PANDEGLANG, BANPOS – Guna menurunkan angka stunting di Pandeglang, Pemkab melalui Dinas
Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(DP2KBP3A) menggelar Jambore Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Carita, Kamis (24/8).
Bupati Pandeglang, Irna Narulita, mengatakan bahwa Pemkab Pandeglang saat ini terus berupaya
menurunkan angka stunting yang saat ini dinilai masih cukup tinggi. Salah satunya adalah dengan
meningkatkan kualitas kader TPK.
“Peran TPK dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Pandeglang sangatlah penting. Karena
kontribusi kader TPK mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” kata Irna kepada BANPOS
usai acara Jambore TPK.
Oleh karena itu, lanjut Irna, pemerintah daerah hadir untuk meningkatkan kualitas sumber daya
maupun kinerja TPK dalam membantu pemerintah daerah.
“Saya berharap ke depannya para TPK mampu menunjukan kinerja dan kemampuannya dalam
membantu pemerintah daerah, dalam meningkatkan derajat kesehatan ke arah yang lebih baik lagi,
terutama dalam masalah stunting,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris DP2KBP3A Kabupaten Pandeglang, Heni Supiani, mengatakan bahwa agar
terbangun sinergitas antar TPK dan dinas, perlu dilakukannya peningkatan kualitas TPK yang dikemas
dalam Gebyar Jambore TPK.
“Peningkatan kualitas TPK dikemas dalam kegiatan gebyar Jambore TPK yang dilaksanakan di tiga titik
lokasi di Kabupaten Pandeglang. Nantinya pada setiap titik lokasi diikuti sekitar 300 orang kader TPK.
Untuk saat ini yang mengikuti gebyar Jambore TPK saat ini adalah kader TPK, PKK, kader KB dan kader
bidan desa sebanyak 300 orang dari 13 kecamatan,” katanya.
Menurutnya, kegiatan ini dilakukan secara bertahap yang akan diikuti oleh para kader sebanyak 900
orang dari 35 kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang.
“Kegiatannya dilakukan sebanyak tiga tahap, saat ini merupakan tahap yang kedua dan nanti akan kita
laksanakan tahap yang ketiga,” terangnya.
Dijelaskannya, untuk saat ini kegiatannya dilakukan outdoor dan indoor. Sehingga nantinya yang
didapatkan oleh para kader tersebut adalah hiburan dan ilmu pengetahuan, tentang penanganan
stunting.
“Mudah-mudahan ini menjadi refreshing para kader dan pulangnya mendapatkan ilmu. Jadi di Jambore
ini ada dua kegiatan, satu di lapangan atau outdoor dan indoor di dalam kelas. Sasaran kita yang
diundang Jambore sekitar 900 orang, jadi 300 orang per satu titik lokasi,” ungkapnya. (DHE/DZH)