SERANG, BANPOS – Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Provinsi Banten, menggelar temu media bersama Pokja Wartawan Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata (Ekbispar) Provinsi Banten, Selasa (27/8). Dalam kegiatan tersebut, Pemprov Banten melalui Dinas Pariwisata (Dispar) mengusung tema komitmen pengembangan pariwisata atau wisata digital menuju Indonesia emas 2045.
Kepala Dispar Provinsi Banten, Al HamidiĀ menyampaikan Banten memiliki potensi pariwisata yang melimpah. Tercatat sebanyak 1.180 destinasi wisata baik pantai, alam, wisata religi, kuliner hingga belanja.
“Potensinya cukup banyak ada lantai, gunung, wisata air, wisata belanja dan kuliner,” ujar Al Hamidi, di Aula Dispar Provinsi Banten.
Al Hamidi menjelaskan, pihaknya terus berupaya untuk menggencarkan dukungan digital dalam mendongkrak potensi pariwisata di Banten. Salah satunya adalah dengan melakukan promosi melalui media digital.
“Banyak Media digital yang dimaksimalkan. Karena di internal Dispar juga ada tim yang membuat konten dan menyebarkannya melalui media digital,” terangnya.
Ia mengaku, berbagai upaya yang dilakukan untuk mendukung pengembangan wisata di Banten perlu dukungan semua pihak. Menurutnya, Banten masih menjadi destinasi wisata favorit masyarakat yang berasal dari wilayah sekitar Banten seperti Jakarta, Depok, Bogor dan Lampung.
“Terutama wisata pantai. Karena keindahan pantai Anyer dan Carita selalu padat saat musim liburan seperti Lebaran dan Natal dan Tahun Baru,” katanya.
Kepala Biro Adpim Setda Banten, Beni Ismail, menyampaikan Pemprov Banten berkomitmen untuk terus mengembangkan seluruh sektor pendukung ekonomi. Salah satunya yaitu sektor pariwisata.
“Alhamdulillah ekonomi Banten terus tumbuh positif. Ini berkat dukungan semua pihak. Semoga ini akan terus berjalan simultan,” ungkapnya.
Ia berharap, dengan adanya sinergi semua pihak termasuk media, dapat terus menjaga pertumbuhan ekonomi dan keberlangsungan pemerintahan yang baik di Banten.
“Kami berharap dukungan dari media. Karena dengan informasi dari media dapat berimplikasi positif terhadap pembangunan di Banten,” tandasnya.
Sekjen Pokja Wartawan Ekbispar Banten, Nasrudin, menyoroti sejumlah fasilitas dan layanan di lokasi wisata di Banten. Salah satunya keadaan warga di lokasi wisata, yang menurutnya perlu terus dijaga.
“Misalnya budaya getok harga makanan atau fasilitas seperti parkir dan tiket. Karena selalu ada temuan setiap tahun wisatawan yang mengeluhkan harga makan yang tinggi, tiket dan layanan lainnya seperti saung dan tikar,” ucapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya mendorong Dispar Provinsi Banten agar terus melakukan upaya pembinaan berkelanjutan terhadap para pelaku wisata. Tak hanya pengelolanya saja, tetapi berlaku bagi pelaku lainnya seperti pedagang di sekitar lokasi wisata.
“Agar wisata di Banten ini menjadi unggulan dan tidak kalah dengan daerah lain seperti Bali misalnya,” katanya. (MUF)