Tag: Dishub Kota Serang

  • Perluas Jangkauan Akses, Dishub Kota Serang Bakal Tambah Trayek

    Perluas Jangkauan Akses, Dishub Kota Serang Bakal Tambah Trayek

    SERANG, BANPOS – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Serang berencana akan mengusulkan penambahan jumlah trayek angkutan perkotaan.

    Penambahan itu dilakukan bertujuan untuk memperluas jangkauan akses masyarakat terhadap angkutan perkotaan di Kota Serang.

    Kepala Dishub Kota Serang, Ikbal, mengatakan selama ini trayek angkutan perkotaan di Kota Serang hanya fokus di tiga wilayah kecamatan yakni Kecamatan Serang, Cipocok Jaya, dan Kasemen dengan jumlah trayek yang beroperasi sebanyak 12 trayek.

    Jumlah tersebut dinilai belum mampu mencukupi kebutuhan mobilitas masyarakat di Kota Serang. Oleh karena itu Dishub Kota Serang mengusulkan penambahan tujuh trayek baru untuk memperluas akses jangkauan tersebut.

    Sehingga apabila nanti usulan penambahan itu disetujui maka, jumlah trayek angkutan perkotaan di Kota Serang ada sebanyak 18 trayek.

    “Sementara yang tujuhnya adalah yang baru. Sehingga kita ada 18 trayek angkutan perkotaan yang akan kita usulkan untuk menjadi Keputusan Walikota,” katanya saat ditemui di gedung Sekretariat Daerah Kota Serang usai melaksanakan rapat penetapan rencana umum jaringan trayek, Selasa (19/11/2024).

    Adapun tujuh trayek baru yang diusulkan oleh Dishub Kota Serang yakni Pakupatan-Bendung-Margaluyu-Banten; Pakupatan-Bendung-Sukadana-Banten.

    Kemudian trayek Kepandean-Sayar-Sepang; Kepandean-Taktakan-Cilowong; lalu trayek Pakupatan-TBL-Kelapa Dua-Kepandean.

    Pakupatan-Polda Banten-Walantaka; dan terakhir Pakupatan-Polda Banten-Curug.

    Ikbal menjelaskan, tingginya kebutuhan masyarakat terhadap akses angkutan umum yang memadai tidak terlepas dari semakin berkembangnya pembangunan di Kota Serang.

    Pembangunan yang pesat membuat titik-titik keramaian di Kota Serang semakin bertambah. Sehingga pada akhirnya membuat pemerintah harus mampu membuka akses transportasi umum ke titik lokasi baru tersebut.

    “Sekarang pusat-pusat keramaian sudah menyebar ke beberapa kecamatan,” terangnya.

    Selain ingin memperluas jangkauan akses masyarakat terhadap angkutan perkotaan, penambahan trayek juga diharapkan mampu menjadi solusi bagi persoalan kemacetan yang selama ini terjadi di Kota Serang.

    “Dan trayek ini adalah solusi untuk menghindari kemacetan manakala masyarakat sudah beralih dari angkutan pribadi ke angkutan umum,” jelasnya.

    Kemudian dalam penerapannya, Ikbal menyadari ada sejumlah tantangan yang mesti dihadapi. Dan salah satu tantangan yang mesti dihadapi itu adalah tumbuh suburnya transportasi umum berbasis online di Kota Serang.

    Dengan adanya moda transportasi tersebut membuat mobilitas masyarakat bisa lebih mudah. Karena mereka tidak perlu lagi memikirkan masalah trayek. Bahkan dengan fasilitas yang disediakan, masyarakat dapat diantarkan sampai ke titik lokasi tujuan.

    “Dengan adanya angkutan aplikasi ini juga menjadi bagian yang mempersulit untuk existing yang saat ini sudah mulai berkurang karena kalah cepat dengan angkutan aplikasi,” ucapnya.

    Sementara itu Asisten Daerah (Asda) II Kota Serang, Yudi Suryadi, menyampaikan dalam pembahasannya dia menekankan perihal pengawasan terhadap penerapan trayek di angkutan perkotaan.

    Karena selama ini tidak sedikit angkutan perkotaan yang beroperasi tidak sesuai dengan izin trayeknya.

    “Tadi juga salah satu masukan terkait pertama, banyak yang sudah merasakan tidak sesuai jalurnya,” ucapnya.

    Selain itu, kata Yudi, hal yang perlu diperhatikan sebelum memberlakukan trayek baru adalah masalah penyediaan terminal tipe C dan B yang memadai.

    Sebab, selama ini Kota Serang disebut belum memiliki terminal tipe C yang layak untuk dijadikan sebagai tempat singgah angkutan antar kota dalam provinsi.

    Karenanya, pengawasan terhadap angkutan perkotaan yang beroperasi di Kota Serang kerap luput dari pantauan petugas yang berwenang.

    “Dishub juga dituntut untuk mempersiapkan sarana prasarananya. Misalkan terminal tipe C-nya diperbaiki,” ujarnya.

    “Harus ada (perbaikan) sehingga angkot atau angkutan umum bisa teratur karena ada terminal atau sub terminalnya,” tandasnya. (TQS)

  • Dishub Tak Berdaya Hadapi Ratusan Angkot Bodong

    Dishub Tak Berdaya Hadapi Ratusan Angkot Bodong

    SERANG, BANPOS – Angkutan Perkotaan (Angkot) di Kota Serang masih banyak
    yang tidak memiliki izin beroperasi di wilayah Kota Serang (Bodong). Sekitar 400
    angkot yang saat ini masih belum mengurus izin operasinya.

    Meski demikian, Dishub Kota Serang tak dapat berbuat banyak dan menyerahkan
    persoalan tersebut ke Polresta Serang Kota.

    Hal tersebut diungkapkan Kabid Dalops Dishub Kota Serang, Edi Junaedi yang
    menyampaikan bahwa terdapat ratusan angkot tidak memiliki kelengkapan surat-
    surat dan izin untuk beroperasi di wilayah Kota Serang.

    Menurutnya, angkot-angkot bodong tersebut didominasi oleh angkot yang berasal
    dari Jakarta yang dicat ulang dengan warna biru-kuning dan merah-putih untuk
    mengakali petugas agar bisa beroperasi di wilayah Kota Serang.

    “Sekarang banyak angkot yang tidak memiliki trayek, misal angkot Jakarta dicat
    warna angkot Kota Serang dan narik di Kota Serang. Terus ada yang dicat merah-
    putih dan narik Serang-Balaraja, jadi bukan trayek sini,” ungkapnya, Rabu (11/10).

    “Jadi masih ada ratusan angkot yang dinyatakan bodong, yang belum melengkapi
    surat-surat, masih banyak sekitar 400-an angkot,” sambungnya.

    Edi mengatakan, ratusan angkot tersebut dinyatakan bodong lantaran masih nekat
    beroperasi dan hanya dengan merubah warna kendaraannya sesuai trayek di Kota
    Serang tanpa melakukan pengurusan surat-surat dan izin operasional terlebih
    dahulu.

    Hal tersebut diketahui usai pihaknya melakukan patroli dan penertiban terhadap
    sejumlah angkot yang melintas di sejumlah ruas jalan di dalam Kota Serang.

    “Jadi mereka itu notabene angkot dari Jakarta, tapi mereka yang didahulukan itu
    kendaraannya diubah warna dulu, tapi suratnya belakangan, jadi belum pada
    diurus,” katanya.

    Untuk itu, dirinya menegaskan bahwa saat ini telah berkoordinasi dengan pihak
    Satlantas Polresta Serang Kota untuk melakukan penilangan terhadap angkot-
    angkot bodong yang beroperasi di Kota Serang, termasuk untuk menggelar razia
    gabungan.

    Bahkan ia mengancam akan melakukan penahanan kendaraan bila para pemilik
    angkot kedapatan membandel belum mengurus surat-surat dan izin operasional
    agar bisa beroperasi di wilaya Kota Serang.

    “Dan saat ini kita menggandeng Polresta Serang Kota untuk berupaya menertibkan
    angkot-angkot (bodong) ini supaya Kota Serang tertib dari angkot-angkot bodong.
    Sanksinya itu penilangan, kalau masih bandel itu kendaraannya dikandangin kalau
    terbukti mengulangi lagi,” tandasnya. (CR-01/AZM) 

    CAPTION : EDWIN MAHESA PARDEDE// Kabid Dalops Dishub Kota Serang, Edi
    Junaedi

  • Menunggu Palang Pintu Kereta Elektrik, Pembukaan Frontage Unyur Resmi Diizinkan

    Menunggu Palang Pintu Kereta Elektrik, Pembukaan Frontage Unyur Resmi Diizinkan

    SERANG, BANPOS – Jalur frontage ruas jalan sebidang di daerah Kelurahan Unyur Kota Serang, tepatnya di jalan terusan Perumahan TMI, TBL dan BIP menuju Kidemang secara resmi mendapatkan surat izin dari Kemenhub dan PT KA.

    Akan tetapi, pembukaan jalur tersebut masih terkendala terkait dengan pemenuhan perambuan yang harus disiapkan dan dilengkapi terlebih dahulu yang membuat proses pembukaan jalur tersebut tersendat.

    Kepala Dishub Kota Serang, M. Ikbal mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan pemenuhan perambuan yang menjadi syarat dibukanya jalur Frontage Unyur.

    “Pekan ini kami sedang penayangan pemenuhan palang pintu kereta. Target saya bulan ini sudah selesai,” katanya, Senin (10/7).

    Dirinya menuturkan, setelah palang pintu kereta terpasang, maka pihaknya akan langsung melakukan survei bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Karena untuk perambuan lain telah dilengkapi oleh pihaknya.

    “Nanti kami akan rapat ke kementerian untuk meminta pencabutan patok di simpang sebidang. Pos jaga sudah kami bangun, marka juga sudah, termasuk perambuan sudah selesai semua, tinggal palang pintu dan petugas jaga. Karena tidak mudah juga mencari penyedia yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang khusus perlintasan kereta api, di Kota Serang ini sulit, malah tidak ada, makanya butuh waktu lama.” tuturnya.

    Ia mengatakan, sebelum diresmikan, Dishub Kota Serang akan berkoordinasi dengan DPUPR Kota Serang untuk menyambungkan jalur Frontage Unyur.

    “Kan ini sudah selesai. Gardu, PJU, tinggal nanti saya minta PU untuk disambungkan jalan simpang sebidangnya,” katanya.

    Ikbal mengungkapkan, bahwasanya Ia sebelumnya menargetkan awal Juli jalur Frontage Unyur sudah bisa dilalui, namun karena kesulitan mencari penyedia lintasan kereta api, sehingga ada sedikit keterlambatan.

    “Target saya Juli awalnya sudah. Tapi karena kesulitan kita mencari penyedia lintasan kereta api itu. Tapi Alhamdulillah sudah dapat, walaupun ada kesulitan tapi dapat ternyata,” ungkapnya.

    Ikbal menerangkan, syarat pembukaan jalur Frontage Unyur tersebut tidaklaj sedikit. Hal tersebut lah yang membuat lamanya jalur tersebut lama untuk dapat dilalui, karena bukan hanya terkait izin akan tetapi juga pemenuhan perambuan.

    “Syaratnya kan banyak. Semua dipenuhi dulu baru izinya keluar dan kementerian meminta palang pintu elektrik untuk pemenuhannya,” terangnya.

    Ikbal mengatakan, bahwa sebelumnya, dirinya menargetkan pemenuhan dan pembulaan jalur tersebut pada bulan Juli. Akan tetapi, terkendala dalam pemenuhan salah satu syarat yakni palang pintu.

    “Memang awalnya kami menargetkan awal Juli sudah selesai, tapi karena terkendala palang pintu itu, jadi tertunda. Mudah-mudahan Agustus sudah bisa terpasang. Sebenarnya kalau udah ketemu nggak lama. Karena itu kan pabrikan. Mudah-mudahan Juli akhir selesai,” katanya.

    Ia mengaku dalam pemenuhan jalur frontage unyur tersebut sebetulnya tidak adanya anggaran yang dianggarkan untuk jalur tersebut. Alhasil dirinya mengalihkan anggaran yang seharusnya untuk perambuan lain.

    “Sebetulnya tidak ada anggaran, tapi kami gunakan anggaran perambuan difokuskan ke pembangunan frontage. Seperti pos atau gardu jaga itu sekitar Rp70 juta, lalu ada Rp150 juta, dan Rp200 juta,” tandasnya. (MG-02/AZM)

  • Pasca Penetapan Tarif, Pemkot Serang Ancam Cabut Trayek Izin Angkot ‘Nakal’

    Pasca Penetapan Tarif, Pemkot Serang Ancam Cabut Trayek Izin Angkot ‘Nakal’

    SERANG, BANPOS – Pasca-penetapan tarif angkutan kota (angkot) oleh Pemkot Serang. Yakni menetapkan tarif angkutan kota untuk pengguna umum sebesar Rp5.000, sementara pelajar dan mahasiswa sebesar Rp3.500.

    Kendati demikian tak sedikit angkot di Kota Serang menaikkan tarif di luar yang sudah ditetapkan oleh Pemkot.

    Kepala Dishub Kota Serang, M. Ikbal mengatakan, terkait penetapan tarif dan penempelan stiker yang sebelumnya telah dilakukan Pemkot Serang tersebut banyak yang sudah tidak terpasang dan tarif pun tak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sebelumnya.

    “Sebenernya saya juga mendapatkan informasi soal itu (stiker tarif, red) ada yang dilepas. Padahal kita sudah lama masang stiker itu, supaya masyarakat tahu ongkosnya, sehingga orang tidak ragu-ragu,” katanya, Senin (10/7).

    Iqbal mengaku, untuk menindaklanjuti hal tersebut. Dirinya akan memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengawasan terkait adanya angkot yang masih menggunakan tarif yang tidak sesuai dengan apa yang telah diatur oleh pihaknya.

    “Saya sudah memerintahkan kepada tim untuk melakukan pengawasan. Kalau perlu pemanggilan dan peringatan. Karena ini untuk mempermudah masyarakat jangan sampai ada peristiwa bayar sekian tapi tidak dikembalikan,” ujarnya.

    Iqbal menegaskan, bahwasanya jika sampai pihaknya sampai mendapati adanya oknum supir angkot yang masih menaikan tarif dan telah diberikan peringatan sampai ketiga kalinya, maka pihaknya akan mencabut izin trayeknya.

    “Akan kita peringatkan kalau sampai tiga kali akan kita cabut trayeknya,” tegasnya.

    Selain itu, Ia juga menyampaikan saat ini angkot sudah semakin sedikit dan tersisihkan dengan maraknya angkutan online dan hal tersebut menjadi perhatian dari pemerintah Kota Serang.

    “Angkot ini sekarang sudah mulai sedikit, sudah kalah bersaing dengan angkutan online. Mangkanya itu yang menjadi kesulitan kita, prinsipnya angkutan itu harus difasilitasi oleh pemerintah, terlepas itu meraka ada yang mau melepas stiker trayek itu hak mereka, tapi tetap lintasan untuk trayek itu harus kita siapkan,” ucapnya.

    Iqbal juga menjelaskan, bahwa pihaknya tengah membahas terkait akan diadakannya fasilitas angkutan umum dengan Dishub Provinsi Banten untuk di tempat-tempat yang saat ini terlihat semakin ramai.

    “Memang kita ini sedang melakukan pembahasan bersama dengan pemerintah dan Dishub provinsi akan adanya angkutan seperti untuk lintas tempat-tempat ramai. Yang dulu sepi sekarang sudah ramai akan kita lewati,” jelasnya.

    Sebelumnya, warga Kota Serang, Ari Wulan (27) menyampaikan, transportasi yang dibutuhkan saat ini adalah angkutan yang terintegrasi, baik itu angkot bus, bus biasa ataupun bus trans serta dengan lokasi dan rute yang membuat masyarakat merasa nyaman.

    “Lokasi, rute, ketepatan waktu,kenyamanan sangat menentukan minat warga untuk memakai transprotasi umum. Misalnya, warga yang turun dari terminal bus pakupatan ingin pergi ke daerah kaujon, angkutan yang diharapkan, angkot dengan rute yang jelas (waktu ngetem sebentar dan tanpa berputar putar) atau bisa disiapkan tempat naiknya gojek yang resmi,” ucapnya.

    Dirinya juga mengatakan, asalkan dua moda transportasi itu dibenahi, rasanya cukup untuk daerah kota serang. Dalam peraturan terkait tarif, ia mengaku tidak mengetahui hal tersebut.

    “Tidak pernah liat informasi soal tarif angkot,” tandasnya.

    Selain itu, warga kota serang lainnya, Desi (44) menyampaikan, dirinya mengaku tidak mengetahui terkait adanya aturan tarif yang telah ditentukan oleh Pemkot Serang. Pasalnya, dirinya selama ini naik angkot selalu lebih dari Rp5 ribu walaupun hanya sebatas dari Pakupatan sampai Ciceri.

    “Saya tidak tahu, bahkan nyatanya tidak begitu, supir angkot selalu menaikan ongkos semaunya,” ujarnya. (CR-01/AZM)

  • Sebabkan Macet, Pemudik Keluhkan Parkir Liar di Kota Serang

    Sebabkan Macet, Pemudik Keluhkan Parkir Liar di Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Memasuki musim mudik lebaran, warga Kota Serang mengeluhkan parkir liar di ruas jalan protokol yang menghambat pergerakan para pemudik. Hal ini juga menjadi kekhawatiran pemudik yang akan melintasi Kota Serang dan terjebak macet di ruas jalan tersebut.

    Hal itu diungkapkan oleh seorang pemudik asal Kota Serang, Mamo Erfanto, yang menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Serang nampaknya kurang peduli terhadap jalur mudik yang telah menimbulkan kepadatan lalu lintas.

    “Parkirnya sampai setengah badan jalan di ruas jalan depan bank BCA dan Mandiri Kota Serang. Ini gimana Dishub Kota ini, jalur mudik ini. Astagfirullahaladzim, masa dihabisin lahan parkirnya, parah ini,” ungkap Mamo Erfanto dalam video yang diunggahnya di media sosial, Senin (17/4).

    Menurutnya, parkir liar yang merambah hingga ke badan jalan akan berdampak pada kemacetan di jalur protokol Kota Serang lainnya, seperti halnya di depan Polresta Serang. Ia pun turut mengimbau kepada para pengguna jalan khususnya pemudik untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalur mudik yang sudah dipadati oleh kendaraan.

    Meskipun demikian, dalam video lainnya, ia juga mengeluhkan soal parkir liar yang sudah sangat lama dibiarkan itu belum ditertibkan oleh Pemkot Serang. Sehingga kepadatan di jalur mudik Kota Serang semakin tidak terhindarkan.

    “Ini bakal terus-terusan ini, karena parkir liarnya yang di depan atau jalur protokol Kota Serang gak ditertibin,” tuturnya.

    Ia pun berharap agar Pemkot Serang dapat menertibkan parkir liar di ruas jalan protokol. Terlebih parkir liar yang menggunakan bahu jalan, agar para pemudik tidak mengalami kendala saat melintasi Kota Serang.

    “Jadi tolong lah, lahan parkirnya diatur. Jadi buat para pemudik siap-siap aja kena macet lokal di tengah-tengah Kota Serang ini,” tandasnya. (MUF)

  • Masih Licin, Jalan Frontage Unyur Kota Serang Sudah Bisa Dilalui

    Masih Licin, Jalan Frontage Unyur Kota Serang Sudah Bisa Dilalui

    SERANG, BANPOS – Pembangunan akses jalur Frontage di Kelurahan unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang kembali dilanjutkan dengan dilakukan pengurugan pada pagi hari, Sabtu (8/4).

    Berdasarkan pantauan, sekitar pukul 10:00 WIB, jalur Frontage Unyur kedatangan bahan-bahan material pembangunan dan pengerjaan urug jalan pun dilanjutkan.

    Sejumlah perwakilan RW di Kelurahan Unyur pun kembali melakukan gotong royong mengurug Jalur frontage ruas jalan lintas sebidang, tepatnya di jalan terusan Perumahan TMI, TBL dan BIP menuju Kidemang, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang.

    Aksi tersebut dilakukan salah satunya karena warga sekitar dan pengguna jalan menginginkan agar perlintasan akses jalur Frontage segera dapat dilalui oleh pengendara roda dua, sehingga dapat mengurai kemacetan di Terowongan Kaligandu.

    Ketua Forum RW se-Kelurahan Unyur, Nana Heriatna, mengungkapkan bahwa usai perjuangan yayng sangat lama, akhirnya akses jalur Frontage Unyur Kota Serang sudah bisa dilalui pengendara.

    “Awalnya, pihak PJKA terkesan memperlambat dan penyampaian kepala Dishub saat audensi kurang maksimal dalam implementasinya,” ungkap Nana saat dihubungi.

    Terpisah, Wakil Ketua III DPRD Kota Serang, Hasan Basri yang turut mengawal pembangunan akses jalur frontage tersebut mengatakan bahwa saat audensi PT KAI yang lalu pernah menyampaikan apabila sudah keluar izin lintas sebidang oleh PT KAI dan Dirjen KA, maka secepatnya akan dilakukan pengadaan rambu, pos jaga dan petugas jaga perlintasan.

    “Surat izin keluar di tanggal 28 Februari 2023, namun sampai saat ini tanggal 8 April 2023 secara bertahap, progres pembangunan Frontage Unyur terus dilakukan,” katanya.

    Hasan menegaskan, Dishub Kota Serang harus intensif berkoordinasi dengan PT KAI. Sebab, warga tidak sabar menunggu proses penyambungan jalur Forntage, sehingga jalur perlintasan dapat dilalui dua kendaraan tanpa menggangu utilitas yang lain.

    “Boleh teman-teman misalnya coba lewat Terowongan Kaligandu, itu masyaallah macetnya luar biasa. Saya berkali-kali lewat situ dan saya melihat teman-teman petugas dari Dinas Perhubungan juga kewalahan ngatur kendaraan di situ, apalagi ini menjelang lebaran,” tuturnya.

    Ia berharap, sebelum lebaran jalur perlintasan Frontage Kota Serang tersambung dengan kelengkapan rambu-rambu lalu lintas. Sehingga para pengguna jalan dapat dengan aman dan lancar saat melintasi jalur kereta di perlintasan Jalur Frontage Kota Serang.

    “Mudah-mudahan sih sebelum lebaran, Dinas Perhubungan sudah bergerak ya, patok sudah dibuka. Kemudian mobil sudah bisa lewat sini, karena kalau jalur ini dibuka manfaatnya luar biasa bagi warga sekitar dan pengguna jalan yang sering lewat,” terangnya.

    Tak hanya itu, pihaknya juga meminta kepada Pemrov Banten untuk proaktif ikut membantu memfasilitasi yang menjadi kewenanganya. Menurutnya, Pemprov Banten dapat memperbaiki drainase sisi jalannya.

    “Dan kita sebenarnya ingin juga nih Pemerintah Provinsi memfasilitasi terowongan ke sana sampai ke Sawah Luhur, karena itu kan jalur provinsi. Jalan provinsi itu kewenangan mereka, mestinya memperbaiki jalan itu juga selain kiri kanan jalannya bermasalah, dari perempatan Ciceri sampai Terowongan Kaligandu,” tegasnya.

    Diakhir ia mengatakan Pemprov Banten mestinya dapat memperbaiki dan ikut mendorong memperbaiki terowongan Kaligandu. Hal itu bisa saja dilakukan seperti hanya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Serang supaya PT MMS Astra melebarkan terowongan sekalian dengan pelebaran jalan tol atau cara lainnya.

    “Tempo hari dijanjikan oleh pemerintah pusat untuk buat flyover juga itu, tapi itu dari tahun 2021 sampai sekarang belum realisasi juga ini, makanya pemerintah provinsi juga mestinya turun tangan katanya ini ibu kota,” tandasnya. (MUF)

  • Pendapatan Dishub Memble, Aje Kendor ‘Murka’

    Pendapatan Dishub Memble, Aje Kendor ‘Murka’

    SERANG, BANPOS – Realisasi target retribusi Dishub Kota Serang per bulan Juni jeblok. Hal tersebut membuat Walikota dan Wakil Walikota Serang marah, bahkan sampai mengancam akan mengganti Kepala Dishub Kota Serang.

    Bukan tanpa alasan para kepala daerah itu marah. Mereka menilai dalam melakukan tugasnya setiap tahun, Dishub terkesan lalai. Hingga muncul spekulasi bahwa terjadi kebocoran pendapatan pada dinas yang pernah dipimpin oleh Walikota Serang, Syafrudin itu.

    “Kami memerintahkan inspektorat untuk melakukan audit terhadap Dishub Kota Serang,” ujar Walikota Serang, Syafrudin, seusai memimpin rapat evaluasi realisasi anggaran di Puspemkot Serang, Senin (20/7).

    Menurutnya, ada kemungkinan Dishub Kota Serang terjadi kebocoran pendapatan. Sebab, sejak tahun lalu pun realisasi pendapatannya selalu dibawah daripada target.

    “Kemungkinan ada kebocoran-kebocoran itu. Karena dari target Rp1.3 miliar dan titik parkir itu banyak. Jadi kemungkinan ada kebocoran,” terangnya.

    Tahun lalu saja, kata Syafrudin, Dishub Kota Serang dalam satu tahun hanya dapat merealisasikan target sebesar 35 persen. Maka dari itu, apabila memang ada kebocoran maka dirinya tidak segan untuk memberikan sanksi khusus.

    “Kami akan memberikan sanksi khusus. Pergantian kepala dinas,” tegas Syafrudin. (DZH)

  • Pemkot Wacanakan Skrining dan Isolasi Penumpang Dari Luar Daerah

    Pemkot Wacanakan Skrining dan Isolasi Penumpang Dari Luar Daerah

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang berencana untuk melakukan skrining bagi setiap penumpang yang berasal dari luar Kota Serang, terutama daerah zona merah. Skrining tersebut dilakukan di beberapa lokasi yang akan dibangun posko kesehatan. Apabila diketahui terdapat penumpang yang terindikasi, maka akan diisolasi.

    Kepala Dishub Kota Serang, Maman Luthfi, mengatakan bahwa rencana tersebut merupakan langkah dalam pencegahan Covid-19. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kendaraan dan kesehatan terhadap penumpang dari luar daerah, mulai keluar pintu tol Serang Timur semua penumpang, khususnya angkutan umum diminta untuk turun.

    “Kalau dari kami, keluar tol Serang Timur sudah diprotek, bahwa setiap penumpang dari Jakarta harus turun, dan diperiksa kendaraanya. Kemudian, terminal Pakupatan semua yang dari luar, diperiksa, termasuk penumpangnya. Bila hasil pemeriksaan ada yang kurang sehat, itu harus diisolasi,” ujarnya, Rabu (8/4).

    Pihaknya pun telah melakukan koordinasi dengan Kepolisian Lalu Lintas Polda Banten dan disetujui. Namun memang, masih perlu adanya komunikasi lebih lanjut terutama dengan Polres Serang Kota.

    “Komunikasi tahap awal sudah, dengan Kasatlantas rencana isolasi penumpang yang dari luar ke Kota Serang. Itu pun sudah disetujui dan diapresiasi,” terang Maman Luthfi.

    Namun menurutnya, masih ada beberapa tahapan dan kajian dalam penerapan hal tersebut. Sebab, dalam melakukan skrining serta isolasi terhadap penumpang dari luar daerah, diperlukan sarana dan prasarana serta persetujuan dari kepala daerah.

    “Tentu, kami perlu waktu diskusi untuk tahapannya seperti apa dan bagaimana,” katanya.

    Ia juga menargetkan agar rencana tersebut dapat mulai dilaksanakan pada minggu depan, dengan membuka posko di beberapa titik.

    “Minggu depan pelaksanaan. Posko sudah kami gambar, rencananya di Patung Debus, terminal Pakupatan, Sempu Cipocok Jaya dan Kepandean,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi, mengatakan bahwa pihaknya diundang oleh Dishub Kota Serang untuk membicarakan terkait penerapan pembatasan kendaraan dan karantina penumpang yang masuk ke Kota Serang.

    “Tim kami yang diundang. Dan hari ini (kemarin) Dishub sudah melakukan penyemprotan di terminal Rau dan terminal lainnya serta angkot. Dishub juga mengajukan pembatasan kendaraan dari luar,” katanya.

    Namun Budi menegaskan, apabila pembatasan dan karantina tersebut ingin diterapkan di Kota Serang, harus ada koordinasi dengan Polres Serang Kota sebagai pemegang wilayah hukum.

    “Iyah, tapi harus kordinasi juga dengan Polres. Kalau Walikota memang sudah setuju. Tapi Walikota juga masih menunggu komunikasi dengan Polres,” tandasnya. (DZH)

  • Misteri Karcis Parkiran di Stadion Maulana Yusuf, Ditulis Rp1.000 Ditagih Rp3.000

    Misteri Karcis Parkiran di Stadion Maulana Yusuf, Ditulis Rp1.000 Ditagih Rp3.000

    Karcis parkir yang menjadi misteri.
    Karcis parkir yang menjadi misteri.

    SERANG, BANPOS – Parkiran yang berada di stadion Maulana Yusuf menyisakan misteri. Pasalnya, biaya parkir yang dituliskan pada karcis parkir dan tertera nama Dishub Kota Serang itu, ternyata tidak sesuai dengan biaya yang ditagihkan oleh petugasnya. Hal ini pun dikeluhkan oleh masyarakat.

    Salah satu masyarakat, Yogi, mengatakan bahwa dirinya kesal lantaran petugas parkir meminta biaya lebih kepadanya. Padahal, lanjutnya, biaya yang tertera dalam karcis hanya Rp1.000 saja. Namun, petugas parkir meminta Rp3.000.

    “Kan disana jelas tulisannya Rp1.000. Pas saya mau kasih, malah minta lebih. Mintanya Rp3.000,” ujarnya kepada BANPOS, Kamis (7/11).

    Ia mengaku sempat melayangkan protes kepada petugas parkirnya. Namun yang ia dapat, justru alasan yang menurutnya tidak jelas.

    “Saya sempet protes ke petugas parkirnya. Lah di karcis kan cuma Rp1.000, kenapa dipintainnya Rp3.000? Eh dijawabnya cuma ‘untuk koordinasi’, trus dia pergi,” jelasnya.

    Dengan adanya kejadian tersebut, Yogi berharap pemerintah dapat menindak tegas oknum-oknum petugas parkir itu. Karena, lanjutnya, selain membuat tidak nyaman juga merugikan pengunjung stadion.

    “Yang pasti saya merasa dirugikan. Bagi saya membayar tidak sesuai dengan harga yang tertera itu rugi banget. Apalagi sampai tiga kali lipat. Toh biasanya juga gak ada parkir-parkir kayak gini,” tegasnya.

    Sementara itu, BANPOS mencoba untuk menanyakan kepada salah satu petugas parkir yang ada di stadion. Petugas parkir yang tidak mau menyebutkan namanya itu mengatakan, uang lebih yang dipungutnya itu memang untuk koordinasi.

    Namun saat ditanya apakah koordinasi yang dimaksud untuk pihak Dishub atau lembaga lainnya, dirinya enggan untuk menjawab.

    “Pokoknya koordinasi aja mas,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Dishub Kota Serang, Maman Luthfi, saat dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan berjanji untuk menjawabnya esok hari.

    “Besok saja ya,” tulisnya singkat. (DZH)