SERANG, BANPOS – Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) Banten diminta untuk memberikan makanan terbaik dan layak kepada warga korban banjir Kota Serang.
Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumi mewanti-wanti agar jangan sampai makanan yang disiapkan tidak layak dikonsumsi.
“Ya, jangan sampai nanti malah tidak layak dikonsumsi oleh warga korban banjir. Ternyata tadi enak kok nasi bungkusnya, ada telur dadar dan tumis bihun tadi yang saya makan,” kata Andika kepada pers di sela-sela kunjungannya ke dapur umum di halaman Gedung Negara Pemprov Banten, Kota Serang, Rabu (3/3)
Turut mendampingi Andika, Asisten Daerah I Septo Kalnadi, Kepala BPBD Nana Suryana, Kepala Dinas Sosial Nurhana, Kepala Satpol PP Agus Suryadi dan Kepala Dinas PUPR Arlan Marzan.
Di lokasi dapur umum tersebut Andika melihat para relawan yang tengah memasak dan mengemas makanan. Andika menyemangati mereka dan mengucapkan terima kasih karena sudah mereka sudah mau membantu pekerjaan Ppemprov Banten melayani masyarakat yang tengah terkena musibah.
“terima kasih ya teh. Semangat!” kata Andika saat berbincang dengan salah seorang relawan dari Tagana (Taruna Siaga Bencana) Banten yang tengah membungkus nasi.
Kepala Dinsos Banten Nurhana mengatakan, dapur umum tersebut memasak makanan sebanyak 3 ribu bungkus nasi dan lauknya untuk setiap kali waktu memasak. “Dalam satu hari kita masak dua kali, jadi 6 ribu nasi bungkus dalam seharinya kita sediakan,” katanya.
Nurhana melanjutkan nasi bungkus tersebut kemudian didistribusikan ke wilayah-wilayah terdampak banjir di Kota Serang untuk dibagikan kepada warga, baik yang berada di pengungsian maupun yang masih memilih tinggal di rumahnya pasca-banjir melanda. “Arahan pak Wagub (Andika) tadi dapur umum ini akan terus kita adakan sampai dengan status darurat bencana dicabut oleh Walikota Serang,” kata Nurhana.
Sementara data BPBD Kota Serang disebutkan, dua orang warga meninggal dunia akibat banjir di Kota Serang tersebut per Rabu (2/3/2022) pukul 01.45 WIB.
Selain itu, dua orang warga lainnya juga masih dinyatakan hilang, sebanyak 2.413 KK yang tinggal di 2.413 rumah masih terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 50-200 sentimeter.
Adapun wilayah yang sampai saat ini masih terendam banjir meliputi Kelurahan Lontar Baru, Kelurahan Serang, Kelurahan Kagungan dan Kelurahan Kota Baru di Kecamatan Serang.Kemudian Kelurahan Kasemen, Kelurahan Terumbu dan Kelurahan Kasunyatan di Kecamatan Kasemen. Selanjutnya Kelurahan Drangong dan Kelurahan Umbul Tengah di Kecamatan Taktakan. Berikutnya adalah Kelurahan Cipocok Jaya, Kelurahan Banjar Agung, Kelurahan Panancangan, Kelurahan Banjar Sari dan Kelurahan Tembong di Kecamatan Cipocok Jaya.
(RUS)