Tag: DP2KBP3A Kabupaten Pandeglang

  • Optimalkan Keluarga, DP2KBP3A dan BKKBN Banten Sosialisasi Tribina

    Optimalkan Keluarga, DP2KBP3A dan BKKBN Banten Sosialisasi Tribina

    PANDEGLANG, BANPOS – Optimalkan fungsi keluarga, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang bekerjasama dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten menggelar sosialisasi dan pembinaan kepada kader yang tergabung dalam Tribina diantaranya Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL).

    Tribina merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang dibentuk oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat terkait dengan pembinaan keluarga guna mencapai kesejahteraan di dalam keluarga.

    Untuk itu, dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pembinaan kepada kader tersebut, DP2KBP3A Kabupaten Pandeglang bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Banten. Kegiatan Ketahanan Keluarga Berbasis Tribina tersebut diselenggarakan di Aula Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Jumat (8/9).

    Ketua Pokja Tribina BKKBN Provinsi Banten, Ida Maulida mengatakan, Tribina memiliki tujuan khusus untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan orang tua maupun anggota keluarga lainnya dalam membina balita, remaja maupun Lansia.

    “Tri Bina dibagi menjadi 3 bagian, diantaranya adalah, Bina Keluarga Balita atau BKB itu sasarannya adalah Keluarga yang mempunyai Balita. Kemudian Bina Keluarga Remaja atau BKR itu sasarannya adalah keluarga yang mempunyai remaja usia 10 sampai 24 tahun. Dan yang terakhir, Bina Keluarga Lansia atau BKL yang sasarannya adalah keluarga yang tinggal dengan Lansia atau Keluarga Lansia,” kata Ida Maulida kepada BANPOS.

    “Tujuan dari pertemuan ini adalah, untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada Kader Tribina terkait dengan Program BKKBN melalui kegiatan Tribina di Kecamatan Majasari ini,” sambungnya.

    Dengan adanya kegiatan ini, Ida meyakini bahwa langkah awal dalam revolusi karakter bangsa adalah penanaman nilai-nilai karakter bangsa yang luhur sejak dini pada anggota keluarga, terutama kepada anak selaku generasi penerus bangsa.

    “Penanaman karakter atau pendidikan karakter pada anak, dilakukan oleh orang tua melalui pengasuhan yang baik. Maka, dalam hal ini peran orang tua sangat dibutuhkan,” terangnya.

    Sementara, Kepala Bidang Keluarga Berencana DP2KBP3A Kabupaten Pandeglang, Dodi Supriatna menerangkan bahwa sosialisasi yang dikhususkan untuk para kader tersebut tentang bagaimana merawat Balita, Remaja, dan juga Lansia.

    “Ini adalah kegiatan sosialisasi, dan yang menjadi sasarannya adalah kader-kader Tribina supaya mereka nanti bisa membina keluarga lain yang mempunyai balita, anak remaja, dan juga lansia. Bagaimana cara merawat dan mendampingi balita, anak usia remaja, dan juga lansia,” singkatnya.(dhe/PBN)

  • Pemkab Pandeglang Sampaikan Pentingnya Kerjasama Cegah Kekerasan

    Pemkab Pandeglang Sampaikan Pentingnya Kerjasama Cegah Kekerasan

    PANDEGLANG, BANPOS – Bersinergi dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Polres Pandeglang serta Koordinator Penyuluh (Korluh) di setiap kecamatan.

    Kepala DP2KBP3A Kabupaten Pandeglang, Aep Saepudin melalui Kepala UPT PPA DP2KBP3A Pandeglang, Mila Oktaviani mengatakan, kerjasama ini merupakan bentuk sinergitas bersama penegak hukum dalam mendampingi korban hingga proses hukum berlangsung.

    “Kalau kerjasama untuk aparat penegak hukum, saat ada korban melaporkan terkait kasus kekerasan seksual. Biasa kan kalau kasus seperti itu tidak hanya dari kita, tapi ada advokat, rumah sakit untuk visum dan psikologis, nanti dari Polres baru kita dampingi untuk visum,” kata Mila, kepada wartawan, Jumat (28/7).

    Selain itu, lanjut Mila, dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, pihaknya juga melibatkan para koordinator penyuluh di setiap kecamatan untuk ikut dalam kerjasama tersebut. Hal itu dilakukan agar para penyuluh mengetahui proses penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

    “Jadi untuk kerjasama atau sinergitas antara dinas dengan koordinator penyuluh kecamatan, apabila ada kasus kekerasan mereka bisa tahu dan langsung datang ke UPT PPA atau langsung ke dinas,” terangnya.

    Dengan adanya Kerjasama tersebut, kata Mila, pihaknya berharap dapat memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Pandeglang.

    “Kita berharap dengan adanya kegiatan yang melibatkan lintas sektor ini dapat memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kasubsi Penuntutan, Eksekusi dan Eksaminasi Pidana Umum Kejari Pandeglang, Vera Farianti Havilah mengatakan, dalam kerjasama ini pihaknya akan bertindak setelah adanya laporan dari korban ke pihak kepolisian.

    “Pada intinya Kejaksaan ini menerima berkas dari kepolisian, setelah menerima berkas baru kami bisa komunikasi dengan penyidik PPA, dan jika kasus ini terhadap anak kita koordinasi dengan stakeholder lainnya seperti Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan lainnya,” katanya.
    Namun, kata Vera, saat ini pihaknya sudah membuka posko akses keadilan bagi perempuan dan anak, yang fungsinya untuk memberikan saran dan pendapat bagi para korban.

    “Tapi kami ini sekarang membuka posko akses keadilan bagi perempuan dan anak, sehingga kami ini juga dapat mendapatkan laporan,” terangnya.

    “Misalkan ada kasus berkaitan dengan perempuan dan anak ini yang perlu mendapatkan saran dan pendapat. Jadi setelah mendapatkan laporan tersebut kita akan koordinasi dengan stakeholder terkait,” tandasnya. (DHE/PBN)