Tag: DPUPR Pandeglang

  • DPUPR Pandeglang Siapkan Jembatan Darurat di Desa Ramea

    DPUPR Pandeglang Siapkan Jembatan Darurat di Desa Ramea

    MANDALAWANGI, BANPOS – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pandeglang, Asep Rahmat, memastikan pihaknya gerak cepat (Gercep) menangani jembatan di Kampung Kadu Jangkung RT 02 RW 03, Desa Ramea, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, yang ambruk Selasa (1/3) lalu.

    Sementara, agar masyarakat aktivitasnya tidak terhambat dan tal terisolir atas kondisi jembatan yang ambruk itu, pihaknya langsung melakukan pengukuran untuk dibuatkan jembatan sementara.

    “Kami sangat memikirkan. Makanya supaya warga di sana tak terisolir, kami langsung melakukan pengukuran terhadap kebutuhan untuk membangunkan jembatan sementara, sebelum kami bangunkan jembatan permanen,” kata Asep, Rabu (2/3).

    Jembatan sementara itu nantinya tambah pria berkacamata ini, bakal dibuatkan dari plat besi. Jadi dengan begitu, masyarakat tidak khawatir lagi untuk melintas. Karena jembatan sementara yang bakal dibuatkan itu, bebannya sangat kuat walau dilintasi kendaraan roda empat.

    “Bakal langsung kami buatkan jembatan sementarannya dari plat besi. Intinya, sebelum dibangunkan yang permanen, jangan sampai aktivitas masyarakat total terhenti. Jembatan itu juga digunakan tidak khawatir, karena kuat dilalui oleh kendaraan roda empat juga,” tegasnya.

    Soal kapan dibangunkan jembatan permanennya, Asep memastikan, bakal secepatnya diajukan pembangunannya. Karena dalam pembuatan jembatan sementara itu, pihaknya juga langsung merancang perencanaan pembuatan jembatan permanennya.

    “Kami juga sudah langsung menghitung kebutuhan untuk pembangunan jembatan permanennya, dan bakal langsung diajukan,” ujarnya.

    Ditegaskannya lagi, keputusan waktu bisa dilakukan di perubahan anggaran, itu tergantung TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) Pandeglang.

    “Intinya, kami juga ingin secepatnya jembatan itu dibangun permanen. Jadi nanti soal waktu kapan dibangunnya, kita harus menunggu keputusan TAPD,” tandasnya.

    Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Pandeglang, mengakibatkan longsor. Selain itu, jembatan di Kampung Kadu Jangkung RT 02 RW 03, Desa Ramea, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, ambruk, sekitar pukul 08.36 WIB, Selasa (1/3).

    Informasi yang dihimpun, jembatan ambruk akibat tanah dengan ketinggian sekitar 5 meter tergerus air, hingga mengalami longsor yang membuat jembatan ikut terbawa ambruk.

    Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa. Hanya saja, hingga saat ini aktivitas warga terganggu, karena tak bisa melintas.

    Kepala Desa (Kades) Ramea, Busro menyatakan, jembatan ambruk itu akibat hujan deras sehari semalam, membuat aliran sungai deras hingga mengikis tanah dan pondasi jembatan ambruk.

    “Dipicu hujan dari kemarin (Senin) sampai hari ini, ambruknya sekitar pukul 08.36 WIB. Jadi tanah dan pondasi jembatan, sebelah terkikis air deras hingga longsor dan jembatan ikut ambruk,” kata Busro, Selasa (1/3).

    (PBN/BNN)

  • Kepala DPUPR Ancam Pengusaha Pelaksana Pekerjaan Jakamantul

    Kepala DPUPR Ancam Pengusaha Pelaksana Pekerjaan Jakamantul

    PANDEGLANG, BANPOS – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang, ancam tidak akan membayar pekerjaan program Jalan Kabupaten Mantap Betul (Jakamantul) yang dilaksanakan oleh pihak ketiga dengan kualitas pekerjaan buruk.

    Kepala DPUPR Pandeglang, Asep Rahmat mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan yang sangat ketat terhadap pelaksanaan pekerjaan program Jakamantul yang saat ini mulai dilaksanakan. Jika kualitas pembangunan pekerjaan program tersebut buruk, pihaknya mengancam tidak akan membayar pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga (kontraktor) tersebut.

    “Selain kami, pembangunannya juga akan diawasi oleh konsultan, teman-teman media, aktivis dan masyarakat,” kata Asep kepada wartawan, Senin (28/2).

    Oleh karena itu, lanjut Asep, pihaknya meminta kepada semua pihak agar melaporkan kepada pihak dinas jika ditemukan kualitas pembangunan yang buruk.

    “Jika ditemukan kualitas pembangunan yang jelek, sampaikan kepada kami, pasti akan kami tindak lanjuti. Karena kami juga tidak menginginkan hasil pembangunan yang dikerjakan oleh pihak ketiga amburadul atau asal – asalan,” tegasnya.

    Asep menambahkan, untuk program Jakamantul, pihaknya sangat serius untuk mengedepankan kualitas dalam pelaksanaannya. Oleh sebab itu, pihaknya mengingatkan kepada seluruh pelaksana atau kontraktor agar selalu mengedepankan kualitas yang baik dan jika tidak, pihaknya akan memberikan sanksi tegas.

    “Untuk kualitas, tidak ada toleransi. Bisa-bisa tidak akan kami bayar jika kualitas pembangunannya jelek. Kami ingin, semua pembangunan benar-benar berkualitas,” ujarnya.

    Menurutnya, dari total 72 ruas jalan yang akan dibangun di 35 Kecamatan Se-Kabupaten Pandeglang, ditargetkan dapat diselesaikan pada bulan April 2022 mendatang.

    “Sudah mulai, ada 6 ruas jalan yang sudah selesai dibangun. Target sebelum 1 April 2022, 50 persennya beres dikerjakan. Mudah-mudahan, bisa 100 persen pada akhir April nanti,” ungkapnya.

    (DHE/PBN)