Tag: DPUPR Kabupaten Lebak

  • Infrastruktur Rusak Telan Korban, Pemkab Lebak Lepas Tangan?

    Infrastruktur Rusak Telan Korban, Pemkab Lebak Lepas Tangan?

    LEBAK, BANPOS – Mobil tronton dengan plat nomor B 9995 KYU yang bermuatan klinker (bahan semen) terguling di ruas jalan Beyeh-Simpang jalan baru Malingping. Pemkab Lebak diminta segera memperbaiki jalan itu.

    Salim, seorang sopir yang membantu mobil rekannya yang terguling mengatakan, jika mobil yang dikemudikan oleh Juman itu terguling lantaran menghindari jalan yang kondisinya rusak parah.

    “Mobil terguling karena memilih jalan yang bagus, karena kondisi jalan tersebut kondisinya rusak parah. Namun, mobil tersebut hilang kendali dan mengakibatkan mobil miring hingga terguling,” katanya.

    Tergulingnya mobil tronton tersebut kata Salim, mengakibatkan bahan semen yang dimuat mobil tersebut tumpah dan berceceran di jalan raya. Salim berharap agar ruas jalan Beyeh-Simpang segera diperbaiki karena sudah terlalu sering menimbulkan kecelakaan.

    “Kami dari para supir AMP, meminta agar jalan ini segera diperbaiki oleh pemerintah. Kita kalau lewat pasar Malingping tidak boleh dan berhadapan dengan masyarakat, sedangkan lewat jalan ini terlalu beresiko karena jalan rusak parah dan sudah tidak layak,” ungkapnya.

    Informasi yang diterima, jalan ruas Beyeh-Simpang merupakan kewenangan jalan Kabupaten Lebak, namun saat ini sedang diusulkan menjadi kewenangan jalan Provinsi Banten.

    Kepala Dinas PUPR Lebak, Irvan Suyatupika membenarkan bahwa ruas jalan Beyeh – Simpang adalah kewenangan Pemerintah Kabupaten Lebak. Namun, sekarang ini untuk penanganan dan statusnya sedang diusulkan menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Banten.

    “Betul, itu kewenangan Kabupaten, tapi sedang diusulkan menjadi kewenangan Pemprov Banten,” katanya.

    Sementara pegiat sosial di Lebak Selatan menilai, boleh saja para sopir kendaraan besar meminta pemerintah untuk memperbaiki ruas jalan tersebut karena soal jalan adalah bagian dari tanggung jawab pemerintah selaku penyedia fasilitas.

    Namun begitu, para pengendara juga harus memahami soal kualitas dan kekuatan jalan. Artinya muatan kendaraan harus sebanding dengan kondisi dan kekuatan jalan. Salah satu penyebab kerusakan jalan milik kabupaten tersebut karena kendaraan besar yang bermuatan tidak sebanding dengan kekuatan jalan.

    “Sah-sah saja para sopir meminta haknya kepada pemerintah agar jalan itu segera diperbaiki, tapi setahu kami jalan kabupaten itu kelas tiga, minimal muatannya itu tidak lebih dari delapan ton. Nah, kalau muatan kendaraan besar itu lebih justeru dari ukuran sesuai kelas jalan maka yang rugi adalah pengguna jalan yang lainnya,” kata Acong.

    (CR-01/PBN)

  • Rusak Akibat Pergerakan Tanah, Dinas PUPR Lebak Mulai Perbaiki Tanjakan Tajur Cikulur

    Rusak Akibat Pergerakan Tanah, Dinas PUPR Lebak Mulai Perbaiki Tanjakan Tajur Cikulur

    LEBAK, BANPOS – Ruas Jalan Sampay-Gunungkencana, tepatnya tanjakan Tajur, Desa Curug Panjang, Kecamatan Cikulur yang rusak parah akibat pergerakan tanah kini mulai dilakukan perbaikan.

    Akibat kerusakan ruas jalan tersebut, para pengendara sulit melintas. Kabid Bina Marga Dinas PUPR Lebak, Hamdan Soleh mengatakan, agar memudahkan pengendara melintas, dilakukan perbaikan yang sifatnya sementara.

    “Kami lakukan penanganan sementara agar para pengendara bisa melintas, bagian atas yang didahulukan dengan dilakukan pengecoran supaya kendaraan bisa mudah melintas,” katanya kepada wartawan.

    Perbaikan jalan secara permanen akan dilakukan Dinas PUPR setelah mendapatkan hasil dari kajian konsultan. Kajian ahli dibutuhkan supaya penanganan terhadap kerusakan pada badan tanjakan tidak salah.

    “Supaya tidak salah dalam penanganannya nanti, jadi ketika diperbaiki tidak ambles lagi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini lah bisa ditangani,” ujarnya.

    Kerusakan tanjakan Tajur jelas Hamdan sudah terjadi mulai saat pergerakan tanah, namun efeknya dulu itu belum separah sekarang.

    “Kalau waktu itu kerusakannya masih lokal saja artinya belum meluas, tetapi sekarang kan efek pergerakan tanah semakin luas sampai ke rumah-rumah warga,” jelasnya.

    Tanjakan itu sempat dilakukan penanganan dengan pancang, tetapi sayangnya belum mampu menyelesaikan kerusakan jalan di lokasi tersebut.

    “Makanya sekarang kami menunggu kajian dari ahli biar tepat nanti dalam penanganannya,” ungkapnya.

    Kepala Desa Curugpanjang Yadi mengatakan, dengan perbaikan yang dilaksanakan Dinas PUPR walau penangananya sementara minimalnya arus lalu lintas bisa kembali berjalan normal.

    Ia juga mengapresiasi langkah cepat Dinas PUPR menangani ruas jalan terutama Tanjakan yang rusak parah akibat pergerakan tanah.

    “Alhamdulillah, tanjakan itu sudah mulai diperbaiki, mudah – mudahan bisa cepat dilalui walau perbaikannya itu sementara,” katanya.

    Seorang pengendara yang sering kali melintasi ruas jalan dan tanjakan tersebut Acong menuturkan, dengan perbaikan tanjakan ini setidaknya para pengendara tidak harus memutar dan mencari jalan lain.

    “Mudah-mudahan cepat selesai perbaikannya walau sementara,” tuturnya. (CR-01/PBN)

  • Diguyur Hujan Deras Beberapa Jam, Sejumlah Wilayah di Rangkasbitung Terendam Banjir

    Diguyur Hujan Deras Beberapa Jam, Sejumlah Wilayah di Rangkasbitung Terendam Banjir

    LEBAK, BANPOS – Banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi kembali merendam wilayah perkotaan Rangkasbitung, Rabu (12/1).

    Selain beberapa ruas jalan, banjir dengan ketinggian mulai dari sebetis orang dewasa juga merendam sejumlah permukiman milik warga.

    Seorang warga Kampung Kongsen, Kecamatan Rangkasbitung Amung, banjir saat hujan deras dengan intensitas tinggi tidak sampai sebetis orang dewasa.

    “Biasanya kalau hujan deras banget paling semata kaki, tapi kalau ini sampai sebetis tingginya. Barang-barang basah semua soalnya air cepat banget masuknya,” katanya.

    Sementara di Perumahan BTN Mandala Desa Kaduagung Tengah Kecamatan Cibadak, ketinggian banjir hampir sepinggang orang dewasa. Banjir yang terjadi kali ini disebut-sebut lebih besar dari biasanya.

    “Besar banjirnya hampir sekomplek kena. Biasanya gerbang dan belakang aja yang banjir, ini yang tengah juga ikut banjir,” ucap Ima.

    Untuk menuju rumah kata Ima lagi, warga dibantu menggunakan perahu karet yang diterjunkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak.

    “Kalau yang ngungsi enggak ada, cuma karena dari sore enggak bisa masuk karena jalan banjir terus ikut perahu BPBD,” jelasnya.

    Sementara itu, akses jalan menuju pusat perbelanjaan Rabinza harus ditutup lantaran ruas Jalan RT Hardiwinangun juga tidak luput terendam banjir.

    Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizki Pratama mengaku telah menerjunkan tim untuk melakukan pemantauan dan evakuasi warga ke sejumlah titik yang dilaporkan terendam banjir.

    “Sudah, kita sudah terjunkan tim, Alhamdulillah semuanya terkendali. Banjir dilaporkan terjadi di sejumlah akibat hujan dengan intensitas tinggi,” katanya.

    Kepala Dinas PUPR Lebak, Irvan Suyatupika mengaku terus melakukan penyisiran mencari penyebab banjir terjadi.

    “Iya kita lakukan penyisiran ke sejumlah titik banjir untuk mengetahui banjir terjadi. Alhamdulillah air terpantau surut setelah hujan reda,” kata Irvan. (CR-01/PBN)