CILEGON, BANPOS – Jumlah koperasi yang tidak aktif di Kota Cilegon masih banyak. Kondisi ini menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon untuk membangkitkan kembali koperasi tersebut.
“Dari database yang ada 630 unit koperasi, yang aktif hanya sekitar 330 unit,” ujar Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Kecil (Diskop UMK) Kota Cilegon Agus Ubaidillah kemarin.
Sehingga, lanjut Agus, ada sebanyak 300 unit koperasi yang tidak aktif. Dari 330 unit koperasi yang aktif, baru sebagian yang telah menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi.
Agus mengungkapkan, kebanyakan koperasi tersebut merupakan koperasi simpan pinjam. Koperasi tersebut tidak aktif karena disebabkan masalah internal yang perlu segera dibenahi.
Rencananya, ke depan Pemkot berupaya mendorong agar koperasi yang tidak aktif kembali bangkit. Caranya dengan melakukan pendataan dan pembinaan yang dilakukan secara rutin kepada koperasi di lapangan.
Harapannya, ketika ada kendala yang dihadapi yang dialami koperasi bisa segera dituntaskan dengan baik. “Kita harapkan koperasi ini bisa bersinergi dengan para pelaku UMKM yang ada di Kota Cilegon ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, banyaknya koperasi di Kota Cilegon yang tidak aktif mendapatkan perhatian Walikota Cilegon Helldy Agustian. Hal tersebut dikatakan Helldy ketika mengukuhkan pengurus Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Cilegon periode 2021-2025 disalah satu Hotel di Cilegon beberapa waktu lalu.
Helldy mengharapakan pengurus koperasi dapat melakukan pembenahan dan pendataan jumlah koperasi yang ada di Cilegon. Kemudian dia meminta agar meningkatkan peran dan fungsinya untuk kesejahteraan anggota.
Dikatakan Helldy melalui pendataan itulah nantinya akan mendapatkan data sesuai dengan kebutuhan yang akan disalurkan oleh pemerintah. “Di kondisi saat ini koperasi harus melakukan transformasi digital, mengikuti perkembangan teknologi, khawatir kita tertinggal,” kata Helldy.
Politisi Partai Beringin Karya (Berkarya) ini berharap kedepannya koperasi dapat meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan menghadirkan UMKM di setiap hotel di Kota Cilegon. “Harapannya ada sesuatu yang berbeda dari pengurus baru, jangan yang kita lakukan gitu-gitu aja pendekatannya, akurasi hal koperasinya harus terdata dengan baik, sehingga kita bisa menentukan didukungnya darimana,” tandasnya.
(LUK/RUL)