Tag: DP3AP2KB Kota Cilegon

  • Stunting Diklaim Berkurang Di Kota Cilegon

    Stunting Diklaim Berkurang Di Kota Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Jumlah anak stunting di Kota Cilegon dilaporkan terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon per Agustus 2023 tinggal 944 anak.

    Jumlah itu terus berkurang dibandingkan pada Februari 2023 sebanyak 1.144 anak, lalu pada Agustus 2022 sebanyak 1.252 anak, serta Februari 2022 tercatat 1.576 kasus stunting.

    Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP3AP2KB Kota Cilegon Wawan Ikhwani menjelaskan, penurunan angka stunting tersebut tidak lepas dari upaya semua pihak yang bersama-sama dari berbagai sisi berkontribusi menurunkan stunting.

    “Dari kami di DP3AP2KB salah satunya dengan pembinaan dapur sehat di Kampung KB (Keluarga Berkualitas),” kata Wawan, usai kegiatan Pembinaan Pengelolaan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsyat), di Aula Dinas Kominfo Kota Cilegon, Jumat (22/9).

    Sebanyak 180 kader dari 32 Kampung KB ikut dalam pembinaan yang menghadirkan narasumber dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Banten tersebut.

    Dalam kesempatan itu, kader dari Kampung KB diberikan pemahaman mengenai tugas-tugas yang harus dilakukan di dapur sehat dalam rangka ikut menekan penurunan stunting di Kota Cilegon.

    “Kami ajarkan bagaimana meramu bahan makanan yang sehat, kemudian memasak dan menyajikannya kepada anak-anak stunting. Nanti mereka juga akan dapat rekomendasi dari ahli gizi di delapan Puskesmas wilayahnya masing-masing,” jelas Wawan.

    Sementara itu, Plt Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon Agus Zulkarnain menambahkan, Dashat sudah terbentuk sejak pertengahan 2022 di 11 kelurahan. Dia menargetkan pada tahun ini akan bertambah di dua kelurahan, yakni di Sukmajaya dan Banjarnegara.

    “Kami berharap pada 2024 mendatang semua kelurahan sudah terbentuk Kampung KB ini,” harapnya.

    Menurutnya, sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas, ada tiga syarat dibentuknya Kampung KB, yakni komitmen pemerintah, dukungan masyarakat dan Rumah Data Kependudukan (RDK).

    “Komitmen pemerintah daerah sudah bagus, dukungan masyarakat juga bagus. Nah RDK-nya ini yang perlu kerja keras karena harus ada data spesifik terkait rumah, anak berapa, orangtua kerjanya apa, dan lain sebagainya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa selesai,” harapnya.(LUK/PBN)

  • Diklaim Turun, Ribuan Anak di Kota Cilegon Tercatat Masih Stunting

    Diklaim Turun, Ribuan Anak di Kota Cilegon Tercatat Masih Stunting

    CILEGON, BANPOS – DP3AP2KB Kota Cilegon mengklaim kasus stunting pada semester 1 tahun 2023 mengalami penurunan signifikan. Namun, tetap masih tercatat ribuan anak yang menderita stunting di Kota Baja ini.

    Plt Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon, Agus Zulkarnain, mengatakan pada semester 1 tahun 2023, angka status stunting mengalami penurunan signifikan.

    “Audit kasus stunting merupakan salah satu upaya dalam menurunkan angka stunting yang ada serta mencegah munculnya kembali atau kenaikan kasus stunting,” ujarnya.

    Berdasarkan hasil EPP-GBM bulan Februari 2023, hasilnya tercatat ada penurunan angka stunting dari jumlah 1.252 balita turun sebanyak 1.144 balita atau turun sebanyak 108 anak.

    “Penurunan demi penurunan ini merupakan prestasi kerja kolektif kita bersama, dan kami sangat mengapresiasi kerja kita bersama,” kata Agus.

    Agus menyebut, apabila dilihat dari faktor penyebab stunting baik yang langsung ataupun tidak langsung, stunting tidak bisa diatasi hanya oleh DP3AP2KB saja melainkan harus keterpaduan semua elemen.

    “Untuk mencapai tersebut tentunya tentunya tidaklah mudah perlu kerja keras dukungan dan saling bahu membahu dari semua komponen dan elemen bangsa pemerintah maupun swasta,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang Dalduk dan KB pada DP3AP2KB Kota Cilegon, Wawan Ihwani mengatakan mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen yang bahu membahu menurunkan stunting di Kota Cilegon.

    Wawan mengungkapkan anak yang masih mengalami stunting akan diperhatikan secara khusus untuk tercapai target Walikota Cilegon Helldy Agustian yang menargetkan turun menjadi 9 persen.

    “Diseminasi audit stunting tingkat Kota Cilegon bertujuan untuk mengidentifikasi risiko, mencari penyebab, menganalisis faktor risiko terjadinya stunting serta rencana tindak lanjut penatalaksanaan kasus agar menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • 13 KKB Dikuatkan, Guna Meningkatkan Kualitas SDM

    13 KKB Dikuatkan, Guna Meningkatkan Kualitas SDM

    CILEGON, BANPOS – Dalam rangka penguatan Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) di Kota Cilegon dalam mengintegrasikan dan melakukan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensinya, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon menggelar kegiatan Penguatan KKB tingkat Kota Cilegon tahun 2023 di Aula Diskominfo Kota Cilegon, Kamis (15/6).

    Kapala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk (Dalduk) dan KB pada DP3AP2KB Kota Cilegon Wawan Ihwani mengatakan kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), keluarga dan masyarakat dengan KKB di Kota Cilegon.

    Diketahui di Kota Cilegon sekarang sudah ada 13 KKB yang dibentuk dan sekarang dilakukan penguatan, sehingga tugas dan fungsinya bisa berjalan maksimal.

    “KKB menjadi konsep percepatan pembangunan keluarga yang terintegrasi dan komprehensif dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat,” ujarnya.

    “Sehingga di harapkan dapat menghasilkan keluarga berkualitas dengan karakteristik keluarga yang tentram, mandiri dan bahagia yang pada akhirnya berkontribusi pada pembangunan Kota Cilegon secara luas,” tambahnya.

    Disisi lain, papar Wawan, KKB merupakan inovasi strategis dalam mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas program kependudukan dan keluarga bangga kencana. Kata Wawan ini harus dilakukan secara utuh di lini lapangan yang bersinergi dengan berbagai instansi atau OPD terkait.

    “Paling penting dari itu semua adalah adanya komitmen dari para kepala opd dan instansi terkait untuk menjalankan semua program pembangunan yang ada di KKB,” jelasnya.

    Lebih lanjut Wawan menegaskan, para KKB tersebut juga diharapkan memiliki data-data potensi kampung atau lingkungan harus ada terekspos dengan jelas dan nyata.

    “Baik menyangkut data kependudukan, potensi keluarga kurang mampu, data balita, data anak usia sekolah, data usia remaja, data umkm unggulan,” terangnya.

    Dikatakan Wawan seperti data stunting, data terpadu kesejahteraan sosial, data keluarga yang tidak berpenghasilan tetap dan data-data lain yang mencerminkan kondisi lingkungan tersebut.

    Kemudian Wawan menyatakan, pihaknya juga meminta tidak hanya pemerintah. Namun, pemangku kepentingan lainnya seperti pengusaha, industri dan swasta juga bisa terlibat.

    “Kami harap bisa terlibat dalam memperkuat keberadaan KKB di kelurahan,” tandasnya.

    Di tempat yang sama, Fungsional Ahli Madya pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten, Ubang Sobari, mengapresiasi upaya Pemkot Cilegon dalam membangun KKB.

    Terbukti, dari keterlibatan semua pihak baik instansi Pemkot Cilegon maupun lintas sektoral yang ada di Cilegon.

    “Sehingga, mampu secara bahu membahu menyejahterakan masyarakat, merubah mental, sikap dan perubahan perilaku dari tidak mau menjadi mau dan dari tidak tahu menjadi tahu,” ungkapnya.

    Sementara, Kepala Bidang Perencanaan dan Pelaporan Keuangan pada BAZNAS Kota Cilegon, Bambang Widyatmoko mengaku untuk mendukung program KKB itu dalam setahun pihaknya menggelontorkan anggaran senilai Rp83 juta.

    Anggaran yang telah digelontorkan itu lanjut Bambang digunakan untuk membeli kebutuhan makanan untuk anak stunting di enam kelurahan di Kota Cilegon.

    Bambang berharap, melalui bantuan anggaran itu mampu membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon dalam menurunkan angka stunting di Kota Cilegon.

    Seperti Diketahui, 13 KKB yang ada di Kota Cilegon yaitu KKB Teratai, Kelurahan Karang Asem, KKB Kosambi, Kelurahan Panggung Rawi, KKB Melati, Kelurahan Rawa Arum, KKB Wijaya Kusuma, Kelurahan Taman Sari, KKB Asafa, Kelurahan Tegal Bunder, KKB Raudhatunnisa, Kelurahan Bagendung.

    Selanjutnya ada KKB Tulip, Kelurahan Cikerai, KKB Rampai, Kelurahan Deringo, KKB Lumba-Lumba, Kelurahan Kepuh, KKB Sakura, Kelurahan Gerem, KKB Kemangi, Kelurahan Kota Bumi, KKB Kelurahan Banjar Negara dan KKB Kelurahan Sukmajaya. (LUK)