Tag: dolar Singapura

  • Rupiah Melorot, Investor Tunggu Rilis Data BPS

    Rupiah Melorot, Investor Tunggu Rilis Data BPS

    JAKARTA, BANPOS – Nilai tukar rupiah tadi pagi dibuka melemah 0,22 persen ke level Rp 14.940 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.907 per dolar AS.

    Pergerakan mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang anjlok 0,64 persen, baht Thailand minus 0,49 persen, peso Filipina melemah 0,26 persen, won Korea Selatan turun 0,55 persen, yuan China minus 0,24 persen dan dolar Singapura melemah 0,24 persen.

    Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,35 persen ke level 102,88. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,38 persen ke level Rp 16.101, terhadap poundsterling Inggris naik 0,43 persen ke level Rp 18.812, dan terhadap dolar, dan dolar Australia menguat 0,38 persen ke level Rp 10.104.

    Analis Pasar Keuangan, Lukman Leong melihat, pergerakan nilai tukar rupiah melemah setelah pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang mengindikasikan akan ada kenaikan suku bunga lanjutan sampai akhir tahun, meski saat ini ditahan.

    “Sikap hawkish ini menguatkan dolar AS dan menaikkan imbal hasil obligasi AS,” jelasnya di Jakarta, Kamis (15/6).

    Dari dalam negeri, nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh investor yang menanti data neraca perdagangan Indonesia yang bakal dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini. Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah bakal bergerak di rentang Rp 14.850-Rp 15 ribu per dolar AS.(RMID)

  • Rupiah Kembali Melesat, Pagi Ini Tembus Rp 14.857

    Rupiah Kembali Melesat, Pagi Ini Tembus Rp 14.857

    JAKARTA, BANPOS – Pergerakan mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka menguat 0,02 persen ke level Rp 14.857 per dolar AS dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 14.860 per dolar AS.

    Dolar Singapura naik 0,07 persen, yuan China menguat 0,07 persen, rupee India turun 0,09 persen, peso Filipina melesat 0,33 persen, yen Jepang melonjak 0,21 persen, baht Thailand naik 0,11 persen, dolar Hong menguat 0,01 persen dan won Korea Selatan minus 0,1 persen.

    Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya stagnan di level 104,07. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,09 persen ke level Rp 15.894, terhadap poundsterling Inggris naik 0,08 persen ke level Rp 18.469, dan terhadap dolar Australia naik 0,12 persen ke level Rp 9.915.

    Analis Senior dari PT Sinarmas Futures Ariston mengatakan, jelang rapat kebijakan moneter AS pekan depan, pasar sudah mulai mengantisipasi kemungkinan bank sentral AS (The Fed) akan menahan suku bunga acuannya.

    Dari CME FedWatch Tool menilai, probabilitas jeda kenaikan suku bunga sudah naik ke kisaran 80 persen pagi ini dibandingkan sebelumnya di kisaran 74 persen. “Hal tersebut bisa mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya,” katanya di Jakarta, Rabu (7/6).

    Ariston menambahkan, dengan inflasi RI yang masih terkendali di kisaran 4 persen dan prospek pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, menambah kepercayaan investor luar untuk masuk ke Indonesia. Hal ini juga membantu menjaga nilai tukar rupiah.

    Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah sepanjang hari ini bergerak di kisaran Rp 14.800 hingga Rp 14.900 per dolar AS. (RMID)

  • Rupiah Makin Perkasa Pagi Ini, Dibuka Rp14.569

    Rupiah Makin Perkasa Pagi Ini, Dibuka Rp14.569

    JAKARTA, BANPOS – Pergerakan mata uang di kawasan Asia mayoritas menguat terhadap dolar AS. Pagi ini, nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,84 persen ke level Rp 14.569 per dolar AS, dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp14.714 per dolar AS.

    Dolar Hong Kong menguat 0,02 persen, rupee India naik 0,06 persen, yen Jepang naik 0,13 persen, dolar Singapura melesat 0,19 persen, ringgit Malaysia naik 0,20 persen, yuan China melonjak 0,30 persen, peso Filipina naik 0,36 persen, baht Thailand menguat 0,39 persen, dan won Korea Selatan melesat 0,84 persen.

    Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya turun 0,10 persen ke level 100,94. Sementara pergerakan nilai tukar rupiah terhadap euro minus 0,18 persen ke level Rp 16.254, terhadap poundsterling Inggris melemah 0,16 persen ke level Rp 18.458, dan terhadap dolar Australia menguat 0,28 persen ke level Rp 9.762.

    Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan, tidak semua ekspektasi pasar terpenuhi dari Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS mengenai hasil rapat kebijakan moneter dini hari tadi. Dalam pengumuman tersebut tidak ada indikasi pemangkasan suku bunga acuan yang dilontarkan oleh pejabat Fed.

    “Hanya saja terdapat indikasi untuk tidak menaikkan suku bunga sementara,” katanya dalam riset, Kamis (4/5).

    Ia melihat, The Fed akan terus mengevaluasi kondisi perekonomian AS untuk menentukan kebijakan moneter selanjutnya. Namun, hal ini disebut kemungkinan cukup untuk mendorong penguatan rupiah pada hari ini.

    “Penekanannya pada indikasi tidak menaikan suku bunga dalam waktu dekat. Nilai tukar emerging markets lainnya pun terlihat menguat pagi ini terhadap dollar AS,” katanya.

    Ariston mengatakan, kekhawatiran pasar mengenai krisis perbankan AS seiring adanya kenaikan suku bunga acuan juga menjadi pemicu pelemahan dolar AS. Ia memproyeksi, nilai tukar rupiah akan menguat ke arah Rp 14.600 dengan resisten di kisaran Rp 14.750 per dolar AS sepanjang hari ini. (RMID/MUF)