya bekas dipasangi kayu-kayu oleh warga, dan itu sangat membahayakan kendaraan warga,” jelasnya.
Diakhir ia pun mendesak pihak BPD agar bersama-sama mengusulkan kepada pihak terkait, mendampingi pihak desa perihal perbaikan jalan kepada instansi terkait dalam hal ini DPUPR maupun DPKPTB. Sebab, akses jalan itu harus segera diperbaiki dalam waktu dekat, agar warga tidak perlu lagi memutar untuk menghindari paku-paku di jalan utama Desa Sanding tersebut.
“Jalan ini kan menghubungkan beberapa kampung, akses utama Kampung Cipeusing, Nanggewer, dan Lebong. Sekarang nggak bisa lagi memaksakan, selain khawatir amblas gorong-gorongnya, kami juga khawatir paku-paku itu membahayakan,” tandasnya.
Sementara itu, Kades Sanding, Rosid dan Sekretaris Desa Sanding, Daud, saat dikonfirmasi tidak memberikan jawaban. Saat dihubungi melalui sambungan telepon pada media perpesanan Whatsapp, keduanya tidak memberikan respon.
Sebelumnya diberitakan bahwa kerusakan gorong-gorong di jalan utama Desa Sanding, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, membuat masyarakat setempat harus mengambil jalan memutar untuk sampai ke lokasi tertentu yang mengharuskan melalui jalur tersebut. Kerusakan ini berdampak pada tiga kampung sekaligus, yakni Kampung Cikeusik, Nanggewer, dan Lebong. Sejumlah warga terpaksa menanami pohon pisang di akses jalan tepatnya di gorong-gorong, hal itu dilakukan, agar tidak ada lagi kendaraan roda empat yang melalui akses tersebut.
Warga Kampung Nanggewer, EN, menyebut bahwa gorong-gorong tersebut mulanya masih bisa dilalui. Namun, dalam dua bulan terakhir kerusakannya semakin parah hingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan, terutama roda empat.
“Dua bulan lebih sih gorong-gorong itu hancur, kalau masalah jalan dari Sanding sampai Kampung Cikeusik-Nanggewer-Lebong belum pernah merasakan jalan nikmat (pembangunan jalan) begitulah,” ujarnya.
Ia mengaku kesal dengan lambannya penanganan rusaknya akses jalan desa tersebut, bahkan sebelum gorong-gorong rusak sekalipun. Menurutnya, sejumlah ibu hamil pun mengeluhkan jalan yang hanya dilakukan pengerasan itu, sehingga pihaknya berharap dibantu oleh Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, agar lekas diperbaiki.
“Sebelumnya jalur tersebut masih bisa dilalui kendaraan roda empat karena ditambal bebatuan. Karena bolongnya besar, jadi kendaraan roda empat itu udah ga bisa,” tuturnya. (MUF/AZM)