SERANG, BANPOS- Distan Kabupaten Serang memastikan tidak ada puso usai banjir yang melanda sejumlah wilayah Provinsi Banten, termasuk Kabupaten Serang. Meskipun ratusan hektare lahan pertanian terdampak limpasan banjir, namun hal itu tidak mempengaruhi produktifitas padi di Kabupaten Serang.
Demikian disampaikan Kepala Distan Kabupaten Serang, Zaldi Duhana, Rabu (9/3). Ia menegaskan, pihaknya saat ini tengah mengamati apabila terjadi kemungkinan puso di sejumlah lahan yang terkena limpasan air.
“Masih diamati kalau ada yang puso, baru diajukan penggantian benih. Kalau petani tersebut masuk ke asuransi usaha tani padi, bisa diganti atau diklaim asuransinya,” ujarnya.
Zaldi menjelaskan, bagi petani yang tidak masuk ke dalam asuransi usaha tani padi, pihaknya akan mengupayakan mengajukan bantuan penggantian benih padi. Ia mengaku, data terakhir per tanggal 4 Maret pukul 18:00 WIB, total lahan pertanian se Kabupaten Serang yang terkena limpasan sebanyak 445 hektare masih diamati dan belum ada laporan puso.
“Sampai hari ini hanya limpasan saja, jadi surut lagi, tidak banjir sampai sepekan. Masih terus diamati, karena airnya naik turun. Misalnya dua hari nggak hujan, airnya turun, keesokan hujan, airnya naik lagi,” jelasnya.
Zaldi mengatakan, meskipun sejumlah lahan pertanian terkena limpasan air, hal tersebut tidak berpotensi berkurangnya hasil panen padi di Kabupaten Serang. Pihaknya menghitung, apabila sampai benar-benar terjadi puso seluas 4.000 hektare, maka hal itu akan mengganggu tingkat produktifitas padi di Kabupaten Serang.
“Tapi kalau dibawah 1.000 atau 500 hektare, itu masih tidak berpengaruh. Hanya saja apabila terjadi puso dibawah 500 hektare, kami mencoba memperkecil kerugian petani dengan penggantian benih dan klain asuransi usaha tani padi,” tuturnya.
Diakhir ia mengatakan, lahan pertanian yang paling berair adalah sawah, sehingga terdampak limpasan sebagian besar adalah lahan pertanian. Untuk lahan tanaman lainnya, hampir bukan lahan berair termasuk kandang ternak ayam, kandang domba yang dilakukan pendataan, belum ada laporan kebanjiran.
“Kecuali di daerah yang kemarin sungai, tapi kejadian kebanjiran ada di wilayah kota Serang. Kabupaten Serang daerah hulu, airnya run off ke bawah,” tandasnya.
Sebelumnya, Pusdalops BPBD Kabupaten Serang menyampaikan informasi terkait dengan sejumlah lahan pertanian yang terdampak banjir yang diakibatkan oleh hujan dengan intensitas tinggi dan cuaca ekstrem pada awal bulan Maret lalu. Dalam laporannya, disebutkan sebanyak 175 hektare lahan pertanian Terdampak banjir dan sebagian terendam.
(MUF/AZM)