Tag: DPK Kota Serang

  • Pemkot Kembangkan Literasi, Dua Gedung Siap Digunakan

    Pemkot Kembangkan Literasi, Dua Gedung Siap Digunakan

    SERANG, BANPOS- Walikota Serang Syafrudin meninjau pembangunan gedung juang 45 di Alun-alun Kota Serang dan gedung perpustakaan di Batok Bali, Senin (13/12). Peninjauan tersebut dilakukan guna memastikan progres pembangunan tetap berjalan sesuai dengan rencana, dimana akhir Desember gedung sudah selesai dibangun.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengungkapkan bahwa awal tahun 2022, baik gedung juang 45 maupun gedung perpustakaan sudah siap digunakan. Dengan segala fasilitas mulai dari taman baca, baik indoor maupun outdoor, akses internet, dapat dinikmati oleh masyarakat.

    “Kalau dilihat dari kondisinya, tinggal 10 persen lagi. Insyallah diakhir tahun ini susah selesai semua, awal tahun sudah bisa dinikmati oleh masyarakat,” ujarnya, usai meninjau gedung perpustakaan di Batok Bali, Ciracas, Kota Serang, Senin (13/12).

    Hanya saja, untuk pembangunan perpustakaan itu, dilakukan secara dua tahap, pertama dengan menggunakan dana yang berasal dari Dana alokasi khusus (DAK), kemudian dilanjutkan dengan dana yang bersumber dari APBD. Pembangunan tahap dua itu meliputi pembuatan basecamp yang masih proses pembangunan, kemudian lanskaping, gedung kerucut dan taman baca.

    “Awal tahun (bisa digunakan), kita program untuk pembangunan lanjutan dulu, termasuk bagian depan lanskaping, sarana jalan dan juga drainase harus mendukung, harus bagus dulu, total anggaran Rp8,1 miliar,” jelasnya.

    Disamping perpustakaan, gedung tersebut akan digunakan sebagai kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang di lantai 2. Ia berharap, dengan sudah disiapkan perpustakaan baik di gedung juang 45 maupun di gedung perpustakaan, masyarakat tertarik untuk minat baca.

    “Terutama anak-anak sekolah yang memerlukan buku-buku yang tidak ada di sekolah, di perpustakaan ini ada. Jadi InsyaAllah kami memfasilitasi semuanya, baik wifi dan lain-lainnya kita siapkan,” tuturnya.

    Sementara itu, untuk gedung juang 45, ia melihat kondisi pembangunan masih kurang dari 90 persen. Akan tetapi, ia optimis akhir bulan Desember, gedung 2 lantai itu sudah selesai dibangun dan siap ditempati oleh organisasi perjuangan seperti DHD 45 dan lainnya.

    “Di belakang gedung juang sedang kita bangun untuk organisasi perjuangan, 2 lantai untuk beberapa organisasi, termasuk organisasi perjuangan DHD 45. Gedung juang saya lihat (kondisinya) kurang dari 90 persen. Tapi progresnya InsyaAllah di Desember akhir ini selesai,” tandasnya.

    Kepala DPK Kota Serang, Wahyu Nurjamil mengatakan, revitalisasi gedung juang tengah dilakukan tahap kedua yang sudah mencapai sekitar 87 persen. Ia menjelaskan, anggaran untuk tahap dua gedung juang senilai Rp1,3 miliar untuk lanskaping, dan Rp900 juta untuk penambahan gedung di belakang gedung juang 45.

    “Progres pembangunan dilakukan oleh DPUTR, Insyallah akan kekejar tahun ini, mudah-mudahan bisa menambah manfaat lagi di Kota Serang, melihat antusiasme masyarakat yang datang tiap hari terus bertambah,” ujarnya.

    Wahyu mengatakan, gedung juang 45 difokuskan untuk pembangunan gedung dan RTH, ada taman dan tempat untuk menampilkan kreatifitas masyarakat dari Kota Serang, maupun seni budaya kegiatan literasi. Oleh karen itu, awal tahun 2022 gedung juang sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, maupun OPD lainnya.

    “Gedung juang ini tidak hanya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat saja, tapi juga OPD lain seperti Disparpora dan Dindik bila ada kegiatan bisa memanfaatkan,” katanya.

    Ia mengatakan, untuk pembangunan gedung Perpustakaan dan kantor DPK Kota Serang, juga akan memasuki tahap kedua yang akan diselenggarakan pada awal tahun 2022. Untuk tahap pertama, gedung tersebut dibangun melalui DAK dengan nilai lelang Rp9,6 miliar.

    “Gedung perpustakaan ini kami dapat dari DAK dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI. Sementara tahap kedua, nanti akan dibangun dari APBD Kota Serang dengan rincian, Rp2,2 miliar dari DPK, dan Rp6,1 dari DPUTR,” jelasnya.

    Ia berharap, tahapan pembangunan yang dimulai dari lelang dapat dilakukan diawal tahun 2021. Sehingga, pada Agustus 2022, gedung sudah dapat dimanfaatkan oleh DPK dan masyarakat Kota Serang.

    “Ini tahapan finishing, jadi kami harap awal tahun ini sudah bisa lelang. Diharapkan, pembangunan ini kedepan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga dapat meningkatkan indeks baca di Kota Serang. Kedua gedung ini unit pelayanan yang bisa digunakan, ini juga bisa jadi tempat interaksi sosial bagi masyarakat Kota Serang,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Pekijing Diusung Jadi Kampung Wisata Literasi Inklusi Sosial

    Pekijing Diusung Jadi Kampung Wisata Literasi Inklusi Sosial

    SERANG, BANPOS – Berawal dari perpustakaan keluarga, Kampung Pekijing, Kelurahan Kalanganyar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, didorong menjadi Kampung Wisata, Budaya dan Literasi berbasis inklusi sosial. Hal tersebut merupakan salah satu program berkelanjutan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang.

    Kepala DPK Kota Serang, Wahyu Nurjamil, mengaku bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan seluruh OPD di Pemkot Serang dan menunggu persetujuan dari Walikota Serang, untuk penetapan surat keputusan (SK) Kampung Pekijing menjadi kampung wisata, budaya dan literasi berbasis inklusi sosial.

    “Kita sedang mengusung kampung wisata budaya dan literasi, ini butuh dukungan dari seluruh pihak mulai dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora), hingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mengharmoniskan kegiatan ke depannya,” ungkapnya, usai kegiatan Kemah Bersama Dulur, aktivasi Rak Buku Kaca di Kampung Pekijing, Minggu (12/12).

    Ia menjelaskan, pemilihan Kampung Pekijing itu dikarenakan adanya keinginan yang kuat dari masyarakat untuk menjadi kampung wisata. Wahyu menyebutkan bahwa masyarakat Pekijing kompak untuk mengusung program baru.

    “Kemudian kemitraan kami dan masyarakat terjadi dengan baik, karena kalau masyarakatnya tidak mau maka ini semua tidak akan terwujud,” ucapnya.

    Wahyu menyampaikan, kegiatan kemah bersama dulur itu merupakan bagian dari program perpustakaan inklusi sosial, yang berarti bahwa perpustakaan itu dapat menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakatnya sendiri. Dengan nilainya yang luas, tidak hanya membaca buku, tapi juga menciptakan budaya, hingga tanaman hias yang kemudian pada ujungnya menghasilkan kemandirian.

    “Di Kampung Pekijing ini, bukan hanya menampilkan buku atau perpustakaan kampung yang dipasang didalam rak buku pinggir jalan saja, melainkan juga terdapat panggung untuk menampilkan seni budaya, tempat kemah, hingga menjual kerajinan tangan, dan makanan khas dari kampung Pekijing itu sendiri,” jelasnya.

    Ia mengaku, sumber daya manusia (SDM) di Pekijing sudah ada, tinggal bagaimana diolah dan disepakati bersama agar program berkelanjutan.

    “Tidak bisa kita lepaskan sekarang tapi lepas kendali. Supaya terlihat program lain yang dapat mewujudkan kampung wisata budaya dan literasi,” tandasnya.

    Walikota Serang, Syafrudin, mengapresiasi program kegiatan yang digelar oleh DPK di Kampung Pekijing. Perpustakaan Kampung itu menjadi kreasi dan inovasi dalam menciptakan perpustakaan inklusi sosial.

    “Jadi berawal dari Pekijing ini bisa menjadi contoh, banyak kreasi yang ditampilkan. Terlebih masyarakat luar yang ingin berkunjung dapat difasilitasi dengan berbagai inovasi ini,” katanya.

    Ia berharap, di Kampung Pekijing dapat menghasilkan kreasi dan inovasi lainnya, dan yang kemudian dapat dicontoh oleh Kampung lainnya yang ada di Kota Serang. Perpustakaan Kampung Pekijing diharapkan juga dapat menjadi sumber kemandirian desa, dengan kreasi yang lebih banyak dapat dijual kepada masyarakat.

    “Kemudian untuk kampung wisata budaya dan literasi, disini sudah terbentuk untuk literasinya, sementara budaya harus kita lihat dulu,” terangnya.

    Mengingat, letak Pekijing di wilayah perbukitan, dan tidak ada sinyal internet, Syafrudin menjanjikan untuk memberikan internet gratis.

    “Jangan sampai tempatnya sudah bagus, tapi tidak ada internet. Jadi insyaallah kami akan memasang internet gratis, karena di tempat-tempat umum sudah ada internet gratis,” katanya.

    Selain akses internet yang akan diutamakan, Syafrudin juga meminta agar seluruh akses jalan menuju Pekijing harus mulus. Jalan sudah harus dicor atau dihotmik dan tidak ada jalan berlubang.

    “Jadi tempat ini bisa menjadi tempat berkumpul, ketika malam minggu jadi tempat latihan, nongkrong dan saung-saung ini bisa ditambah lagi sehingga bisa dijadikan semacam kafe, lalu jadi salah satu mata pencaharian masyarakat Pekijing,” tandasnya. (MUF)