Tag: duet Ganjar-Prabowo

  • Andika Klop Dengan Ganjar

    Andika Klop Dengan Ganjar

    JAKARTA, BANPOS – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa menyatakan siap menjadi Ketua Tim Sukses (Timses) Capres PDIP Ganjar Pranowo. Keputusan ini diambil karena Andika merasa klop dengan Ganjar.

    Kesiapan tersebut disampaikan Andika saat berkunjung ke Kantor Redaksi Rakyat Merdeka, di Gedung Graha Pena, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kemarin. Andika tiba pukul 12.50 WIB. Dia datang ditemani istrinya, Hetty Andika Perkasa, dan putra ketiganya, Andrew Perkasa.

    Kedatangan mereka disambut hangat Direktur Utama Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana, Direktur Pemberitaan Ratna Susilowati, Wakil Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka Kartika Sari, Pemimpin Redaksi RM.id Hesty Fristyarini, dan jajaran redaksi Rakyat Merdeka.

    Obrolan Andika dengan redaksi Rakyat Merdeka dibagi dua sesi. Sesi santai dan serius. Dalam sesi santai, banyak hal dibahas. Obrolan berjalan asyik, yang diselingi celetukan dan tawa. Saking asyiknya, obrolan berlangsung lebih dari satu jam.

    Setelahnya, obrolan berlanjut ke sesi kedua. Lebih serius. Formatnya podcast. Di obrolan ini, dibahas berbagai isu terkini, termasuk kesiapan Andika menjadi Ketua Timses Ganjar. “Saya siap apa aja,” ucapnya.

    Namun, menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono ini tidak ingin berandai-andai lebih jauh. Sebab, kewenangan membentuk Timses Ganjar ada di partai politik pengusung.

    “Kewenangan ini ada di parpol. Jadi, saya tidak bisa sok-sokan maunya jadi ini. Bagi saya, saya siap tugas apa aja kalau saya dipercaya. Apa aja,” tegas Andika.

    Andika tidak mau disebut ke pedean dengan menyatakan cocok menjadi Ketua Timses Ganjar. Makanya, dia hanya menegaskan, siap ditugaskan apa saja.

    Mengenai pilihannya bersama Ganjar, Andika merasa itu keputusan tepat. Sebab, Ganjar merupakan sosok yang baik, mudah bergaul, dekat dengan masyarakat, dan berpikiran terbuka. Andika merasa klop dengan Gubernur Jawa Tengah ini.

    “Ini kan bisa membantu komunikasi beliau dengan masyarakat di bawah dalam rangka mendengarkan apa yang dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.

    Andika melanjutkan, hal itu mengarahkan dirinya untuk membantu Ganjar. Dia juga memandang, Ganjar punya peluang besar untuk menang di Pilpres 2024.

    “Saya punya kepercayaan kepada Mas Ganjar orang yang mampu dan punya peluang. Saya yakin,” imbuhnya.

    Apabila Ganjar memang, apakah siap masuk kabinet? Andika menyatakan, dirinya tidak meminta imbalan apa-apa. Namun, jika dipercaya, dia siap. “Pokoknya siap juga,” ucapnya.

    Mengenai kemampuan di pemerintahan, Andika sudah merasa cukup. Dia berkarier di TNI sampai mencapai pucuk pimpinan sebagai Panglima. Pendidikannya juga mendukung, yaitu kebijakan publik. Andika punya tiga gelar master dan saat ini menjadi kandidat doktor.

    Dengan usianya yang baru 58,5 tahun, jenderal yang hobi berolahraga itu merasa masih punya banyak kesempatan untuk mengabdikan diri dan mengimplementasikan pengetahuannya. “Jadi, kita harus tetap produktif,” imbuhnya. (RMID)

  • Prabowo Happy Setiap Habis Ketemu Jokowi

    Prabowo Happy Setiap Habis Ketemu Jokowi

    JAKARTA, BANPOS – Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto menjadi salah satu menteri yang paling sering bertemu Presiden Jokowi. Ketua Umum Gerindra itu pun mukanya selalu happy setiap habis ketemu Jokowi.

    Fakta itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani ketika ditanya mengenai isi pertemuan Prabowo dan Jokowi di Istana Negara, Senin (10/7).

    Mula-mula, Muzani mengatakan, Prabowo selalu semringah ketika ditanya isi pertemuannya dengan Jokowi. “Setiap kali saya tanya, bicara politik nggak, Pak? Pengen tahu saja lu. Nadanya semringah gitu,” kata Muzani di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, kemarin.

    Muzani kemudian, membocorkan isi pembahasan Prabowo dan Jokowi setiap bertemu. Menurut Muzani, sebagai Menhan, Prabowo tentu melaporkan kinerja kementerian yang dipimpinnya. Namun, dia tak menampik, keduanya juga membicarakan politik lantaran Prabowo merupakan bakal Capres.

    “Pak Prabowo beberapa kali saya tanya, kemudian ya beliau ngomong santai saja, bicara politik, gitu-gitu. Dari nada ngomongnya sih Pak Prabowo semringah,” ungkap Wakil Ketua MPR itu.

    Menurut Muzani, wajar apabila Jokowi rajin memanggil Prabowo. Sebab, Jokowi sangat peduli terhadap keamanan regional, kemampuan, serta kekuatan pertahanan Indonesia.

    Akhir-akhir ini, kata dia, keduanya juga kerap mendiskusikan permasalahan di Papua. “Itulah yang menyebabkan intensitas Pak Prabowo agak sering bertemu dengan Jokowi,” tukas Muzani.

    Hal senada dikatakan Wakil Ketua Umum Gerindra, Habiburokhman. Menurut dia, Prabowo dan Jokowi sangat bestie alias teman dekat.

    Dia meyakini, pertemuan Prabowo dan Jokowi untuk saling mendukung dan update informasi. “Jadi kalau bestie itu ada kejadian-kejadian apa saling update, saling menginformasi, dan saling support. Itu yang kita tangkap dari hubungan baik beliau berdua ini,” ujar Habiburokhman.

    Anggota Komisi III DPR itu menjelaskan, jika sepasang sahabat bertemu, maka mereka biasanya berbicara serius saat makan siang. Soal materi obrolan, dia meyakini bahas kebangsaan.

    “Soal bagaimana bangsa saat ini dan ke depan, baik sebagai Menteri pertahanan atau sebagai sahabat,” tuturnya.
    Lalu apa kata pengamat soal kedekatan Prabowo dengan Jokowi? Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar
    Indonesia, Ujang Komarudin melihat, adanya informasi positif yang dibagikan Jokowi kepada Prabowo. Makanya Prabowo selalu semringah setiap habis bertemu Kepala Negara.

    “Bukan cuma urusan negara karena Prabowo Menteri pertahanan, mungkin juga kabar baik persoalan Pilpres karena Prabowo kan Capres,” tukas Ujang Komarudin kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

    Selain itu, Ujang melihat, Jokowi sedang nyaman dengan Prabowo. Karena itu, tidak heran jika Jokowi sering bertemu Jokowi. (RMID)

  • Anggarkan Rp 437 M, Ganjar Kebut Perbaikan-Pemeliharaan Jalan Di 2023

    Anggarkan Rp 437 M, Ganjar Kebut Perbaikan-Pemeliharaan Jalan Di 2023

    JAWA TENGAH, BANPOS – Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah (Jateng) menggelontorkan anggaran sebesar Rp 437 miliar untuk program penyelenggaraan jalan pada 2023. Perbaikan dilakukan dengan sistem pemeliharaan, rehabilitasi dan rekonstruksi jalan.

    Melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jateng, Ganjar menyebut program perbaikan jalan terus dikebut untuk mengejar target di akhir masa jabatannya.

    “Sekarang mulai berjalan dan percepatannya kita lakukan ya dengan berbagai cara umpama target yang sudah disiapkan di APBD segera kita kebut,” kata Ganjar saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Jateng, Rabu (7/6).

    Di 2023 ini, Ganjar menyebut Pemprov Jateng akan melakukan pemeliharaan jalan sepanjang 2,404.741 kilometer (km). Adapun pemeliharaan jalan terbagi di sembilan Balai Pengelolaan Jalan (BPJ).

    Pertama, BPJ Cilacap meliputi ruas Sidareja-Cukangleuleus sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Bobotsari-Belik sepanjang 2,5 km dengan anggaran Rp 4 miliar, dan Purbalingga-Bobotsari-Jalan Sungkono sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar.

    Kemudian, ruas Kaliori-Patikraja sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar dan rehab dinding penahan tanah Cilopadang-Salem sepanjang 100 meter (m) dengan anggaran Rp 1 miliar.

    Kedua, BPJ Tegal meliputi ruas Jalan Bumiayu-Salem sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bumiayu-Sirampog sepanjang 0,30 km dengan anggaran Rp 3,5 miliar, Morongso-Tuwel-Sirampog sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar.

    Kemudian, ruas Bandungsari-Pananggapan sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar dan rehab jembatan Cigareng dengan anggaran Rp 2 miliar.

    Ketiga, lanjut Ganjar, BPJ Pekalongan ruas Jalan Batang-Wonotunggal-Surjo sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 2 miliar, Moga-Morongso sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, serta rehab Jembatan Welo Panjang sepanjang 60 m dengan anggaran Rp 2 miliar.

    Sementara untuk BPJ keempat, akan dilakukan pemeliharaan di Wonosobo pada ruas Wanayasa-Kalibening sepanjang 2,3 m dengan anggaran Rp 3 miliar.
    Kelima, BPJ Magelang dengan rehabilitasi jalan di ruas Magelang-Ngablak sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bener-Maron-Purworejo sepanjang 5 km dengan anggaran Rp 8 miliar, dan Kutoarjo-Bruno sepanjang 3 km dengan anggaran Rp 3,8 miliar.

    Keenam, Pemprov Jateng juga akan melalukan pemeliharaan jalan untuk BPJ Semarang meliputi ruas Semarang-Godong (rehabilitasi drainase) sepanjang 0,05 km dengan anggaran Rp 1 miliar, Cangkiran-Boja-Sukorejo sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, dan Weleri-Patean sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar.

    Ketujuh, ada BPJ Purwodadi terdiri atas ruas Purwodadi-Klambu sepanjang 0,5 km (perbaikan beton) dengan anggaran Rp 2 miliar. Ada pula perbaikan jalan di ruas Gubug-Kapung-Kedungjati sepanjang 0,10 km dan (rehab dinding penahan tanah) tinggi 25 m dengan anggaran Rp 3 miliar, dan Singget-Doplang-Cepu (rehabilitasi Jembatan Wulung II) sepanjang 40 m dengan anggaran Rp 1 miliar.

    Kedelapan, pemeliharaan akan dilakukan pada ruas-ruas jalan di BPJ Surakarta, di antaranya Karanganyar-Jatipuro sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Wonogiri-Manyaran-Blimbing sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, dan Ngadirejo-Jatipuro sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar. Kemudian, perbaikan pada ruas jalan Wuryantoro-Pracimantoro sepanjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar dan rehabilitasi dinding penahan tanah Boyolali-Selo-Jrakah sepanjang 0,03 km dengan anggaran Rp 1,5 miliar.

    Kesembilan, pemeliharaan jalan akan dilakukan di BPJ Pati meliputi Juwana-Todanan sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar dan Jepara-Keling sepanjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Todanan-Ngawen sepanjang 1 km dengan anggaran Rp7,7 miliar, jembatan Ganepo Sragen sepanjang 50 m dengan anggaran Rp 2 miliar.

    Kemudian, ruas jalan Ngadirojo-Giriwoyo panjang 1 km dengan anggaran Rp 7,7 miliar, dan rekonstruksi jalan Demak-Godong panjang 1 km dengan anggaran Rp 8 miliar.

    “Alhamdulillah sekarang cuacanya mendukung, sehingga kita minta untuk dikebut sekarang,” kata Ganjar.
    Di samping itu, kata Ganjar, Pemprov Jateng juga dibantu oleh intervensi Kementerian PUPR untuk memperbaiki ruas-ruas jalan yang ada. Diharapkan upaya ini mampu mengatasi persoalan jalan rusak.

    “Kemarin kita juga dibantu oleh Kementerian PUPR, Pak Basuki dateng ke beberapa tempat untuk segera membereskan beberapa kondisi jalan yang rusak terkait dengan infrastruktur perdesaan dan antar desa, termasuk yang ada di Kabupaten. Ini kita keroyok bareng-bareng untuk bisa lebih baik,” pungkas Ganjar.

    Ganjar sendiri telah menyediakan aplikasi Jalan Cantik sebagai kanal aduan masyarakat terkait jalan rusak. Semua aduan dan laporan akan ditindak lanjuti. (RMID)

  • Upaya Duetkan Ganjar-Prabowo Dapat Meniru Pasangan Jokowi-Ma’ruf

    Upaya Duetkan Ganjar-Prabowo Dapat Meniru Pasangan Jokowi-Ma’ruf

    JAKARTA, BANPOS – Upaya menduetkan pasangan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dapat meniru pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin pada Pemilu 2019. Perihal senioritas, bukan lagi menjadi penghalang bagi keduanya mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).

    Hal itu diungkapkan Pengamat politik, Adi Prayitno di Jakarta, Minggu (12/3). Ia mencontohkan Presiden RI Joko Widodo yang sudah dua kali mendapatkan cawapres pada Pemilu 2014 dan 2019, yang lebih senior dan berpengalaman darinya.

    “Senioritas bukan lagi menjadi penghalang saat ini untuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden,” ungkapnya.

    Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu mengatakan bahwa Prabowo lebih senior memang tidak bisa dibantah. Akan tetapi, pada Pemilu presiden 2014 dan 2019, Jokowi juga memiliki cawapres yang lebih senior, yakni Pak Jusuf Kalla dan Ma’ruf Amin.

    “Namun, elektabilitas dan dukungan untuk Jokowi lebih unggul saat itu. Jokowi didukung PDI Perjuangan yang suaranya terbanyak dan secara personal, elektabilitas Jokowi lebih tinggi daripada JK dan Kiai Ma’ruf,” jelasnya.

    Ia menyampaikan, saat ini kondisi Ganjar pun serupa dengan Jokowi saat Pilpres lalu karena Ganjar meraih elektabilitas lebih tinggi daripada Prabowo di beberapa survei saat ini dan posisi Prabowo disebut sebagai posisi kedua untuk tingkat elektabilitas calon presiden menjelang 2024. Oleh karena itu, partai pendukung tentu akan melihat elektoral tertinggi personal untuk dijadikan capres.

    “Bila PDI Perjuangan nanti umumkan capresnya Ganjar Pranowo, jelas PDI Perjuangan secara elektabilitas juga lebih tinggi daripada Gerindra. Sehingga tidak mungkin Ganjar dijadikan cawapres,” jelasnya.

    Sejak awal, kata dia, Gerindra memang sudah memasang harga mati untuk pencapresan Prabowo Subianto. Namun, Adi menyampaikan apabila pertimbangan Gerindra karena senioritas, hal itu belum tentu bisa dijadikan pertimbangan yang kuat.

    Sebelumnya disebutkan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo dalam sebuah pernyataannya di media mempersilakan Ganjar Pranowo duet dengan Prabowo Subianto di Pemilu 2024, tetapi sebagai calon wakil presiden.

    Menurut Hashim, Prabowo lebih cocok menjadi calon presiden karena usianya dan pengalamannya jauh lebih senior daripada Ganjar Pranowo.

    Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada tanggal 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

    Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. (ANT/MUF)