JAKARTA, BANPOS – Ada hal istimewa di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Partai Golkar. Perayaan hari jadinya tahun ini bertepatan dengan pesta demokrasi lima tahunan. Karenanya, HUT kali ini dijadikan momentum bagi beringin untuk memenangkan Pemilu.
Harapan ini terucap dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily. Ia menerangkan, Golkar menjadi yang tertua di antara para kontestan Pemilu 2024. Istilahnya, Golkar lebih banyak makan asam garam ketimbang partai lain. Usianya yang telah melewati setengah abad banyak melahirkan kader yang berkiprah dalam pembangunan Indonesia. Tentu tidak mengejutkan, mengingat partai mengusung ideologi: karya kekaryaan.
“Golkar dilahirkan sebagai pendukung bagi jalannya pemerintahan agar dapat menjalankan fungsi pembangunan tersebut. Karena bagi Golkar, kehidupan bernegara itu harus mencapai tujuannya, yaitu mendorong kesejahteraan masyarakat,” jelas Ace, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, Minggu (15/10/2023).
Istimewanya, HUT Golkar kali ini menjelang kontestasi Pemilu 2024. Target yang diusung pun sangat jelas. “Momentum HUT Golkar tahun 2023 ini kami jadikan sebagai upaya untuk memenangkan Golkar di tahun 2024,” tegas Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini.
Dimulai dari legislatif, di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto, Golkar menargetkan mengisi 20 persen komposisi parlemen, atau sekitar 115-120 kursi DPR. Begitu juga dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dilakukan tahun depan.
Tak sampai di situ, Ace juga menargetkan partainya menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres). Saat ini, Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat. Turut di dalamnya partai nonparlemen seperti Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, dan Prima.
Mungkinkah Golkar bisa memenangkan Pilpres? Saat ini ada anggapan bahwa banyaknya partai tak menjamin salah satu pasangan calon bisa memenangkan Pilpres. Namun, jika dilihat rekam jejak Golkar, tak ada yang menyangkal bahwa partai ini memiliki DNA pemenang.
“Saya kira harus dipahami, sesuai dengan ideologi Golkar, yaitu karya kekaryaan, tujuan utamanya adalah menjadi bagian dari kekuasaan politik yang dapat berkontribusi dari pengambilan kebijakan bagi bangsa ini,” ungkap Ace.
Menurutnya, dengan menjadi bagian di pemerintahan, Golkar memiliki kesempatan untuk berkontribusi lebih besar dalam pembangunan bangsa. Alasannya sederhana, karena dengan masuk di pemerintahan, Golkar menjadi bagian dari pengambilan kebijakan bangsa ini.
Jika di luar kekuasaan, tentu kesempatan untuk bisa menempatkan diri dalam proses pengambilan kebijakan sangat terbatas. “Kecuali kami ada di dalam parlemen,” ujar politisi kelahiran Pandeglang, 47 tahun silam ini.
Menariknya, di sejumlah lembaga survei, suara Golkar diprediksi hanya berkisar 10 persen. Capaian ini masih di bawah PDIP dan Gerindra. Lantas, apakah Golkar mampu kembali ke era kejayaannya sebagai partai pemenang Pemilu nomor satu?
Bagi Ace, peluang itu tetap ada. Ia tidak alergi terhadap hasil sejumlah lembaga survei. Namun, hasil tersebut dianggap belum menunjukkan kondisi spesifik pada daerah pemilihan (dapil) masing-masing calon legislatif (caleg), karena sifatnya masih menggunakan proporsional tertutup. Padahal, kekuatan kemenangan partai sangat ditentukan sejauh mana memperoleh raihan suara di DPR.
“Itu pernah ditunjukkan Golkar dalam Pemilu 2019. Kami memperoleh 85 kursi, sementara Gerindra 78 kursi, dengan perolehan suara yang berbeda. Suara Gerindra lebih besar dari Golkar saat itu,” terang Ace.
Ace lalu membeberkan formula yang diracik Golkar untuk memenangkan Pemilu 2024. Terlebih, banyak kader Golkar yang berprestasi.
“Kekuatan Golkar adalah kekuatan para figur di daerah pemilihannya. Karena itu, strategi kami dengan menempatkan kader-kader dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) sebagai kunci kemenangan Golkar,” ungkap lulusan Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini.
Strategi yang dimaksud adalah, Golkar tak henti-hentinya membekali para caleg untuk melakukan berbagai pendekatan kepada masyarakat. Salah satunya dengan metode micro targeting.
“Jadi kami meminta calon legislatif di daerah pemilihannya untuk menyasar kelompok, terutama yang berbasis pada teritorial dengan target yang jelas dan terukur,” kata Ace.
Terlebih, sistem kaderisasi Golkar dianggap yang paling baik di antara partai lain. Publik tentu pernah mendengar bahwa Golkar mengadopsi sistem urut kacang, yakni mendahulukan yang lebih besar atau lebih senior.
“Sebagai partai yang senior, dan banyak kader partai yang telah berproses di Golkar, tentu dalam penempatan kader partai baik di legislatif maupun di eksekutif, Golkar mengedepankan sistem urut kacang,” ucap Ace.
Bukan hanya menggunakan sistem yang unik, Golkar juga menjadi satu-satunya partai yang terbuka, tidak dimiliki keluarga, sehingga terbebas dari anggapan partai dinasti. Kata Ace, Golkar adalah partai milik semua. Satu-satunya partai inklusif yang demokratis. Semua pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan musyawarah, dan itu adalah semangat Pancasila. Bahkan diklaim partai yang paling Pancasila.
“Karena pendekatannya tentu lebih mengedepankan musyawarah dalam proses pengambilan kebijakan. Karena kami demokratis, maka tentu Golkar sangat terbuka kepada kader bangsa yang ingin mengabdikan dirinya pada negara,” tuturnya.
Karena sangat demokratis, tak ayal jika banyak faksi di dalam tubuh Golkar. Namun, karena kematangannya, partai ini tetap mampu bersatu.
Ace menerangkan, politik adalah mengelola berbagai kemungkinan. Politik juga tidak akan pernah lepas dari kepentingan berbagai pihak untuk mencapai tujuannya.
“Golkar sebagai partai terbuka tak bisa menghindari adanya faksionalisasi di tubuh Golkar. Tergantung dari sejauh mana terdapat kesamaan cita-cita, dan kesamaan tujuan,” bebernya.
Ia menyatakan, faksionalisasi tak bisa dihindarkan. Namun, seluruh kader sadar betul ketika menghadapi kekuatan dari luar, Golkar kembali bersatu. Sehingga yang dikedepankan adalah kepentingan yang lebih besar. “Bukan hanya kepentingan pribadi atau faksi, tetapi kepentingan yang lebih besar. Ada saatnya kami beda pendapat, tapi perbedaan pendapat itu dikelola dengan baik untuk mencapai tujuan partai,” tegas Ace.
Sebab itu, di momentum yang baik ini, Ace berharap kepada masyarakat untuk kembali mempercayakan aspirasinya kepada Golkar. Karena sebagai partai yang terbuka, partai tengah, Golkar telah teruji membawa kemajuan bangsa. “Golkar selalu hadir dalam berbagai penyelesaian krisis bangsa. Ini tentu menjadi modal bagi Golkar untuk dipercaya kembali oleh masyarakat dalam Pemilu 2024,” pungkas Ace. (RMID)
Berita Ini Telah Terbit Di https://rm.id/baca-berita/parpol/193389/hut-ke59-partai-golkar-saat-ini-momentum-tepat-beringin-bersiap-menang